CARA ILMUWAN BUMI MENGUKUR USIA BUMI
Oleh : M. Anwar Siregar
Jika kita selalu diajukan pertanyaan berkisar
kapan Bumi manusia terbentuk dan berapa umur Bumi sekarang? Sekarang kita juga
selalu dihantui oleh pernyaan kapan kiamat besar Bumi terjadi? Adakah kiamat
lain yang mempercepat? Dan apa yang menyebabkannya?
Semua pertanyaan ini agak sukar dijawab dengan
pasti, karena fenomena alam sukar atau susah dideteksi oleh teknologi buatan
manusia, jira pun teknologi buatan manusia sanggup memecahkan persoalan, tetapi
ada saja kesalahan atau kekeliruan yang diperbuat oleh manusianya sendiri.
Pada judul tulisan ini, bukan membicarakan tentang
kiamat itu berlangsung, karena ini bukan urusan penulis yang menentukan kapan
kiamat besar tetapi hanya akan memberikan informasi bagaimana ilmuwan bumi
(geologist) menentukan usia Bumi dan beberapa teori mengenai Bumi yang maÃz
diperdebatkan dengan serunya ingá tulisan ini dibuat tahun 1998.
ASAL MULA JAGAD RAYA
Banyak terori telah dikemukakan untuk menerangkan
asal mula Bumi dan planet-planet lain, semua teoti ini hanyalah sedikit lebih
baik daripada statu rekaan cerdik karena tidak didasarkan atas data yang
mencukupi. Namur, sekalipun kita hanya tahu sedikit masa wal planet Bumi, kita
hanya tahu banyak sekali tentang bentuk struktur, sifat dan geraknya.
Peradaban pertama yang mendapatkan pengertian
sesungguhnya tentang benda-benda langit dan geraknya adalah peradaban Yunani
kuno. Gagasan yang disarankan oleh Aristarchus bahwa Bumi sesungguhnya bergerak
di ruang angkasa mengelilingi Matahari. Selanjutnya revolusi Coprnicus yang
mengatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari, bukan Bumi, bergerak mengarungi ruang angkasa
mengelilingi Matahari.
Apakah beribu-ribu bruta tahun yang lalu, jagad
raya berasal dari letusan tiba-tiba yang sangay Herat? Ataukah jagat raya
selalu dalam proses penciptaan, tanpa awal dan akhir yang pasti? Pengikut
gagasan pertama, yang disebut teori letusan hebat, percaya bahwa semua zat
dalam proses itu terdahulu berbentuk statu masa padat, yang menyerupai sejenis
“atom” raksasa. Kemudian
massa ini meletus, membentuk statu bola api yang sangay besar. Barangkali dalam
beberapa menit, materi telah terpencar ke ruang angkasa yang maha luas,
sekarang bintang-bintang, galaksi-galaksi dan planet-planet yang terbentuk dari
materi ini dan saling berpacu dengan kecepatan yang luar biasa, unsur yang
berbeda-beda itu berkembang dari zat sederhana yang meletus.
Sebaliknya, pengikut teori gagasan kedua, yaitu
teori ciptaan sinambung, atau ”keadaan tetap”, mengatakan bahwa jagat raya
berabat-abat selalu dalam keadaan sama dari suatu zat yaitu hidrogen,
senantiasa tercipta, boleh dari ketidak beradaan. Bahan ini membentuk
bintang-bintang dan galaksi-galaksi serta lebih kurang seragam di seluruh
kosmos.
Berbagai teori tentang jagat raya membentuk suatu
bidang studi yang di kenal sebagai kosmonologi. Albert Eintein adalah
sesungguhnya ahli kosmologi modern pertama, pada tahun 1915 ia menyempurnakan
teori umumnya tentang raltivitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian
zat di ruang angkasa.