Oct 28, 2014

Tak Berdaya Hutanku



AKU TAK BERDAYA KARENA LINGKUNGAN HUTANKU
Oleh M. Anwar Siregar

Pembunuhan gajah akhir-akhir ini telah menimbulkan dilema bagi masyarakat, betapa tidak, hal ini disebabkan salah satunya harus melindungi gajah yang semakin langka, tetapi dilain waktu, gajah menimbulkan masalah bagi masyarakat terutama bagi petani harus melindungi kebun mereka. Karena gajah-gajah yang liar ini banyak berkeliaran di ladang-ladang dan persawahan yang bersentuhan dengan hutan dan alang-alang liar. Akibatnya, menimbulkan malapetaka hasil pertanian yang seharusnya sudah panen pada saatnya. Namun, justrunya terbalik karena ulah si gajah liar ini memperondakan dan merusak apa saja yang sudah ditanam, kadang-kadang menghancur gubuk dan tempat tinggal petani dan membahayakan keselamatan jiwa.
Si Gajah mana mau tahu! Karena mereka juga kehilangan habitat akibat ulat si manusia itu juga, yang membabat habis hutan sepanjang tahun hampir 1,4 juta hektar. Jadi bagaimana kami bisa hidup kalau kau manusia seenaknya membakar, membabat, entah apalagi kalian lakukan untuk memenuhi isi otak dan perutmu itu, ini pasti kata yang akan diucapkan si Gajah bila ia pandai bicara seperti manusia, tetapi tanpa bicara pun mereka sudah menunjukan bagaimana sebenarnya mereka “unjuk bicara” dengan menghancurkan peladangan manusia yang katanya berakal.
HEWAN PUNAH
Tak kala populasi manusia bertambah dan masyarakat mulai modern, menurunnya produktivitas tanah, penggundulan hutanm pengembangan wilayah pantai dan gangguan lingkungan seperti hujan asam mempercepat kepunahan species tumbuhan dan binatang.
Jutaan tumbuha, binatang dan berbagai jasad renik (jenis organisma) di dunia dewasa ini merupakan produk evolusi alamiah yang berlangsung tanpa putus 3,5 milyar tahun. Selama jangka itu, tumbuhan dan hewan cenderung menghasilkan keturunan lebih daripada yang dapat ditopang oleh lingkungan sehuingga makhluk hidup yang sifat pembawaannya (genetik) memungkinkan dia dapat berkembang biak dengan hasil yang bisa bertahan hidup. Perubahan lingkungan telah berulang kali, dan species mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan sehingga ada banyak sekali bentuk kehidupan yang benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi mereka hadapi.
Sejak zaman Darwin, ahli biologi telah mengetahui bahwa species menjadi langka sebelum punah dan bahwa kalau sudah langka species mudah punah. Hutan tropis sangat ini mengalami penggundulan demi mengejar keuntungan ekonomi tanpa memperhitungkan waktu reklamasi hutan, selain itu, juga terdapatnya penundaan aliran dana dalam melakukan penghijauan kembali.
Kenyataan, banyak mengalami tantangan, juga disebabka meningkatnya pertumbuhan manusia menuntut disediakannya bahan makanan berupa daging, sepertidiketahui manusia termasuk golongan makhluk hidup pemakan tumbuhan dan daging (carnivora), maka konsumsi daging harus tersedia di meja maka mereka. Tentu, untuk memenuhinya harus buru dan bunuh binatang itu, atau juga ambil kulit binatang langka itu buat dipamerkan dan meningkatkan presetise pribadi seperti yang banyak kita saksikan dilayar televisi oleh para selebritis yang gemar berpakaian wah!
Itu salah satu yang menyebabkan hewan-hewan langka ini menghilang dikehidupan manusia modern bersama dengan berkembangnya bumi melalui periode-periode geologi yang berlangsung di bumi sejak ratusan tahun.
HUTAN HANCUR DAN TERBAKAR
Ditingkat lainnya dari keanekaragaman, ekosistim hutan yang utuh akan memainkan peranan penting dalam mempertahankan kondisi-kondisi yang menopang kehidupan di Bumi. Hutan alam terdapat berbagai jenis spesies memberikan sumbangan penting ditempat-tempat tertentu. Hutan alam dapat mencegah derasnya aliran air di wilayah punggung pembatas antar daerah aliran sungai, dapat membersihkan udara kota dari zat pencemar dan partikel kecil, mengindari terjadinya banjir ganas, juga dapat mempertahankan populasi burung dan serangga pemangsa yang dapat mengendalikan hama-hama tanaman.
Tetapi kenyataan sekarang ini, hutan alamiah telah mengalami penghancuran yang luar biasa. Setiap tahun ada saja kebakaran hutan di Sumatera, Kalimantan dan juga di daerah lainnya, penggundulan hutan tanpa memperhitungka efek yang terjadi kelak. Padahal hutan juga berjasa penting dalam penyediaan makana dan menjaga species-species langka akibat yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi modern.
Banyaknya hewan langka mengalami kepunahan akibat penggundulan dan pembakaran hutan demi kepentinga manusia membuat binatang ini tak berdaya dabn nyaris tak mengancam kehidupan manusia karena ulat manusia itu juga karena menghancurkan “rumah” mereka. Seperti baru-baru ini terjadi di daerah Kabupaten Kampar-Riau, dalam tiap bulan ada satu gajah liar terkena “pelor”, walau gajah ini termasuk binatang yang dilindungi. Namun, seperti kita ketahui, di Propinsi Riau terdapat banyak industri kertas dan pergergajian kayu, maka jangan heran lagi bila hutan-hutan di sana banyak mengalami penggundulan lebih 10 hektar setiap tahun demi mengisi “perut bubur” pabrik kertas di sana.
Seperti sudah disebutkan diatas, bahwa tangan manusia yang paling “berjasa” dalam menyebabkan bencana alam ini. Dalam tingkatan ini, manusia secara langsung telah menghancurkan mata rantai makanannya sendiri, karena didalam hutan itu banyak terdapat sumber-sumber hayati bagi makhluk hidup seperti manusia. Seperti kita ketahui bahwa jenjang yang menuju munculnya tumbuhan biji, akar umbi dan buah yang dapat di makan berasal dari hutan, dengan adanya perubahan (evolusi) telah mengubah dunia kehidupan dengan menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan manusia dan binatang menyusui dapat hidup menikmati hasil dari jenjang pertumbuhan rantai makanan.
AIR HITAM
Banyak sekali air dipermukaan tanah meresap pelan-pelan ke dalam tanah melalui pori-pori dan lapisan geologi yang disebut akifer atau lapisan pembawa air. Beberapa diantaranya mengandung air berusia ribuan tahun dan sedikit memperoleh tambahan tiap tahun dari curah hujan, sama dengan persedian minyak, air didalam “akifer fosil” ini pada dasarnya tidak dapat diperbaharui jika disadap, pada suatu saat akan kosong. Biarpun dapat diisi kembali, air tanah sering dipompa dengan kecepatan tinggi yang melebihi penambahan sehingga permukaan air tanah menurun dan cadangan air untuk masa depan habis, pemompaan air yag berlebihan ini akan mengakibat air akan menjadi asin untuk dipakai dan menjadi kering sama sekali.
Berbeda dengan batubara, minyak bumi, kayu sebagian besar sumber daya penting lainnya, air biasanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar sehingga sulit untuk dapat diperdagangkan antar negara. Apabila air mengalami pengotoran melampaui batas kualitas air akan menyebabkan kelestariannya akan hilang. Air itu akan mengancam segala macam sumber hayarti da menyebabkan kekurangan, wabah penyakit, bagi manusa akan terjangkit dehidrasi.’
Tiap air yang tercemar/tertekan polusi biasanya dibuang begitu saja tanpa dinetralisasi terlebih dahulu akan menyebabkan air yang terdapat disekitar sungai maupun sumur pompa air mengalami dekominasi kimia sintesis, seperti limbah-limbah beracun rumah tangga yang dibuang seenaknya ke sungai.
Kotornya air di dunia ini, diakibatkan meningkatnya pembangunan industri, dimaa industri itu lebih banyak disekitar hilir yang pada akhirnya lebih banyak membuang limbah ke sungai tanpa dijernihkan terlebih dahulu. Industri pulp dan kertas serta industri baja adalah salah satu faktor penyebabnya manusia banyak mengalami berbagai penyakit dan membuat makhluk hidup tak berdaya karena mereka ini telah kehilanga sumber yang vital bagi kelangsungan hidupnya.
Hancurnya tanah akibat penambangan galian yang tertunda reklamasinya, juga salah satu unsur penyebab kotornya air, air menjadi hitam karena hasil pembakaran tambang seperti tambang batubara akan meresap ke dalam pori-pori tanah. Dimana secara geologis, biasanya air berada dibawah hasil-hasil tambang, bila mengalami peretakan didalam terowongan tambang akan menghasilkan difusi antara air dan hasil tambang. Selanjutnya aka menyebar cepat ke daerah resevoir yang ada dibawah permukaan bumi.
Peningkatan sumber-sumber energi dunia yang semakin tinggi sehingga mengantarkan kondisi lingkungan juga semakin buruk. Hal ini disebabkan peningkatan zat-zat kimia da emisi gas kendaraan ke udara dari tahun ke tahun tidak pernah turun, secara langsung menimbulkan efek-efek kimia yang lepas ke udara akan menghasilkan hujan asam.
Akibat hujan asam ini, hancurnya hutan tropis yang ada di Asia, misalnya di Indonesia. Dimana pembakaran huta tropis telah mencapai angka di atas 1,4 juta hektar, hasil pembakaran beberapa poluta CO2 di udara akan berubah menjadi asam CO2 adalah salah satu unsur proses dari zat kimia yang menimbulkan hujan asam.
Tekanan yang ditimbulkan dari hujan asam adalah hancurnya habitat yang bermukim di hutan-hutan tropis, seperti hutan tropis Amozon, Kalimantan dan Sumatera dimana banyak terdapat binatang langka seperti Orang Utan, Harimau, Badak, Kera dan lain-lain. Penghancuran ini pada akhirnya akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan bagi manusia itu sendiri. Betapa tidak, dengan kotornya udara maka implikasinya adalah pemberosan biaya umbangan untuk kesehatan, pembersihan lingkungan, melakukan reboisasi dengan dana yang besar, hilang seribu ekosistim dan margasatwa yang sangat penting bagi manusia itu sendiri dan juga dapat dimanfaatkan untuk ilmu pengetahuan terutama di bidang kedokteran.
PENUTUP
Mawas diri dalam mengeksplorasi hutan-hutan terutama bagi kepentingan dan kemaslahatan umat di muka Bumi, bukan hanya mementingkan keuntungan pribadi dan perusahaan, tetapi mengamati dan mengawasi segala aspek yang terdapat didalam hutan-huta tropis, basah dan hutan hujan yang berguna dalam menjaga keseimbangan lingkunga di Bumi.
Selamat hari Bumi, semoga Bumi senantiasa segar dan segar awet muda he.. hee


M. Anwar Siregar
Geologist, Pemerhati Masalah Lingkungan dan Geosfer. Tulisan ini sudah dipublikasi di HARIAN ANALISA

No comments:

Post a Comment

Related Posts :