Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Tentang Gempa Tsunamis Jepang : Geologi Gempa

Gambar
Tentang Gempa Tsunami Jepang Oleh M. Anwar Siregar Jepang mengalami 20 persen gempa bumi terbesar di dunia karena terbentuk pada paparan pinggiran lempeng benua Bumi merupakan bola besar dengan garis tengah lebih kurang 12.740 km, lapisan kerak bumi yang berupa lempeng-lempeng bergerak merayap dengan kecepatan orde sentimeter per tahun. Le Pichon membagi tataan geologis lempeng dunia menjadi 6 lempeng, antara lain Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Antartika, Lempeng Pasifik, Lempeng Afrika dan Lempeng Amerika. Sebagian lempengan itu bergeser membawa dasar samudera dan sebagian lempeng membawa lempeng benua. Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik merupakan jenis lempeng samudera dan bersifat lentur dan pergerakan paling aktif diantara lempeng besar yang ada di permukaan bumi. Sedangkan Lempeng Eurasia berjenis Lempeng Benua, bersifat rigid atau kaku, dan bergerak lambat. Pergerakan lempeng itulah yang menyebabkan sering terjadinya gempa di Jepang dan Indonesia. ...

Mentawai Terkoyak Gempa : Geologi Gempa

Gambar
MENTAWAI TERKOYAK GEMPA Oleh : M. Anwar Siregar Kerak bumi terbentuk oleh batuan-batuan yang bergerak diatas suatu litosfera itu telah mengalami proses daur ulang, dan batuan baru yang akan membentuk permukaan bumi juga rentan mengalami penghancuran. Terbentuk suatu lapisan yang diskontinuitas dan memudahkan energi seismik bergerak cepat ke lapisan batuan yang tidak homogen dan meneruskan penghancuran yang jauh dari pusat terjadinya gempa. Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan lajur-lajur sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua sisi mid-oceanic ridge , tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Pemahaman terhadap pembentukan daur ulang batuan-batuan di litosfera pada kedua sisi mid oceanic ridge membuka tabir misteri proses terjadinya gempa bumi. Kemajuan iptek kebumian yang pesat, terutama dalam teknik pencitraan seismik dan kemampuan ahli kebumian membedah tubuh dalam bumi seperti seorang dokter ...

RELAKSASI GEMPA BUMI BELUM BERHENTI DI SUMATERA BARAT : Geologi Gempa

RELAKSASI GEMPA BUMI BELUM BERHENTI DI SUMATERA BARAT Oleh : M. Anwar Siregar Belum juga selasai musibah gempa Jawa Barat datang lagi goyangan maut gempa bumi ke ranah minang, dengan kekuatan yang hampir sama di Jawa Barat yaitu 7,6 Skala Richter, dipastikan beberapa daerah akan merasakan guncangan tersebut, penulis merasakan langsung ketika sedang menulis tulisan artikel tentang gempa di Kepualuan Samoa yang disertai tsunami telah menewaskan lebih 100 jiwa, sehingga mendorong penulis mendikripsi dan menginterprestasikan citra foto geologi sejak gempa Tasikmalaya dan Kepulauan Samoa yang nampak terekam pada satelit Google Earth tentang akan terjadi polarisasi relaksasi gelombang gempa ke kawasan Indonesia. Kejadian gempa di Peru-Chili dan Kepulauan Solomon yang disertai tsunami pada tahun 2007, sebelumnya sudah terjadi gempa di Pangadaran dan Yogyakarta lalu energi seismik membalikkan responsibilitas energi ke kawasan Samudera Pasifik dengan terjadi gempa pemanasan yang cuku...

Membangun Tata Ruang Kota Tahan Bencana : Geologi Mitigasi

Gambar
MEMBANGUN TATA RUANG KOTA BERKETAHANAN BENCANA Oleh : M. Anwar Siregar             Tahun 2007 Indonesia dikejutkan lagi oleh terjadinya bencana gempa yang cukup parah di Maluku dan Sumatera Barat yang merupakan wilayah daratan Sumatera yang sekian lagi mengalami ”korban” keganansan alam. Kenyataan hingga kini Indonesia masih tertinggal jauh dan lamban dalam mengatasi bencana kegempaan             Para ahli geologi telah memberikan peringatan bahwa selama lempeng-lempeng yang ada dipermukaan bumi masih dalam proses menuju keseimbangan dan pergerakan aktivitas lempeng itu merupakan siklus ribuan tahun, ratusan tahun dan puluhan tahun dapat saja terjadi penumbukan lempeng bumi yang menghasilkan gempa bumi secara tiba-tiba masih terus berlangsung. Kehancuran kota yang disebabkan oleh gempa sudah harus dijadikan refleksi untuk membangun kota yang berketahanan bencana d...