Pertambangan Hijau Berbasis Local Genius: Geologi Recources
PERTAMBANGAN HIJAU
BERBASIS LOCAL GENIUS
Oleh M. Anwar
Siregar
Gambar : Dua wanita lokal sedang berdialog, menunjukkan wanita bisa kerja di "dunia laki-laki", dalam pertambangan emas di Batang Toru Tapanuli Selatan (Dok Foto Penulis, 2012)
Sudah saatnya perusahaan pertambangan dan energi di
Indonesia mengubah perilaku yang mementingkan bisnis semata dengan mengumandangkan
konsep kualitas lingkungan hijau berkelanjutan, perilaku ekonomi berbasis dan
budaya masyarakat setempat.
PERMASALAHAN
Peranan utama pertambangan dan energi di dalam
pembangunan di Indonesia sangat penting, usaha yang ditujukan pada pengembangan
dan penggunaan energi, bahan bakar fosil mendominasi kebutuhan energi di
Indonesia telah mencapai 82 persen ke tahun 2009, jumlah kebutuhan BBM akan
semakin meningkat tajam jika deregulasi energi alternatif dalam bentuk produk
massal masih diabaikan maka pertumbuhan akan permintaan sumber daya energi
terhadap maju pesatnya perkembangan industri dan masyarakat, mengakibatkan
ketimpangan distribusi global dalam memenuhi kebutuhan konsumsi energi primer
di Indonesia, dan semakin parah apabila tidak dibarengi oleh peningkatan
kualitas industri pertambangan energi terhadap berbagai permasalahan dengan
kondisi lingkungan.
Permasalahan dunia pertambangan di Indonesia sangat
kompleks terutama terhadap kondisi lingkungan serta pasokan dan kebutuhan
energi primer, semakin diperberat lagi oleh posisi target lifting migas,
pertumbuhan ekonomi, asumsi harga minyak, elastisitas energi, dan subsidi BBM
dalam APBN yang sangat menentukan ekonomi negara kita. Sebagai contoh, setiap
penurunan produksi minyak dalam orde ribuan barrel per hari dari asumsi dalam
APBN dapat menyebabkan defisit anggaran dalam orde ratusan milyar rupiah.
Sedangkan permasalahan energi di Indonesia meliputi
ketergantungan yang masih tinggi pada minyak bumi, penggunaan Energi Baru Terbarukan
yang belum optimal, peluang terjadi berbagai kendala kerusakan lingkungan berdampak
pada pencemaran udara oleh kelompok gas-gas karbondioksida dari pembakaran
bahan bakar fosil menyebabkan perubahan iklim akibat adanya efek rumah kaca
yang dilepaskan ke atmosfir dari industri pertambangan, kerusakan tata ruang
air permukaan dan bawah permukaan, serta kualitas penjernihan. Resiko yang
ditimbulkan oleh kerusakan dan kecelakaan industri pertambangan dan energi
seperti dampak kebakaran reaktor energi nuklir ataupun kebocoran kilang migas.
EFEK LIMBAH AIR
Air limbah pertambangan memberikan efek dan
gangguan buruk baik terhadap manusia maupun lingkungan. Efek buruk dan gangguan
antara lain gangguan terhadap kesehatan, keindahan dan benda. Beberapa efek zat
kimia dari pencemaran air limbah pertambangan dan rumah tangga yang dapat
menyebabkan pengaruh negatif bagi kehidupan antara lain : Amoniak dalam
konsentrasi 0.3 ppm dapat mengganggu penurunan kandungan oksigen dalam darah.
Nitrit yang mempunyai pengaruh yang dapat mengikat haemoglobin dalam darah dan
akan menghambat perjalanan oksigen yang dibutuhkan dalam tubuh manusia.
Sulfida, mempunyai pengaruh bau dan bersifat racun, nomor satu terbanyak
ditemukan dalam sisa air limbah pengelolahan bahan pertambangan yang dibuang ke
sungai, Chromium dan Fenol menyebabkan gangguan pada tubuh pada dosis 0.4
sampai 0.8 ppm, Chlorine mempunyai pengaruh terhadap sistim pernapasan dan
selaput mata. Phosgenes mempunyai pengaruh gangguan tubuh berupa batuk-batuk
dan gatal-gatal pada paru-paru serta Mercury yang dapat menyebabkan kondisi
lingkungan tercemar, berbau dan merusak unsur-unsur kehidupan ekosistim air
serta udara sekitarnya.
Masyarakat yang tinggal disekitar DAS maupun
dihilir sungai wajib memahami hal ini, apabila sungai dianggap sebagai sumber
kehidupan, harus memelihara, menjaga dan melestarikan dari bencana akibat sisa
air limbah berbagai usaha industri pertambangan.
LINGKUNGAN HIJAU
Pada saat usia planet Bumi masih mudah, kondisi
temperatur maupun kemampuannya untuk membersihkan diri berjalan secara wajar
dan alamiah. Pencemaran lingkungan oleh letusan gunung api, badai dan
pembusukan kimiawi dapat diatasi dengan sendirinya oleh alam. Namun sejak
sekitar dua abad terakhir ini, komposisi atmosfer bumi mengalami perubahan yang
sangat nyata sebagai akibat dari aktivitas manusia dipermukaan bumi. Aktivitas
dimulai sejak revolusi industri mengenal dan menggunakan pemakaian bahan bakar
fosil terutama penemuan besar-besaran lokasi bahan tambang batubara dengan laju
yang sangat pesat untuk memenuhi kebutuhan manusia dan industri serta
transportasi.
Gambar : Pertambangan sangan berkaitan dengan dunia hutan yang mengalami penggundulan, nampak daerah hutan yang sebelumnya merupakan lokasi hutan konservasi, saat ini telah direhabilitasi. (Dok. Foto Penulis, 2011)
Dunia pertambangan di Indonesia wajib memahami kondisi
lingkungan, budaya dan sumber daya masyarakat bumi Indonesia sebagai upaya
menekan konflik, konflik bisa juga diredam melalui pendekatan kebijakan ekonomi
lingkungan hijau, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk meningkat
taraf kehidupan ekonomi yang lebih baik melalui upaya partisipasi ekologi hijau
selain pendidikan dan pelatihan ekonomi genius lokal antara lain : menyediakan
bibit-bibit tumbuhan untuk rehabilitasi dan reklamasi pertambangan yang
berkonstribusi sebagai penggerak ekonomi yang rendah karbon karena kita ketahui
bahwa negeri kita adalah penghasil CO2 terbesar di dunia dan merupakan jantung
paru paru bumi yang terbesar dan terpenting dimuka bumi.
Pembangunan pertambangan hijau adalah merupakan jawaban
yang paling tepat dalam upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan dan
pembangunan yang berbasis masyarakat, dan merupakan salah satu cara mewujudkan
keadilan bagi masyarakat ulayat dan merupakan kesadaran perusahaan pertambangan
dalam memanfaatkan sumber-sumber daya terbatas secara berkelanjutan karena ekosistim
bumi yang kita huni ini menanggung beban yang sangat berat akibat dari dampak
pertambangan yang tidak berbasis lingkungan hijau, penipisan lapisan ozon yang
membentuk lubang ozon di Antartika disebabkan oleh berbagai reaksi kimia antara
polutan yang mengandung senyawa kimia yang dilepaskan ke udara.
EKONOMI LOCAL
GENIUS
Untuk mengurangi dampak negatif dalam pembangunan
pertambangan di Indonesia yang tidak menganut sistim pertambangan dan ekonomi
hijau berbasis masayarakat pada kehidupan sosial lingkungan akan tumbuh
kegagalan mekanisme produksi, penjualan, dan pasar akibat dua isyarat sederhana
yaitu aspek kehidupan sosial dan budaya kearifan lokal yang menjadi sumber
kehidupan masyarakat dimasa lalu ke masa sekarang.
Ekonomi local genius berbasis partisipasi masyarakat lokal
dapat juga diupayakan melalui pendidikan dan pelatihan manajemen pengelolaan
daur ulang sampah melalui sistim manajemen bank sampah, diklat bahan-bahan tambang
sisa yang dapat didaur ulang oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai bahan
industri bangunan, rumah tangga, misalnya untuk pembuatan cat berbagai warna,
bantuan alih teknologi dan pengetahuan tentang bahan baku industri pertambangan
sangat penting dalam peningkatan kecerdasan dan penggalian sumber-sumber
ekonomi baru antara lain memberikan lokakarya teknis pembuatan alat mesin
pemrosesan berbagai jenis pemisahan bahan utama dan bahan ikutan mineral
tambang, memberikan bantuan modal padat karya dalam menciptakan lapangan kerja
bagi investasi peralatan pertambangan dan perbengkelan alat berat, memberikan diklat
manajemen pengenalan dan fungsi berbagai jenis bahan tambang dan energi yang
dapat dimanfaatkan sebagai industri kreatifitas kerajinan tangan, souvenir khas
daerah pertambangan yang masih banyak belum terkelola dengan baik, diklat pengetahuan
partisipasi visualisasi dan hubungan masyarakat tentang proses-proses
pertambangan hijau dalam bentuk pembuatan video komunikasi, penggambaran proses
kerja instalasi limbah dan pengetahuan standart prosedur keselamatan
operasional kerja bagi industri pertambangan kecil yang belum pernah dilakukan
oleh berbagai perusahaan pertambangan di Sumut, serta memberikan pelatihan
tentang proses konservasi dan reklamasi daerah pertambangan, tidak secara
langsung telah meningkatkan kecerdasan masyarakat lokal, yang mungkin suatu
kelak dapat menciptakan teknologi mesin, proses penghancuran bahan tambang yang
keras, menciptakan teknologi transportasi hemat energi, menciptakan teknologi
informasi dan perekaman data geologi bawah permukaan serta teknologi limbah
yang lebih baik dari yang ada sekarang.
Kreatifitas pemanfaatan sumber-sumber daya yang
berhubungan dengan ekonomi genius local bagi keberlangsungan ekologi lingkungan
tergantung visi dan misi kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh suatu
perusahaan pertambangan dalam penguasaan IPTEK.
M. Anwar Siregar
Pemerhati Masakah Tata Ruang Lingkungan
dan Energi-Geosfer, Tulisan ini sudah di muat pada Harian ANALISA MEDAN.
|
Komentar
Posting Komentar