Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Earth Hour dan krisis Byar Pet PLN

Gambar
Earth Hour dan Krisis Byar Pet PLN Oleh: M. Anwar Siregar.   K risis energi di Indonesia semakin me­­muncak dengan se­ring terjadinya pe­madaman di beberapa dae­rah menga­lami byar pet dan kadang dapat berlang­sung lebih seminggu seperti yang sempat dialami kota-kota di Nias-Sumatera Utara. Pemerintah ter­pak­sa menutup malu dengan me­ngi­rim­kan suplai energi beberapa genset rak­sasa di berbagai kota di Nias, itu contoh masa lalu, dan di era tahun ini dan tahun depan di­ja­min pasokan energi listrik masih akan ada kelangkaan. Terjadi lagi pemadaman listrik walau seberapa menit saja, su­dah membuat masyarakat gaduh, PLN ini merupakan respensentif bagi energi listrik di Indonesia, banyak yang tidak beres dalam me­nangani pasokan listrik bagi kebutuh­an listrik industri dan masyarakat se­ring­kali menyebabkan kerugian bagi ke­giatan kalangan industri dan masyara­kat. Mening­kat­nya biaya cost bagi pe­me­liharaan dan perbaikan alat...

Enargi Laut Belum Berdaulat

Gambar
ENERGI LAUT BELUM BERDAULAT Oleh: M Anwar Siregar (MEDAN BISNIS,03 April 2018 ) Paradigma pembangunan berbasis daratan ini diyakini telah menyebabkan pembangunan ekonomi Aceh kurang efisien dan berdaya saing rendah, sangat kontras dengan negara-negara yang memiliki garis pantai pendek namun memiliki visi pembangunan kemaritiman yang tinggi dan telah menikmati hasil dari pembangunan tersebut. Gambar : Anjungan Bor Minyak di laut, Sumber minyak yang belum dikuasai rakyat secara berdaulat Deklarasi Djoenda itu telah membangkitkan semangat maritim, dan mengingatkan juga kepada kita bahwa nenek moyang kita adalah pelaut dan perlu revolusi jalaveva jaya mahe untuk berdaulat atas segala potensi sumber daya kelautan dan terutama diantaranya paling urgen untuk dikuasai negara dan sebagai hayat hidup bagi negara terutama di Aceh adalah potensi energi laut, sangat berlimpah dan kini berada dalam incaran dan kekuasaan asing.

Peta Investasi Gempa di Sumut

Gambar
Peta Investasi Gempa di Sumut Oleh: M. Anwar Siregar MUSIBAH  gempa dan banjir terus menghantui negeri ini, susul menyusul bergantian datang melanda sejumlah kota-kota besar dan kecil di Indonesia. Belum selesai bencana letusan gunungapi Sinabung di Tanah Karo lalu gempa berpindah lagi ke sekitar wilayah Tapanuli Utara de­ngan kekuatan 5.0 SR terjadi akibat sesar aktif dan tekanan per­geseran lempeng dan gempa tabagsel di laut dekat megathrust Nias, dengan magnitude 5.7 SR Betapa pentingnya etika ilmiah bangunan dalam tata ruang wilayah di daerah rawan gempa dan gunung api untuk mengurangi dampak ben­cana walau kekuatan gempa sangat kecil namun daya mema­tikannya sangat tinggi jika bangunan tidak mengikuti kaidah standar kons­truksi. Tanah-tanah telah tercacah-cacah menjadi bubur yang mudah terurai, longsor di jalan raya menuju lokasi wisata Brastagi adalah bukti dari kejadian tersebut dan semakin membahayakan karena BMKG menyebutkan ada p...

Gempa Bumi di Tano Batak

Gambar
GEMPA BUMI DI TANO BATAK 0leh : M. Anwar Siregar Membicarakan gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara tidak terlepas dari pembentukan Punggungan Pegunungan Bukit Barisan. Sepanjang sejarah terbentuknya Pulau Sumatera, seluruh gempa didaratan berpusat disekitar daerah lembah Pegunungan Bukit Barisan yang membentuk Patahan Besar Sumatera. Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera terdapat jurang-jurang yang terjal dan lembah yang dalam dan terkunci. Apabila terjadi tumbukan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia maka Lempeng Sumatera akan mengalami penekanan dari berbagai jurusan yang menghasilkan goncangan yang hebat. 

Euforia Standar Ganda Bencana Lingkungan

TAJUK EMAS 21 EUFORIA DAN STANDAR GANDA HUTAN LINGKUNGAN Oleh M. Anwar Siregar “Pawai ini sangat penting. Iklim kita kini membunuh kita,” ucap Coula Farris, warga New York berusia 88 tahun kepada AFP. “Orang muda pantas mendapat sebuah dunia yang lebih baik dan saya sangat mujur masih dapat berjalan,” ucap perempuan tadi. Tidak salah memang, dunia bumi dalam kondisi berbahaya sangat ini karena semakin tercemar, kotor dan perubahan iklim global semakin tidak pasti untuk ”dipastikan”. Demokrasi ini cermin euforia masyarakat dunia yang tidak menginginkan lingkungan rusak, maka selamatkan planet bumi ini. EUFORIA SDA Ketika terjadi reformasi dan transisi kekuasaan, serta euphoria reformasi lalu terjadilah kelemahan penegakan hukum dan pengawasan. Momentum reformasi seolah dimanfaatkan untuk melepaskan dendam di daerah yang selama ini tidak pernah menikmati kekayaan alamnya sendiri, Untuk mengabil ‘hak-hak mereka’. Keadaan ini memperparah kondisi habitat dan hutan alam...