Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Fly Over, Solusi Macet Jalan Ke KNIA : Geologi Mitigasi

Gambar
FLY OVER SOLUSI MACET JALAN KE KNIA Oleh M. Anwar Siregar Sejak beroperasinya Bandara Kuala Namu, tingkat kemacetan transportasi semakin memuncak di perbatasan kota dengan kota sub urban, hingga menimbulkan antrean panjang bisa mencapai 2 km. Perlu dipertanyakan kenapa hal itu bisa terjadi? Bukankah Bandara KNIA itu sudah di siapkan bersatu dengan pembangunan jaringan transportasi lain? Sehingga ada tata ruang tidak seimbang dengan pembangunan dipinggiran. Begitu juga kemacetan menuju ke inti kota. MANAJEMEN TATA RUANG Faktor prasarana jalan penghubung ke KNIA disebut-sebut sebagai faktor biang keladi dari kemacetan dimana-mana di wilayah Medan seperti terlihat kemacetan hingga saat ini sebenarnya bagian dari keterlambatan antisipasi sejak Kuala Namu mulai dibangun. Kalau mau cari akar permasalahan kemacetan di kota Medan dapat dilihat dari kualitas manajemen perencanaan jalan jembatan atau transportasi, manajemen penataan ruang lingkungan ekologi, manaejemen tata ruang ...

Medan Belajar Bencana Banjir Jakarta : Geologi Mitigasi

MEDAN BELAJAR BENCANA BANJIR JAKARTA Oleh : M. Anwar Siregar Hari-hari belakangan ini kita disibukkan oleh berbagai bencana banjir dan angin puting beliung yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, bencana diakibatkan oleh berbagai kondisi fisik pembangunan yang terjadi dan lebih fokus pada orientasi kemajuan ekonomi dengan mengabaikan berbagai faktor bencana alamiah. Pembangunan fisik Jakarta harus merupakan pelajaran berharga bagi kemajuan pembangunan fisik di Medan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kajian bahaya geologi dan risiko lingkungan, aspek pertimbangan bahaya dari berbagai mega proyek pretisius, dan seleksi kajian prioritas pembangunan secara seksama dalam tata ruang, khususnya dalam pengendalian bahaya bencana banjir. Belajar dari bencana banjir Jakarta dan di Asia Tenggara merupakan upaya m itigasi dalam pengurangan risiko (disaster risk reduction management). Tujuan utamanya untuk mengurangi dan/atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin tim...

Fenomena Badai Badai Tropis El Lena -El Nino: Geologi Disaster

FENOMENA BADAI TROPIS EL LENA – EL NINO Oleh : M. Anwar Siregar Perubahan iklim dan cuaca diakibatkan terganggunya sistim peredaran udara, terimbaskan pada kehidupan manusia didaratan. Implikasinya karena panas suhu lautan menimbulkan awan tebal dan menghasilkan angin yang kencang dengan efek coriolis karena sebagian badai tidak mencapai belahan Bumi lain namun berubah haluan dengan mengirim banjir. Banjir bandang, longsoran tanah atau gerakan tanah, angin topan yang akhir-akhir ini terjadi di berbagai negara di dunia, khususunya Indonesia telah banyak manusia jatuh korban dan material harta dan sarana infrastruktur yang rusak. Perubahan iklim alam pada abad 21 ini, terutama pada daerah tropis pada kawasan khatulistiwa, badai-badai tropis pada umumnya terjadi di negara-negara Asia Timur, Asia Pasifik Selatan, Asia Tenggara dan sebagian wilayah Amerika Serikat seperti Florida dan China, Vietnam serta Philipina. Badai tropis lahir didaerah khatulistiwa dan membesar di luar...