Sep 29, 2016

Euforia Demokrasi Di Indonesia


EUFORIA DEMOKRASI DIINDONESIA
Oleh M. Anwar Siregar

Eskalasi politik di Indonesia telah bergerak cepat melebihi kecepatan waktu, politikus di Indonesia betul-betul memanfaatkan momen ini dengan tumbangnya junta orde baru (orba) dengan keluarnya peraturan yang mengizinkan terbentuknya berbagai macam partai politik di Indonesia. Eskalasi ini terus bergerak lagi dengan banyaknya perubahan-perubahan yang timbul di masyarakat dengan berbagai tuntutan terhadap rezim orba. Salah satunya adalah membawa mereka ke pengadilan rakyat ataupun koneksitas. Namun dipihak lain, perubahan ini telah banyak merenggut korban akibat keganasan politik yang memanas demi mempertahankan rezim yang telah tumbang dengan dibuktikan kekacauan pada era reformasi. Pergerakan ini telah mengundang pihak luar terus mengawasi demokrasi yang mengalir seperti air hujan yang tak terbendung. Terus merangsek untuk memenuhi deklarasi reformasi yang dicetuskan oleh para mahasiswa, selanjutnya mereka dikenal pahlawan reformasi untuk memutuskan segala aspek penyelewengan yang pernah terjadi selama pemerintahan orla maupun orba. Salah satu yang paling menonjol adalah penangkapan pertanggung jawaban terhadap pelanggaran HAM di berbagai daerah seperti di Papua, Kalimantan, Riau, Aceh maupun Maluku.

Sep 28, 2016

Bermain Bola Pantai di Muara Upu

Sep 24, 2016

Mimpi Melihat Indonesia Bebas Emisi

MIMPI MELIHAT INDONESIA BEBAS EMISI
Oleh M Anwar Siregar
”aduh, panas sekali hari ini”, celetuk seorang ibu lagi menunggu bus angkutan kota ke Medan. Itu lah gambaran kecil saja menunjukkan bagaimana lingkungan di kota kecil saja sudah panas, bagaimana kalau sudah masuk kota besar seperti Medan? Akan terasa panas menyengat menyapa, butiran keringat akan muncul berlomba dengan dahaga yang membara di tenggorokan dan belum lagi asap emisi yang beterbangan di udara menambah semakin panasnya suasana, dan belum cukup itu, tingkah laku para sopir seenaknya menurunkan para penumpang di tengah badan sehingga mengundang rasa kesal, ubun-ubun di kepala itu sudah panas rasanya semakin panas dan perlu pemicu kecil saja bisa menyebabkan kegaduhan.

Sep 22, 2016

Museum Geologi Bandung



MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Oleh M. Anwar Siregar

Di beberapa sudut strategis di halaman depan terpajang koleksi fosil kayu dan batuan sebagai ornamen dan penciri wajah Museum Geologi. Salah satu ikon adalah Taman Siklus Batuan, taman yang dibangun di halaman depan Museum Geologi yang dikemas sebagai tempat istirahat sekaligus sarana belajar mengenal batuan. Disini dipajang berbagai jenis batuan baik beku, sedimen maupun metamorf dalam susunan menurut siklus batuan yang proses perubahannya digambarkan dengan arah anak panah. Di sekitarnya dihiasi dengan tanaman fosil hidup jenis paku-pakuan dan kolam air mancur.


Foto 1 : Koleksi Batu gamping dan Karbonat (Foto Penulis)

Koleksi Batumulia (Gemstone), beberapa diantaranya memiliki daya tarik tersendiri. Yang paling favorit diantaranya adalah batu kecubung (amethyst) yang berwarna ungu mengkilap dan kristal kuarsa yang berwarna putih berkilau

Sep 17, 2016

Pelajaran Gempa Itali & Burma Bagi Indonesia



PELAJARAN GEMPA ITALIA DAN BURMA BAGI INDONESIA
Oleh M. ANWAR SIREGAR

Dalam waktu hampir bersamaan terjadi gempa bumi di kawasan yang berbeda, menunjukkan bumi adalah makhluk hidupo yang terus bergerak dengan evalusi berjalan menurut kodratnya. Bumi menggeliat itu adalah tanda bahwa bumi memerlukan evolusi ruang dan waktu bagi dirinya untuk menujuk ketitik seimbangan. Dan bangunan yang berada diatrasnya harus menyesuai kondisi geraka bumi dalam hal ini adlah tubuh bumi berupa lempeng yang terdiri tujuh lempeng besar dan beberapa sub lempeng kecil yang mengapung atau bergerak dipermukaan bumi. Gerak lempeng bumi itu ada berbagai variasi kecepatanya dan kadang menimbuuklan seperti sentakan yang digeraka dalam bentuk tubukan, bersegekan dan menjauh sehingga bangunan diatasnya akan merasakan getaran seperti manusia jika mengalami penekanan lalu salah melepaskan akan jatuh karena tekanan keseimbangan yang hilang

Sep 15, 2016

Udara Indonesia Bukan Tong Asap

Sep 8, 2016

Membunuh Kota dengan Kebijakan Politis

MENEROPONG KEBIJAKAN YANG MEMBUNUH KOTA
Oleh M. Anwar Siregar
Sudah sejak beberapa tahun silam dikumandangkan fenomena "bunuh diri ekologis"

Sep 5, 2016

Mengukur Usia Bumi



CARA ILMUWAN BUMI MENGUKUR USIA BUMI
Oleh : M. Anwar Siregar
 Jika kita selalu diajukan pertanyaan berkisar kapan Bumi manusia terbentuk dan berapa umur Bumi sekarang? Sekarang kita juga selalu dihantui oleh pernyaan kapan kiamat besar Bumi terjadi? Adakah kiamat lain yang mempercepat? Dan apa yang menyebabkannya?
Semua pertanyaan ini agak sukar dijawab dengan pasti, karena fenomena alam sukar atau susah dideteksi oleh teknologi buatan manusia, jira pun teknologi buatan manusia sanggup memecahkan persoalan, tetapi ada saja kesalahan atau kekeliruan yang diperbuat oleh manusianya sendiri.
Pada judul tulisan ini, bukan membicarakan tentang kiamat itu berlangsung, karena ini bukan urusan penulis yang menentukan kapan kiamat besar tetapi hanya akan memberikan informasi bagaimana ilmuwan bumi (geologist) menentukan usia Bumi dan beberapa teori mengenai Bumi yang maíz diperdebatkan dengan serunya ingá tulisan ini dibuat tahun 1998.
 ASAL MULA JAGAD RAYA
 Banyak terori telah dikemukakan untuk menerangkan asal mula Bumi dan planet-planet lain, semua teoti ini hanyalah sedikit lebih baik daripada statu rekaan cerdik karena tidak didasarkan atas data yang mencukupi. Namur, sekalipun kita hanya tahu sedikit masa wal planet Bumi, kita hanya tahu banyak sekali tentang bentuk struktur, sifat dan geraknya.
Peradaban pertama yang mendapatkan pengertian sesungguhnya tentang benda-benda langit dan geraknya adalah peradaban Yunani kuno. Gagasan yang disarankan oleh Aristarchus bahwa Bumi sesungguhnya bergerak di ruang angkasa mengelilingi Matahari. Selanjutnya revolusi Coprnicus yang mengatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari, bukan  Bumi, bergerak mengarungi ruang angkasa mengelilingi Matahari.
Apakah beribu-ribu bruta tahun yang lalu, jagad raya berasal dari letusan tiba-tiba yang sangay Herat? Ataukah jagat raya selalu dalam proses penciptaan, tanpa awal dan akhir yang pasti? Pengikut gagasan pertama, yang disebut teori letusan hebat, percaya bahwa semua zat dalam proses itu terdahulu berbentuk statu masa padat, yang menyerupai sejenis “atom” raksasa. Kemudian massa ini meletus, membentuk statu bola api yang sangay besar. Barangkali dalam beberapa menit, materi telah terpencar ke ruang angkasa yang maha luas, sekarang bintang-bintang, galaksi-galaksi dan planet-planet yang terbentuk dari materi ini dan saling berpacu dengan kecepatan yang luar biasa, unsur yang berbeda-beda itu berkembang dari zat sederhana yang meletus.
Sebaliknya, pengikut teori gagasan kedua, yaitu teori ciptaan sinambung, atau ”keadaan tetap”, mengatakan bahwa jagat raya berabat-abat selalu dalam keadaan sama dari suatu zat yaitu hidrogen, senantiasa tercipta, boleh dari ketidak beradaan. Bahan ini membentuk bintang-bintang dan galaksi-galaksi serta lebih kurang seragam di seluruh kosmos.
Berbagai teori tentang jagat raya membentuk suatu bidang studi yang di kenal sebagai kosmonologi. Albert Eintein adalah sesungguhnya ahli kosmologi modern pertama, pada tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang raltivitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di ruang angkasa.

Sep 1, 2016

Bahasa Kekerasan Unjuk Rasa



UNJUK RASA DAN BAHASA KEKERASAN
Oleh M. Anwar Siregar

Aksi yang mengerahkan orang banyak memang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk demokrasi yang menyumbat aspirasi rakyat, bila lembaga yang mewakilinya telah mengalami posisi yang tidak berkutik alias tak mampu dan mati. Seperti yang terjadi pada awal reformasi dalam menumbangkan Soeharto pada Mei 1998.
Aksi massa akhir-akhir ini kembali menggelegarkan di Indonesia terpicu oleh beberapa factor, factor kenaikan BBM, tariff dasar listrik (TDL), dan perseteruan elite belum juga berakhir membuat situasi keamanan nasional mengalami kekacauan. Apalagi saat ini mahasiswa sedang liburan akademis maka dipastikan beberapa mahasiswa di daerah akan mengumbarkan orasi tuntutan terhadap pengunduran Gus Dur dari singgana kepresidenan.
Aksi unjuk rasa antara dua pendukung yang berbeda dipastikan saling unjuk kekuatan. Unjuk rasa di era reformasi jarang berlangsung dengan tertib, munculnya euforia yang cenderung tidak tertib dan tak terkendalikan dan bahkan menyimpang dari maksud awal terjadinya reformasi. Dalam era reformasi ini ditafsirkan menjadi kemauan, keinginan dan nafsu masing-masing orang, kelompok dan parpol tertentu yang mempunyai target tertentu.

Related Posts :