Tampilkan postingan dengan label Jejak Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jejak Wisata. Tampilkan semua postingan

4 Okt 2018

Geopark Toba dan Energi PON 2024


Geopark Danau Toba dan Energi PON 2024

Oleh: M. Anwar Siregar

GUBERNUR Sumatera Utara yang baru akan menghadapi berbagai persoalan da­lam kurun lima tahun ke depan, perlu se­buah visi dan misi da­lam membangun Sumatera Utara yang me­nyentuh segala aspek kehidupan ma­sya­rakat dan industri guna menjaga ke­sinambungan pembangunan. Apapun latar belakang gubernur baru mereka akan menghadapi berbagai permasala­han mulai dari kondisi lingkungan, ben­cana banjir, tata ruang, energi dan kon­disi existing demografis dan sosial eko­nomi serta pariwisata strategis mau­pun sarana pemba­ngunan infrastruktur.
Melihat kondisi Sumatera Utara saat ini, maka gubernur sekarang akan menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah.
Gambar : Peta Kawasan Danau Toba (Sumber : dari berbgai sumber)
Tantangan Gubsu

6 Sep 2018

Gejala Kegagalan Geopark Danau Toba

GEOPARK DANAU TOBA, GEJALA KEGAGALAN



Analisa/ferdy
GEOPARK TOBA: Sejumlah personal dari Basarnas melakukan persiapan guna pencarian korban KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Tigaras, Simalungun, Sumut, Selasa (27/6). Peristiwa tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun bisa saja berdampak akan cita-cita pemerintahan Sumut untuk menjadikan Danau Toba masuk dalam Geopark Global Networking (GGN) pada September 2018 oleh tim asesor UNESCO.
Oleh M. ANWAR SIREGAR

Sungguh ironis. Danau Toba kembali menelan kor­ban jiwa untuk kesekian ka­linya. Apakah ini salah satu tanda kegagalan sebagai Geo­park Global Networking (GGN) September 2018? April tahun 2018 Danau To­ba juga gagal terpi­lih sebagai geopark terselip oleh Geo­park Ciletuh dan Rinjani.
Tim asesor dari UNESCO akan kembali lagi me­ninjau kesiapan untuk melihat syarat yang ditetapkan GGN. Ba­nyak faktor yang menyebab­kan mengapa Danau Toba (DT) yang sangat indah itu gagal. Ada beberapa point penting yang harus diperhati­kan agar DT tidak gagal lagi.

9 Agu 2018

Danau Toba Terselip Geopark Ciletuh


DANAU TOBA GAGAL, TERSELIP GEOPARK CILETUH-RINJANI
Oleh : M. Anwar Siregar

Sungguh ironis sekali, Danau Toba kembali gagal sebagai geopark global networking (GGN) pada april tahun 2018 dan akankah gagal lagi pada sekitar september 2018 karena tim asesor dari UNESCO akan kembali lagi meninjau kesiapan untuk melihat syarat yang ditetapkan GGN? Banyak faktor yang menyebabkan mengapa Danau Toba (DT) yang sangat indah itu gagal dan beberapa point-point penting saya catat dalam mengikuti perkembangan geopark kebanggaan Sumatera Utara ini dalam lima tahun terakhir ini.
DANA
Faktor paling utama adalah kendala dana diajukan dalam APBD Provinsi, dan kita telah mengetahui bahwa dua geopark baru Indonesia itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi mereka dengan dukungan dana yang luar biasa sehingga para tim suksesor yang terdiri para akademisi, peneliti, praktisi seni-budaya, birokrat dan juga masyarakat serta BUMN, untuk mendukung kerja besar itu, rata-rata dana diajukan dalam anggaran yang besar mencapai lebih Rp 120 miliar hingga Rp 600 milyar. Namun kenapa Danau Toba hanya mendapat dana kisaran dibawah Rp 45 milyar yang sampai saat ini anggaran itu belum mampu memenuhi standar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan syarat yang diberikan UNESCO.

13 Okt 2017

Ayo Wisata Ke Kawasan Danau Toba



AYO WISATA KAWASAN DANAU TOBA
Oleh : M. An-war Siregar
Ada banyak cara untuk menikmati keindahan danau Toba, baik dalam acara festival maupun dalam rangka mengisi liburan sekolah atau juga menikmati Mudik hari raya sekalian juga bertamasya untuk menikmati salah satu keindahan destinasi Unggulan Indonesia, misalnya mengikuti liburan dalam rangka Tahunan Festival Danau Toba, atau juga festival Karnaval Kemerdekaan di Danau Toba, atau even lainnya, Disini saya sertakan beberapa lokasi yang memiliki pesona keindahan danau purba yang dari berbagai literatur foto yang disunting telah mewakili berbagai objek manakjubkan dan juga telah saya kunjungi bisa dinikmati, dan kepada fotografer dan penulisnya saya ucapkan salut atas kemampuannya mengambil sudut gambar yang bagus dan indah.

Salah satu sudut foto terindah di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara.

Ayo wisata ke kawasan Danau Toba sekitar di Sumatra Utara, jangan lupa kunjungi kawasan Danau Toba sebagai Destinasi Unggulan Pariwasata Indonesia, Selain merupakan danau vulkanik terdalam dan terbesar kedua di dunia setelah Victoria Lake di Afrika, Danau Toba pernah gemparkan dunia lewat ledakannya pada 75 ribu tahun silam dan menyisahkan 12 persen populasi dunia ketika dia meletus. Super Volcano Geopark menjadi julukan Danau Toba akibat kekayaan pengetahuan kegunungapiannya.

15 Sep 2017

Menanti Geopark ketiga Indonesia

MENANTI GEOPARK KETIGA INDONESIA
Oleh M. Anwar Siregar
 Landasan regulasi untuk geokonservasi di Indonesia adalah UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan aturan di bawahnya, yaitu Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Dalam regulasi tersebut diatur tentang kawasan lindung geologi yang salah satu bentuknya adalah Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG). Pelaksanaan KCAG, jelas, merupakan modal dasar untuk pengembangan geopark. Sebaliknya, pengembangan geopark di suatu kawasan idealnya telah pula didahului oleh penetapan kawasan tersebut sebagai KCAG.
Saat ini Indonesia telah memiliki geopark kedua yaitu geopark (taman bumi) Gunung Sewu di Jawa Timur yang memanjang dari Barat ke Timur Pulau Jawa dan terkenal sebagai rangkaian pegunungan Karts. Geopark pertama Indonesia untuk dunia adalah geopark Gunung Batur di Pulau Bali.

6 Sep 2017

Melihat Sistim Perusak Lingkungan Danau Toba

MELIHAT SISTIM PERUSAK LINGKUNGAN DANAU TOBA
Oleh : M. Anwar Siregar
Untuk sekian kali penulis datang lagi ke Danau Toba, kondisi fisik Danau Toba tidak banyak berubah ketika berlibur di Parapat hingga Tomok, lalu dilanjutkan ke daratan tinggi Tanah Karo untuk menikmati keindahan air terjun Sipiso-piso, namun apa yang dilihat sungguh membuat miris, banyak ditemukan sampah dan kondisi perparkiran sedikit semrawut karena memang jalan sempit dan lahan terbatas, namun sebaliknya perkembangan perumahan dan permukiman justrunya yang sangat pesat dan sepertinya kurang terkendali dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan konsep pembangunan yang berkelanjutan berbasis lingkungan hijau dan apalagi Danau Toba sudah dimasukkan sebagai kawasan wisata strategis nasional, mengakibatkan banyak kawasan-kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding pond) dan bantaran sungai telah berubah menjadi daerah permukiman yang dihuni penduduk.

28 Sep 2016

Bermain Bola Pantai di Muara Upu

22 Sep 2016

Museum Geologi Bandung



MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Oleh M. Anwar Siregar

Di beberapa sudut strategis di halaman depan terpajang koleksi fosil kayu dan batuan sebagai ornamen dan penciri wajah Museum Geologi. Salah satu ikon adalah Taman Siklus Batuan, taman yang dibangun di halaman depan Museum Geologi yang dikemas sebagai tempat istirahat sekaligus sarana belajar mengenal batuan. Disini dipajang berbagai jenis batuan baik beku, sedimen maupun metamorf dalam susunan menurut siklus batuan yang proses perubahannya digambarkan dengan arah anak panah. Di sekitarnya dihiasi dengan tanaman fosil hidup jenis paku-pakuan dan kolam air mancur.


Foto 1 : Koleksi Batu gamping dan Karbonat (Foto Penulis)

Koleksi Batumulia (Gemstone), beberapa diantaranya memiliki daya tarik tersendiri. Yang paling favorit diantaranya adalah batu kecubung (amethyst) yang berwarna ungu mengkilap dan kristal kuarsa yang berwarna putih berkilau

2 Mar 2016

Geowisata Air Terjun Longlong



GEOWISATA AIR TERJUN LONGLONG
M. Anwar Siregar

Mungkin terasa sangat asing nama lokasi wisata air terjun Longlong bagi sebagian masyarakat luas di luar kabupaten Tapanuli Utara, namun hal itu tidak mengherankan karena masyarakat Tapanuli Utara juga banyak tidak mengenal lokasi air terjun hasil bentukan patahan yang berada di lembah Sarulla, daerah ini memang terisolir, dan hanya kebetulan penulis bersama tim yang sedang melakukan pemetaan daerah rawan bencana melihat melalui citra geologi foto, dan tertarik untuk mengunjungi sekaligus menumpahkan rasa adventure ke wilayah ini.
Foto 1 : kenampakan air terjun dengan tiga gua diantara air terjun, diatas gua terdapat lembah menyempit dan pola tergerus yang membentuk struktur geologi kekar pada batuan breksi vulkanik dan andesit. (sumber foto : ©posma.siagian)
Jarak lokasi ini ke Tarutung dan Padangsidimpuan cukup jauh dan belum dijangkau oleh prasarana transportasi yang memadai dan juga sarana perhubungan jalan belum ”terakomodasi” dalam pembangunan fisik yang baik, air terjun ini sangat jernih, sejuk dan masih ”virgin” disekitarnya sehingga membuat pengunjung dapat menikmati panorama alam daerah sesar (patahan) yang berada di lembah sarulla dan juga merupakan daerah hutan lindung biodiversity Batang Toru.
Menempuh perjalanan dari Padangsidimpuan dan Tarutung memakan waktu sekitar 4 jam, dengan moda transportasi Bus sibuali-buali atau saipar dolok hole, Taksi dan angkot dapat tiba ke tujuan wisata air terjun Longlong di Desa Dolok Saut (Muara Tolang) atau sekitar 2 jam dari Sipirok Ibukota Tapanuli Selatan atau 1,5 jam dari Sipagimbar ibukota kecamatan Saipar Dolok Hole Kab. Tapanuli Selatan, wisata air terjun Longlong memiliki potensi wisata lokal yang memiliki beberapa keindahan alam yang tersembunyi. Lokasi administrasi wisata Longlong berada di Kecamatan Simangunban Kabupaten Tapanuli Utara. lihat gambar foto peta citra yang dikompilasi dari google maps. Lokasi koordinat di LU 01o49’42.19”- BT 99o13’9.9”.

 
Foto 2 : Lokasi wisata air terjun Longlong, yang kenampakan dari citra satelit, memiliki keunikan bentang alam air terjun dari hasil depresi gunungapi dan patahan renun-toru.
(sumber foto : ©posma.siagian)
KEUNIKAN GUA
Akibat benturan lempeng Indo-Australia ke utara Benua Asia dengan hal ini adalah Pulau Sumatera sebagai garda terdepan yang mengalami tekanan, sehingga daerah pulau sumatera terutama wilayah Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan mengalami tekanan yang kuat dan membentuk berbagai zona segment patahan lokal yang berdimensi panjang dari 200 meter hingga puluhan kilometer.
Proses pembentukan air terjun Longlong jika dilihat dari sudut ilmu geologi, patahan yang terdapat adalah patahan lokal Dolok Saut akibat tekanan gerak horizontal patahan besar sumatera dalam hal ini diperlihat oleh ruas patahan Renun-Toru yang membentuk lembah tektonik Sarulla yang membentang memanjang ke arah Pahae Jae, lokasi yang sering mengalami gempa bumi lokal di wilayah Tapanuli Utara.
Ketinggian air terjun ini mencapai sekitar 25 meter dengan lebar sungai di puncak sekitar 2-4 meter, sempit dan deras serta keindahannya semakin nampak jika kita menelusuri jeram-jeram sungai yang bermuara pada satu sungai yang sempit dan membentuk pola air terjun. Air terjun itu terbentuk oleh 3 sungai yaitu Aek Muara, Aek Pancur dan Aek Sibadak, yang panjang dan sempit dari puncak patahan Muara Dolok Tolang. Ketiga sungai itu, terletak di sebelah barat Desa Dolok Saut. Yang memiliki ketinggian topografi mencapai 750 meter dari permukaan air laut,
Keunikan yang dimiliki daerah ini adalah dibawah sungai terbentuk dua gua utama yang berada tepat di belakang air terjun, jika tidak ada embun maka terlihat jelas, gua utama yang terletak di sebelah kiri bercirikhas bercabang dengan diameter antara 3, 5 dan kadang ada 8 meter dengan panjang ke dalam mencapai 20 meter. Mulut gua lebar mencapai 5 meter dengan tinggi mencapai 7 meter, gua dibentuk oleh batuan breksi, dan beberapa batuan vulkanik lainnya hasil endapan letusan gunungapi Sibual-buali dan Toba Purba.
Sedang gua di sebelah kanan foto memperlihatkan keunikan gua yang ukurannya lebih kecil dengan dimensi antara 2 dan 4 meter, panjang  mencapai 7-10 meter dengan bercabang satu, gua kanan lebih tersembunyi dibandingkan gua sebelah kiri.
Lebih unik lagi, ada kenampakan gua ke tiga lebih kecil lagi yang terletak dipinggir kolam air terjun, proses pembentukan gua yang lebih kecil di sebelah kiri ini, ukurannya mencapai 1-1.5 meter dan panjang ke dalam ”hanya” 2 meter. Gua ini terbentuk secara alamiah tanpa ada unsur campur tangan manusia. Terproseskan alamiah oleh adanya gangguan rongga tanah dalam tubuh batuan lava, namun sangat rawan, perlu kehatian-hatian untuk masuk kedalam semua gua.

Bagi anda yang memiliki kegemaran hiking misalnya pecinta alam, lokasi ini salah satu merupakan petualang bebas yang cukup menarik untuk anda taklukan, alamnya masih bersih, jauh dari kabut asap, mendung dan dingin menggigit serta penduduk yang ramah tamah, lokasinya penuh tantangan fisik dan panorama gunung dan kicauan burung dan ”berisikan air terjun”. Penulis sudah merasakan nikmatnya alam ini, dan masih merasakan kesegaran alami dari gua patahan Dolok Saut yang masih berkorelasi dari pusat patahan yang ada di wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara.


Foto 3 : kenampakan mulut kiri yang berukuran lebih besar dari dekat, untuk mencapainya anda harus berenang ke arah air terjun, atau boleh lewat sisi tebing namun berbahaya, licin serta banyak batu cadas.(sumber foto : ©posma.siagian)


PERLU DUKUNGAN SARANA
Sarana transportasi dari Padangsidimpuan ke Dolok Saut sudah cukup memadai, begitu juga ke dan dari arah Tarutung, jarak tempuh ke dua kota ini membutuhkan dukungan mobilitas perbaikan infrastruktur jalan, karena jalan propinsi dan kabupaten sangat memprihatin, sempit dan mudah rawan kecelakaan. Jarak ke kota terdekat seperti Sipagimbar membutukan waktu 1.5 jam dan dari Desa Dolok Saut jarak ke lokasi geowisata air terjun Longlong sejauh 800 meter dengan berjalan kaki.
Foto 4 : Turis lokal yang sedang menuju ke lokasi air terjun longlong, kenampakan sarana di jalan setapak, perlu dukungan yang memadai untuk membangun jalan bersusun atau bertangga ke lokasi terdekat. (sumber foto : ©posma.siagian)
Jarak 800 meter sudah terasa seperti berpetualangan menikmati alam bebas dengan kawasan hutan pegunungan dataran menangah seperti kalau kita menuju daerah wisata yang sudah terkenal misal ke puncak Gunung Sibayak di Tanah Karo. Anda disuguhkan berbagai pemadangan alam yang hijau dan rimbun. Uji ketangguhan fisik untuk menuju daerah wisata air terjun Longlong yang agak terisolir dari kawasan pemukiman karena berada di kawasan hutan lindung di lembah Sarulla.
Dianjurkan datang ke lokasi ketika tidak musim penghujan deras, sebab lokasi rute jalan sangat licin, menghindari mendung tebal serta tidak mengganggu fauna dan flora yang tumbuh dan kadang muncul mendadak ketika kita melintas di dalam hutan.
POTENSI WISATA
Nilai jual wisata air terjun ini cukup menjanji untuk menghilangkan kepenatan dan juga merupakan sumber pendapatan masyarakat jika dikelola dengan baik dengan instansi terkait terutama dinas pariwisata melalui berbagai publikasi dan dinas pekerjaan umum untuk memberikan bantuan pembangunan sarana yang memadai.
Foto 5: Kolam air terjun Longlong yang masih jernih, lebar sekitar 80 x 80 meter 
(sumber foto : ©posma.siagian)
Sangat disayangkan, jika keunikan gua ini tidak diketahui oleh masyarakat luas dan tidak banyaknya publikasi media akan menjadi ironi target pamerintah karena mengingat pemerintah pusat saat ini gencar menarik turis dari berbagai negara dengan membebaskan visa kunjungan untuk 90 negara demi target turis 10 juta.
Foto 6 : Tim penulis dengan latar belakang air terjun Longlong, pancuran bisa selebar 2 meter dari puncak dan 4 meter ke dasar kolam. (sumber foto : ©posma.siagian)

12 Jan 2016

Jelajah Alam Geologi Air Terjun


JELAJAH ALAM GEOLOGI AIR TERJUN AEK BILAH
Oleh : M. Anwar Siregar
KOORDINAT AEK BILAH
Daerah Kecamatan Aek Bilah, secara geografis terletak pada koordinat :
N 99o20’.00.–N 99o40’00” dan E 01o55’00” -02o05’00”.
Secara Adminsitratif Kecamatan Aek Bilah berbatasan dengan :
-       Sebelah Utara                    : Kab. Labuhan Batu
-       Sebelah Selatan                 : Kecamatan SDH
-       Sebelah Timur                   : Kab. Paluta
-       Sebelah Barat                    : Kab. Tapanuli Utara

Daerah Kecamatan Aek Bilah merupakan bagian daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yang menempati Deretan Pegunungan Bukit Barisan yang bertindak sebagai tulang punggung Pulau Sumatera. Didalamnya termasuk beberapa graben, yaitu Graben Tarutung dan Graben Padangsidimpuan (Verstapen, 1973 dan Aspden, dkk, 1983). Graben-graben ini membagi Pegunungan Bukit Barisan menjadi dua yaitu Pegunungan Barisan bagian Timur dan Pegunungan Barisan bagian Barat.
Geologi Kecamatan Aek Bilah dari segi geografi dan secara geologi terletak pada jalur segmen Patahan Sumatera di sebelah barat Bukit Barisan yang dicirikan oleh morfologi terjal pada kedua sisinya dari Utara ke Timur dan Tenggara serta barat menuju ke Tengah, Sedang daerah turun terletak di Tengah terdapat daerah morfologi agak terjal yang diapit perbukitan/pegunungan terjal dan sangat terjal, tumbukan patahan dapat terlihat di sisi perbukitan dengan ditemukan bukti kontak antara batuan dan terdapat slope of faulting yang secara tiba-tiba sehingga banyak ditemukan daerah breksiasi atau zona hancuran batuan dan membentuk morfologi agak terjal ke timur dan tenggara dengan curah hujan cukup tinggi (3000-4200 mm). 


Foto 1; Bentukan puncak antiklin minor Siborpa

Foto 2 : Pandangan luas Air Terjun Siborpak 1, akibat tektonik yang membelah tata ruang Aek Bilah



 
Foto 3 : Lokasi Jelajah Alam Geologi Air Terjun Aek Bilah dengan struktur gawir sesar 
dan sesar triangular face.
Struktur Flow Ignimbrit banyak ditemukan disekitar sungai-sungai yang berdekatan dengan struktur patahan lokal di Aek Bilah, arah lintasan aliran menuju ke tenggara searah dengan turunan pematahan antar litologi batuan yang terdapat pada satuan morfologi agak terjal sepanjang Desa Tolang, Sigolang, Biru ke Timurlaut ke Desa Aek Horsik melewati dasar Sungai Hifa dengan dicirikhaskan oleh pensesaran dan seretan batuan meta arenit dan batu sabak pada sisi tebing yang tertimbun ke dalam dasar sungai Hifa sepanjang wilayah Aek Bilah, lanjutannya telah mengalami pemotongan geometri oleh morfologi terjal di Timur pemetaan kearah timur laut ke batas patahan Huta Tonga-Mandalasena yang membentuk sesar Normal Turun dan struktur sesar naik pada formasi Gunungapi Nabirong di Huta Baru atau Tanjung Baru.
Foto 4 : Formasi Batuan Tapanuli Tak Terbedakan,
yang membentuk antiklin Siborpa
Daerah pemetaan merupakan bagian dari patahan Sumatera terdapat dua segmen yaitu Sesar Renun Toru dan Sesar Toba. Segmen Sesar Renun Toru terdapat di Selatan yang merupakan kelanjutan persilangan turun dari Segment Batang Toru di Utaranya menerus ke Aek Bilah, bagian dari beberapa segment lokal patahan Sipirok (komplek patahan lokal Dolok Hajoran, patahan Ulu Manis dan patahan Tolang-Dolok Sigolang menuju batas patahan Huta Tonga-Mandalasena serta Patahan Paya Pining-Aek Horsik).


Foto 5 : Air Terjun Silangkitang, dampak terjadi akibat pengangkatan (antiklin Silangkitang ke Siborpa), dengan formasi batuan Meta Arenit dan Sabak.
 Sesar lokal di Kecamatan Aek Bilah terdapat di Sungai Paya Pining sebagai sesar Normal dengan kenampakan Air Terjun yang diperlihatkan oleh struktur kekar meniang pada batu tufa-meta arenit serta batu sabak pada morfologi terjal serta adanya kelurusan patahan pada sebelah Timur di Desa Tapos Dolok dan Pagaran Torop yang menurun dan mengalami pensesaran pada formasi Kelompok Tapanuli Tak Terbedakan.
Foto : 6 : Struktur Kekar pada batuan Meta arenit pada air terjun Tapus Godang


 Foto 7 : Kenampakan air terjun 1 Siborpak
Begitu juga patahan pada ruas patahan lokal Silangkitang-Silobutayas-Gorahut-Sihulambu pada satuan Morfologi Sangat Terjal, yang membentuk longsoran sepanjang 5 km, yang membelah satuan morfologi sangat terjal mengalami jurang yang dalam. Kemiringan patahan lereng yang mengalami pematahan sangat terjal, mencapai 30o – 60o akibat aktifnya pergerakan dan tekanan Lempeng Indo-Australia sehingga Sesar Sumatera mengalami pergeseran 18 cm per tahun, berdampak juga penyesuaian kondisi dinamika zona sesar di daerah pemetaan.
Foto 8 : Air Terjun 2 Aek Goruput-Siborpak
Indikasi adanya zona sesar didaerah Aek Bilah, berarti menunjukan daerah ini ada hubungan faktor gerakan tanah dapat terjadi oleh deformasi seismik kegempaan yang diperlihatkan oleh adanya struktur perlapisan campur, perlapisan sejajar yang tidak tersambung  akibat erosi atau ada waktu yang hilang selama pengendapan, yang terlihat pada zona patahan Mandalasena dengan Patahan Paya Pining-Aek Horsik yang membelah Dolok Silayang-Layang dan Dolok Sibargot.

Foto 9 : Keunikan air terjun 3 yang berada di celah batuan, menunjukan adanya rongga dalam batuan dengan struktur silang siur
Medan Lintasan :
Karakter : perbukitan curam, dengan 45-75 derajat, arus sungai dewasa dengan jeram tajam, bongkahan batuan besar, cadas dan runcing, tanah licin berlumut, berlumpur dan ular kecil dan mendung sering datang dan hujan deras tidak menentu.


Foto 10 : Untuk menjelajah Air Terjun di Aek Bilah adalah melintasi Sungai
Foto 11. Medan lintasan, dengan kenampakan batu cadas Meta Arenit, 
kontak dengan kwarsa, sabak dan andesit

Untuk mengamati keseluruhan air terjun besar yang ada di Aek Bilah, perlu melintasi perbukitan yang terjal, berjalan dan berkendara motor trail, sampan dan berenang untuk mengamati struktur batuan air terjun dan keunikan batuan yang memunculkan air mengalir dari celah batuan dari dekat.
Daerah ini memang cocok bagi penggemar adventure, baik untuk petualangan rimba maupun petualang off road di hutan belantara. Medan lintasan daerah Aek Bilah penuh dinamika yang memacu adrenalin anak manusia yang ingin merasakan sensasi alam liar namun masih perawan. Maka kondisi geologi Aek Bilah adalah salah satu pemuas dahaga bagi yang memiliki obsesi menaklukan dan menikmati suasana hidup dengan alam.
Geologi daerah ini dapat dilihat pada foto 3. Yang membentuk trianggular face atau longsoran sesar dampak adanya pergerakan lempeng yang membentur dinding pada punggung Bukit Barisan sebelah Barat.
Foto 12 : Nampak penulis, yang menggunakan tali untuk melintasi sungai ke seberang pada batuan sabak, tali terkait ketat untuk melihat dari dekat air terjun besar Siborpa (lihat foto di bawah ini).
Foto 13 : Keunikan geologi Air Terjun besar Siborpa, Nampak air terjun ke 4 dan5 yang berdekatan, akibat adanya pengangkatan dan longsoran tebing yang membentuk gawir sesar

Foto 14 : Pandangan luas sungai dengan latar belakang air Siborpa

Adventure Geologist.

Populer

Laut Indonesia darurat sampah

  LAUT INDONESIA DARURAT SAMPAH Oleh M. Anwar Siregar   Laut Indonesia banyak menyediakan banyak hal, bagi manusia terutama makanan ...