Postingan

Menampilkan postingan dengan label Jejak Wisata

Geopark Toba dan Energi PON 2024

Gambar
Geopark Danau Toba dan Energi PON 2024 Oleh: M. Anwar Siregar GUBERNUR  Sumatera Utara yang baru akan menghadapi berbagai persoalan da­lam kurun lima tahun ke depan, perlu se­buah visi dan misi da­lam membangun Sumatera Utara yang me­nyentuh segala aspek kehidupan ma­sya­rakat dan industri guna menjaga ke­sinambungan pembangunan. Apapun latar belakang gubernur baru mereka akan menghadapi berbagai permasala­han mulai dari kondisi lingkungan, ben­cana banjir, tata ruang, energi dan kon­disi existing demografis dan sosial eko­nomi serta pariwisata strategis mau­pun sarana pemba­ngunan infrastruktur. Melihat kondisi Sumatera Utara saat ini, maka gubernur sekarang akan menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah.   Gambar : Peta Kawasan Danau Toba (Sumber : dari berbgai sumber) Tantangan Gubsu

Gejala Kegagalan Geopark Danau Toba

Gambar
GEOPARK DANAU TOBA, GEJALA KEGAGALAN Analisa/ferdy GEOPARK TOBA: Sejumlah personal dari Basarnas melakukan persiapan guna pencarian korban KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Tigaras, Simalungun, Sumut, Selasa (27/6). Peristiwa tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun bisa saja berdampak akan cita-cita pemerintahan Sumut untuk menjadikan Danau Toba masuk dalam Geopark Global Networking (GGN) pada September 2018 oleh tim asesor UNESCO. Oleh M. ANWAR SIREGAR Sungguh ironis. Danau Toba kembali menelan kor­ban jiwa untuk kesekian ka­linya. Apakah ini salah satu tanda kegagalan sebagai Geo­park Global Networking (GGN) September 2018? April tahun 2018 Danau To­ba juga gagal terpi­lih sebagai geopark terselip oleh Geo­park Ciletuh dan Rinjani. Tim asesor dari UNESCO akan kembali lagi me­ninjau kesiapan untuk melihat syarat yang ditetapkan GGN. Ba­nyak faktor yang menyebab­kan mengapa Danau Toba (DT) yang sangat indah itu gagal. Ada be...

Danau Toba Terselip Geopark Ciletuh

DANAU TOBA GAGAL, TERSELIP GEOPARK CILETUH-RINJANI Oleh : M. Anwar Siregar Sungguh ironis sekali, Danau Toba kembali gagal sebagai geopark global networking (GGN) pada april tahun 2018 dan akankah gagal lagi pada sekitar september 2018 karena tim asesor dari UNESCO akan kembali lagi meninjau kesiapan untuk melihat syarat yang ditetapkan GGN? Banyak faktor yang menyebabkan mengapa Danau Toba (DT) yang sangat indah itu gagal dan beberapa point-point penting saya catat dalam mengikuti perkembangan geopark kebanggaan Sumatera Utara ini dalam lima tahun terakhir ini. DANA Faktor paling utama adalah kendala dana diajukan dalam APBD Provinsi, dan kita telah mengetahui bahwa dua geopark baru Indonesia itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi mereka dengan dukungan dana yang luar biasa sehingga para tim suksesor yang terdiri para akademisi, peneliti, praktisi seni-budaya, birokrat dan juga masyarakat serta BUMN, untuk mendukung kerja besar itu, rata-rata dana diajuk...

Ayo Wisata Ke Kawasan Danau Toba

Gambar
AYO WISATA KAWASAN DANAU TOBA Oleh : M. An-war Siregar Ada banyak cara untuk menikmati keindahan danau Toba, baik dalam acara festival maupun dalam rangka mengisi liburan sekolah atau juga menikmati Mudik hari raya sekalian juga bertamasya untuk menikmati salah satu keindahan destinasi Unggulan Indonesia, misalnya mengikuti liburan dalam rangka Tahunan Festival Danau Toba, atau juga festival Karnaval Kemerdekaan di Danau Toba, atau even lainnya, Disini saya sertakan beberapa lokasi yang memiliki pesona keindahan danau purba yang dari berbagai literatur foto yang disunting telah mewakili berbagai objek manakjubkan dan juga telah saya kunjungi bisa dinikmati, dan kepada fotografer dan penulisnya saya ucapkan salut atas kemampuannya mengambil sudut gambar yang bagus dan indah. Salah satu sudut foto terindah di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara. Sumber : indonesiaituindah.com Ayo wisata ke kawasan Danau Toba sekitar di Sumatra Utara, jangan lupa kunjungi kawasan ...

Menanti Geopark ketiga Indonesia

Gambar
MENANTI GEOPARK KETIGA INDONESIA Oleh M. Anwar Siregar   Landasan regulasi untuk geokonservasi di Indonesia adalah UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan aturan di bawahnya, yaitu Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Dalam regulasi tersebut diatur tentang kawasan lindung geologi yang salah satu bentuknya adalah Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG). Pelaksanaan KCAG, jelas, merupakan modal dasar untuk pengembangan geopark. Sebaliknya, pengembangan geopark di suatu kawasan idealnya telah pula didahului oleh penetapan kawasan tersebut sebagai KCAG. Saat ini Indonesia telah memiliki geopark kedua yaitu geopark (taman bumi) Gunung Sewu di Jawa Timur yang memanjang dari Barat ke Timur Pulau Jawa dan terkenal sebagai rangkaian pegunungan Karts. Geopark pertama Indonesia untuk dunia adalah geopark Gunung Batur di Pulau Bali.

Melihat Sistim Perusak Lingkungan Danau Toba

Gambar
MELIHAT SISTIM PERUSAK LINGKUNGAN DANAU TOBA Oleh : M. Anwar Siregar Untuk sekian kali penulis datang lagi ke Danau Toba, kondisi fisik Danau Toba tidak banyak berubah ketika berlibur di Parapat hingga Tomok, lalu dilanjutkan ke daratan tinggi Tanah Karo untuk menikmati keindahan air terjun Sipiso-piso, namun apa yang dilihat sungguh membuat miris, banyak ditemukan sampah dan kondisi perparkiran sedikit semrawut karena memang jalan sempit dan lahan terbatas, namun sebaliknya perkembangan perumahan dan permukiman justrunya yang sangat pesat dan sepertinya kurang terkendali dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan konsep pembangunan yang berkelanjutan berbasis lingkungan hijau dan apalagi Danau Toba sudah dimasukkan sebagai kawasan wisata strategis nasional, mengakibatkan banyak kawasan-kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding pond) dan bantaran sungai telah berubah menjadi daerah permukiman yang dihuni penduduk.

Bermain Bola Pantai di Muara Upu

Gambar
BERMAIN BOLA PANTAI DI PANTAI MUARA UPU Oleh : M. Anwar Siregar Objek bahari Pantai Muara Upu merupakan salah satu pesona pariwiasata Tapanuli Selatan, Pantai dengan keindahan pantai yang masih bersih alami dengan kerindahan pohon cemara serta gemuruh ombak laut di sepanjang pantai Muara Upu itu menambah keindahaan panorama bila kita melihatnya baik di saat fajar maupun menikmati waktu senja dan merupakan salah satu daya tarik pesona pantai barat di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan,

Museum Geologi Bandung

Gambar
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG Oleh M. Anwar Siregar Di beberapa sudut strategis di halaman depan terpajang koleksi fosil kayu dan batuan sebagai ornamen dan penciri wajah Museum Geologi. Salah satu ikon adalah Taman Siklus Batuan, taman yang dibangun di halaman depan Museum Geologi yang dikemas sebagai tempat istirahat sekaligus sarana belajar mengenal batuan. Disini dipajang berbagai jenis batuan baik beku, sedimen maupun metamorf dalam susunan menurut siklus batuan yang proses perubahannya digambarkan dengan arah anak panah. Di sekitarnya dihiasi dengan tanaman fosil hidup jenis paku-pakuan dan kolam air mancur. Foto 1 : Koleksi Batu gamping dan Karbonat (Foto Penulis) Koleksi Batumulia (Gemstone), beberapa diantaranya memiliki daya tarik tersendiri. Yang paling favorit diantaranya adalah batu kecubung (amethyst) yang berwarna ungu mengkilap dan kristal kuarsa yang berwarna putih berkilau

Geowisata Air Terjun Longlong

Gambar
GEOWISATA AIR TERJUN LONGLONG M. Anwar Siregar Mungkin terasa sangat asing nama lokasi wisata air terjun Longlong bagi sebagian masyarakat luas di luar kabupaten Tapanuli Utara, namun hal itu tidak mengherankan karena masyarakat Tapanuli Utara juga banyak tidak mengenal lokasi air terjun hasil bentukan patahan yang berada di lembah Sarulla, daerah ini memang terisolir, dan hanya kebetulan penulis bersama tim yang sedang melakukan pemetaan daerah rawan bencana melihat melalui citra geologi foto, dan tertarik untuk mengunjungi sekaligus menumpahkan rasa adventure ke wilayah ini. Foto 1 : kenampakan air terjun dengan tiga gua diantara air terjun, diatas gua terdapat lembah menyempit dan pola tergerus yang membentuk struktur geologi kekar pada batuan breksi vulkanik dan andesit. (sumber foto :  ©posma.siagian ) Jarak lokasi ini ke Tarutung dan Padangsidimpuan cukup jauh dan belum dijangkau oleh prasarana transportasi yang memadai dan juga sarana perhubungan jalan belum...

Jelajah Alam Geologi Air Terjun

Gambar
JELAJAH ALAM GEOLOGI AIR TERJUN AEK BILAH Oleh : M. Anwar Siregar KOORDINAT AEK BILAH Daerah Kecamatan Aek Bilah , secara geografis terletak pada koordinat : N 99 o 2 0 ’.00.–N 99 o 40 ’00” dan E 0 1 o 55’ 00” -02 o 0 5’00”. Secara Adminsitratif Kecamatan Aek Bilah berbatasan dengan : -        Sebelah Utara                    : Kab. Labuhan Batu -        Sebelah Selatan                  : Kecamatan SDH -        Sebelah Timur                   : Kab. Paluta -        Sebelah Barat                     : Ka...