Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Gempa Tsunami di Selat Malaka

Gambar
GEMPA- TSUNAMIS DI SELAT MALAKA Oleh M. Anwar Siregar Meneropong kejadian gempa sepanjang tahun 2011 ini, mungkinkah dapat terjadi gempa-tsunami ke Selat Malaka? Tulisan ini bukan meramalkan akan terjadi tsunami melainkan mengingatkan kita agar tetap waspada dan faktor-faktor apa yang dapat memicu terjadinya gempa yang diiringi tsunami ke Selat Malaka, agar diantisipasi dan sebagai bahan masukan kepada masyarakat agar mengetahui kondisi tempat tinggal mereka diwilayah tersebut agar sekali lagi tetap waspada.  Jika melihat fakta kejadian gempa dari tahun 2004 hingga 2011 maka bukan mustahil dapat saja terjadi, sebab kejadian gempa tsunami Chili dengan kekuatan 8.5 SR mampu menjangkau areal 900 km ke pantai Tonga dan Utara Pulau Biak pada tahun 2010, lalu gempa tsunami melanda Jepang (11/3/20011) dengan kekuatan 9.0 SR menjangkau wilayah 1.100 km ke pulau-pulau Pasifik Selatan, gempa Aceh-Andaman dengan kekuatan 9.2 SR mengirimkan “pesan maut” ke Asia Tenggara, Asia Sela...

Gunungapi Sumatera Pesta Maut : Geologi Disaster

MEWASPADAI GUNUNGAPI SUMATERA “PESTA MAUT” Oleh M. Anwar Siregar Fenomena bencana alam yang terus melanda Indonesia dewasa ini semakin menegaskan bahwa Indonesia adalah negeri yang dilahirkan di daerah rawan bencana, fenomena bencana alam seharusnya memberikan sebuah inspirasi perencanaan pembangunan yang berwawasan bencana, karena itu diperlukan kemauan politik pemerintah dan segenap pemangku kepentingan bersama agar dapat menyelaraskan rancang bangun tata ruang daerahnya sesuai dengan karakteristik tatanan geologinya. Mengingat 81 % gempa bumi yang terjadi di Indonesia (kecuali Kalimantan Barat) disebabkan oleh proses relaksasi gempa bumi masih dalam pencarian titik keseimbangan karena tidak membesarnya bumi maka harus ada ruang untuk di desak. Dengan kata lainnya, bahwa bumi tidak mekar walau pergerakan lempeng terus bergerak dan bertumbukan dan menimbulkan kejadian bencana gempa besar dan kecil terus terjadi, wilayah paling rentan terjadinya ”pesta tarian” gempa adalah...

PEMBELAJARAN BANGSA DARI KERUGIAN BENCANA GEOLOGI : Geologi Disaster

PEMBELAJARAN BANGSA DARI KERUGIAN BENCANA GEOLOGI Oleh : M. Anwar Siregar Bangsa Indonesia belum juga sadar sebagai bangsa yang berkesadaran bencana, tidak belajar dari sejarah kerugian bencana lingkungan geologi , seharusnya sudah mampu menekan dampak kerugian fisik terhadap kerusakan lingkungan geologi karena tidak menata ruang lingkungan yang berketahanan bencana. Dilain pihak, estafet kedahsyatan bencana lingkungan geologi masih akan berlanjut ke tahun 201 1 dengan kejadian banjir dibeberapa daerah termasuk Medan, musibah bencana diprediksi masih berlanjut lebih dahsyat dalam lima tahun berikutnya. Sebab, eskalasi bencana gempa akan meneruskan tradisi ”maut”. Pusat-pusat subduksi gempa maut S amudera Pasifik telah melepaskan 3 kali energi maut di Selandia Baru (2/2011) China dan Jepang (3/2011), dan S amudera Hindia giliran melepaskan ”energi kepenatan” gempa di Singkil, dan Bali dan menjadikan Indonesia tetap negeri bencana. KERUGIAN BENCANA Bukti sejarah kehanc...