BEBERAPA SOLUSI SEDERHANA EMISI GEOSFER
BEBERAPA SOLUSI SEDERHANA EMISI GEOSFER
Oleh M. Anwar Siregar
Perubahan-perubahan lapisan geologi yang pernah
berlangsung di Bumi direkam dalam subtansi berbagai lapisan bumi secara alamiah
yang terbentuk sebelum manusia mengenal peradaban dengan teknologi sekarang.
Pengurangi emisi pemanasan global di geosfer dapat
dilakukan dari berbagai solusi, baik dalam bentuk alamiah maupun non alamiah
sebagi berikut : Menekan Fenomena Efek Emisi Kimia, panduan solusi antara lain
: 1. Mengurangi emisi CO2 dengan cara membatasi penebangan, pembakaran dan
konversi hutan. 2. Efisiensi penggunaan energi dengan melakukan penghematan
bahan bakar, 3. Pengurangan dan pemakaian energi transportasi dengan laju
pertumbuhan kendaraan yang sangat tinggi. 4. Mengurangi emisi metan dengan cara
membatasi pemakaian pupuk yang berlebihan, dapat juga dilakukan menggunakan
varietas unggul sehingga diperlukan waktu pertanaman yang lebih pendek untuk
memenuhi kebutuhan beras, 5. Pengurangan bahan organik dalam sawah akan
mengurangi pembentukan metan dengan tidak membenam jerami dalam tanah, selain
ini juga tidak melakukan perubahan bahan organik yang menghasilkan metan, 6. Memperbaiki
kualitas pakan serta mengurangi konsumsi daging untuk emisi metan darik ternak,
serta menaikkan produksi dan konsumsi ikan laut. 7. Mendaur ulangkan emisi CO2
sebagai berikut : - Hutan dapat digunakan untuk mendaur ulang CO2 dihasilkan
oleh pembakaran gas, misalnya menanam pohon di hutan yang luas., - Mengembangkan
gerakan energi yang tidak menghasilkan CO2, misalnya energi angin, - Pengendalian
pemanfaatan hutan, - Peningkatan reboisasi. 8. Pengurangan Emisi CO2 misalnya,
harus turun 60%, yang berarti bahwa penggunaan bahan bakar fosil untuk
transportasi, industri, dan listrik pada tingkat global harus dikurangi sampai
tingkat setengah. 9. Ayo kita
kurangi konsumsi daging pada pola makan kita. Dengan mengurangi makan daging seminggu sekali saja kita sudah membantu
Gerakan Sayangi Bumi 7,6 kali lebih cepat dibandingkan gerakan
hemat energi skala rumah tangga dalam setahun, Industri peternakan menyumbang 9 % CO2, 65 % N2O dan 37 % NH4 (metana).
Perlu diketahui efek rumah kaca N20 adalah 296 kali CO2, sedangkan
metana adalah 25 kali CO2.
10. Mereduksi karbon dioksida (CO2) cara yang paling mudah untuk
mereduksi karbon dioksida di udara adalah dengan cara penghijauan / menanam
pohon. Penghijauan merupakan salah satu cara untuk mengurangi efek dari
pemanasan global yang saat ini dirasakan masyarakat dunia. Dengan makin
banyaknya pohon yang ditanam tentunya akan menyerap karbon dioksida di udara
melalui fotosintesa, 11. Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk
mereduksi gas metana ini adalah: Sektor Peternakan Membatasi perkembangan
industri peternakan hewan. Dengan
membatasi perkembangan industri peternakan, setidaknya pembusukan kotoran yang
menjadi penghasil gas metana ini dapat diminimaliskan
Menanam Pohon, panduan solusi antara lain : 1.
Satu orang penduduk Indonesia menanam 1 pohon, 230 juta penduduk Indonesia maka
akan ada pohon tertanam sebanyak 230 juta pohon, akan mengurangi kerusakan laju
tata ruang air seluas 55 %. Dan konsentrasi CO2 semakin berkurang secara
signifikan, 2. Berkebun dikawasan bentaran sungai dan halaman rumah, menanam
pohon buah-buahan untuk satu rumah 1 jenis pohon buah-buahan, 3. Menghijaukan
kawasan kumuh dengan menanam tanaman hidup dan pohon-pohon penyerap karbon.
Memanfaatkan Energi dengan benar, panduan solusi
antara lain : 1. Melakukan
penghematan air, listrik, kertas, plastik dan benda lain yang dipergunakan
sehari-hari. Hemat pemakaian bahan bakar fosil untuk kendaraan, kalau
memungkinkan ganti dengan sumber energi yang bisa diperbarui serta ramah
lingkungan, seperti biofuel. Kita optimalkan pemanfaatan energi yang ramah
lingkungan dari alam seperti sinar matahari, angin dan air (mikrohidro) atau
pun energi panas bumi, 2. Pemilihan
material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti
lampu LED yang rendah konsumsi listrik.
Memanfaatkan alat masak dengan bijak, panduan
solusi : 1. Gunakan alat masak dari bahan yang tidak merusak lingkungan dan
dapat di daur ulang cepat dan praktis, 2. Gunakan alat masak yang di buat
dengan menggunakan energi alternatif terbarukan dan ramah lingkungan, 3.
Membeli alat masak yang serba multifungsi untuk membatasi tumpukan sampah dari
alat masak yang digunakan
Pendidikan kualitas lingkungan, solusi sederhana :
1. Sosialisasi pendidikan tentang perubahan iklim yang difokuskan untuk
menyadarkan masyarakat, bahwa penyelamatan lingkungan secara lokal pun bisa
berpengaruh secara global. Sebagai
contoh, mendaur ulang barang bekas atau bersepeda ke tempat kerja, 2. Gunakan teknologi bangunan sekolah
yang ramah lingkkungan dan dapat digunakan tahan lama.
Memilih bahan bangunan, solusi sederhana yang bisa
dilakukan : 1. Pemilihan material atau bahan bangunan adalah salah satu langkah
yang dilakukan dalam upaya menciptakan green property atau properti
yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu,
batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston, 2.
Penggunaan Semen Instan, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun
memilih keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume
tertentu. Penulis sudah mempraktekan hal ini di rumah pribadi., 3.
Pengefisiensi penggunaan sumber energi litrik dengan konstruksi dinding dan
atap rumah yang lebar untuk pencahayaan yang luas di dalam rumah dan bangunan
gedung.
Peduli Sampah untuk kesehatan Lingkungan, antara
lain, 1. Misalnya dengan
tidak membuang sampah plastik secara sembarangan karena, Bumi butuh waktu
ratusan tahun untuk mengurainya, 2. Para pemulung yang setiap hari mengumpulkan sampah-sampah plastik
seharusnya dihargai, misalnya dengan memberikan insentif. 3. Masyarakat yang
membuang sampah plastik sembarangan perlu diberi sanksi. Hal ini merupakan salah satu tindakan nyata untuk
menyelamatkan laut yang pada akhirnya untuk keselamatan kita semua, 4. Sampah organik (dedaunan atau sisa
makanan) bisa digunakan untuk pupuk, sangat berguna bagi tanaman. 5. Sampah
Kertas .Sampah kertas bisa diolah kembali menjadi kertas daur ulang dan dapat
digunakan sebagai dekorasi atau juga bisa untuk hiasan. 6. Sampah lainnya Jenis
sampah lainnya (kaleng, botol, kendi, dll) bisa diolah ulang menjadi kerajinan
tangan seperti vas bunga, tempat pulpen. 7. Tidak membuang kertas popok
mengandung dioksin bagi bayi dan orang dewasa dalam jumlah besar
Berkendaraan dengan menggunakan : 1. Gunakan bahan
bakar alternatif terbarukan non listrikan. 2. Gunakan bahan bakar listrik untuk
kendaraan keluaran terbaru. 3. Berkendaraan bersama dengan transportasi massal
atau bersepeda, 4. Matikan mesin kendaraan jika lama berhenti di rambu-rambu
lalu lintas. 5. Gunakan bahan baku pebuatan badan/dinding/atap transportasi
yang ringan dari bahan baku tidak merusak lingkungan.
Membuat Biopori Udara Air Tanah, misalnya 1. Mencegah
banjir dengan memanfatakan lahan rumah yang terbatas dengan biopori. 2.
Mencetak biopori sebanyaknya di areal lingkungan pemukiman bersama. 3.
Membatasi penggunaan pompa sumur bor agar tidak terjadi penurunan permukaan
tanah, 4. Mencetak penampungan air hujan yang dapat digunakan sebagai cadangan
air bersih dalam bentuk sumur resapan pada halaman yang masih tersedia.
Memanfaatkan Tanaman Hias, misalnya 1. Tanamlah
tumbuhan yang dapat menyerap efek emisi dan sebagai tanaman hias pekerangan
rumah. 2. Tanaman hias yang dapat sebagai bahan obat-obat herbal. 3. Pot-pot
bunga dari bahan yang dapat di daur ulang dan menyerap energi emisi untuk di
daur ulang oleh tumbuhan hijau.
Alat Penerangan menghemat biaya, misalnya 1.
Belilah alat penerangan yang hemat penggunaannya serta kuat dan tahan lama dan
tidak menyebabkan sumber panas radiasi, 2. Beli lampu senter yang tidak
mengandungkan sumber pencahayaan radiasi ataupun pengisian tidak lama dan tidak
boros. 3. Sumber listrik lampu penerangan lingkungan sebaiknya dibuat dan
digunakan menggunakan energi alternatif seperti PLTS dan energi biofuel
lainnya. 4. Menggunakan pengendalian energi listrik seperti listrik pra bayar
yang berfungsi untuk melatih dan membiasakan diri mengefisiensi penggunaan listrik di rumah tangga dan
bangunan gedung lainnya.
Meningkatkan RTH, dapat dilakukan sederhana : 1.
Mencetak ruang hijau terbuka pada daerah pemukiman perumahan dan juga
menyediakan halaman perkarangan rumah minimal panjang 1 meter dengan lebar 6
yang bertujuan menyerap energi panas terutama rumah minimal type 36 plus. 2.
Mencetak ruang hijau terbuka pada areal yang terbatas pada kawasan pemukiman
yang kosong di belakang rumah penduduk sepanjang jalan raya dalam bentuk lahan pertanian/perladangan
terbatas. 3. Pemerintah dan masyarakat wajib mempertahankan kawasan hijau yang
sudah ada. 4. Jika perlu pemerintah membeli lahan tanah kosong milik penduduk
yang menjual tanah yang berada di kawasan jalan negara sebagai kawasan RTH pertanian
abadi atau daerah rekreaksi lingkungan walau dalam luas yang terbatas dan
tersebar di berbagai kawasan setempat-setempat yang diolah oleh pihak instansi
terkait pemerintahan.
Menjaga keselamatan ekosistim laut, misalnya 1.
Tidak menyebarkan bahan kimia berancun yang merusak ekosistim terumbu karang.
2. Tidak membuang sampah B3 dan kertas, plastik yang mematikan ekosistim rantai
makanan makhluk hidup di lautan. 3. Menanam dan menghijaukan kawasan pesisir
pantai, 4. Mencetak kawasan hijau dalam bentuk lahan produktif, 5. Mendaur
ulang air laut yang asin menjadi air tawar
Data ini hanyalah sebagian dari data yang ada,
masih banyak solusi untuk mengatasi fenomena emisi kimiadi geosfer (Disarikan
dari berbagai sumber)
M. Anwar Siregar
Pemerhati masalah tata ruang-lingkungan dan energi
geosfer. Blogpaluemas. Tgl 11 Februari 2015
Komentar
Posting Komentar