Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

TATA RUANG GUNUNGAPI DALAM PERSPEKTIF ISLAM : Geologi Mitigasi

TATA RUANG GUNUNGAPI DALAM PERSPEKTIF ISLAM Oleh : M. Anwar Siregar Pembangunan tata ruang gunung api di Indonesia merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak, mengingat beberapa kearifan lokal telah ditinggalkan oleh masyarakat akibat arus deras modernisasi sehingga data informasi geologi  sebagai dasar pembangunan fisik serta pemanfaatan informasi geospasial tematik sudah harus dijadikan fokus utama dalam mereduksi sejumlah kehancuran fisik di sekitar daerah rawan bencana letusan gunung api serta meredam trauma bencana gunung api di Indonesia, mengingat lagi bahwa 60 persen tata ruang kota besar sedang berada dalam lingkungan ancaman bencana gunungapi. Dengan kata lainnya, kita harus menata ruang di sekitar gunung api agar dapat hidup harmonis dengan kemajuan pembangunan. REFLEKSI BENCANA Kehancuran beberapa tata ruang kota yang berada dalam radius ancaman gunung api di Indonesia dapat diminimalkan melalui aspek penataan ruang wilayah yang berketahanan bencana, yang dikaji...

GEMPA MALUKU DI LEMPENG “HILANG” : Geologi Disaster

Gambar
GEMPA MALUKU DI LEMPENG “HILANG” Oleh : M. Anwar Siregar Gempa di Kepulauan Maluku dan Sulawesi Utara 15 November 2014 merupakan daerah pertemuan triple junction plate, daerah dengan tingkat kebencanaan geologi yang tinggi, tidak mengherankan seringkali terjadi gempa dengan skala yang cukup kuat setiap bulan. Gempa dan tsunami sudah pernah terjadi didaerah ini, menenggelamkan beberapa Desa-desa pada abad 18 lalu, dan sebagian daerahnya terbentuk oleh proses geologi subduksi antar lempeng yang membentuk rangkaian kepulauan pegunungan api yang kompleks. Gempa dan vulkanik merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Maluku yang mesti disingkapi dengan arif, bahwa wilayah Kepulauan Maluku merupakan daerah pertemuan Sirkum Mediteran dan Sirkum Pasifik yang melingkar dan bertemu langsung dititik hunjaman parit Banda Neira sebagai batas lempeng Paparan Sahul, di luar titik hunjaman lempeng Kepulauan Maluku masih terdapat zona lingkaran ruang kosong atau  seismic gap  gempa ...

MEMAHAMI BENCANA LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN

MEMAHAMI BENCANA LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN Oleh M. Anwar Siregar Secara sederhana, bencana bisa didefinisikan sebagai suatu gangguan serius lingkungan terhadap fungsi-fungsi dalam lingkungan manusia yang menyebabkan kerugian ataupun kehilangan nyawa bagi makhluk hidup terutama bagi manusia serta material maupun penurunan daya dukung lingkungan akibat terbatasnya kemampuan lingkungan dalam mengikuti peningkatan populasi manusia di bumi untuk memulihkan kapasitas sumber daya kehidupan. Sedangkan Mitigasi adalah bagian dari pengurangan risiko yaitu menjinakan, oleh karenanya, pengolahan manajemen risiko yang komprehensif terhadap ancaman bencana sangat dibutuhkan untuk mengurangi kerugian akibat bencana geologis, bencana klimatologi dan bencana sosial dalam suatu tata ruang lingkungan. DINAMIKA MANUSIA Manusia adalah dinamisator lingkungan yang paling kuat. Mengutip buku Guns, Germ and Steel karya Geografer Jared Diamond, bahwa posisi geografis mempengaruhi perilaku dan din...