Oleh M. Anwar Siregar
Indonesia memang
belum melek bencana, itu dapat terlihat dari pola tata ruang dan perencanaan
mitigasi kewilayahan serta budaya yang melingkupi kehidupan masyarakat Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya melek bencana sepertinya dianggap kemarin sore. Bukti-bukti ini
dapat
terlihat jelas juga kalau kita perhatikan budaya lalu lintas,
menyebarang jalan
sembarangan walau sudah disediakan lokasi tempat penyeberangan dan turun
seberangan tempat di tengah badan jalan seenaknya, tidak mau mengikuti
aturan
yang sudah ditentukan melalui papan himbauan yang ada disediakan, ada
jembatan
penyeberangan masih juga tidak digunakan, serta budaya latihan evakuasi
bencana
belum menjadi skala rutin kegiatan dalam pembangunan kapasitas
masyarakat bagi
setiap pemerintahan di Indonesia. Coba perhatikan apakah di setiap kota
Anda atau di daerah lainnya di Indonesia secara berkala mengadakan
latihan simulasi dan evakuasi bencana? Jangankan latihan bencana,
memasukan
program kegiatan tersebut dalam pembangunan daerah belum membumi
sehingga tidak
mengherankan jika terjadi bencana akan ada “kegaduhan”.