Feb 11, 2015

BEBERAPA SOLUSI SEDERHANA EMISI GEOSFER

BEBERAPA SOLUSI SEDERHANA EMISI GEOSFER
Oleh M. Anwar Siregar

Perubahan-perubahan lapisan geologi yang pernah berlangsung di Bumi direkam dalam subtansi berbagai lapisan bumi secara alamiah yang terbentuk sebelum manusia mengenal peradaban dengan teknologi sekarang.
Pengurangi emisi pemanasan global di geosfer dapat dilakukan dari berbagai solusi, baik dalam bentuk alamiah maupun non alamiah sebagi berikut : Menekan Fenomena Efek Emisi Kimia, panduan solusi antara lain : 1. Mengurangi emisi CO2 dengan cara membatasi penebangan, pembakaran dan konversi hutan. 2. Efisiensi penggunaan energi dengan melakukan penghematan bahan bakar, 3. Pengurangan dan pemakaian energi transportasi dengan laju pertumbuhan kendaraan yang sangat tinggi. 4. Mengurangi emisi metan dengan cara membatasi pemakaian pupuk yang berlebihan, dapat juga dilakukan menggunakan varietas unggul sehingga diperlukan waktu pertanaman yang lebih pendek untuk memenuhi kebutuhan beras, 5. Pengurangan bahan organik dalam sawah akan mengurangi pembentukan metan dengan tidak membenam jerami dalam tanah, selain ini juga tidak melakukan perubahan bahan organik yang menghasilkan metan, 6. Memperbaiki kualitas pakan serta mengurangi konsumsi daging untuk emisi metan darik ternak, serta menaikkan produksi dan konsumsi ikan laut. 7. Mendaur ulangkan emisi CO2 sebagai berikut : - Hutan dapat digunakan untuk mendaur ulang CO2 dihasilkan oleh pembakaran gas, misalnya menanam pohon di hutan yang luas., - Mengembangkan gerakan energi yang tidak menghasilkan CO2, misalnya energi angin, - Pengendalian pemanfaatan hutan, - Peningkatan reboisasi. 8. Pengurangan Emisi CO2 misalnya, harus turun 60%, yang berarti bahwa penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi, industri, dan listrik pada tingkat global harus dikurangi sampai tingkat setengah. 9. Ayo kita kurangi konsumsi daging pada pola makan kita. Dengan mengurangi makan daging seminggu sekali saja kita sudah membantu Gerakan Sayangi Bumi 7,6 kali lebih cepat dibandingkan gerakan hemat energi skala rumah tangga dalam setahun, Industri peternakan menyumbang 9 % CO2, 65 % N2O dan 37 % NH4 (metana). Perlu diketahui efek rumah kaca N20 adalah 296 kali CO2,   sedangkan metana adalah 25 kali CO2. 10. Mereduksi karbon dioksida (CO2) cara yang paling mudah untuk mereduksi karbon dioksida di udara adalah dengan cara penghijauan / menanam pohon. Penghijauan merupakan salah satu cara untuk mengurangi efek dari pemanasan global yang saat ini dirasakan masyarakat dunia. Dengan makin banyaknya pohon yang ditanam tentunya akan menyerap karbon dioksida di udara melalui fotosintesa, 11. Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk mereduksi gas metana ini adalah: Sektor Peternakan Membatasi perkembangan industri peternakan hewan. Dengan membatasi perkembangan industri peternakan, setidaknya pembusukan kotoran yang menjadi penghasil gas metana ini dapat diminimaliskan
Menanam Pohon, panduan solusi antara lain : 1. Satu orang penduduk Indonesia menanam 1 pohon, 230 juta penduduk Indonesia maka akan ada pohon tertanam sebanyak 230 juta pohon, akan mengurangi kerusakan laju tata ruang air seluas 55 %. Dan konsentrasi CO2 semakin berkurang secara signifikan, 2. Berkebun dikawasan bentaran sungai dan halaman rumah, menanam pohon buah-buahan untuk satu rumah 1 jenis pohon buah-buahan, 3. Menghijaukan kawasan kumuh dengan menanam tanaman hidup dan pohon-pohon penyerap karbon.
Memanfaatkan Energi dengan benar, panduan solusi antara lain : 1. Melakukan penghematan air, listrik, kertas, plastik dan benda lain yang dipergunakan sehari-hari. Hemat pemakaian bahan bakar fosil untuk kendaraan, kalau memungkinkan ganti dengan sumber energi yang bisa diperbarui serta ramah lingkungan, seperti biofuel. Kita optimalkan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan dari alam seperti sinar matahari, angin dan air (mikrohidro) atau pun energi panas bumi, 2. Pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik.
Memanfaatkan alat masak dengan bijak, panduan solusi : 1. Gunakan alat masak dari bahan yang tidak merusak lingkungan dan dapat di daur ulang cepat dan praktis, 2. Gunakan alat masak yang di buat dengan menggunakan energi alternatif terbarukan dan ramah lingkungan, 3. Membeli alat masak yang serba multifungsi untuk membatasi tumpukan sampah dari alat masak yang digunakan
Pendidikan kualitas lingkungan, solusi sederhana : 1. Sosialisasi pendidikan tentang perubahan iklim yang difokuskan untuk menyadarkan masyarakat, bahwa penyelamatan lingkungan secara lokal pun bisa berpengaruh secara global. Sebagai contoh, mendaur ulang barang bekas atau bersepeda ke tempat kerja, 2. Gunakan teknologi bangunan sekolah yang ramah lingkkungan dan dapat digunakan tahan lama.
Memilih bahan bangunan, solusi sederhana yang bisa dilakukan : 1. Pemilihan material atau bahan bangunan adalah salah satu langkah yang dilakukan dalam upaya menciptakan green property atau properti yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston, 2. Penggunaan Semen Instan, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu. Penulis sudah mempraktekan hal ini di rumah pribadi., 3. Pengefisiensi penggunaan sumber energi litrik dengan konstruksi dinding dan atap rumah yang lebar untuk pencahayaan yang luas di dalam rumah dan bangunan gedung.
Peduli Sampah untuk kesehatan Lingkungan, antara lain, 1. Misalnya dengan tidak membuang sampah plastik secara sembarangan karena, Bumi butuh waktu ratusan tahun untuk mengurainya, 2. Para pemulung yang setiap hari mengumpulkan sampah-sampah plastik seharusnya dihargai, misalnya dengan memberikan insentif. 3. Masyarakat yang membuang sampah plastik sembarangan perlu diberi sanksi. Hal ini merupakan salah satu tindakan nyata untuk menyelamatkan laut yang pada akhirnya untuk keselamatan kita semua, 4. Sampah organik (dedaunan atau sisa makanan) bisa digunakan untuk pupuk, sangat berguna bagi tanaman. 5. Sampah Kertas .Sampah kertas bisa diolah kembali menjadi kertas daur ulang dan dapat digunakan sebagai dekorasi atau juga bisa untuk hiasan. 6. Sampah lainnya Jenis sampah lainnya (kaleng, botol, kendi, dll) bisa diolah ulang menjadi kerajinan tangan seperti vas bunga, tempat pulpen. 7. Tidak membuang kertas popok mengandung dioksin bagi bayi dan orang dewasa dalam jumlah besar
Berkendaraan dengan menggunakan : 1. Gunakan bahan bakar alternatif terbarukan non listrikan. 2. Gunakan bahan bakar listrik untuk kendaraan keluaran terbaru. 3. Berkendaraan bersama dengan transportasi massal atau bersepeda, 4. Matikan mesin kendaraan jika lama berhenti di rambu-rambu lalu lintas. 5. Gunakan bahan baku pebuatan badan/dinding/atap transportasi yang ringan dari bahan baku tidak merusak lingkungan.
Membuat Biopori Udara Air Tanah, misalnya 1. Mencegah banjir dengan memanfatakan lahan rumah yang terbatas dengan biopori. 2. Mencetak biopori sebanyaknya di areal lingkungan pemukiman bersama. 3. Membatasi penggunaan pompa sumur bor agar tidak terjadi penurunan permukaan tanah, 4. Mencetak penampungan air hujan yang dapat digunakan sebagai cadangan air bersih dalam bentuk sumur resapan pada halaman yang masih tersedia.
Memanfaatkan Tanaman Hias, misalnya 1. Tanamlah tumbuhan yang dapat menyerap efek emisi dan sebagai tanaman hias pekerangan rumah. 2. Tanaman hias yang dapat sebagai bahan obat-obat herbal. 3. Pot-pot bunga dari bahan yang dapat di daur ulang dan menyerap energi emisi untuk di daur ulang oleh tumbuhan hijau.
Alat Penerangan menghemat biaya, misalnya 1. Belilah alat penerangan yang hemat penggunaannya serta kuat dan tahan lama dan tidak menyebabkan sumber panas radiasi, 2. Beli lampu senter yang tidak mengandungkan sumber pencahayaan radiasi ataupun pengisian tidak lama dan tidak boros. 3. Sumber listrik lampu penerangan lingkungan sebaiknya dibuat dan digunakan menggunakan energi alternatif seperti PLTS dan energi biofuel lainnya. 4. Menggunakan pengendalian energi listrik seperti listrik pra bayar yang berfungsi untuk melatih dan membiasakan diri mengefisiensi  penggunaan listrik di rumah tangga dan bangunan gedung lainnya.
Meningkatkan RTH, dapat dilakukan sederhana : 1. Mencetak ruang hijau terbuka pada daerah pemukiman perumahan dan juga menyediakan halaman perkarangan rumah minimal panjang 1 meter dengan lebar 6 yang bertujuan menyerap energi panas terutama rumah minimal type 36 plus. 2. Mencetak ruang hijau terbuka pada areal yang terbatas pada kawasan pemukiman yang kosong di belakang rumah penduduk sepanjang jalan raya dalam bentuk lahan pertanian/perladangan terbatas. 3. Pemerintah dan masyarakat wajib mempertahankan kawasan hijau yang sudah ada. 4. Jika perlu pemerintah membeli lahan tanah kosong milik penduduk yang menjual tanah yang berada di kawasan jalan negara sebagai kawasan RTH pertanian abadi atau daerah rekreaksi lingkungan walau dalam luas yang terbatas dan tersebar di berbagai kawasan setempat-setempat yang diolah oleh pihak instansi terkait pemerintahan.
Menjaga keselamatan ekosistim laut, misalnya 1. Tidak menyebarkan bahan kimia berancun yang merusak ekosistim terumbu karang. 2. Tidak membuang sampah B3 dan kertas, plastik yang mematikan ekosistim rantai makanan makhluk hidup di lautan. 3. Menanam dan menghijaukan kawasan pesisir pantai, 4. Mencetak kawasan hijau dalam bentuk lahan produktif, 5. Mendaur ulang air laut yang asin menjadi air tawar
Data ini hanyalah sebagian dari data yang ada, masih banyak solusi untuk mengatasi fenomena emisi kimiadi geosfer (Disarikan dari berbagai sumber)

M. Anwar Siregar

Pemerhati masalah tata ruang-lingkungan dan energi geosfer. Blogpaluemas. Tgl 11 Februari 2015

KAYA ENERGI BBM, TAPI HIDUP SENGSARA

KAYA ENERGI BBM, TAPI HIDUP SENGSARA
Oleh M. Anwar Siregar
Ada dilema klasik yang terus menerus terjadi setiap pergantian model rezim pemerintahan di Indonesai dari orde lama ke orde baru serta ke era reformasi dan ke masa transisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden terpilih Joko Widodo, akan ada banyak PR yang perlu diselesaikan sebelum masa Pemerintahan SBY berakhir pada tanggal 20 Oktober 2014, yaitu masalah pembangunan energi terutama pengadaan BBM yang sangat strategis bagi keberlangsungan pembangunan ketahanan industri, serta ketahanan kebutuhan sumber daya masyarakat.
Jika dilihat dari sudut Politik Energi, akan ada beberapa dilema sosial bagi masyarakat dan Negara yang perlu diperhatikan terutama dalam mendapatkan kebutuhan hidup yang harus disediakan Negara sesuai dengan aturan UUD 1945 tentang hayat hidup masyarakat luas dan sila dalam Pancasila yaitu menyangkut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
AZAS KETIDAKADILAN
PR yang perlu diperhatikan adalah faktor Azas Ketidakadilan dalam kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada ongkos hidup rakyat serta distribusi logistik dari berbagai usaha masyarakat. Dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terdapat azas ketidakadilan antara orang miskin berpendapatan rendah dan orang kaya, akan terdapat perbedaan standart pemenuhan kebutuhan. Sebagai contoh seorang yang memiliki pendapatan diatas 70 juta dapat memenuhi BBM transportasi dan rumah tangga dalam dua bulan, sebaliknya masyarakat yang berpendapatan rendah dibawah 2.5 juta rupiah walau sudah diikutsertakan sekalipun dalam bantuan sosial seperti BLSM diberikan setiap bulan 150 ribu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, apalagi jika kalangan tersebut masuk kategori pejabat Negara, semakin meruncingkan perbedaan kondisi ekonomi. Sebab, pejabab tersebut akan memanfaatkan dana operasional yang tersedia di Departemennya.
Azas Ketidakadilan semakin jelas, kalau kita perhatikan lebih jauh perbedaan anggaran belanja rumah tangga miskin dengan dana operasional pejabat jika subsidi BBM hanya menguntungkan kalangan ekonomi kuat. Kemampuan daya beli masyarakat miskin hanya terpenuhi dalam satu hari, misalnya pembelian BBM dalam satu hari untuk 10 liter, kontradiktif dengan kemampuan masyarakat ekonomi atas lebih banyak menikmati subsidi, yang mampu membeli BBM sebanyak 15 ribu liter jika alokasi yang disediakan sebesar 100 juta per bulan.
Belum naik BBM, harga-harga pangan maupun bahan baku sudah naik, bagaimana jika naik sekarang? Dipastikan azas ketidakadilan akan semakin banyak rakyat hidup sengsara. Pengangguran semakin menggurita, karena pengusaha menggunakan salah satu opsi dengan pengurangan tenaga kerja, Nelayan tidak melaut karena ketidakmampuan membeli solar serta adanya pemotongan subsidi serta kebutuhan gizi generasi penerus semakin menurun, angka kesejahteraan semakin merosot tajam dan daya beli masyarakat semakin lemah mengingat kondisi pendapatan tidak seimbang dengan pemasukan. Mahalnya harga bahan pokok menyebabkan kondisi perdagangan di pasaran akan menimbulkan kerugian bagi pedagang. Sebuah PR untuk Presiden terpilih Joko Widodo.
KETAHANAN ENERGI
Selain faktor azas ketidakadilan dalam pembatasan BBM, terutama mendapatkan beraneka ragam sumber daya energi yang terdapat dipasaran domestik, pemerintah perlu mengaktifkan kondisi ekonomi daerah dengan peran aktif Pemerintah Daerah yang lebih mengetahui kondisi daerah dan setiap daerah berbeda-beda kebutuhan pasokan energi dan BBM, sehingga kebijakan nasional dapat diterapkan dengan tepat.
Isu penting yang perlu diperhatikan dalam jangka pendek dan menengah adalah ketahanan energi yaitu pembangunan energi baru terbarukan berkelanjutan, memfasilitasikan pembangunan investasi dan infrastruktur ketahanan energi serta peningkatan penguatan pasokan energi listrik dan BBM dipasaran agar tidak terjadi kelangkahan energi dan BBM yang sering terjadi akibat isu-isu politisasi.
Krisis kelangkahan pasakon energi BBM bersubsidi dibeberapa daerah merupakan gambaran lemahnya ketahanan energi. Ketahanan energi merupakan isu strategis yang perlu diperhatikan karena banyak dampak ikutannya seperti menambah kesengsaraan rakyat, yang memperlemah kekuatan daya saing industri di Indonesia ditingkat global.
UNTUK APA KAYA
Al Gore, mantan wakil presiden Amerika Serikat dan penerima hadiah Nobel Perdamaian 2007 dalam kunjungannya di Indonesia 9 Januari 2011, menyatakan bahwa Indonesia bisa menjadi Negara pengguna energi panas bumi terbesar di dunia dan itu merupakan kelebihan dari sisi ekonomi. Pernyataan ini sangat beralasan karena Iindonesia memiliki rangkaian gunung api sepanjang 6000 km yang menjadi sumber panas bumi.
Digambarkan, Indonesia memiliki bermacam-macam sumber energi yang merupakan bagian dari jiwa pembangunan rakyat Indonesia yang tidak boleh di liberalisasikan dan merupakan sumber hayat hidup bagi seluruh rakyat Indonesia, yang harus diupayakan dikembangkan, dilestarikan, dan dijaga serta di distribusi secara adil untuk kepentingan kehidupan umat. Potensi sumber daya energi ini lebih besar daripada potensi sumber daya minyak dan gas bumi.
Kenyataannya, gambaran sumber-sumber daya energi baru terbarukan berkelanjutan itu belum memenuhi harapan masyarakat untuk mendapatkan beraneka ragam jenis energi untuk kebutuhan sumber daya listrik rumah tangga, transportasi dan industri karena Pemerintah lebih memusatkan pengadaan BBM, dan kita telah kehilangan kebanggaan Negara sebagai pengekspor migas akibat terlalu bertumpuk pada kekuatan migas, Pemerintah lupa dengan data-data yang telah diberikan oleh pakar geologi, perminyakan dan pemerhatikan ekonomi bahwa sumber daya yang tidak dapat diperbaharui itu akan habis suatu saat nanti. Ini salah salah satu penyebab daya tahan energi di Indonesia paling lemah menghadapi intervensi dan dimanfaatkan pihak asing melalui berbagai upaya regulasi beberapa aturan konstitusi sumber daya mineral dan energi di Indonesia.
 Tenaga matahari atau energi surya, yang juga sumber energi alternatif yang cukup ramah lingkungan (Sumber : Internet dan dari berbagai sumber).
Dalam usia 69 tahun Indonesia merdeka, kapasitas pembangkit listrik yang dimiliki PLN hanya mencapai 40.000 megawatt dan sudah saatnya Indonesia memanfaatkan energi baru terbarukan yang potensinya sangat besar, untuk potensi pembangkit panas bumi atau geothermal Indonesia bisa memproduksi hingga 30 megawatt atau bisa menghasilkan listrik 150 tahun ke depan.
Selain itu, potensi dari sumber daya air Indonesia menyimpan potensi lebih besar lagi yakni bisa menghasilkan listrik mencapai 75.000 MW atau bisa menghasilkan listrik hingga 100 tahun ke depan. Potensi ini dapat dihitung dari 50.000 MW dari PLTS.
Gambaran energi baru terbarukan itu belum dimassalkan secara luas, gambaran energi ini bisa memperlihatkan kekuatan ketahanan energi Indonesia yang sebenarnya juga merupakan kekuatan kebutuhan dan daya tahan masyarakat dalam memenuhi sumber daya hidup di Indonesia.
Ironisnya, beberapa masyarakat sering sinis, jika melihat, membaca dan memahami potensi tersembunyi tersebut dan penulis sering mendengarnya karena ada kata-kata sindiran bernada muak kepada Pemerintah ”untuk apa kaya bermacam sumber daya energi jika rakyat hidup sengsara’. atau ”katanya Negeri kaya, kenapa antri panjang 10 km hanya mengisi 1 (satu) liter bensin?” Dan banyak kalimat atau kata-kata umpatan dan sindiran tidak layak penulis tulis disini ketika terjadi kelangkahan BBM di Deli Serdang.
 Potensi Energi Panas Bumi (Sumber : dari berbagai sumber)
Masyarakat tidak bisa disalahkan jika berkata sinis seperti itu karena masyarakat sudah mengerti bahwa tradisi kelangkahan BBM merupakan sebuah siklus yang mengikuti perkembangan global dan diperparah oleh politisasi BBM sehingga menimbulkan Pro-kontra ditengah masyarakat. Akibatnya akan selalu ada tekanan yang terjadi berdampak pada dorongan untuk menaikan harga BBM oleh berbagai kepentingan.
Dan tugas Pemerintah perlu menstabilkan pasokan energi dan harga pangan akibat kelangkahan dan pembatasan subsidi BBM tersebut melalui pemassalan berbagai jenis sumber daya energi dalam jangka pendek serta memperhatikan peran distribusi logistik yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat ekonomi bawah karena umumnya mereka yang paling merasakan dampak tersebut dan terbesar kerja disektor publik.
Dengan kata lainnya, harapan masyarakat tidak perlu antri panjang di negeri kaya BBM, agar tidak menjadi bahan tertawaan negara lain di muka bumi ini, agar NKRI memiliki rakyat yang tangguh menghadapi bermacam intervensi asing.
M. Anwar Siregar
Enviromnetal Geologist, Pemerhati Masalah Tata Ruang Lingkungan dan Energi-Geosfer. 
Tulisan ini sudah diterbitkan oleh HARIAN ANALISA MEDAN

Related Posts :