May 3, 2018

Badai dan cirinya

BADAI. CIRI DAN MACAM-MACAMNYA

Posted by Devia Apriana Safitri on Monday, September 26, 2016
 
Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu.Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat.Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.
Badai dapat terjadi jika faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya badai terpenuhi. Sumber utama energi penggerak badai berasal dari proses kondensasi yaitu proses mengembunnya konsentrasi uap air pada udara yang lembab yang kemudian bergerak naik ke atmosfir yang dingin. Pada proses ini, konsentrasi uap air akan melepaskan energi panasnya. Energi panas yang terkumpul inilah kemudian menjadi energi penggerak badai.
Faktor-Faktor penyebab tejadinya siklon tropis atau badai adalah sebagai berikut:
1.      Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter.
2.      Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
3.      Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km. Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
4.   Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
5.   Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.
6.      Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur
CIRI-CIRI
Sebuah siklon tropis kuat mempunyai struktur sebagai berikut .
a.       Tekanan Udara Permukaan Rendah;
Siklon tropis berputar di sekitar daerah bertekanan udara permukaan rendah. Dari seluruh tekanan udara pada ketinggian permukaaan air laut yang terukur maka tekanan udara di daerah siklon tropis merupakan yang terendah.
b.      Inti hangat;
Uap air yang naik ke atmosfir yang dingin akan mengembun dan melepaskan panas. Panas buangan tersebut didistribusikan secara vertikal pada bagian inti siklon tropis yang menyebabkannya terasa hangat.
c.       CDO (Central Dense Overcast)
CDO merupakan daerah menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan badai petir. Pada siklon tropis lemah, CDO menutupi pusat sirkulasi sehingga mata tidak terlihat.
d.      Mata
Siklon tropis kuat seperti Hurricane memiliki mata yang berbentuk lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca pada mata umumnya tenang dan tidak berawan. Diameter wilayah mata berkisar dari 8 hingga 200 Km.
e.       Dinding mata
Dinding mata menyerupai pita melingkar di sekitar mata yang memiliki intensitas angin dan konveksi panas paling tinggi. Pada siklon tropis, kondisi pada dinding matalah yang paling berbahaya.
f.       Aliran keluar (outflow)
Pada bagian atas siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah putaran berlawanan dengan siklon, sedangkan pada bagian bawah angin berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah

MACAM-MACAM BADAI
1.    TORNADO

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing - puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km / jam atau lebih dengan rata - rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300 - 480 km / jam memiliki lebar lebih dari satu mil ( 1.6 km ) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan - tengah dan timur Asia, timur - tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.
Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung atau tornado dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting beliung atau tornado susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin. Jaringan telepon,internet, dan listrik akan terganggu akibat angin putting beliung atau tornado, dan dapat merusak infrastruktur daerah atau kota.
Tornado selain membawa kehancuran juga memiliki beberapa manfaat, sepeti menjaga  suhu daerah yang dilalui tornado, agar daerah tersebut tidak terlalu dingin atau panas, karena tornado membwa angin dari daerah lain yang biasannya dari daerah lebih dingin, lebih panas dari daerah yang diterjang angin.
Jika tidak ada tornado, banyak daerah yang menjadi gurun  dan padang  es. Contohnya, banyak Negara seperti Amerika Latin yang menjadi gurun akibat tidak ada tornado, banyak Negara seperti Amerika Serikat menjadi padang es karena tidak ada tornado.
TORNADO
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing - puing.


Tornado

Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km / jam atau lebih dengan rata - rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300 - 480 km / jam memiliki lebar lebih dari satu mil ( 1.6 km ) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.


Tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat. Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan - tengah dan timur Asia, timur - tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.
2.    BADAI PASIR

Badai pasir adalah fenomena meteorologi yang umum di wilayah arid dan semi - arid. Badai pasir antara lain disebabkan oleh meningkatnya kecepatan angin dalam suatu wilayah yang luas. Badai pasir umumnya terjadi pada tanah yang kering.
Badai pasir dapat memindahkan keseluruhan bukit pasir dan membawa pasir dalam jumlah besar sehingga tepi badai dapat menyerupai dinding pasir setinggi 1,6 km. Badai pasir di gurun Sahara dalam bahasa setempat dikenal dengan simoom atau simoon (sîmum, sîmun). Haboob (hubub) adalah badai pasir di wilayah Sudan sekitar Khartoum.
Ada dua hal yang mengakibatkan terjadinya badai pasir atau debu, yaitu arus udara atau angin yang kuat atau kencang dan sumber pasir atau debu yang kering dan terbuka. Tetapi yang lebih banyak terjadi adalah badai pasir disebabkan oleh angin kencang yang meniup tanah halus atau pasir, dan karena saking banyaknya materi yang berterbangan mengakibatkan pandangan agak terganggu/menurun. Di daerah gurun biasa terjadi beberapa kali dalam setahun, badai pasir akan makin banyak terjadi karena hawa panas diatas gurun yang menyebabkan atmosfir bawah menjadi tidak stabil. Ketidak stabilan udara ini bercampur dengan udara di tengah troposphir (lapisan terbawah) bergerak kebawah, dan membuat angin kencang di permukaan.
Sebelum badai pasir muncul biasanya terdapat tanda-tanda yaitu keadaan kecepatan angin yang naik serta tekanan udara disekitarnya turun. Penyebab lain badai pasir adalah adanya kekuatan angin besar yang melewati partikel yang melonggar. Pertama-tama partikel tersebut bergetar, lalu terlempar atau melompat. Ketika partikel-partikel tersebut berulang kali mencapai tanah, partikel tersebut melepaskan partikel yang lebih kecil lagi yang kemudian bergerak mengikuti suspensi (campuran). Penelitian terbaru menemukan bahwa partikel debu tersebut melompat dikarenakan adanya induksi medan listrik statis oleh gesekan. Lompatan debu-debu tersebut memperoleh muatan negative terhadap tanah yang mengakibat kan partikel pasir lain ikut terbawa.
Partikel yang melonggar tersebut ada dikarenakan kondisi yang kering dan angin, antara lain arus udara yang dingin bergerak ke udara yang kering dan tidak menghasilkan curah hujan. Gejala tersebut adalah jenis badai debu umum di Amerika. Sedangkan di daerah gurun, debu dan badai pasir paling sering disebabkan oleh arus badai atau tekana kuat yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah yang luas. Badai pasir dapat mengangkat debu hingga ketinggian 6.100 meter.
Badai pasir bisa membawa ribuan hingga jutaan ton pasir, semakin kecil partikel pasir yang dibawa, semakin besar pula jarak yang akan ditempuh dan partikel pasir yang terberatlah yang akan terjatuh menuju tanah lebih cepat dibandingkan partikel pasir yang lebih ringan. Salah satu tempat yang paling sering terjadi badai pasir adalah gurun sahara dengan badai pasirnya yang disebut simoom. Dikarenakan kecepatan badai pasir dapat menembus 150 km/jam badai ini dapat membawa segala macam benda serta mematikan beberapa fasilitas san menyebabkan kematian. Salah satunya menyebabkan jarak pandang menjadi berkurang karena terhalang oleh debu atau pasir.
Arus udara atau angin yang kencang sebagai salah satu syarat penyebab terjadinya badai pasir atau debu merupakan kekuatan alam, dan manusia tak mampu lebih jauh untuk banyak berdaya dihadapannya. Akan tetapi padang pasir sebagai syarat lain penyebab badai pasir dan debu dapat ditanggulangi dalam batas-batas tertentu oleh manusia. Misalnya memperbaiki kondisi permukaan tanah untuk mencegah penggurunan tanah, membenahi tanah tandus, dalam rangka mengurangi frekwensi dan intensitas terjadinya badai pasir dan debu.
Dampak Badai Pasir yang terjadi, terkadang memberikan dampak negative yang akan kita rasakan, selain faktor kesehatan, fasilitas umum yang terganggu serta akses publik yang akan tertutup oleh debu dari Badai Pasir. Efek bagi kesehatan untuk masyarakat lokal pada umunya mengalami berbagai macam keluhan yang telah ditimbulkan dari badai pasir ini diantara lain yaitu batuk, pilek, keluhan mengi (suara nafas yang menyempit), serangan asma akut, iritasi mata, sakit kepala, nyeri badan, gangguan tidur Dan gangguan psikologis.
Tidak hanya itu dampak negative disektor publik pun semakin terasa, sperti beberapa Bandara International yang terhambat di setiap penerbangan yang menuju kawasan yang dilanda Badai Pasir tersebut.
3.    BADAI SALJU

Badai salju terjadi saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Massa udara yang hangat dan basah dan massa udara yang dingin tersebut dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih. Badai salju yang mempengaruhi Amerika Serikat Timur Laut sering mendapatkan uap air dari udara yang berpindah ke utara dari Teluk Meksiko dan udara yang dingin dari massa udara yang datang dari Arktik. 
Di Amerika Serikat Barat Laut, udara yang hangat dan basah dari Samudera Pasifik mendingin saat didorong ke atas oleh pegunungan. Banyak hal yang berbeda dapat memengaruhi gerakan, isi uap, dan suhu massa udara. Semua perbedaan tersebut memengaruhi jenis dan keparahan badai salju.
Bakteri, makhluk hidup yang bertebaran di udara, ternyata menjadi elemen penting untuk terjadinya hujan, salju, bahkan badai es. Alexander Michaud dari Montana State University di Bozeman mengatakan, ia menemukan bakteri dalam jumlah besar pada pusat badai es.
Para peneliti sebelumnya percaya bahwa senyawa kimia atau bahan mineral lainnya yang berada di awan menjadi penyebab terjadinya hujan, salju, atau badai es. Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa bakteri, bahkan jamur, diatom, dan ganggang, juga bisa menjadi pemicu terjadinya hujan. Studi yang mempelajari fenomena ini disebut bioprecipitation. Mineral sebelumnya diyakini sebagai zat utama di atmosfer untuk memicu terjadinya hujan. Tapi nyatanya, mineral tidak seaktif bakteri.
Agar mineral membentuk ice nuclei, kristal es di sekitar awan, dibutuhkan partikel air yang lebih dingin dari biasanya di awan, kata Christner kepada LiveScience. Bakteri dan makhluk hidup lainnya yang berada di sekitar awan juga bisa menjadi bahan pemicu terjadinya hujan, salju, atau badai es.
Michaud sempat mengambil batu es sebesar bola golf setelah terjadi badai es hebat yang menerjang Montana pada Juni tahun lalu. Ia kemudian membelah es itu menjadi empat bagian. Secara mengejutkan, ia menemukan bahwa jumlah bakteri terbanyak terdapat pada inti batu es tersebut. Bakteri ditemukan dalam biang es sebelum es itu membesar menjadi badai dan ini membuktikan bahwa pemicu terbentuknya es adalah bakteri atau partikel biologi lainnya.
Dengan menentukan suhu ketika badai es terbentuk, tim peneliti menemukan bahwa bakteri menyebabkan terbentuknya es pada suhu yang lebih hangat ketimbang biasanya. Sebelumnya, tim yang dipimpin oleh Christner menemukan bahwa bakteri patogen Pseudomonas syringae memegang peran penting dalam pembentukan salju di seluruh dunia, termasuk di Antartika. Patogen diketahui sangat bagus dalam membentuk es pada temperatur di bawah normal maupun titik beku air.
Bakteri dilengkapi zat khusus yang mampu mengikat molekul air. Selanjutnya, bakteri dengan mudah membentuk partikel es. Ketika di darat, bakteri menggunakan es ini untuk merusak pohon. Akibatnya, kulit pohon dan selnya terbuka dan bakteri dengan mudah masuk ke dalam pohon
4.    BADAI API

Badai api yang sering juga disebut setan api atau tornado api, merupakan fenomena alam yang jarang terjadi. Badai api biasanya terjadi dalam kondisi suhu dan arus udara memungkinkan untuk membentuk gerakan vertikal yang berputar layaknya badai tornado biasa namun yang unik dalam badai api, pusaran ini akan terbentuk dari api yang dapat terpisah langsung dari sumber api yang terbakar sehingga memungkin pusaran badai api ini bergerak menjauhi sumber api dan membakar area disekitarnya hingga menjadi abu. Pasalnya temperatur di pusat inti tornado api ini bisa mencapai lebih dari 1000 derajat celsius.
Fenomena tornado api ini terjadi pada daratan kering dan cuaca panas yang dapat menimbulkan kebakaran. Misalnya di padang rumput atau hutan yang mengalami kekeringan panjang atau sedang terbakar.
Proses terjadinya tornado api adalah udara diatas lahan yang terbakar ini akan memanas dan bergerak keatas, udara yang lebih dingin dari daerah disekitarnya berebut masuk mengisi udara yang kosong. Sementara angin yang panas terus-menerus di daur ulang sambil terus bergerak keatas dalam kecepatan yang mengagumkan. Angin yang menuju ke atas dapat mencapai suatu titil pemicu yang dapat memunculkan badai api. Pada titik ini api yang terbakar didaratan akan tersedot ke atas.  
Setelah terbentuk, tornado api akan sulit untuk dipadamkan. Satu-satunya cara hanyalah menunggu semua udara habi tersedot dan sampai pada akhirnya tornado api padam dan menciptakan hujan hitam.
5.    BADAI PETIR

Sebuah badai petir, juga disebut badai listrik, badai guntur atau badai-p, merupakan bentuk cuaca yang dikenali dari munculnya guntur dan petir
Badai petir bisa terjadi di seluruh dunia, bahkan di wilayah kutub sekalipun, dengan frekuensi terkuat di daerah hutan hujan tropis, dimana mereka terjadi setiap hari. Kampala dan Tororo di Uganda telah dianggap sebagai tempat paling banyak petir di Bumi, gelar ini juga diberikan pada Bogor di Jawa, Indonesia atau Singapura.
Badai petir terjadi karena adanya persebaran listrik dan kilat yang muncul di akibatkan oleh banyaknya awan kumulonimbus. Petir terjadi akibat adanya tegangan listrik yang terbentuk didalam badai berkaitan dengan  pergerakan butir-butir air yang diterbangkan oleh angin. Badai ini kerap diikuti hujan yang amat deras, hujan es dan tornado. Para peniliti menemukan tiga sebab yang menjelaskan mengapa badai begitu sering muncul diperkotaan, sebab pertama karena kota-kota menghasilkan temperature suhu yang lebih panas antara dua hingga lima derajat Fahrenheit daripada tanah tanpa bangunan. Panas tambahan ini rupanya menjadi bahan bakar bagi petir tersebut. Penyebab yang kedua adalah, karena banyaknya gedung pencakar langit, gedung tersebut ternyata berpengaruh sebagai  penahan laju gerak angin, yang menghalangi gerak bebas angin. Akibatnya, udara menjadi semakin hangat lalu semakin banyak mengikat air ditambah curah hujan yang semakin tinggi. Dan penyebab yang terakhir Sebab terakhir adalah erosol. Atau polusi udara, pertikel-partikel dari polusi udara ini jelas lebih tinggi hingga menyebabkan bertambahnya permukaan suhu udara serta mempercepat kilat menyambar.
Beberapa badai petir terkuat dan berbahaya terjadi di Amerika Serikat terutama di Midwest dan negara bagian selatan. Badai tersebut dapat membuat sebuah tornado. Setiap musim semi, pemburu badai pergi ke Great Plains Amerika Serikat dan Canadian Prairies untuk menjelajah aspek visual dan ilmiah badai dan tornado.
6.    BADAI METEOR (HUJAN METEOR)

Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Meteor ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.
Penyebab terjadinya hujan meteor ini adalah diakibatkan adanya pertemuan lintasan orbit komet dan lintasan orbit bumi. Dimana hal ini terjadi karena lintasan orbit membentuk konsep elips, yang memungkinkan adanya pertemuan waktu kedua orbit saling berdekatan. Pada saat berdekatan itulah muncul energi yang bisa menyebabkan gesekan.
Pada saat berdekatan itulah, volume meteor yang masuk ke atmosfir bumi mengalami peningkatan secara pesat. Dengan meningkatnya volume secara mendadak itulah, meteor menjadi kehilangan daya untuk mempertahankan tetap berada pada satu lintasan orbit sehingga pada akhirnya menyebabkan terjadinya hujan meteor disebagian wilayah bumi.
Hujan meteor bisa diprediksi kapan akan terjadi dan kemungkinan akan terjadi di belahan bumi. Untuk menentukan kapan akan terjadinya hujan meteor, bukanlah sebuah perhitungan yang sangat rumit. Pada dasarnya penentuan terjadinya hujan meteor mengacu kepada dua keadaan yaitu perhitungan lintasan orbit bumi dan komet. Dari perhitungan lintas orbit bumi dan komet inilah akan ditemukan satu saat dimana lintasan orbit bumi dan komet membentuk elips dan saling mendekat.
Seperti diketahui pada saat terjadinya pertemuan kedua perlintasan antara orbit bumi dan komet itulah yang menyebabkan munculnya perubahan volume komet secara mendadak dan dalam jumlah yang  besar. Perubahan volume ini yang menyebabkan komet berjatuhan ke atmosfir bumi. Secara umum menurut perhitungan, pertemuan lintasan orbit bumi  dan komet itu terjadi antara tanggal 1 oktober  sampai  dengan 1 desember. Pada rentang waktu tersebut merupakan saat dimana terjadinyaperistiwa orbit bumi dan komet saling berdekatan bahkan ada yang sampai saling bertemu. Dengan demikian pada rentang waktu itu pula bisa diprediksikan akan terjadinya peristiwa hujan meteor.
Sementara pada tanggal 1 januari sampai 1 april, biasanya interval hujan meteor sangat jarang terjadi. Kondisi ini terjadi karena pada rentang waktu tersebut, lintasan orbit bumi dan komet dalam posisi yang saling berjauhan. Sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya peningkatan volume meteor secara mendadak yang menjadi salah satu sebab terjadinya hujan meteor.
Sekalipun hujan meteor tidak membahayakan penduduk bumi, namun sebagai fenomena alam yang terjadi secara periodik, tetap saja harus diwaspadai terutama karena sulit sekali para ahli menentukan besaran masing masing meteor. Bahkan dengan menggunakan hukum gesekan yang menyebabkan meteor terpecah belah ketika masuk atmosfir bumi, tidak secara pasti pula bisa ditentukan sebesar apa pecahan terkecil meteor yang bisa sampai ke bumi.

7.    BADAI MAGNETIK (BADAI MATAHARI)
Badai Matahari  yaitu ledakan menakutkan yang terjadi di matahari, serta mengirim jutaan sampai milyaran ton material yang tidak bermuatan yang juga disebut plasma, ke luar angkasa dengan kecepatan kian lebih satu juta mil per jam. Awan plasma membawa bidang magnetik yang kuat, waktu awan bermagnet itu meraih bumi 1 hari atau tiga hari, sebanyak dayanya terendapkan didalam magnetosfir bumi.
Wajarnya, magnetosfir bumi menahan angin matahari yang mengakibatkan kerusakan dan melindungi lingkungan. Tetapi badai matahari punya potensi menjadikan masalah untuk dampak pelindung ini dan membuahkan lebih dari satu cuaca luar angkasa, yang efeknya dapat mengakibatkan kerusakan susunan luas sistem teknologi, terhitung satelit operasi, komunikasi, navigasi dan jaringan listrik.Sebagai pusat peredaran planet-planet di tata surya, matahari merupakan sumber energi bagi makhluk di bumi. Energi itu dihasilkan dari reaksi termonuklir untuk mengubah hidrogen menjadi helium yang terjadi di dekat inti matahari. Suhu di bagian pusat matahari yang terdiri dari gas berkerapatan 100 kali kerapatan air di bumi itu, mencapai 15 juta derajat Celsius.
Di dalam perut matahari terjadi rotasi dan aliran massa atau konveksi yang memengaruhi gaya magnetnya. Pada aktivitas tinggi, gaya magnet ini bisa terpelintir atau berpusar hingga menembus permukaan matahari membentuk kaki-kaki, yang tampak bagai bintik hitam.
Bintik hitam matahari memiliki diameter sekitar 32.000 kilometer, umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam yang disebut umbra, berdiameter 13.000 km atau seukuran diameter rata-rata bumi dan bagian luar disebut penumbra yang garis tengahnya kurang lebih 19.000 km. Suhu penumbra lebih panas dan warnanya lebih cerah dibanding umbra.
Suhu gas yang terbentuk di lapisan fotosfer dan kromosfer di atas kelompok bintik hitam itu naik sekitar 800º Celsius di atas suhu normalnya. Akibatnya, gas ini memancarkan sinar lebih besar dibandingkan dengan gas di sekelilingnya.
Badai matahari bisa menyebabkan lonjatan tenaga lisrik hingga miliaran watt. Bila sampai ke bumi, pancarannya akan memengaruhi medan magnet bumi yang selanjutnya berdampak pada sistem satelit, listrik, dan frekuensi radio. Bumi terancam kehilangan daya listrik. Badai matahari merupakan siklus biasa yang terjadi setiap 11 tahun. Namun, siklus itu diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2012-2013.
Berdasarkan prediksi tersebut, sejumlah badan antariksa telah berupaya menyiapkan sejumlah strategi menghadapi badai matahari. Strategi untuk mengantisipasi hilangnya daya listrik, satelit, dan frekuensi radio yang menopang kehidupan masyarakat modern masa kini.
Badai matahari pernah melanda bumi pada 1 September 1859. Namun, kala itu tak terlalu berdampak karena kehidupan di masa itu belum ditopang listrik.
8.    BADAI KATRINA

Badai Katrina (juga Topan Katrina atau Hurikan Katrina) adalah sebuah siklon tropis besar yang melanda wilayah tenggara Amerika Serikat pada 24–31 Agustus 2005 dan menyebabkan kerusakan yang besar. Lebih dari 200.000 km² (seukuran Britania Raya) wilayah tenggara AS terpengaruh badai ini, termasuk Louisiana, Mississippi, Alabama, Florida, dan Georgia. Awalnya terbentuk pada 24 Agustus 2005, Katrina mempunyai tekanan pusat minimum sebesar 918 mb, sehingga merupakan sistem bertekanan tertinggi ketiga dalam sejarah Amerika Serikat.
Kerusakan yang diakibatkannya—hingga kini terhitung dapat mencapai US$200 miliar—diperkirakan menjadikannya badai Atlantik termahal dalam sejarah AS. Hurikan ini menyebabkan mati listrik yang memengaruhi sekitar 1 juta jiwa di Louisiana, Mississippi and Alabama, dan banjir besar di wilayah New Orleans. Hingga 3 September, diperkirakan setidaknya 1289 orang telah meninggal dunia; 1029 orang secara langsung dan 260 lainnya secara tidak langsung. Jumlah ini diyakini akan terus meningkat.
Akibat bencana ini, terjadi penjarahan dan penodongan di berbagai tempat. Sekitar 25.000–60.000 warga New Orleans awalnya dievakuasi ke stadion Superdome. Saat mereka sedang dipindahkan dari Superdome ke Astrodome di Houston, Texas karena keadaan di Superdome yang sudah tidak layak ditinggali lagi, helikopter yang direncanakan membawa para warga untuk evakuasi sempat ditembaki orang-orang tak dikenal. Pemerintah Federal Amerika Serikat akhirnya mengerahkan 25.000 prajurit dan para veteran dari Irak untuk menjaga keamanan di New Orleans dan sekitarnya.
Selain itu, produksi minyak mentah AS di Teluk Meksiko juga hampir terhenti seluruhnya, sehingga harga minyak sempat mencapai rekor tertinggi pada US$70. Secara tidak langsung, mata uang Indonesia, rupiah, yang sedang berada dalam posisi lemah saat itu, juga sempat makin terpuruk akibat naiknya harga minyak ini.
9.    BADAI EL NINO DAN LA NINA

El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. terjadinya El Nino ini dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang. Orang yang paling sering melihat peristiwa El Nino ini terjjadi adalah para nelayan dari Peru ataupun Ekuador. Biasanya peristiwa seperti ini akan berlangsung menjelang bulan Desember.
Dalam bahasa latin La Nina berarti "gadis cilik". La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap. Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik menguat (Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat). Sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifik Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling. Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.
El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi pada bulan Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali. Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali.

Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata- rata teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi sebanyak 15 kali.

Badai: Pengertian, Penyebab, dan Macam- macamnya

Badai merupakan salah satu nama bencana alam yang sering kali terjadi melanda di beberapa daerah tertentu. di Indonesia, badai juga dikenal dengan nama angin Topan. Pasti sudah mengetahui banyak kan tentang angin ini? karena merupakan salah satu jenis bencana alam yang cukup membahayakan (karena dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah), maka dari itulah kita sepertinya perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai badai ini.

Sponsors Link
Pengertian Badai
Kita mulai saja dari pengertian badai. badai yang disebut juga dengan angin siklon tropis oleh para meteorolog, merupakan keadaan cuaca ekstrim, yang dimulai dari hujan es dan badai salju hingga pasir dan debu. Badai berasal dari samudera (baca: samudera di dunia) yang hangat. Badai bergerak di atas macam- macam laut dengan mengikuti arah angin yang mempunyai kecepatan hingga 20 km/ jam. Badai biasanya kita jumpai dengan kekuatan yang luar biasa. Karena kekuatannya inilah badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan badai bisa mencabut akar pohon yang besar dari tanah, mematahkan jembatan, serta dengan mudah menerbangkan atap rumah. Selain mempunyai kekuatan yang bisa mengakibatkan hal- hal tersebut, badai biasanya dapat mendatangkan hal lain yang juga sangat berbahaya. perlu kita waspadai bahwa ada tiga hal yang ditakuti dari badai, yakni sambaran petir, banjir bandang serta kehadiran angin yang sangat kencang.
Penyebab Terjadinya Badai
Banyak sekali peristiwa alam yang terjadi di Bumi kita. terjadinya berbagai macam peristiwa alam tersebut bukanlah tanpa sebab. Peristiwa- perostiwa alam terjadi karena diakibatkan oleh berbagai hal. Seperti halnya bencana alam. Beragam bencana alam yang terjadi di Bumi pasti disebabkan oleh berbagai macam sebab. Hal ini termasuk juga dengan badai. Badai yang kita kenal dengan angin yang kekuatannya sangat besar terjadi karena berbagai macam hal atau sebab. Berikut ini merupakan beberapa sebab terjadinya badai.

  1. Tingginya suhu permukaan air laut
Penyebab terjadinya badai yang paling umum adalah tingginya suhu pada permukaan air laut. Permukaan laut yang memiliki suhu yang tinggi akan kontras dengan suhu yang ada di bawah permukaan laut atau suhu di dalam air. Hal inilah yang akan memicu terjadinya badai. Seperti pada kasus penyebab terjadinya angin topan.

  1. Perubahan yang terjadi di atmosfer bumi
Sebenarnya peristiwa terjadinya perubahan di at mosfer bumi ini merupakan lanjutan dari tingginya suhu permukaan air laut. Suhu permukaan air laut yang tinggi ini dapat mengakibatkan perubahan yang terjadi di lapisan atmosfer bumi. Lalu, perubahan di atmosfer bumi ini menghasilkan energi yang diantaranya adalah kemunculan petir dan juga badai. ketika terjadi gejala badai ditandai dengan munculnya angin besar yang mempunyai kekuatan sangat kencang, yakni mencapa 250 km/ jam. Sungguh luar biasa.
Nah, itulah kedua rangkaian penyebab terjadinya badai. Apabila kita telaah lebih jauh, badai lebih sering terjadi di lautan daripada di daratan (baca: ekosistem darat). Hal ini memang benar adanya bahwa badai disebabkan oleh adanya suhu udara yang tinggi yang dimiliki oleh permukaan air laut. Selain penyebab terjadinya badai, agaknya kita juga perlu mempelajari mengenai proses terjadinya badai supaya kita lebih mengetahui lebih dalam mengenai badai ini.
Proses Terjadinya Badai
Mungkin dar kita sudah sering kali mendengar atau sudah familiar mengenai proses terjadinya awan, proses terjadinya pelangi, atau proses terjadinya hujan. Namun akan lebih unik dan kaya ilmu apabila kita juga mempelari mengenai proses terjadinya beberapa peristiwa alam, seperti proses terjadinya badai ini. Yuk, kita intip bagaimana proses terjadinya badai.
Badai dapat terbentuk menjadi badai yang besar ketika melewati beberapa tahapan terjadinya badai, yakni sebagai berikut:

  1. Kondensasi udara lembab
Terjadinya badai diawali oleh kondensasi udara. Sumber utama yang menjadi energi raksasa penggerak badai ini berasal dari kondensasi udara, yakni mengembunnya kandungan uap air yang terjadi pada udara lembab yang mana akan bergerak ke atas atau ke ketinggian atmosfer (baca: manfaat atmosfer) yang sifatnya lebih dingin daripada di permukaan bumi. Pada proses kondensasi ini uap air akan melepas panas yang dikandungnya.

  1. Munculnya energi penggerak badai di atmosfer
Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai tropis. Proses ini terjadi atmosfer bumi. Selain udara yang lembab, unsur- unsur lain juga sangat mempengaruhi munculnya energi penggerak badai ini, seperti lautan yang hangat, adanya gangguan cuaca, angin yang bergerak naik membawa udara yang lembab.

  1. Terjadinya angin kencang
Apabila unsur- unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka hal ini akan membentuk terjadinya angin kencang (baca: jenis- jenis angin), gelombang laut yang tinggi, hujan deras, serta banjir (baca: jenis banjir) yang mengikuti peristiwa badai ini.
Itulah beberapa tahapan atau proses tentang terjadinya badai atau angin siklon yang umumnya terjadi di daerah iklim tropis. Namun hingga saat ini, mengenai proses terjadinya badai masing dikaji oleh para ahli sehingga belum mencapai hasil final mengenai proses terjadinya badai ini.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Badai
Proses terjadinya badai yang berangkai juga dipengaruhi oleh beberapa hal yang akan mempengaruhinya. Beberapa hal atau fator yang mempengaruhi terjadinya badai antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Suhu air laut yang tinggi
Faktor pertama yang mempengaruhi proses terjadinya badai adalah adanya suhu air laut yang tinggi. suhu air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5 derajat Celcius. Perairan yang hangat merupakan sumber energi dari badai itu sendiri. Hal ini menyebabkan apabila badai bergerak ke daratan atau ke perairan dingin maka kekuatan badai tersebut akan melemah secara drastis.

  1. Suhu atmosfer yang menurun drastis
Suhu yang ada pada atmosfer akan trun drastis seiring dengan meningkatnya ketinggian. Penurunan suhu atmosfer secara drastis ini tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kelembaban udara secara konveksi. Adanya kativitas badai petir akan mendorong uap air melepaskan kandungan panasnya.
  1. Kelembaban udara yang tinggi pada atmosfer
Kelembaban udara yang tinggi pada atmosfer diakibatkan oleh menurunnya suhu atmosfer. Kelembaban uadara yang tinggi pada atmosfer ini juga akan berpengaruh pada proses terjadinya badai.
  1. Jarak minimum 500 km dari khatulistiwa
Proses terjadinya badai ini berlangsung di daerah sekitaran garis lintang nol derajat atau garis khatulistiwa, namun tidak terlampau dekat. Proses terjadinya badai akan berlangsung pada jarak minimum 500 km dari garis khatulistiwa.
  1. Angin bergerak naik vertikal secara perlahan
Angin bergerak naik secara vertikal dengan kecepatan yang lambat, yakni kurang dari 10 m/ detik akan mempengaruhi terjadinya badai. angin yang bergerak selambat ini tidak akan merusak proses pembentukan formasi bada badai, khususnya badai siklon tropis.
Nah, itulah beberapa hal yang akan mempengaruhi proses terjadinya pembentukan badai, khususnya badai yang sering terjadi di daerah tropis. Adanya hal- hal tersebut akan mempangaruhi berhasil atau tidakkah tidaknya badai akan terbentuk. Badai ini ternyata tidak hanya terjadi di tengah lautan dan pada wilayah yang tropis juga. Beberapa macam badai terjadi di wilayah yang tidak mempunyai iklim tropis. Kita akan membicarakan mangenai jenis- jenis atau macam- macam badai dalam artikel ini.
Macam- macam Badai
Ada beberapa jenis bencana alam dimana bencana alam tersebut dibagi menjadi beberapa jenis lagi. Seperti halnya gempa bumi yang mempunyai jenis- jenis gempa bumi, gunung meletus yang mempunyai jenis letusan gunung, atau banjir yang mempunyai jenis- jenis banjir, maka badai pun juga demikian. Badai dibagi menjadi beberapa jenis badai atau macam- macam badai. macam- macam badai antara lain adalah:
  • Badai siklon tropis
Jenis badai yang umumnya terjadi di wilayah beriklim tropis adalah badai siklon tropis. Badai siklon tropis ini mempunya beberapa ciri, seperti tekanan udara permukaan yang rendah, mempunyai inti badai yang hangat, mempunyai Central Dense Overcast yakni daerah yang menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan juga petir. Badai siklon tropis juga mempunyai mata, yakni sebutan untuk bagian yang berupa lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca yang ada pada mata ini pada umumnya tenang dan tidak berawan. Mata pada badai siklon tropis ini mempunyai diameter wilayah berkisar antara 8 km hingga 200 km. Selain mata, juga ada bagian dinding mata, yakni daerah yang menyerupai pita melingkat di sekitar mata yang memiliki antensitas angin dan juga konveksi panas yang paling tinggi. Pada badai siklon tropis, bagian dinding mata inilah yang paling berbahaya. Selain itu, pada bagian atas badai siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah putaranberlawanan dengan siklon. Sementara di bagian bawah siklon tropis ini terdapat angin yang berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.
  • Badai api
Badai api dikenal juga dengan setan api atau tornado api. Badai api yang unik da aneh ini merupakan salah satu fenomena alam menakjubkan yang jarang terjadi. Badai api biasanya terjadi dalam kondisi suhu dan arus udara yang memungkinkan untuk membentuk gerakan vertikal yang berputar seperti angin tornado, namun yang berputar adalah api. Api yang berputar selayaknya angin tornado ini dapat terpisah dari sumber apinya. Karena dapat berpisah dengan sumbernya, maka badai api ini bisa bergerak sendiri dan membakar apa saja yang dilewatinya.
  • Badai salju
Badai salju merupakan badai yang terjadi pada saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Massa udara yang hangat dan basah dan massa udara yang dingin dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih. Di wilayah Amerika Serikat bagian barat laut, udara yang hangat dan basah dari Samudera Pasifik akan mendingin ketika didorong ke atas oleh pegunungan (baca: pengertian pegunungan). Banyak hal yang berbeda dapat mempengaruhi pergerakan, isi uap dan juga suhu massa udara. Semua perbedaan tersebut akan mempengaruhi jenis dan juga tingkat keparahan badai salju
  • Badai debu
Badai debu merupakan angin kencang yang membawa serta partikel- partikel halus dari bahan tanah liat dan juga lumpur, serta kotoran dari jarak jauh. Materia- materi debu yang dibawa oleh badai ini akan tersuspensi di udara sepanjang badai bertiup. Diameter sebagain besar materi ini adalah kurang dari 1/16 mm. Badai debu ini biasanya terjadi di tempat- tempat yang hanya mempunyai sedikit vegetasi atau tidak ada vegetasi yang disebabkan kurangnya hujan atau kegiatan pertanian yang miskin di daerah tersebut. Badai debu ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam erosi tanah. Badai debu ini mempunyai kecepatan hingga 40 km/ jamnya, dan mempunyai ketinggian hingga 300 m. Daerah syang biasa diterjang badai ini adalah Colorado, Kansas, New Mexico, dll.
  • Badai pasir
Badai pasir merupakan angin kencang yang membawa sejumlah besar pasir di udara dan awan pasir yang ada di permukaan bumi. Sebagain pasir yang diterbangkan oleh badai tidak naik melebihi 50 cm, namun sebagain pasir akan diterbangkan badai hingga jarak dua mater. Pasir yang dibawa angin ini mempunyai diameter antar 0,15 hingga 0,30 mm. Selama terjadinya badai, angin mempunyai kecepatan hingga 16 km per jam atau lebih. Badai pasir ini rata- rata berlangsung selama tiga hingga lima jam. Badai pasir ini kebanyakan terjadi di daerah yang merupakan gurun pasir. Namun beberapa badai pasir terjadi di pantai dan dasar dari sungai kering atau di daerah- daerah yang merupakan tempat penumpukan sisa- sisa kerikil, pasir dan juga lumpur.
Badai pasir dapat memindahkan keseluruhan bukit pasir dan membawa pasir dalam jumlah besar sehingga di tepi badai akan membentuk dinding pasir yang tingginya mencapai 1,6 km. di Gurun Sahara, badai pasir dikenal dengan naman Simoom atau Simoon. Dan badai pasir di wilayah Sudan dikenal dengan nama Haboob.
  • Badai tornado
Selanjutnya ada badai tornado. Diantara badai- badai yang ada di bumi, tornado merupakan badai yang amat terkenal karena keganasannya. Tornado sering digambarkan sebagai angin yang berpeutar dan berbentuk seperti corong raksasa yang meliuk- liuk dan beputar dengan kecepatan tinggi. Badai tornado bisa menyambar apa saja yang dilewatinya. Perubahan lapisan udara merupakan pemicu utama timbulnya lapisan ini. Apabila lapisan udara dingin brada di atas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan sekitar 300 km/ jam. Udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar- putar sehingga membentu angin tornado. Apabila angin tornado ini sudah terbentuk sempurna maka bisa memiliki kecepatan hingga 400 km/ jam, serta lebar cerobong antara 15 – 365 meter.
Badai tornado atau di Indonesia dikenal dengan angin puting beliung ini merupakan angin badai yang paling kejam di Bumi. Hal ini karena badai tornado berpotensi menyebabkan kerusakan yang sangat serius. Badai trornado biasanya diikuti dengan awan badai dan juga hujan yang disertai petir. Awan badai ini merupakan kumpulan energi yang sangat banyak sehingga menimbulkan gaya dorong ke dalam awan.
  • Badai petir
Satu lagi badai yang menakutkan adalah badai petir. Badai petir juga disebut dengan badai listrik, badai guntur atau badai –p. Badai petir merupakan cuaca yang dapat kita kenali dengan munculnya banyak guntur dan juga petir. Badai petir ini biasa terjadi di seluruh wilayah bumi, bahkan di wilayah kutub sekalipun. Frekuensi badai petir yang paling kuat adalah di kawasan hutan hujan tropis yang bisa berlangsung di setiap harinya. Kampala dan Tororo di Uganda bahkan merupakan daerah yang dianggap sebagai tempat yang paling banyak mempunyai Petir. Selain di kedua tempat tersebut, julukan banyak petir juga diberikan di daerah Bogor Jawa Barat dan Singapura. Beberapa badai petir  yang terkuat dan berbahaya terjadi di Amerika Serikat, terutama di Nidwestn dan negara bagian selatan.
  • Badai Meteor
Badai meteor juga dikenal dengan hujan meteor. Fenomena unik ini merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat terang bersinar di langit malam. Meteor ini terbentuk karena adanya serpihan benda luar angkasa yang bernama meteoroid yang memasuki Bumi dengan kecepatan tinggi. Hujan meteor ini biasanya terjadi ketika Bumi melintas dekat dengan orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.
  • Badai magnetik
Badai magnetik juga dikenal dengan badai matahari. Waw, badai matahari, lalu apa hubungannya dengan bumi? Tentu saja ada hubungannya. Aktivitas matahari banyak yang mempengaruhi bumi. Gangguan dalam medan magnet yang kuat dari Bumi akan menghasilkan sebuah badai yang terjadi di lapisan matahari. Badai yang terjadi di permukaan matahari ini menunjukkan bagaimana aktivitas matahari dapat mempengaruhi aktivitas di Bumi. Hal ini akan mempengaruhi lapisan ionik dan gangguan yang disebabkan oleh gangguan pada penerima gelombang pendek di radio.
Nah, itulah kira- kira beberapa jenis badai yang ada di Bumi. Badai- badai tersebut sungguh luar biasa mengerikan dan membuat kita harus semakin waspada.
Penanggulangan Badai
Sebenarnya terjadinya badai tidak dapat dicegah karena merupakan kejadian alam. Namun sebagai manusia yang hidup di Bumi kita bisa melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi supaya kerusakan yang terjadi tidak banyak dan tidak menimbulkan banyak korban jiwa. Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah:
  1. Membangun bangunan yang strukturya memenuhi syarat teknis untuk mempu bertahan terhadap gaya angin.
  2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin, khususnya di daerah yang rawan akan terjadinya badai.
  3. Menempatkan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindungi dari serangan angin dan juga badai.
  4. Melakukan penghijauan di bagaian atas arah angin untuk dapat meredam gaya angin.
  5. Membangun bangunan yang cukup luas agar dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi bagi manusia maupun benda- benda ketika terjadi serangan angin badai.
  6. Membangun rumah yang tahan akan angin
  7. Mengamankan bagian- bagian rumah yang mudah diterbangkan angin dan dapat membahayakan jiwa manusia.
  8. Melakukan sosialisasi cara menyelamatkan diri ketika teradi badai.
Nah, sekiranya itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk dapat meminimalisasi terjadinya kerusakan atau jatuhnya korban jiwa
Peristiwa Terjadinya Badai dalam Sejarah
Badai memag merupakan bencana alam yang banyak terjadi di belahan Bumi. Badai ini bisa memakan sangat banyak korban jiwa dan juga menimbulkan kerusakan yang jumlahnya sangat banyak. Berikut ini merupakan beberapa badai terdasyat yang pernah terjadi di Dunia.
  1. Siklon Bhola (1970)
Siklon bHola merupakan badai Siklon tropis yang paling mematikan yang tercatat terjadi pada tahun 1970 di Pakistan timur (ssat ini adalah Bangladesh) dan Benggala Barat di India pada 12 November 1970. Badai super dasyat ini memakan kirban antara 300 ribu hingga 500 ribu jiwa. Inilah yang membuat Siklon Bhola menjadi salah satu bencana alam terdasyat sepanjang sejarah. Badai ini mencapau kekuatan setara dengan badai kategori 3.
  1. Topan Nina (1975)
Topan Nina merupakan salah satu topan yang paling mematikan yang terjadi di China. Topan ini memakan hingga lebih dari 100 ribu korban jiwa. Karena itulah topan ini dianggap menjafi Topan terbesar kedua di dunia.
  1. Badai Pauline (1997)
Badai Pauline menjadi salah satu topan yang paling mematikan di dunia. Badai Pauline juga memuntahkan hujan lebat secara terus menerus dan menyebabkan terjadinya tanah longsor di beberapa desa di Meksiko. Akibat badai ini diperkirakan 250 hingga 400 ribu orang meninggal dan menyebabkan sekitar 300 ribu orang menjadi tunawisma.
  1. Badai Katrina (2005)
Badai Katrina merupakan badai siklon tropis yang melanda Amerika Serikat pada tanggal 24 hingga 31 Agustus 2005 dan menyebabkan kerusakan yang besar. Lebih dari 200 ribu kilometer persegi wilayah Amerika terpengaruh oleh badai ini. Badai ini menyebabkan ribuan orang meninggal.
  1. Topan Haiyan (2013)
Topan Haiyan merupakan topan yang siklon tropis terkuat yang pernah tercatat. Topan ini menghancurkan sebagain negara Filipina. Topan ini juga menyebabkan meninggal ribuan orang.
Itulah beberapa topan terdasyat yang pernah terjadi sepanjang sejarah. Topan- topan ini telah meluluhlantakkan daerah yang dilauinya dan juga menyebabkan banyak  sekali korban meninggal. Topan- topan ini menjadi bencana alam terdasyat di dunia.






Ketahui 3 Jenis Badai Tornado Paling Mematikan di Dunia



Tornado Paling Mematikan
Pergerakan semua elemen alam yang dinamis dan unik terkadang memang bisa memicu munculnya fenomena alam yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Bahkan dalam berbagai contoh kasus, fenomena alam yang terjadi karena bertemunya elemen cuaca, atmosfer, angin, dan suhu air laut bisa membentuk gejala angin besar yang berputar sangat kencang, seringkali dinamakan angin topan, atau angin puting beliung, atau badai tornado.
Dalam perjalanan sejarah kebencanaan dunia, banyak badai tornado yang memiliki nama unik dan menarik untuk diperbincangkan. Skala kerusakan dan kematian yang disebabkan oleh badai tornado di bawah ini tak seseram nama atau julukan yang diberikan kepadanya. Berikut adalah 5 jenis badai tornado paling mematikan di dunia.
  1. Badai Tornado Ivan
Terakhir kali badai Ivan tercatat menghancurkan wilayah pesisir Bridgetown, Barbados, Kepulauan Karibia pada tahun 2004 silam. Badai tornado yang mencapai kecepatan maksimal 190 km/jam ini terbentuk dari pergerakan badai siklon di sekitar timur Pasifik. Karena perubahan tekanan udara yang cukup tinggi akhinya badai berkembang menjadi badai tornado level 5. Badai Ivan menyapu habis Pulau Granada di bagian tenggara Kepulauan Karibia.
  1. Badai Isabel
Isabel adalah nama yang diberikan pada badai tornado yang terbentuk karena gerakan angin siklon di Samudera Atlantik. Badai Isabel menjadi satu kejadian badai siklon paling mematikan di perairan timur Amerika dan Barat Eropa. Menurut catatan kejadiannya Badai Isabel terbentuk dari sebuah gelombang tropis pada tanggal 6 September 2003 di lautan Atlantik. Kemudian Isabel ini bergerak ke barat laut dan terus berputar membesar mencapai kecepatan maksimal 265 km/jam. Akhirnya badai Isabel meluluhlantakkan kawasan di North Carolina, Amerika Serikat.
  1. Badai Katrina
Seringkali disebut juga sebagai topan Katrina. Bagi penduduk dunia mungkin nama badai katrina adalah nama sebuah badai siklon tropis yang paling terkenal di dunia. Pasalnya, kala itu pada tahun 2005 Badai Katrina telah mengahancurkan wilayah yang sangat besar di Amerika Serikat. Wikipedia mencatat lebih dari 200.000 km persegi wilayah tenggara Amerika Serikat terkena dampak dari badai katrina ini. Termasuk wilayah Lousiana, Mississipi, Alabama, Florida, dan Georgia. Kala itu, badai Katrina yang bertiup sangat ganas dan berdampak mematikan karena melewati daratan yang sangat luas. Hingga hari ini, Amerika Serikat mencatat kerugian akibat badai Katrina ini mencapai US$ 200 miliar. Badai Katrina yang terbentuk di Samudera Atlantik ini sedikitnya telah menewaskan lebih dari 1289 jiwa.
(CAL)
img : sky7weather.files.wordpress.com

(Disari dari berbagai sumber : Posted by Devia Apriana Safitri, http://www.repastrepost.com/2016/09/badai-ciri-dan-macam-macamnya.html) dan https://ilmugeografi.com/bencana-alam/badai

Badai Irma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia
Badai Irma
Kategori 5 major badai (SSHWS/NWS)
Irma 2017-09-06 1745Z.jpg
Badai Irma pada intensitas puncak dekat Kepulauan Virgin Amerika Serikat pada 6 September
Terbentuk 30 Agustus 2017
Menghilang 12 September 2017


Kecepatan angin tertinggi 1 menit berturut-turut: 185 mph (295 km/jam)
Tekanan terendah 914 mbar (hPa); 26.99 inHg


Korban jiwa Total 55 (per 12 September)
Kerusakan > $30 miliar (USD 2017)
(Badai paling merugikan ke-4 atau ke-5 dalam catatan secara tidak resmi)
Area terdampak Kepulauan Leeward (terutama Barbuda, Saint-Barthélemy, Saint Martin, dan Kepulauan Virgin), Antillen Besar, Kepulauan Turks dan Caicos, Bahama, Amerika Serikat Tenggara

Bagian dari Musim badai Atlantik 2017
Badai Irma adalah badai tipe Tanjung Verde yang sangat dahsyat dan menimbulkan bencana besar, badai paling kuat yang teramati di Atlantik sejak Dean pada tahun 2007. Badai ini juga merupakan badai Atlantik paling kuat yang menyerang Amerika Serikat sejak Katrina pada tahun 2005, dan badai besar pertama yang menyerang negara bagian Florida sejak Wilma pada tahun 2005. Badai bernama yang ke-9, siklon tropis ke-4, dan badai besar yang ke-2 dari musim badai Atlantik 2017, Irma menyebabkan kerusakan luas dan menimbulkan bencana besar sepanjang masa hidupnya yang panjang, terutama di bagian timur laut Kepulauan Karibia.
Irma terbentuk pada 30 Agustus 2017 di dekat Kepulauan Tanjung Verde dari sebuah gelombang tropis yang telah bergerak dari lepas pantai Afrika barat tiga hari sebelumnya.[1][2][3] Di bawah kondisi yang mendukung, Irma dengan cepat menghebat tidak lama setelah pembentukan, menjadi badai Kategori 2 pada skala Saffir-Simpson hanya dalam waktu 24 jam.

Skala Saffir-Simpson

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Skala Saffir-Simpson
Kategori Kecepatan angin
Lima ≥70 m/d, ≥137 knot
≥157 mpj, ≥252 km/jam
Empat 58–70 m/d, 113–136 knot
130–156 mpj, 209–251 km/jam
Tiga 50–58 m/d, 96–112 knot
111–129 mpj, 178–208 km/jam
Dua 43–49 m/d, 83–95 knot
96–110 mpj, 154–177 km/jam
Satu 33–42 m/d, 64–82 knot
74–95 mpj, 119–153 km/jam
Klasifikasi tambahan
Badai
tropis
18–32 m/d, 35–63 knot
39–73 mpj, 63–118 km/jam
Depresi
Tropis
<17 m/d, <34 knot
<38 mpj, <62 km/jam
Skala badai Saffir-Simpson adalah skala klasifikasi besarnya badai, angin dan siklon tropis berdasarkan kecepatan angin ribut. Skala ini hanya digunakan untuk badai di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik bagian utara. SSHS dikembangkan oleh pakar teknik sipil Herbert Saffir dan meteorolog Bob Simpson yang saat itu menjabat direktur National Hurricane Center (NHC) di Amerika Serikat. Skala diperkenalkan kepada publik pada tahun 1973 dan mulai banyak digunakan tahun berikutnya.
Skala badai mulanya dikembangkan Saffir pada tahun 1969 saat ia menyadari sulitnya menyatakan besarnya dampak badai. Saffir kemudian menggolongkan badai dalam lima kategori berdasarkan kecepatan. Simpson kemudian menambahkan faktor banjir dan gelombang badai dalam klasifikasi.
Pada tahun 2009, sedikit perubahan dilakukan pada SSHS. Skala tidak memperhitungkan faktor banjir, lokasi dan curah hujan, hanya memperhitungkan kecepatan angin. Skala ini kemudian disebut Saffir Simpson Hurricane Wind Scale (SSHWS).
Infrormasi NHC, skala SSHWS mulai efektif 15 Mei 2010. Namun, pada tahun 2012, sedikit perubahan kembali dilakukan. Rentang dalam kategori 4 diperluas 1 mil per jam ke atas dan bawah.

Siklon tropis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam meteorologi, siklon tropis (atau hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun, atau angin ribut tergantung pada daerah dan kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya bisa bersifat sangat merusak atau destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.
Hurikan Ivan dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, September 2004.
Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rerata 10 kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menyebabkan banjir. Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman siklon tropis sejak era 1960-an.

Gumpalan mesin bara

Berdasarkan strukturnya, siklon tropis adalah daerah raksasa aktivitas awan, angin, dan badai petir yang berkisar. Sumber energi primer sebuah siklon tropis adalah pelepasan panas kondensasi/pengembunan dari uap air yang mengembun pada ketinggian. Oleh sebab itu, siklon tropis bisa ditafsirkan sebagai mesin bara cacak raksasa.
Unsur-unsur dari siklon tropis meliputi kecaburan cuaca yang telah ada, samudra tropis hangat, lengas (uap lembap), dan angin ringan tinggi relatif. Jika kondisi yang tepat berkuat cukup lama, mereka dapat bertautan untuk menghasilkan angin sengit, ombak luar biasa, hujan amat deras, dan banjir berdampingan dengan fenomena ini.
Penggunaan kondensasi ini sebagai sebuah tenaga pendorong adalah furak primer yang membedakan siklon tropis dari fenomena meteorologis lainnya. Siklon garis lintang tengah, misalnya, menggambarkan energi mereka sebagian besar dari naik turunnya suhu di atmosfer yang telah ada. Dalam rangka meneruskan untuk mendorong mesin baranya, siklon tropis harus tetap di atas air hangat, yang menyajikan kelembapan atmosfer yang dibutuhkan. Penguapan lengas ini dipacu oleh angin tinggi dan tekanan atmosfer yang dikurangi yang hadir di badainya, mengakibatkan siklus berlarut-larut. Sebagai hasilnya, saat sebuah siklon tropis melewati atas daratan, kekuatannya akan menipis dengan pesat.

Klasifikasi dan terminologi

Badai Catarina
Siklon tropis digolongkan ke dalam tiga kelompok utama: depresi tropis, badai tropis, dan kelompok ketiga yang namanya tergantung pada daerah.
Depresi tropis adalah sistem terjuntrung awan dan badai petir dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi kurang dari 17 meter per detik (33 knot, 38 m/j, atau 62 km/j). Ia tidak mempunyai mata, dan tidak khas dengan bentuk berpilin dari badai-badai yang lebih kuat. Ia sudah menjadi sistem tekanan rendah, namun, karenanya bernama "depresi".
Badai tropis adalah sistem terjuntrung dari badai petir kuat dengan sirkulasi dan angin berlarut maksimum permukaan terarasi di antara 17 dan 33 meter per detik (34-63 knot, 39–73 m/j, atau 62–117 km/j). Pada waktu ini, bentuk siklon tersendiri mulai terbina, walau matanya biasanya tak muncul.
Pengistilahan yang digunakan untuk mendeskripsikan siklon tropis dengan angin berlarut maksimal yang melampaui 33 meter per sekon (63 knot, 73 m/j, atau 117 km/j) bervariasi tergantung daerah asalnya, misalnya sebagai berikut:
  • Hurikan di Samudra Atlantik Utara, Samudra Pasifik sebelah timur batas penanggalan internasional, dan Samudra Pasifik Selatan sebelah timur 160°BT
  • Taifun di Samudra Pasifik Barat Daya sebelah barat garis penanggalan
  • Siklon tropis gawat di Samudra Pasifik Barat Daya sebelah barat 160°BT atau Samudra Hindia Timur Laut sebelah timur 90°BT
  • Badai siklon gawat di Samudra Hindia Utara
  • Siklon tropis di Samudra Hindia Barat Daya
Di tempat lain di dunia, hurikan telah dikenal sebagai Bagyo di Filipina, Chubasco di Meksiko, dan Taino di Haiti.
Bagian tengah badai siklon tropis yang disebut mata merupakan lingkaran berdiameter antara 10 hingga 100 kilometer, paling sering dilaporkan sekitar 40 meter. Kecepatan angin bagian ini lebih rendah bahkan berlangit cerah. Mata dikelilingi dinding awan padat setingi 16 kilometer dengan angin dan hujan yang hebat.

Etimologi

  • Kata taifun berasal dari frasa Tionghoa tái fēng atau dalam bahasa Jepang "dai fuun"(颱風)yang berarti "angin besar". Pengejaan Indonesia juga mengusulkan hubungan dengan kata Persia, طوفان Taufân, berkaitan dengan kata Yunani, Typhon.
  • Kata hurikan diturunkan dari nama dewa badai pribumi Amerindian Karibia, Huracan.
  • Kata siklon berasal dari kata Yunani kyklos = "lingkaran", "roda."

Banjir pantai

Sebagai banjir dikaitkan dengan terjadinya badai tropis (juga disebut angin puyuh laut atau taifun). Banjir yang membawa bencana dari luapan air hujan sering makin parah akibat badai yang dipicu oleh angin kencang sepanjang pantai. Air garam membanjiri daratan akibat satu atau perpaduan dampak gelombang pasang, badai, atau tsunami (gelombang pasang). Sama seperti banjir luapan sungai, hujan lebat yang jatuh di kawasan geografis luas akan menghasilkan banjir besar di lembah-lembah pesisir yang mendekati muara sungai.

Kejadian siklon tropis atau badai

Kerusakan yang diakibatkan Badai Andrew, siklon tropis terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Tanda-tanda kelahiran suatu badai tropis bisa diperkirakan. Keberadaan dan pergerakannya pun bisa diamati dengan teknologi. Hanya kadang-kadang, tanda-tanda badai bisa diamati, dirasakan dan dibandingkan.
  • Badai Fiona: Tanggal 6 Februari 2003 badai siklon tropis Fiona berada di 300 mil lepas pantai selatan Jawa. Diperkirakan angin di pusat badai berkecepatan 104 mil per jam dan ekor badai mencapai 84 mil per jam.
  • Siklon Ivy tanggal 27 Februari 2004, dengan terbentuknya pusat tekanan rendah yang memusat dan memutar. Hal ini terjadi di Samudra Pasifik di sebelah tenggara Papua dan di Samudra Hindia dekat Australia. Siklon di Samudra Pasifik ini dinamakan Tropical Cyclone Ivy dan di sebelah Barat Australia dinamakan Tropical Cyclone Monty. Pengaruh Siklon Ivy saat itu lebih dominan, ia menarik awan-awan yang ada di Indonesia ke arah pusat siklon (sebelah tenggara Papua). Akibatnya sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang cerah hingga berawan sejenak setelah sebelumnya dilanda hujan berhari-hari. Hanya wilayah Papua yang berpeluang kuat hujan lebat karena lebih dekat dengan pusat siklon Ivy.
  • Badai siklon tropis Fay di laut Timor tanggal 17 Maret 2004 pukul 9:30 waktu setempat, bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan gerak 6 kilometer per jam. Publikasi semacam ini terus diperbaharui dan diwartakan badan meteorologi Indonesia dan Australia sebagai peringatan awal pada penduduknya. Harian KOMPAS pada hari yang sama memperingatkan adanya gelombang 1,5 hingga 2,5 meter di Samudra Hindia yang berbahaya bagi kapal-kapal nelayan, tongkang dan feri.
  • Ancaman badai yang menimpa Yogyakarta baru-baru ini. Badai ini mengancam kawasan pantai selatan Yogyakarta, antara tanggal 9 Februari sampai 11 Februari 2005. Pemprov menyediakan 5 unit alarm dan posko-posko sebagai antisipasi dari badai yang akhirnya tidak kunjung datang ini. Siklon tropis di Selatan Indonesia ini, selalu muncul setiap tahun pada Januari-Maret. Penyebabnya adalah tingginya suhu muka laut di timur laut Australia. Wilayah Indonesia tak dilalui pusat badai tropis, hanya terkena imbas dari ekor badai tersebut. Imbasnya berupa angin kencang, hujan deras, dan tingginya gelombang laut. Pemunculan siklon diawali pusat tekanan rendah di barat laut Australia dan bergerak menuju barat daya. Efek yang biasa diterima pantai selatan Indonesia biasaya pengaruh dari ekor siklon, bukan akibat pusat badai tropis.
Disari dari Wikipedia Indonesia

Fakta Menarik tentang Nama-nama Badai di Dunia




Badai Irma di AS 
Badai Irma di AS (Foto: Netherlands Ministry of Defence/Handout via REUTERS)
Dalam beberapa pekan terakhir, bencana demi bencana menghantam wilayah benua Amerika. Setelah sebelumnya Texas diporak-porandakan topan Harvey, kini badai Irma menerjang wilayah Karibia dan Florida.
Dalam waktu dekat badai Jose juga mengancam benua Amerika. Randy Bresnik, astronot NASA yang sedang bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional menunjukkan foto pergerakan badai Jose yang ia lihat dari luar angkasa.


Badai Jose bukanlah badai yang terakhir. Setelah badai Jose, akan menyusul pula badai Katia, Lee, Maria, dan badai-badai lainnya.
Jika huruf pertama masing-masing badai tersebut diperhatikan, kamu mungkin akan menyadari bahwa nama-nama badai itu dibuat berdasarkan urutan alfabet. Tapi sebenarnya bagaimana nama-nama badai itu ditentukan? Siapa yang membuat nama-nama badai di dunia ini?
Dikutip dari laman Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), badai-badai di dunia dinamai berbeda-beda berdasarkan wilayah terjadinya badai-badai tersebut. Adapun badai-badai yang menghantam benua Amerika dalam dua pekan terakhir ini, yakni Harvey dan Irma, adalah termasuk kategori badai-badai yang berada di wilayah Atlantik.




Badai Irma 
Dampak dari Badai Irma. (Foto: Reuters)
Pusat Badai Nasional (NHC) Amerika Serikat (AS) menyatakan sejak tahun 1953 setiap badai tropis Atlantik yang muncul dinamai dari daftar nama yang berasal dari usulan mereka. Nama-nama badai ini dibuat dalam urutan abjad dan merupakan nama-nama perempuan dan laki-laki secara bergantian.
Nama-nama badai ini kemudian dipelihara dan diperbarui melalui prosedur yang ketat oleh komite internasional WMO.





Nama-Nama Badai di Wilayah AtlantikNama-Nama Badai di Wilayah Atlantik (Foto: National Hurricane Center)

Keenam daftar nama badai di atas selanjutnya akan digunakan secara berulang setiap enam tahun. Jadi, daftar nama badai tahun 2017 akan digunakan lagi pada tahun 2023.
Adapun jika dalam satu tahun ada lebih dari 21 badai yang muncul di wilayah Atlantik, badai tambahan akan dinamai dengan mengambil nama dari alfabet Yunani, yakni Alpha, Beta, dan lain sebagainya.
Perubahan nama badai di luar keenam daftar di atas dimungkinkan apabila ada badai yang sangat mematikan sehingga penggunaan kembali nama badai tersebut di masa depan pada badai yang berbeda dianggap tidak sesuai karena alasan sensitivitas.
Jika hal semacam itu terjadi, pada pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh komite WMO, nama-nama badai yang sudah dianggap terlalu sensitif untuk digunakan lagi itu kemudian digantikan dengan nama-nama yang baru. Sejak tahun 1953 sudah ada puluhan nama badai di wilayah Atlantik yang dipensiunkan.





Nama-Nama Badai di Wilayah AtlantikBadai-Badai Atlantik yang Telah Dipensiunkan (Foto: National Hurricane Center)

Jika nama-nama badai yang dipensiunkan di atas diperhatikan dengan seksama, kamu akan melihat bahwa hingga tahun 1978, nama-nama badai Atlantik yang dipensiunkan adalah nama-nama yang terkesan berjenis kelamin perempuan.
Hal itu bukanlah sesuatu yang mengherankan. Sebab, selama Perang Dunia Kedua, para pelaut AS menamai badai-badai di Atlantik dengan nama istri dan anak perempuan mereka. Praktik ini kemudian diteruskan oleh pemerintah AS yang selalu menamai badai dengan nama perempuan.
Namun karena karena pada 1970-an metode penamaan badai dengan nama perempuan ini dianggap seksis, maka mulai 1979 metode yang memperempuankan badai itu pun diubah. Nama-nama badai kemudian diambil dari nama perempuan dan laki-laki secara bergantian seperti dalam keenam daftar di atas.




Badai Irma di AS 
Badai Irma di AS (Foto: Dok. NOAA National Weather Service National Hurricane Center/Handout via REUTERS)

Bagaimana dengan nama-nama badai di wilayah lainnya?
Seperti badai-badai di wilayah Atlantik, nama badai-badai di wilayah lainnya juga ditentukan berdasarkan persetujuan WMO. Hanya saja, dengan cara yang berbeda-beda.
Misalnya untuk nama-nama badai yang berada di wilayah Pasifik Utara bagian barat, pada tahun 2000 masing-masing dari 14 negara di wilayah Pasifik Utara mengajukan10 nama kandidat --boleh nama hewan, tanaman, tanda astrologi, tokoh mitologi atau nama pribadi apa pun itu-- sehingga terkumpul daftar nama yang berjumlah total 140 nama.
Daftar nama itu kemudian dikaji oleh komite WMO sebelum akhirnya disetujui untuk dipakai bersama dalam laporan cuaca nasional masing-masing negara.


Penampakan Badai Irma dari Luar Angkasa 
Penampakan Badai Irma dari Luar Angkasa (Foto: Instagram @nasa)
Apakah ada nama badai yang diajukan yang kemudian ditolak oleh komite WMO?
Dikutip dari Antara, badai tropis tidaklah boleh dinamai dengan nama pembunuh atau mengesankan penjahat. Jika hal itu dilakukan, WMO yang berada di bawa PBB, akan memvetonya.
Disari dari berbagai sumber



Berbentuk Seperti Ombak Kala Badai di Lautan, Ini Jenis Awan Baru






Liputan6.com, Jenewa - Jika Anda melihat ke atas, memperhatikan awan, mungkin Anda sedang membayangkan tengah berada di bawah badai dengan ombak yang menggulung. Seperti di lautan.
Jangan khawatir, itu adalah sebuah fenomena baru meteorologi. Pada 23 Maret, dunia merayakan Hari Meteorologi, di mana pada hari itu, Badan Internasional Meteorologi memberi nama baru pada awan yang sedikit mengerikan yaitu Awan Asperitas.
Baca Juga
Badan Internasional Meteorologi adalah lembaga istimewa di PBB yang dibentuk pada 1950.International Cloud Atlas mendeskripsikan awan tersebut, "Asperitas itu seperti ada gelombang di dasarnya. Entah itu halus atau kasar, penampilannya kadang kecil-kecil namun terkadang gelombangnya seperti tengah bergulung tajam. Dari bawah, kita seperti tengah memandang permukaan lautan yang berombak."
Asperitas diambil dari bahasa Latin yang berarti 'kekasaran'.
Pada 2006, Cloud Appreciation Society (CAS), sebuah grup pemerhati cuaca amatir yang berasal dari Inggris, menerima gambar awan itu dari Cedar Rapids, Iowa, AS.
Beberapa tahun kemudian, kelompok itu meminta agar awan bergelombang tersebut dimasukkan ke dalam atlas.
Permintaan dari kelompok amatir itu dianggap "sebagai kudeta" karena atlas digunakan secara luas khusus para ahli meterologi saja. International Cloud Atlas membuat atlas pemetaaan awan pada abad ke-19.
Mereka menambahkan tipe awan baru adalah hal langka. World Meteorological Organization tidak pernah memperbarui atlas selama 30 tahun, hingga saat ini.







Namun, kelompok amatir itu mengatakan, "Ini adalah contoh klasik ilmu pengetahuan citizen, yang kerap melakukan mengobservasi alam di sekitarnya. Apalagi sekarang sudah zaman canggih ada ponsel cerdas dan internet. Kami termasuk yang mempengaruhi perkembangan sistem resmi."
"Saya juga tak terlalu berharap klasifikasi awan baru akan terdaftar oleh WMO, namun yang penting kami telah menemukan awan-awan ini di berbagai belahan dunia juga," kata pendiri CAS, Gavin Pretor-Pinney.
Selain Asperitas, ada jenis-jenis awan lain yang dimasukkan dalam kategori edisi baru. Mereka adalah awan volutus atau awan bergulung, contrail awan yang terbentuk oleh pesawat terbang. Lalu ada awan flumen yang berbentuk seperti "ekor berang-berang".
Ada juga awan istimewa dengan nama seperti "cataractagenitus", "flammagenitus", "homogenitus" and "silvagenitus". Total ada 11 awan baru yang dimasukkan dalam atlas.
Menurut ilmuan meteorologi, David Keating mengatakan, "awan penting karena terkait dengan cuaca yang selama ini kita rasakan. Namun, kita belum tahu bagaimana perilaku awan akan mengubah atmosfer Bumi berubah jadi hangat. Peneliti berharap dengan data baru yang dimasukkan ke dalam Atlas akan memperkaya pengetahuan bagaimana awan-awan itu berubah dalam lima hingga 10 tahun mendatang."

Disari dari http://global.liputan6.com/read/2897387/berbentuk-seperti-ombak-kala-badai-di-lautan-ini-jenis-awan-baru

No comments:

Post a Comment

Related Posts :