KOMPLEKSITAS TATA RUANG BANJIR DAN LONGSOR
Oleh M. Anwar Siregar
Bukti ilmiah mengindikasi bahwa aktivitas manusia menurunkan sistim daya dukung fundemental lingkungan di Bumi, kerusakan yang terjadi bukan saja di biofesr atau daratan bumi tetapi juga telah melewati atmosfer dan hidrosfer. Kerusakan ini telah menimbulkan kompleksitas bencana dalam suatu tata ruang lingkungan di kota-kota yang ada di Indonesia termasuk juga imbasnya ke negara tetangga oleh bencana kabut asap di atmosfer bumi Asia Tenggara.
Data BMKG, menyebutkan juga bahwa bencana banjir dan longsor maupun bencana geologi lainnya ada hubungan dengan perubahan di atmosfir Indonesia dampak dari perusakan lingkungan sehingga menimbulkan efek tahunan yang luas dan berulang.
Gejala kerusakan daya dukung lingkungan di kota-kota Indonesia sebenarnya sudah sangat mengkhwatirkan dengan hilangnya daya resap yang terbesar yaitu hilanganya berbagai macam keanekaragaman hayati akibat perusakan oleh manusia dengan aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan terutama perubahan iklim global, sehingga memberikan efek domino bagi perkembangan iklim dunia, peningkatan dan penurunan air dan es samudera, mengancam kelangsungan sumber daya kehidupan generasi penerus, sebuah dilema yang akan dialami berbagai kota di Indonesia.