KABUT ASAP LAGI
Oleh : M. Anwar
Siregar
”waduh, panas sekali Medan
ini” keluh seorang pengendara motor perempuan ketika melintas ke wilayah Amplas
pagi hari jelang sekitar jam 8-an (26-27/7), penulis juga merasakan panas
pada hari itu bukan jaket penulis tetapi memang panas, panas yang lebih terik dari
hari biasanya jika penulis melewati fly over amplas menuju Tanjung Sari atau
Padang Bulan. Panas kota Medan benar-benar membuat saya harus menguras tiga
botol aqua disebabkan kondisi jalan di Medan sudah hampir botak pohonnya bukan akibat kebakaran.
”ya, begitulah medan rumah
kita” celetuk kawannya bercanda mengutip jargon yang kebetulan ada pamplef yang
masih tersisa di sebuah pohon, dan penulis mendengar lalu menimpali ”koq, bu,
bisa botak ya?” sembari menunjukkan jalan-jalan yang sedang dibangun itu tidak
ada peneduh yang menyejukan. ”ya, namanya juga ini medan, bung” jawabnya
bercanda rupanya menghilangkan rasa sebal melihat jalan yang semakin macet
menambah injeksi panas dan itu belum cukup