Mar 5, 2019

Medan (Belum) Memiliki Peta Mitigasi Investasi


MEDAN (BELUM) MEMILIKI PETA MITIGASI INVESTASI (2)
Oleh M. Anwar Siregar
PETA INVESTASI GEMPA
Selain peta mitigasi investasi dari bahaya erupsi gunungapi, pemerintah Kota Medan maupun kota lain di Sumatera Utara perlu juga menyusun peta sejarah gempa yaitu peta Mitigasi Investasi Rawan Gempa Bumi, dengan mengindentifikasi wilayah-wilayah yang rawan gempa merusak yang permah berlangsung di wilayah kota Medan dan sekitarnya. Menyusun peta mitigasi lintasan sesar aktif yang mengeliling wilayah Kota Medan dari wilayah Deli Serdang dan Tanah Karo.
Peta mitigasi investasi gempa ini sangat penting, dalam mengetahui tingkat percepatan seismik batuan yang menyusun dasar tata ruang kota Medan ke permukaan bangunan dan infrastruktur jalan dan bendungan sungai. Lintasan sesar-sesar yang tertimbun di bawah tanah Medan yang berbatas dengan kota Deli Serdang dan Karo sudah harus diperhitungkan dimensi panjangnya dan kekuatan gempa yang pernah terjadi atau akan terjadi, lalu disusun rencana tata ruang wilayah dengan tingkat kerentanan tertentu. Berguna sebagai pedoman untuk ruang investasi dan tingkat beban maksimun bangunan diatasnya, dan kita tahu Kota Medan memiliki laju pembangunan pesat sehingga memerlukan sebuah “rem” agar tidak bolong alias peta mitigasi kerentanan tinggi, agar Medan masih memiliki ruang yang bisa dihuni secara humanis dengan lingkungan.
PETA KERETANAN TINGGI LIKUIFAKSI
Dalam Peta Mitigasi kerentanan geologis tinggi, akan mencakup beberapa model peta, salah satunya adalah Peta Zona Kerentaan Gerakan Tanah (tanah longsor) dimana untuk wilayah Medan, dapat dimodifikasi ke Peta Kerantanan Likuifaksi, wilayah Medan tercakup 70 persen tanah sedimen dan sisanya tanah vulkanik. Untuk Wilayah Medan terdapat 15 persen alur lintasan sungai yang membelah kawasan kota yang terhubung langsung ke tepi Pantai atau Laut di utara Medan dan bisa menjadi jalur lintasan bagi masuknya air bah tsunami untuk menghasilkan likuifaksi dan penyusunan peta-peta rawan bencana geologis seperti Peta Mitigasi Lintasan Tsunami sangat penting bagi Kota Medan sehingga diharapkan semua wilayah di Medan terutama yang rentan terhadap bencana alam geologi memiliki informasi yang memadai.
PERMASALAHAN
Permasalahan lainnya bagi investasi sumber daya tata ruang di Medan dalam menghadapi ancaman bahaya yang akan menghasilkan bencana tata ruang adalah bagaimana menghadapi ketidakpastian erupsi gunungapi Sinabung, jarang dibuat pembuatan infrastruktur fisik mitigasi karena ketidakadaan data erupsi sehingga Medan belum dianggap daerah tangguh bencana gunungapi apalagi gempa bumi serta diperparah oleh sikap masyarakat beranggapan wilayah ini tidak akan dilinasi zona gempa besar.
Sebagai contoh lain, pada waktu penyusunan rencana tata ruang mungkin tidak pernah terpikirkan akan datang investor skala besar yang ingin membangun sebuah kawasan industri, sementara di rencana tata ruang tidak mengakomodir hal tersebut, tetapi berupa industri skala menengah, kecil dan mikro atau rumah tangga, diidentifkasi daerah itu misalnya lintasan tsunami, daerah strageis gempa dan susun perlapisan batuan adalah sedimen, ini berarti tingkat bahaya sangat tinggi dan dapat menyebabkan korban mencapai 45 persen dari total jumlah penduduk yang mendiami suatu kota.
Disini peranan peta mitigasi investasi untuk tata ruang yang berbasis informasi geologi tata lingkungan, namun memang harus diakui bahwa bagi banyak pihak, informasi geologi tata lingkungan ini masih terasa asing. itu menjadi sangat penting untuk memperkenalkan kepada masyarakat dan memasyarakatkan peta-peta mitigasi yang berbasis informasi geologi tata lingkungan kepada para perencana penataan ruang, misalnya BAPPENAS, BAPPEDA, dan instansi terkait lainnya, serta masyarakat luas.
Inilah tujuan tulisan ini dibuat agar sosialisasi informasi tata lingkungan geologi dapat diketahui masyarakat luas maupun kepada berbagai pihak termasuk pemerintah daerah untuk menggunakan peta geologi tata lingkungan dalam perencanaan wilayah. Pembangunan pemukiman, sentra bisnis dan infrastruktur lainnya akan jauh lebih aman apabila dalam perencanaannya sudah memasukkan informasi geologi tata lingkungan. Masyarakat juga tidak perlu panik apabila terjadi bencana alam geologi karena sudah diperkirakan jalur-jalur yang potensial terkena dampak bencana. 
Keberadaan dan produksi ruang publik tidak boleh dilepaskan kepada pasar, harus ada intervensi pemerintah dengan jelas dan tegas yang sudah tersusun dalam Peta Tata Ruang Wilayah Detail Kota.. Dan selama ini kajian informasi geologi tata lingkungan hanya bersifat informasi permukaan dan bukan melalui kajian detail yang tersusun dalam konsep dasar yaitu pemetaan seismotektonik lokal dan peta informasi kerentanan geologis. Kebutuhan peta mitigasi investasi sangat urgen bagi kota Medan dan kota-kota linnya di Sumatera Utara untuk mengantisipasi kehancuran tata ruang.


M. Anwar Siregar
Geolog, ANS Pemprov Sumatera Utara (AM-WM)

No comments:

Post a Comment

Related Posts :