Dec 25, 2016

Indonesia Belum Melek Bencana Gempa

INDONESIA BELUM MELEK BENCANA GEMPA
Oleh M. Anwar Siregar
Indonesia memang belum melek bencana, itu dapat terlihat dari pola tata ruang dan perencanaan mitigasi kewilayahan serta budaya yang melingkupi kehidupan masyarakat  Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Budaya melek bencana sepertinya dianggap kemarin sore. Bukti-bukti ini dapat terlihat jelas juga kalau kita perhatikan budaya lalu lintas, menyebarang jalan sembarangan walau sudah disediakan lokasi tempat penyeberangan dan turun seberangan tempat di tengah badan jalan seenaknya, tidak mau mengikuti aturan yang sudah ditentukan melalui papan himbauan yang ada disediakan, ada jembatan penyeberangan masih juga tidak digunakan, serta budaya latihan evakuasi bencana belum menjadi skala rutin kegiatan dalam pembangunan kapasitas masyarakat bagi setiap pemerintahan di Indonesia. Coba perhatikan apakah di setiap kota Anda atau di daerah lainnya di Indonesia secara berkala mengadakan latihan simulasi dan evakuasi bencana? Jangankan latihan bencana, memasukan program kegiatan tersebut dalam pembangunan daerah belum membumi sehingga tidak mengherankan jika terjadi bencana akan ada “kegaduhan”.

Dec 14, 2016

Memahami Aceh di Daerah Rawan Gempa

Memahami Aceh di Daerah Rawan Gempa

Foto/ilustrasi
Oleh: M. Anwar Siregar
Duka bencana banjir belum berakhir di Bumi Serambi Makkah datang lagi bencana gempa menggun­cang Aceh Pidie Jaya dengan kekuatan gempa kuat mencapai 6.5 Skala Richter di da­ra­tan dan berada pada ruas patahan Anu-Ban­da Aceh dan Ruas Lanteuba-Biru yang membelah kawasan daratan Aceh ke utara. Kekuatan gempa di Aceh Pidie itu telah merusak bangunan yang tidak ran­cang tahan gempa. Dan se­ha­rusnya men­jadi peringatan bagi manusia di Bumi Aceh.
Jika memperhatikan posisi koordinat pusat gempa yang terjadi di Tenggara Pidie dengan gempa-gempa terdahulu yang pernah melanda Aceh Utara dan Aceh Besar  terlihat jelas bahwa posisi ini telah menekan beberapa ruas patahan yang berdekatan di wilayah Propinsi Su­matera terutama di segment patahan daratan. Tekanan ini akan mempermu­dah­kan suatu responsibilitas energi seis­mik lebih kencang ke segmen patahan daratan yang melintasi Propinsi Sumatra Utara yaitu Patahan Renun, Toru dan Ang­kola.
Gempa yang sering terjadi didaratan Aceh-Sumatera akibat pergerakan ke ka­nan dari patahan Semangko yang me­lin­tas dari Aceh sampai Lampung. Gempa 07 De­sember 2016 berbeda pada kejadian gem­­pa di pantai barat Aceh-Simeulue aki­bat patahan naik (thrust faulting) pada dae­rah transisi dua lempeng yaitu Indian Ocea­nic Plate dan Eurasia Continental Plate.

Dec 6, 2016

Bencana Ekologis


TAJUK PALUEMAS GEOLOG 14
BENCANA EKOLOGIS
Bencana ekologis adalah akumulasi krisis ekologis yang disebabkan oleh ketidakadilan dan gagalnya sistem pengurusan alam yang telah mengakibatkan kolapsnya pranata kehidupan masyarakat.
Saat ini keberlanjutan Indonesia berada dititik kritis karena bencana ekologis yang terjadi secara akumulatif dan simultan di berbagai tempat, tanpa ada upaya yang signifikan untuk mengurangi kerentanan dan kerawanan masyarakat terhadap dampak bencana ekologis.
Tanda-Tanda Bencana Ekologis
Pertanda bencana ekologis justru ada didepan mata dimana masyarakat sebagai stakeholder utama dan lingkungan hidup berada pada kondisi:

Related Posts :