BUDAYA GEMPA YANH BELUM MEMBUDAYA
Oleh M.
Anwar Siregar
Mengingat keberadaan kota-kota di Indonesia yang unik
sekitar 80 persen terletak di daerah pesisir, 25 persen di wilayah rawan gempa
bumi, dan 28 persen wilayah rawan tsunami, 49 persen daerah yang terpapar
gerakan tanah dengan zona kerentanan sangat tinggi serta 82 persen masyarakat
tinggal didaerah rawan bencana dari berbagai elemen bencana. Maka perlunya membangun
kota waspada bencana merupakan sebuah keharusan seperti yang dibangun dikota-kota
besar di Jepang.
Mengingat wilayah Indonesia khusus daratan Sumatera rawan
terjadi gempa lagi perlu suatu perencanaan dan budaya yang memahami lingkungan
tempat beraktivitas hidup dengan membangun dan mengelola kerentanan bencana
sebagai pengurangan trauma bencana dan Aceh sekali lagi masih akan terus
tercabik gempa karena memang daerah rawan bencana, perlu kapasitas dan mitigasi
bencana sebagai budaya kehidupan,