Tak Berdaya Hutanku
AKU TAK BERDAYA KARENA LINGKUNGAN HUTANKU
Oleh M. Anwar Siregar
Pembunuhan gajah akhir-akhir
ini telah menimbulkan dilema bagi masyarakat, betapa tidak, hal ini disebabkan
salah satunya harus melindungi gajah yang semakin langka, tetapi dilain waktu,
gajah menimbulkan masalah bagi masyarakat terutama bagi petani harus melindungi
kebun mereka. Karena gajah-gajah yang liar ini banyak berkeliaran di
ladang-ladang dan persawahan yang bersentuhan dengan hutan dan alang-alang
liar. Akibatnya, menimbulkan malapetaka hasil pertanian yang seharusnya sudah
panen pada saatnya. Namun, justrunya terbalik karena ulah si gajah liar ini
memperondakan dan merusak apa saja yang sudah ditanam, kadang-kadang menghancur
gubuk dan tempat tinggal petani dan membahayakan keselamatan jiwa.
Si Gajah mana mau tahu! Karena
mereka juga kehilangan habitat akibat ulat si manusia itu juga, yang membabat
habis hutan sepanjang tahun hampir 1,4 juta hektar. Jadi bagaimana kami bisa
hidup kalau kau manusia seenaknya membakar, membabat, entah apalagi kalian
lakukan untuk memenuhi isi otak dan perutmu itu, ini pasti kata yang akan
diucapkan si Gajah bila ia pandai bicara seperti manusia, tetapi tanpa bicara
pun mereka sudah menunjukan bagaimana sebenarnya mereka “unjuk bicara” dengan
menghancurkan peladangan manusia yang katanya berakal.
HEWAN PUNAH
Tak kala populasi manusia
bertambah dan masyarakat mulai modern, menurunnya produktivitas tanah,
penggundulan hutanm pengembangan wilayah pantai dan gangguan lingkungan seperti
hujan asam mempercepat kepunahan species tumbuhan dan binatang.
Jutaan tumbuha, binatang dan
berbagai jasad renik (jenis organisma) di dunia dewasa ini merupakan produk
evolusi alamiah yang berlangsung tanpa putus 3,5 milyar tahun. Selama jangka
itu, tumbuhan dan hewan cenderung menghasilkan keturunan lebih daripada yang
dapat ditopang oleh lingkungan sehuingga makhluk hidup yang sifat pembawaannya
(genetik) memungkinkan dia dapat berkembang biak dengan hasil yang bisa
bertahan hidup. Perubahan lingkungan telah berulang kali, dan species mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan sehingga ada banyak sekali bentuk
kehidupan yang benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi mereka
hadapi.
Sejak zaman Darwin, ahli
biologi telah mengetahui bahwa species menjadi langka sebelum punah dan bahwa
kalau sudah langka species mudah punah. Hutan tropis sangat ini mengalami
penggundulan demi mengejar keuntungan ekonomi tanpa memperhitungkan waktu
reklamasi hutan, selain itu, juga terdapatnya penundaan aliran dana dalam
melakukan penghijauan kembali.
Kenyataan, banyak mengalami
tantangan, juga disebabka meningkatnya pertumbuhan manusia menuntut
disediakannya bahan makanan berupa daging, sepertidiketahui manusia termasuk
golongan makhluk hidup pemakan tumbuhan dan daging (carnivora), maka konsumsi
daging harus tersedia di meja maka mereka. Tentu, untuk memenuhinya harus buru
dan bunuh binatang itu, atau juga ambil kulit binatang langka itu buat
dipamerkan dan meningkatkan presetise pribadi seperti yang banyak kita saksikan
dilayar televisi oleh para selebritis yang gemar berpakaian wah!
Itu salah satu yang
menyebabkan hewan-hewan langka ini menghilang dikehidupan manusia modern
bersama dengan berkembangnya bumi melalui periode-periode geologi yang
berlangsung di bumi sejak ratusan tahun.
HUTAN HANCUR DAN
TERBAKAR
Ditingkat lainnya dari
keanekaragaman, ekosistim hutan yang utuh akan memainkan peranan penting dalam
mempertahankan kondisi-kondisi yang menopang kehidupan di Bumi. Hutan alam
terdapat berbagai jenis spesies memberikan sumbangan penting ditempat-tempat
tertentu. Hutan alam dapat mencegah derasnya aliran air di wilayah punggung
pembatas antar daerah aliran sungai, dapat membersihkan udara kota dari zat
pencemar dan partikel kecil, mengindari terjadinya banjir ganas, juga dapat mempertahankan
populasi burung dan serangga pemangsa yang dapat mengendalikan hama-hama
tanaman.
Tetapi kenyataan sekarang ini,
hutan alamiah telah mengalami penghancuran yang luar biasa. Setiap tahun ada
saja kebakaran hutan di Sumatera, Kalimantan dan juga di daerah lainnya,
penggundulan hutan tanpa memperhitungka efek yang terjadi kelak. Padahal hutan
juga berjasa penting dalam penyediaan makana dan menjaga species-species langka
akibat yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi modern.
Banyaknya hewan langka
mengalami kepunahan akibat penggundulan dan pembakaran hutan demi kepentinga
manusia membuat binatang ini tak berdaya dabn nyaris tak mengancam kehidupan
manusia karena ulat manusia itu juga karena menghancurkan “rumah” mereka.
Seperti baru-baru ini terjadi di daerah Kabupaten Kampar-Riau, dalam tiap bulan
ada satu gajah liar terkena “pelor”, walau gajah ini termasuk binatang yang
dilindungi. Namun, seperti kita ketahui, di Propinsi Riau terdapat banyak
industri kertas dan pergergajian kayu, maka jangan heran lagi bila hutan-hutan
di sana banyak mengalami penggundulan lebih 10 hektar setiap tahun demi mengisi
“perut bubur” pabrik kertas di sana.
Seperti sudah disebutkan
diatas, bahwa tangan manusia yang paling “berjasa” dalam menyebabkan bencana
alam ini. Dalam tingkatan ini, manusia secara langsung telah menghancurkan mata
rantai makanannya sendiri, karena didalam hutan itu banyak terdapat
sumber-sumber hayati bagi makhluk hidup seperti manusia. Seperti kita ketahui
bahwa jenjang yang menuju munculnya tumbuhan biji, akar umbi dan buah yang
dapat di makan berasal dari hutan, dengan adanya perubahan (evolusi) telah
mengubah dunia kehidupan dengan menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan
manusia dan binatang menyusui dapat hidup menikmati hasil dari jenjang
pertumbuhan rantai makanan.
AIR HITAM
Banyak sekali air dipermukaan
tanah meresap pelan-pelan ke dalam tanah melalui pori-pori dan lapisan geologi
yang disebut akifer atau lapisan pembawa air. Beberapa diantaranya mengandung
air berusia ribuan tahun dan sedikit memperoleh tambahan tiap tahun dari curah
hujan, sama dengan persedian minyak, air didalam “akifer fosil” ini pada
dasarnya tidak dapat diperbaharui jika disadap, pada suatu saat akan kosong.
Biarpun dapat diisi kembali, air tanah sering dipompa dengan kecepatan tinggi
yang melebihi penambahan sehingga permukaan air tanah menurun dan cadangan air
untuk masa depan habis, pemompaan air yag berlebihan ini akan mengakibat air
akan menjadi asin untuk dipakai dan menjadi kering sama sekali.
Berbeda dengan batubara,
minyak bumi, kayu sebagian besar sumber daya penting lainnya, air biasanya
dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar sehingga sulit untuk dapat
diperdagangkan antar negara. Apabila air mengalami pengotoran melampaui batas
kualitas air akan menyebabkan kelestariannya akan hilang. Air itu akan
mengancam segala macam sumber hayarti da menyebabkan kekurangan, wabah
penyakit, bagi manusa akan terjangkit dehidrasi.’
Tiap air yang
tercemar/tertekan polusi biasanya dibuang begitu saja tanpa dinetralisasi
terlebih dahulu akan menyebabkan air yang terdapat disekitar sungai maupun
sumur pompa air mengalami dekominasi kimia sintesis, seperti limbah-limbah
beracun rumah tangga yang dibuang seenaknya ke sungai.
Kotornya air di dunia ini,
diakibatkan meningkatnya pembangunan industri, dimaa industri itu lebih banyak
disekitar hilir yang pada akhirnya lebih banyak membuang limbah ke sungai tanpa
dijernihkan terlebih dahulu. Industri pulp dan kertas serta industri baja
adalah salah satu faktor penyebabnya manusia banyak mengalami berbagai penyakit
dan membuat makhluk hidup tak berdaya karena mereka ini telah kehilanga sumber
yang vital bagi kelangsungan hidupnya.
Hancurnya tanah akibat
penambangan galian yang tertunda reklamasinya, juga salah satu unsur penyebab kotornya
air, air menjadi hitam karena hasil pembakaran tambang seperti tambang batubara
akan meresap ke dalam pori-pori tanah. Dimana secara geologis, biasanya air
berada dibawah hasil-hasil tambang, bila mengalami peretakan didalam terowongan
tambang akan menghasilkan difusi antara air dan hasil tambang. Selanjutnya aka
menyebar cepat ke daerah resevoir yang ada dibawah permukaan bumi.
Peningkatan sumber-sumber
energi dunia yang semakin tinggi sehingga mengantarkan kondisi lingkungan juga
semakin buruk. Hal ini disebabkan peningkatan zat-zat kimia da emisi gas
kendaraan ke udara dari tahun ke tahun tidak pernah turun, secara langsung
menimbulkan efek-efek kimia yang lepas ke udara akan menghasilkan hujan asam.
Akibat hujan asam ini,
hancurnya hutan tropis yang ada di Asia, misalnya di Indonesia. Dimana
pembakaran huta tropis telah mencapai angka di atas 1,4 juta hektar, hasil
pembakaran beberapa poluta CO2 di udara akan berubah menjadi asam CO2
adalah salah satu unsur proses dari zat kimia yang menimbulkan hujan asam.
Tekanan yang ditimbulkan dari
hujan asam adalah hancurnya habitat yang bermukim di hutan-hutan tropis,
seperti hutan tropis Amozon, Kalimantan dan Sumatera dimana banyak terdapat
binatang langka seperti Orang Utan, Harimau, Badak, Kera dan lain-lain.
Penghancuran ini pada akhirnya akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan bagi
manusia itu sendiri. Betapa tidak, dengan kotornya udara maka implikasinya
adalah pemberosan biaya umbangan untuk kesehatan, pembersihan lingkungan,
melakukan reboisasi dengan dana yang besar, hilang seribu ekosistim dan
margasatwa yang sangat penting bagi manusia itu sendiri dan juga dapat
dimanfaatkan untuk ilmu pengetahuan terutama di bidang kedokteran.
PENUTUP
Mawas diri dalam
mengeksplorasi hutan-hutan terutama bagi kepentingan dan kemaslahatan umat di
muka Bumi, bukan hanya mementingkan keuntungan pribadi dan perusahaan, tetapi
mengamati dan mengawasi segala aspek yang terdapat didalam hutan-huta tropis,
basah dan hutan hujan yang berguna dalam menjaga keseimbangan lingkunga di
Bumi.
Selamat hari Bumi, semoga Bumi
senantiasa segar dan segar awet muda he.. hee
M. Anwar Siregar
Geologist,
Pemerhati Masalah Lingkungan dan Geosfer. Tulisan ini sudah dipublikasi di HARIAN ANALISA
Komentar
Posting Komentar