Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Gempa Mentawai Masih Ancam Padang : Geologi Gempa

Gambar
GEMPA MENTAWAI MASIH ANCAM PADANG  Oleh M. Anwar Siregar  Gempa Sumatera Barat 30 September 2009 dan Gempa Mentawai Oktober 2010, merupakan gempa dengan titik bidik yang lebih kuat di tujukan ke tata ruang kota-kota besar di Pulau Sumatera terutama Padang yang memiliki kontur topografi yang rendah dimasa mendatang. Dalam rentang dua tahun kejadian gempa, ancaman gempa Mentawai belumlah final, melainkan masih dalam taraf pemanasan, diperkirakan sebelum tahun 2033, siklus pelepasan energi yang hebat sebenarnya menunggu waktu, dalam rentang waktu itu pemerintah Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Bengkulu maupun NAD sebaiknya mempersiapkan tata ruang pesisir yang berbasis kegempaan lokal.  Banyak faktor yang membuktikan hal tersebut bisa saja terjadi dengan tsunami maut terjadi lagi di Pantai Barat Sumatera dalam jangka waktu yang belum dipastikan dengan berbagai asumsi ilmiah yaitu asumsi pertama menyebutkan terlebih dahulu terjadi pematahan kulit bumi Palung Laut Ja...

Tata Ruang Dinamis : Geologi Mitigasi

TATA RUANG SUMUT : DINAMIS DAN SINERGIS LINGKUNGAN  Oleh : M. Anwar Siregar  Memasuki milenium ketiga abad ke 21, Indonesia semakin rentan bencana geologi dan klimatologi, rakyat Indonesia dituntut untuk memahami semua kejadian bencana tersebut. Salah satu upaya perlu dilakukan rakyat terhadap pemerintah adalah menekan pemerintah untuk menata ruang kota yang berwawasan lingkungan bencana geologi dan klimatologi.  RUANG GEOMORFOLOGI   Pembangunan tata ruang detail wilayah di Sumut seharusnya mengikuti aturan zonasi kerawanan dengan mengidentifikasi bahaya dan risiko serta membagi zona-zona kerentanan sesuai karakteristik lingkungan tektonik dan geomorfologi tempat keberadaan suatu lokasi perencanaan tata ruang kota.  Penataan ruang lingkungan bagi kota-kota di Sumatera Utara (Sumut) yang telah berkembang harus memperhitungkan jangka pemakaian dan penggunaan lahan lingkungan tektonik-geomorfologi dengan metode fleksibilitas geologi terhadap kawasan ra...

Tata Lingkungan Medan : Geologi Mitigasi

TATA LINGKUNGAN MEDAN BERKETAHANAN MITIGASI  Oleh M. Anwar Siregar  Kota Medan dan Indonesia secara umum hidup dan berada di daerah rawan bencana, harus mengubah sikap dan pola berpikir bahwa bencana geologi dan klimatologi merupakan faktor yang sudah sangat jelas mengancam kehidupan. Pola pikir dalam membangun sarana infrastruktur dalam suatu tata ruang di daerah yang telah diidentifikasi kerawanannya sudah harus dihilangkan dalam rangka meminimalisasi kerentanan dan bahaya lingkungan geologi. Dan perencanaan pembangunan lingkungan dalam tata ruang kota Medan belum mampu memberikan rasa aman dari potensi ancaman bencana di masa mendatang, seperti pada kejadian bencana banjir yang lalu.  PERENCANAAN MITIGASI  Medan belum siap menghadapi bencana dahsyat (Analisa, 24/2/2011), dilatar belakangi oleh banyaknya terjadi bencana banjir dan kota Medan memerlukan mitigasi sebagai langkah awal yang sangat mendesak, mengingat pada kejadian banjir besar telah pernah ...

Binatang Manusia : Geologi Lingkungan

BINATANG “JANGAN HANCURKAN HUTAN BUMI, MANUSIA”  Oleh : M. Anwar Siregar  Coba kita bayangkan bagaimana bila si Binatang mampu berbicara di acara seremonial hari lingkungan, hari bumi dan hari hutan, mungkin salah satu akan terucapkan “kalian, dengarkanlah keluhan kami, ini bukan obrolan, bukan juga gosip yang diharamkan oleh MUI kalian”, berikut ini petikan titah si Binatang (tulisan miring adalah masalah aktual hingga sekarang dilakukan berulang oleh manusia) :  KESERAKAHAN “Bumi cukup persedian untuk memenuhi kebutuhan perut dan otakmu, Manusia” terdengar suara keras auman dari si Binatang Buas, si Raja Hutan dengan mata mendelik, Galak!, setelah si Raja Hutan itu memergoki anak Adam yang berkeliaran bagaikan “binatang liar” di hutan dengan ganas menebang pohon-pohon muda sehingga marahlah si Raja Hutan itu. “tetapi tidak cukup memenuhi keserakahan kalian, sehingga rumahku (hutan) juga kalian hancurkan tanpa peduli akibat yang terjadi”, lanjutnya.  M...

Efek Emisi Kendaraan : Geologi Lingkungan

EFEK EMISI GAS KENDARAAN KE LINGKUNGAN   Oleh M. Anwar Siregar   Apa yang Anda lihat diatas langit kota Anda seperti Medan, Jakarta, atau juga Surabaya di saat Anda santai memandang kolong langit ini, apakah lebih banyak warna putih, biru atau hitam? Medan dan kota besar lainnya di Indonesia saat ini, jumlah transportasi kini perbandingannya 1 : 6, maksudnya, jumlah panjang jalan raya 1 kilometer terdapat 6 mobil berbagai jenis, dan diantara 6 mobil tersebut terdapat 2 atau 3 kendaraan yang telah berumur lebih 10 sampai 15 tahun, dimana kondisi pembakaran mesin telah mengalami penurunan dan barang tentu secara langsung menambah jumlah beribu-ribu polutan di udara bersama dengan zat-zat kimia lainnya.  Kota-kota besar di dunia, sangat ini mengalami berbagai macama masalah emisi gas-gas buangan yang berasal dari kendaraan transportasi, terutama transportasi kendaraan darat yaitu motor dan mobil yang sangat ini jumlahnya telah hampir setengah panjang jalan ray...

FENOMENA ALAM DI DAERAH KHATUSLITIWA : Geologi Disaster

Gambar
FENOMENA ALAM DI DAERAH KHATUSLITIWA  Oleh M. Anwar Siregar Indonesia yang terletak pada daerah khatulistiwa tiap tahun mengalami berbagai macam fenomena alam seperti badai tropis, banjir yang hebat serta fenomena alam lain yang banyak mengambil korban jiwa serta material yang tak terhitung nilainya.  Didalam benak masyarakat awam pasti tertancap suatu pertanyaan mengenai fenomena alam yang terjadi di daerah khatulistiwa, misalnya bagaimana sebenarnya kejadian fenomena alam itu? Dimana badai tropis lahir Serta dimana badai tropis itu membesar? Dan juga apakah itu hujan salah musim yang terjadi sekali di Indonesia? Badai tropis atau dikenal dengan julukan El Lena lahir di Selatan Pulau Timor dan Nusa Tenggara Timur. Tanda-tandanya melalui citra penginderaan jauh, satelit NOAA yang di peroleh BMG (Badan Meteorologi Geofisika), gejala kehadirannya dapat diketahui melalui pengukuran dari kenaikan suhu permukaan air laut, selama kurang lebih sebulan yaitu di Samudera Indo...

TSUNAMI DAHSYAT ANCAM JAKARTA : Geologi Gempa

Gambar
TSUNAMI DAHSYAT ANCAM JAKARTA  Oleh : M. ANWAR SIREGAR  Eskalasi gempa bumi masih terus berlangsung disegala penjuru permukaan bumi Nusantara, akibat giatnya gaya geologi endogen terus menerus membangun dan mendorong kegiatan blok batuan dengan adanya pemekaran di Samudera Hindia.  Menggerakan lempeng-lempeng dunia yang ada disekitar wilayah Indonesia untuk terus melakukan tekanan dan penghancuran kerak bumi yang berakhir dengan rentetan gempa-gempa besar mengancam wilayah yang dianggap aman dari ancaman tsunami seperti kota Jakarta melalui strategis gempa berskala sedang hingga puncak tahapan satu telah dimulai dari Aceh-Nikobar menuju Yogya lalu sebagian Jateng dan Jabar kemudian wilayah Lampung dan Banten di Selat Sunda.  Jakarta diperkirakan masuk tahapan kedua, bersiaplah. Peristiwa gempa besar yang terjadi di Pantai Barat Sumatera pada tahun 2004-2005 telah memberikan efek tekanan yang kuat terhadap Blok Patahan Jawa, karena arah gempa dan penyaluran...