Dec 14, 2019

Investasi Hijau di Bumi Sumatera Utara

Investasi Hijau di Bumi Sumatera Utara

(Analisa/ferdy) PEMUKIMAN PADAT: Sebuah foto udara memperlihatkan pemukiman padat penduduk di pinggiran Sungai Deli, Keluarahan Aur, Medan Maimun, Medan. Menurut data BPS pada Agustus 2018, jumlah penduduk kota terbesar ketiga di Indonesia ini mencapai 2.247.425 jiwa dengan pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan pembangunan tempat tinggal hingga mengabaikan fasilitas Ruang Terbuka Hijau.
Oleh: M. Anwar Siregar
Isu perubahan iklim global di Sumatera Utara (Su­mut) bukan lagi sebatas re­torika. Karena itu perlu suatu tindakan nyata untuk meng­atasi perubahan iklim ekstrim dengan berbagai upaya pena­ta­an lingkungan. Tindakan penghematan bagi pemanfa­atan sumber daya mineral di Sumut juga perlu dilakukan.
Dengan demikian diharap ada keber­lan­jutan, ter­utama intensif pemanfaatan dan pe­ngelolaan sumber daya hutan yang ber­kelanjutan dengan manajemen ekonomi hijau dan energi alternatif. Investa­si bumi di Sumut dalam ben­tuk inovasi energi hijau sa­ngat penting untuk keberlan­jutan fisik hutan bu­mi di Provinsi Sumut.

Nov 27, 2019

Tata Ruang Gempa Sumut Bermartabat

TATA RUANG GEMPA SUMUT BERMARTABAT
Oleh : M. ANWAR SIREGAR
Bencana kemanusiaan terulang lagi, bencana gempa tsunamis belum diimplementasikan dalam bentuk tata ruang gempa yang bermartabat, tata ruang yang menghargai nyawa manusia, dan adakah tata ruang yang bermartabat yang menghargai nyawa-nyawa manusia dan menjauhkan dari ancaman bencana, minimalnya untuk mengurangi jumlah korban bencana? Memang kita ketahui bahwa belum ada satupun negara di dunia ini termasuk Jepang dan Amerika Serikat yang dianggap paling maju teknologinya belum mampu memprediksi terjadinya gempa secara tepat, namun korban bencana bisa diupayakan dalam bentuk pengurangan resiko bencana berbasis tata ruang gempa yang bermartabat, yaitu tata ruang yang menghargai daya dukung lingkungan dilengkapi seperangkat teknologi pendeteksi dini selain mengupayakan masyarakat hidup berbudaya mitigasi yaitu membiasakan diri untuk selalu membaca peta ancaman dan mengikuti aturan zonasi tata ruang yang telah dimplementasi dalam aturan Undang-undang Tata Ruang Wilayah Detail Kota.

Nov 4, 2019

Visi Lingkungan Caleg

DICARI CALEG SUMUT, VISI LINGKUNGAN HIJAU
Oleh M. Anwar Siregar
Seperti pemilu sebelumnya, setiap tahap selalu ada kampanye untuk menjual dagangan politik”, janji politik itu sudah banyak dilontarkan sebelum masa kampanye, mereka para calon legislatif itu sudah melakukan promosi terselubung. Padahal KPU (komisi Pemilihan Umum) belum memberikan izindari sini nampak jelas mulai terkuak bagaimana karakter para caleg yang melanggar aturan star awal. Bagaimana para pemilih yang memberikan hak suara itu pasti mengetahui kondisi tersebut, biasanya para caleg ini merupakan gambaran calon legeslatif yang bermental politik busuk, apalagi jika caleg itu tidak dikenal aktivitasnya di masyarakat mendadak dermawan dengan memberikan bantuan penimbunan jalan dengan metode ‘tambal sulam’.
Hasil gambar untuk gambar visi lingkungan
Gambar : hutan merupakan salah satu visi lingkungan yang harus diperjuangkan para celeg dari Sumatera Utara (gambar : BBC.com)
Tugas wakil rakyat adalah menyerap aspirasi rakyat dan mengejatawantakan hal itu dalam keputusan politik melalui kewenangan legislasi (per undang-undangan) budget dan pengawasan. Diperlukan mental kuat dari calon anggota legislatif untuk memahami dan memperkuat tujuh pilar kewenangan yang sangat strategis karena berada pada jalur implementasi dan pengendalian.

Oct 31, 2019

Sumatera Utara Berbakat Gempa

SUMATERA UTARA BERBAKAT GEMPA
Oleh M. Anwar Siregar
Belum pulih gempa Lombok, dan Gempa Tsunami Palu-Sigi Donggala berpusat disekitar patahan Busur Belakang Florest dan patahan Palu Koro kini terjadi lagi gempa kuat dengan kekuatan mencapai 6,3 Skala Richter di Situ Bondo Jawa Timur, guncangannya sangat kuat mencapai Bali dan semua wilayah di Jawa Timur, lalu berpindah gempa di Pantai Barat Sumatera dengan gempa kecil namun cukup ”menakutkan”, berkekuatan 5,1 Skala Richter di sekitar Sibolga 20/10/18, saat terbuka untuk masuk tsunami tanpa ada ”benteng”, selanjutnya kemana?

Oct 21, 2019

Memahami Longsor Parapat

MEMAHAMI LONGSOR PARAPAT
Oleh : M. Anwar Siregar
Secara teoritis terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan longsor di daerah wisata Parapat di era zaman now, untuk itu perlu manajemen pengawasan ruang di kawasan Parapat untuk mengendalikan tingkat bahaya yang mungkin bisa terjadi berulang kembali seperti kejadian longsor Parapat, terjadi longsor dua kali dalam seminggu, untuk mengetahui faktor bahaya terjadinya longsor di tata ruang wilayah Parapat yang terus mengalami perkembangan kunjungan turis, fisik serta beban transportasi, harus merumuskan kebijakan pengendalian bencana di Kawasan Danau Toba di Parapat.
GEOLOGI LONGSOR PARAPAT
Parapat merupakan sebuah kota di pinggiran Danau Toba, merupakan daerah jalur atau lintasan ke Samosir, merupakan kota yang banyak dilewati sarana tranporatsi baik berat maupun sedang, baik pribadi maupun logistik barang dan jasa. Kota yang berada di tebing Danau Toba ini dikelilingi daerah morfologi sangat terjal dengan kontrol patahan sesar geser dan patahan turun ke arah Danau Toba, longsor yang terjadi mengikuti bentuk arah sesar dan arah arus aliran air dan sungai mengikuti pola kemiringan lereng ke arah Danau Toba, dan sangat membahayakan jalur lintasan transportasi yang melintasi kota Parapat.
Gambar : Mewaspadai longsor terulang lagi di parapat di musim hujan di Sumatera Utara (Merdeka. com)

Oct 15, 2019

Mewaspadai Gempa-Likuifaksi di Tapsel

MEWASPADAI GEMPA-LIKUIFAKSI DI TAPSEL
Oleh : M. Anwar Siregar
Aktivitas gempa Sumatera yang perlu diwaspadai diwilayah Selat Sunda bagian Selatan  dapat menghasilkan kegempaan strategis di lautan selain daratan yang dapat menghancurkan tata ruang kota-kota yang ada di Tapanuli bagian Selatan antara lain, kegempaan Andaman-Burma-Aceh-Nias di Utara P. Sumatera yang tersusun oleh topografi palung laut dalam Andaman, vulkanisme Kepulauan Nikobar, patahan kecil Burma, patahan kompleks daratan Aceh, anomali gravitasi Simeulue-Nias sebagai jalur kegempaan besar dengan penyimpanan energi yang relatif rendah dan gempa di Patahan Kepulauan Mentawai-Enggano, patahan Mentawai termasuk yang paling tertekan di Pantai Barat Sumatera akibat tekanan dari berbagai arah dari Utara Blok Andaman-Aceh dan Blok Patahan Jawa di Selatan akan ada pergerakan antar blok Patahan yang saling berlawanan, mengompres untuk menghasilkan gelombang seismik transversal pada pertemuan lempeng karena gempa paling merusak rata-rata disebabkan oleh gelombang transversal.

Sep 18, 2019

Sumut Rawan Longsor, Rawan Likuafaksi

SUMUT RAWAN LONGSOR, RAWAN LIKUIFAKSI
Oleh : M. Anwar Siregar
Tak terasa, hampir lima belas tahun lewat sudah sejak gempa besar mengguncang Aceh 26 Desember 2004 dan empat belas tahun gempa Nias yang terjadi di bulan 28 Maret 2005 yang menyebabkan ribuan korban jiwa dan miliaran kerugian harta benda. Peristiwa ini menjadi sebuah catatan sejarah bagi Indonesia dan seharusnya menjadi pembelajaran tata ruang bagi kota di Indonesia karena ancaman gempa dan tsunami masih setiap saat hadir untuk menguji tata ruang dan test bagi manusia apakah sudah membiasakan hidup selaras dengan bencana, jika tidak maka untuk selanjutnya akan menghancurkan segalanya dan sumatera utara di prediksi termasuk daerah paling rawan gerakan tanah dan likuifaksi serta tsunami seharusnya dalam rentang 10 tahun lebih sudah seharusnya memiliki ketangguhan menghadapi gempa dan tsunami karena ada beberapa daerah sangat rawan menghasilkan bencana tsunami dan juga dapat menghasilkan bencana likuifaksi yang maha dashyat walau kekuatan gempa tidak sehebat gempa tsunami Aceh namun rawan bencana gerakan tanah dan gempa bumi.
Dan kejadian gempa lainnya seperti gempa Aceh 2004 dan gempa Flores 1992, 2016 dan gempa Lombok dan palu Donggala 2018, jangan dikenang sebagai pembelajaran, namun harus diimplementasikan dalam bentuk budaya hidup selaras bersama bencana agar dapat mengingatkan kita untuk kembali bahwa wilayah Sumatera Utara dapat menghasilkan bencana atau di landa gempa.

Sep 13, 2019

Bank Sampah, Energi Untuk Kota Terkotor

BANK SAMPAH ENERGI UNTUK KOTA TERKOTOR
Oleh M. ANWAR SIREGAR
Bank sampah energi merupakan wacana bagi dari ketahanan energi dan merupakan bagian dari program untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang perlu disosialisasikan dalam upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Gambar : Sampah Plastik : Mentor Armawati Chaniago memberikan tutorial pemanfaatan sampah dari botol minuman plastik untuk dijadikan hiasan rumah tangga kepada para pengunjung Pekan Lingkungan Hidup 2019 di Medan (jumat 6/9), Indonesia sebagai penghasil sampah plastih terbesar kedua di dunia sudah saatnya mengurangi penggunaan plastik dan memanfaatkan bank sampah terdekat (Analisa/ferdy)
Bank sampah dari bahan yang dapat di daur ulang untuk pembuatan sumber-sumber energi dari sampah yang dipilah-pilah. Yang dapat dimanfaatkan seperti layaknya dalam membangun ketahanan pangan. Dibeberapa daerah di Jawa telah menjadikan bahan sampah untuk dijadikan daur ulang pembuatan bahan baku energi, tumpukan sampah dikelola menjadi bank sampah untuk bahan baku energi. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mengumpulkan bahan-bahan sampah organik dan non organik, yang dapat mnghasilkan olahan untuk bahan bakar, baik dalam bentuk hayati maupun  non hayati seperti daur ulang plastik melalui proses katalisator yang menghasilkan bahan cairan.

Sep 10, 2019

UU Lingkungan Asap masih Tumpul

UU LINGKUNGAN “ASAP” MASIH TUMPUL
Oleh M. Anwar Siregar
Benarkah UU Lingkungan yang mencegah kebakaran hutan dan lahan telah membumi di Indonesia? Jika melihat tata lahan di perkotaan yang saat ini semakin terbatas dengan pola tata bangunan berbentuk vertikal, maka bayangkanlah hal ini karena merupakan salah satu faktor yang mendorong laju kerusakan lingkungan semakin dahsyat dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, begitu juga tingkat hunian yang tinggi, mengakibatkan menurunnya kualitas struktur hunian, proses erosi yang semakin melebar, tempat pembuangan sampah untuk kesehatan lingkungan semakin menyempit.
Gambar : Asap yang mengerumuni langit Riau dan Asia Tenggara, korban hancurnya hutan Indonesia (Sumber gambar : Analisa Medan)
Ujungnya adalah penataan ruang menjadi horizontal, melebar dengan mencaplok kawasan ekologi hijau melalui pembakaran hutan dan perusakan DAS (Daerah Aliran Sungai) di Hulu dan hilangnya kawasan daerah tangkapan air dan maka akan terbangun suatu ”tata ruang neraka” yang dikenal sebagai zona bencana, dampak buruknya implementasi yang tidak menaati UU yang khusus mengatur lingkungan. Percayalah, gejala ini sudah berjalan sistimatis dengan seringnya arisan bencana karhutla dan banjir, hujan sebentar saja di Medan sudah banjir adalah dampak yang kita rasakan.

Sep 2, 2019

Setelah Palu, Waspada Megathrust Halmahera

SETELAH PALU, WASPADA MEGATHRUST HALMAHERA
Oleh M. Anwar Siregar
Setelah Lombok dan Palu-Donggala kena gempa dalam tiga bulan, kini yang harus di waspadai adalah dua lokasi megathrust yaitu Mentawai dan Maluku yang diwakili oleh Megathrust Halmahera. Tumbukan lempeng Indo Australia yang bergerak miring pada beberapa kejadian gempa lalu telah merobek-robek Pulau Sumatera dan Kepulauan Maluku terutama di Pulau Halmahera. Tekanan sekarang berbalik ke arah Utara Sulawesi dan Kepulauan Maluku Utara, karena wilayah Kalimantan dianggap sebagai “tameng” yang tidak memiliki pusat gempa. gerak relaksasi seismik membalik lagi keadaan kearah Utara atau mungkin juga ke Laut Jawa, akibatnya akan memunculkan banyak patahan-patahan seismik sepanjang Kepulauan Maluku Utara yang dapat mengakibatkan gempa besar di masa mendatang.

Aug 30, 2019

Investasi Lahan Banjir Kota Medan

INVENTASI LAHAN BANJIR KOTA MEDAN
Oleh M. Anwar Siregar
Kota besar di Indonesia saat ini sepertinya sedang menuju kota mati, karena sering mengalami berbagai musibah bencana, namun bukan alam yang penyebabnya, dan kota kota besar di Indonesia seperti Medan sangat membutuhkan lebih banyak ruang hijau untuk mencegah bencana banjir tahunan yang tidak ada “jeda” ekspose banjir sepanjang tahun.

Banjir yang terjadi sekarang bukan saja dampak perubahan cuaca ekstrem namun juga disebabkan oleh dampak kebijakan pembangunan kawasan hijau, dibeberapa kecamatan yang ada di Medan jika diamati luapan banjir disebabkan oleh dua faktor utama yaitu ruang hijau dan kepadatan bangunan yang menyisakan semakin sedikit lahan hijau. 

Hasil gambar untuk opini investasi lahan banjir di kota medan
Gambar : Banjir Medan yang tidak pernah surut, sumber Sindo News

Aug 28, 2019

Kereta Cepat di Zona Gempa

PERLUKAH KERETA CEPAT DI ZONA GEMPA
Oleh M. Anwar Siregar
Setelah tsunami Palu dan Selat Sunda apakah pemerintah tetap melanjutkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sedangkan Negara ini masih "belum kuat" dalam penanggulangan mitigasi tsunami. Dulu di era mantan Presiden SBY, mencetuskan pembangunan Jembatan Selat Sunda  (JSS) dengan dana mencapai 100 triliun dan menuai berbagai kritikan tajam, dianggap tidak sesuai dengan kondisi keadaan ekonomi sosial masyarakat Indonesia termasuk di era saat ini, lalu era Pemerintahan Jokowi-JK kenapa kereta cepat Jakarta-Bandung itu bisa cepat groundbreaking? Bukankah dana pembangunan yang digunakan itu termasuk besar yaitu lebih 70 triliun dengan gadaian BUMN jika gagal?

Aug 26, 2019

Warna-warni Bencana Alam Mengancam Sumut

WARNA-WARNI BENCANA ALAM MENGANCAM SUMUT 2019
Oleh : M. Anwar Siregar
 
Permasalahan lingkungan yang dihadapi umat manusia di Sumatera Utara pada hakikatnya adalah masalah tata ruang ekologi lingkungan yang menyebabkan perubahan cuaca dan iklim iklim. Masalah ini timbul karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan lingkungan tersebut tidak atau kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan umat manusia dibeberapa wilayah Sumatera Utara (Sumut). Masalah lingkungan yang fundemental yang paling utama berkaitan erat dengan polutan udara misalnya pemanasan global, lubang ozon dan hujan asam menjadi isu global.

Jul 3, 2019

Medan (bukan) Kota Berbasis Hijau

Medan (Bukan) Kota Berbasis Hijau

Ilustrasi
Oleh: M. Anwar Siregar
Kota Surabaya sebagai salah satu pemenang Indonesian Region Award (IRA) 2011, dapat dijadikan contoh bagi kota Medan, bagaimana lingkungan yang hijau dibentuk melalui kegiatan dengan program berbasis komunitas/masyarakat. Selain meningkatkan sendiri luas RTHnya melalui pemba­ngunan/revitalisasi taman-taman kota. Pemerintah Kota Surabaya juga sadar bahwa peningkatan kualitas ling­kungan akan lebih mudah apabila memudahkan melibatkan peran serta masya­rakat. Program seperti “urban farming”, “Sura­baya green and clean”, “Surabaya ber­warna bunga” dan mengingatkan kembali implementasi 3R (rense, redue, recyle) dalam pengolahan sampah, dilakukan dalam rangka membentuk kota hijau yang sehat.

Jul 1, 2019

Mengimpikan Medan Kota Taman Raya


MENGIMPIKAN MEDAN KOTA TAMAN RAYA
Oleh : M. Anwar Siregar
Tantangan yang paling berat yang dihadapi kota Medan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim global adalah mental perencanaan pembangunan dalam menegakkan aturan undang-undang atau peraturan daerah yang merusak lingkungan lalu menyebabkan terjadinya bencana pemanasan global dan perubahan iklim.
Bencana yang sering terjadi di era sekarang, wujud dari cermin buruknya tata kelola ruang terbuka hijau, buruknya tata kelola ruang, buruknya tata ruang publik, buruknya sinergis antar elemen, menimbulkan banyak masalah di era sekarang.
Sebuah gambaran susahnya kota Medan menjadi kota yang sejuk, indah dan bermartabat, sebuah impian yang sangat di dambakan warga kota dimanapun di dunia. Kota yang menghargai semua elemen, bisakah Kota Medan menjadi kota impian yang indah dan menyejukkan udaranya bagi semua? Kota yang sehat dengan sejuta taman rayanya?

Jun 21, 2019

Tantangan Presiden, Mitigasi Energi

TANTANGAN PRESIDEN, VISI MITIGASI ENERGI
Oleh : M. Anwar Siregar
Melihat hasil debat pilpres 2019, tentang pembahasan visi dan misi para kandidat presiden, yang tidak secara mendalam membahas permasalahan mitigasi dan merupakan salah satu duri dalam pembangunan, untuk mengamankan aset-aset penting nasional dan dapat menjadi kendala memenuhi “Janji Kampanye:. Para kandidat lebih fokus dalam pencapaian kemajuan pembangunan ekonomi, itu berarti mengeksploitasi sumber-sumber daya pembangunan. Namun dalam soal kemampuan pengamanan aset nasional visi presiden tidak satu pun memasukan unsur pembangunan mitigasi komprehensif, yang seharusnya melihat gambaran tantangan Indonesia ke depan dengan memperhitungkan faktor yang dapat “mengeliminasi” kondisi target ekonomi pembangunan.

Mar 5, 2019

Medan (Belum) Memiliki Peta Mitigasi Investasi


MEDAN (BELUM) MEMILIKI PETA MITIGASI INVESTASI (2)
Oleh M. Anwar Siregar
PETA INVESTASI GEMPA
Selain peta mitigasi investasi dari bahaya erupsi gunungapi, pemerintah Kota Medan maupun kota lain di Sumatera Utara perlu juga menyusun peta sejarah gempa yaitu peta Mitigasi Investasi Rawan Gempa Bumi, dengan mengindentifikasi wilayah-wilayah yang rawan gempa merusak yang permah berlangsung di wilayah kota Medan dan sekitarnya. Menyusun peta mitigasi lintasan sesar aktif yang mengeliling wilayah Kota Medan dari wilayah Deli Serdang dan Tanah Karo.
Peta mitigasi investasi gempa ini sangat penting, dalam mengetahui tingkat percepatan seismik batuan yang menyusun dasar tata ruang kota Medan ke permukaan bangunan dan infrastruktur jalan dan bendungan sungai. Lintasan sesar-sesar yang tertimbun di bawah tanah Medan yang berbatas dengan kota Deli Serdang dan Karo sudah harus diperhitungkan dimensi panjangnya dan kekuatan gempa yang pernah terjadi atau akan terjadi, lalu disusun rencana tata ruang wilayah dengan tingkat kerentanan tertentu. Berguna sebagai pedoman untuk ruang investasi dan tingkat beban maksimun bangunan diatasnya, dan kita tahu Kota Medan memiliki laju pembangunan pesat sehingga memerlukan sebuah “rem” agar tidak bolong alias peta mitigasi kerentanan tinggi, agar Medan masih memiliki ruang yang bisa dihuni secara humanis dengan lingkungan.

Feb 27, 2019

Medan (Belum) Memiliki Peta Mitigasi Investasi


MEDAN (BELUM) MEMILIKI PETA MITIGASI INVESTASI
Oleh M. Anwar Siregar

Belajar dari kejadian bencana Kota Palu dan Donggala, Medan dipastikan tidak atau belum memiliki peta memperkirakan dampak bencana, peta-peta kerentanan geologis tinggi, belum memiliki target mitigasi, dan sesungguhnya Kota Medan adalah daerah yang paling rawan di Indonesia bersama Jakarta dan Bandung karena berada dalam zona ancaman bencana maut strategis dengan kepadatan penduduk yang sangat besar.

Feb 14, 2019

Hantu Karhutla Datang Lagi

Hantu Karhutla Datang Lagi

Oleh: M. Anwar Siregar. 

Belum sebulan gempa Lombok berlalu, bayang-bayang kabut asap kini mulai menampakan diri. Pelan tapi pasti, dia ibarat hantu. Da­tang tidak kentara dan men­jelma bertahap-tahap menja­di hitam menyeramkan di siang bolong. Apalagi jika sudah masuk sore atau ma­lam, suasana bumi pertiwi di angkasa raya semakin seram.
Kenapa titik panas (hot spot) mulai ber­munculan? Kenapa bisa terjadi? Bukan­kah pemerintah sudah ber­janji tidak akan berulang ka­but asap lagi?

Feb 13, 2019

Fenomena Darurat Iklim Global


TAJUK PALU EMAS GEOLOG 22

FENOMENA DUNIA DARURAT IKLIM
Oleh M. Anwar Siregar

Menulis di blog 'Weather Underground', Dr Jeff dan rekannya Bob Henson mengatakan, Februari adalah luar biasa karena ia lebih panas 1,35 derajat Celcius ketimbang rata-rata jangka panjang, sementara Juli hanya lebih panas 0,75 derajat Celcius dari rata-rata.
Mungkin, yang bahkan lebih luar biasa adalah bahwa Februari 2015 mengalahkan rekor Februari sebelumnya [yang diatur selama puncak El Nino 1997-98] dengan kenaikan suhu 0,47 derajat Celcius besar," tulis mereka. Rekor sebelumnya adalah Januari tahun ini, yakni lebih panas 1,14 derajat Celcius ketimbang suhu rata-rata, yang memecahkan suhu Desember 2015 dengan catatan kenaikan 1,10 derajat Celcius.

Jan 20, 2019

Sumut Kaya Energi Lambat Aksi

SUMATERA UTARA KAYA EBT LAMBAT AKSI
Oleh : M. Anwar Siregar

Sumut saat ini sudah harus bangkit dan tidak bergantung pada energi fosil dalam mengatasi berbagai krisis energi listrik, memerlukan pembangunan jaringan listrik tegangan menegah untuk memenuhi kebutuhan energi di desa terpencil dan tidak boleh lambat dalam merealisasi kebutuhan energi agar dapat mengejar ketertinggalan pembangunan dan saat ini sumatera utara sudah terlewati oleh provinsi sumatera selatan dan sebentar lagi provinsi Riau.
LAMBAT ENERGI
Menjawab krisis energi listrik dan gas di Sumut dapat dilihat dari yang telah tersedia berupa potensi energi baru terbarukan, yang dapat memberikan sumbangan kesejahteraan yang lebih baik dari sekarang.

Jan 10, 2019

Belajar dari Tsunami Palu-Donggala (2)



Belajar dari Tsunami Palu-Donggala (2)
Oleh : M. Anwar Siregar

Ada faktor menyebabkan beberapa hal yang agak sulit mera­mal­kan perubahan laut akibat gempa tsunami Palu-Donggala di era sekarang untuk gam­baran gempa di masa mendatang. Gem­pa tsunami di Sulawesi Tengah ini telah membuat bentuk dasar samudera berubah-ubah dan ikut bergeser.
Beberapa gerakan tanah di lautan telah menam­bah te­kan­an untuk menimbulkan tekanan air pasang yang me­ningkat dan gerakan lain­nya mengimbangi. Longsoran tanah di dasar laut yang tiba-tiba da­pat secara tajam menu­run­kan permukaan laut, bia­sanya 3 meter menjadi 12 me­ter dalam satu abad.

Jan 8, 2019

Belajar dari Tsunami Palu-Donggala (1)

Belajar dari Tsunami Palu-Donggala (1)

Oleh : M. Anwar Siregar

Gelombang tsunami selalu berhubungan dengan gempa bumi tektonik dan gempa vulkanis di atas maupun di bawah permukaan laut. Ben­cana tsunamis yang melanda Aceh, Asia Selatan dan Afri­ka bagian Timur tahun 2004 masih berhubungan dengan pergerakan lempeng. Hal inilah yang menimbulkan gem­pa tektonik dahsyat pada abad 21, dan termasuk gem­pa yang terbesar.

Indonesia (tidak) Memiliki Fundamental Gempa

 INDONESIA (TIDAK) MEMILIKI FUNDAMENTAL GEMPA 2
Oleh : M. Anwar Siregar
FUNDAMENTAL RUANG
Fundamental tata ruang lingkungan yang berwawasan gempa bumi saat diperlukan di Indonesia untuk menguatkan masyarakat dan kota dalam menghadapi berbagai ancaman bencana dari berbagai lingkup yang mengancam lingkungan, disini peran peraturan undang-undang yang mengatur tata ruang dan bencana alam dan harus ditindak lanjuti bukan bersifat implementatif.

Related Posts :