9 Nov 2015

SDM Geologi : Geologi Society


                      GEOLOGI DI INDONESIA                       
Oleh : M. Anwar Siregar

Secara ringkas, tempat tinggal manusia ini merupakan planet yang terus menerus an luarnya. berubah. Penelahaan planet Bumi khususnya melalui ilmu yang disebut Pengetahuan Bumi.. Ilmu Pengetahuan Bumi Dasar adalah geologi yang berasal dari kata Yunani, geo = bumi, dan logos = pengetahuan. Jadi geologi mempelajari proses-proses yang berbeda tentang terjadinya struktur batuan, ladsekap bumi, dan tentang komposisi Bumi pada saat ini yaitu bagian dalam dan luarnya. Geologi juga menyusun kembali urutan kejadian atau perubahan struktur Bumi zaman dahulu. Hal ini memungkinkan terjadinya pengertian bukan saja tentang sejarah bumi itu sendiri, tetapi juga tentang bentuk kehidupan yang berbeda yang pernah mendiami Bumi di zaman dahulu.
Salah satu yang sangat aktual sekarang ini adalah pengetahuan tentang informasi gempa bumi yang baru terjadi di Propinsi Bengkul, Lampung atau juga diluar Negeri seperti Jepang, Turki dan Burma yang mengalami goncangan gempa bumi, adalah merupakan salah satu pelajaran pengetahuan geologi menyingkap fenomena alam yang banyak menelan korban. Untuk memberikan informasi sedini mungkin diperlukan jumlah geologi yang cukup banyak. Sedangkan jumlah geologist (ahli Bumi) di Indoenesia masih sedikit dari kebutuhan  yang diperlukan.
Penyelidikan Geologi di Indonesia telah dimulai sejak bangsa ini masih didalam cengkeraman penjajah Belanda. Salah satu ilmuwan Belanda yang di kenal dalam membuat data-data geologi Nusantara keseluruhan adalah R.W. van Bemmelen. Tulisan geologist Belanda ini banyak digunakan untuk reference disertasi doctor oleh mahasiswa panca sarjana.
KEBUTUHAN SDM GEOLOGIST DI INDONESIA
Geologi merupakan disiplin ilmu yang masih baru di Indonesia, tetapi telah berusia 53 tahun. Kurangnya informasi mengenai geologi adalah penyebab dari sedikitnya jumlah ahli bumi yang ada di Indonesia, salah satu contoh adalah sedikitnya mahasiswa yang diterima dalam pendaftaran atau testing maupun yang lulus dari UMPTN/UMPTS setiap tahun ajaran baru pendidikan. Bukan kurang gencar publikasi yang dilakukan tetapi pemahaman tentang geologi itu yang belum dipahami oleh masyarakat awam terutama pelajar-pelajar baru lulus dari studi akkhirnya.
Kebutuhan geologist di indonesia sangat diperlukan dalam memberikan informasi-informasi geologi dalam pembangunan bangsa ini kurang, siapa pun harus tahun, bahwa informasi-informasi geologi adalah dasar atau ujung tombak dalam membangun suatu proyek-proyek raksasa seperti bendungan, terowongan, jalan raya bawah tanah maupun dalam eksplorasi laut dalam. Kebutuhan akan sarjana geologi ini semakin dibutuhkan pada era globalisasi ketika AFTA dan APEC yang akan diberlakukan dalam waktu 3 atau 12 tahun lagi. Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia masih memerlukan geologist lebih kurang 10.000 sarjana, agar dapat mengolah sumber-sumber daya alam, terutama mencari dan mengeksplorasi sumber-sumber energi baru. Energi alternatif pengganti energi konvensional yang selama in i dipakai akan kebutuhan energi di Indonesia yaitu bahan bakar fosil atau minyak dan gas bumi yang jumlahnya terbatas dan tak dapat diperbaharui. Disamping itu juga memberikan informasi-informasi tentang daerah kerentanan tanah atau oleh masyarakat awam lebih mengenal dengan istilah longsoran atau erosi yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Bahaya gempa bumi dan letusan gunungapi ataupun bahaya gelombang tsunami, dapat memberikan bantuan cepat jika terjadi bencana-bencana yang dapat ditimbulkan baik yang bersifat alam(nature disaster) maupun akibat kegiatan pembangunan seperti proyek-proyek sipil (man made disaster) harus sudah diantisipasi untuk mengurangi jumlah korban yang jatuh disamping juga mengurangi penderitaan lainnya baik dari segi material maupun moral.
Sangat ini, jumlah geologist yang ada di Indonesia pada tahun 1996 adalah 2600 sarjana, dan umumnya bekerja pada sektor swasta 36 % (seperti pada perusahaan perminyakan/oil companies), BUMN 25 %, Departemen Teknis seperti Departemen PU, Departemen Pertambangan dan Energi) 23 %, Pendidikan (Dosen) 12 %, LITBANG seperti LIPI, BPPT 5 %.
Idealnya, jumlah geologist di Indonesia untuk sampai tahun 2000 ini adalah 4500 orang, tetapi kenyataan masih kurang, yaitu 2800 sarjana dan ini masih belum semua mendapat pekerjaan yaitu sekitar 80 orang. Bukan karena kemampuan mereka tetapi formasi lowongan kerja yang dibutuhkan kontrator Pertamina adalah yang berpengalaman kerja diatas lima tahun, kalaupun ada sedikit umumnya masih pegawai dalam perusahaan yang berpengalaman dan bukan tamatan perguruan tinggi bidang geologi yang tidak menguasai istilah asing dalam ilmu geologi.
Jumlah perguruan tinggi (PT) yang membuka jurusan geologi di Indonesia adalah sekitar 14 PT, dimana jumlah lulusan tiap PTS maupun PTN bervariasi yaitu maksimal 25 alumni dan sebagian PT diatas belum menghasilkan alumni, serta pada tiap tahun ajaran baru jumlah mahasiswa yang masuk tidak melebih angka 80 orang dari kapasitas kursi yang disediakan dan itupun banyak yang berhenti kuliah. Salah satu PTS di Sumatera dan di Medan yang membuka jurusan Teknik Geologi adalah ITM dan telah menghasilkan alumni lebih 100 sarjana.
Sedangkan luas daratan dan ditambahkan dengan pengairan Nusantara tidak termasuk Timor Timur yang telah merdeka maka angka jumlah geologist yang ada di tanah air masih kurang sudah termasuk geologist dari Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Jepang atau Philipina, yang terakhir ini pernah mengagetkansunia internasional karena penemuan tambang emas atau tembaga Busang di Kalimantan Timur yang jumlahnya hampir sama dengan tambang yang ada di Papua. Luas seluruh wilayah Nusantara adalah 1,9 juta kilometer. Menurut data IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), daerah di Indonesia yang telah dipetakan secara lengkap baru Pulau Jawa baik melalui teknik Penginderaan Jarak Jauh (citra geologi foto), maupun data-data hasil eksplorasi MIGAS, dan hasil penelitian pemetaan wilayah yang telah terpetakan sekitar 60 % dari luas keseluruhan Nusantara. Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua belum terpetakan secara lengkap karena jumlah PT yang membuka jurusan teknik geologi ini kurang.
Kawasan Sumatera Utara dan Riau yang telah terpetakan juga masih belum lengkap baik dalam peta detil maupun pengembangan informasi lokasi daerah rawan kerentanan gerakan tanah belum diketahui banyak oleh masyarakat secara luas.

INFORMASI GEOLOGI

Bencana alam gempa bumi yang terjadi di Propinsi Bengkulu adalah salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam bentuk informasi yaitu berupa data posisi pusat gempa bumi yang terletak dijalur subduksi atau zona penunjaman disebelah Barat Sumatera atau pada rangkaian belakang bususr cekungan, dimana kepulauan Mentawai terletak pada sesar Sumatera yang memanjang dan pergerakan lempeng India-Australia yang bergerak ke Utara dan mendekati lempeng Benua  Asia (Sumatera), pusat kedalaman gempa bumi Bengkulu berada dalam kedalaman lautan sekitar 60 kilometer dari garis pantai maka terdapat kejadian aneh seperti arus laut kadang-kadang membalik dan muncul binatang yang belum pernah diketahui asalnya oleh nelayan.
Sedangkan di daratan terjadi suatu pergerakan yang mengalami penguncian disebabkan disebelah Utara Sumatera (Aceh) terdapat daerah batas pergerakan atau pusat patahan, selanjutnya sepanjang patahan Sumatera terdapat daerah-daerah sesar lokal yang pergerakan ini kadang-kadang ke Utara-Baratlaut ataupun Tenggara-Timurlaut. Diujung Pulau Sumatera terdapat Graben dan punggung atau Tumor Gondosurian di Propinsi Sumatera Selatan. Maka arah sesar umum dari patán Sumatera ini ada yang akan bergerak ke Utara Namur mengalami penghambatan, sesar lain bergerak ke Baratdaya juga mengalami desakan dari sesar lain saling bergerak walaupun kita tak merasakan dalam kehidupan sehari-hari namun begitu akan dihasilkan tenaga berupa energi berwujud gempa bumi.
Posisi Bengkulu yang berada di ujung Pulau Sumatera bagian Baratdaya mengalami interaksi lempeng Sumatera dengan lempeng India-Australia yang mendekati Pulau Sumatera karena didaratan juga mengalami pergerakan sesar setiap tahunnya. Seperti telah diketahui arah datangnya gempa berasal dari lautan Samudera India dan begitu tiba didaratan maka akan terjadi akumulasi pengumpulan energi pada ruas yang terjepit kemudian dilepaskan secara tiba-tiba.
Sedangkan posisi seismik Indonesia (Sumatera) berada pada jalar pertemuan dua zona sirkum yang hiperlabil yaitu zona sirkum Pasifik dan zona sirkum Mediteran yang menghasilkan sejumlah gempa bumi sekitar 10 % di wilayah Indonesia.

EKSISTENSI INDUSTRI

Keberadaan (eksistensi) dan perkembangan atau dengan perkataan lain kelangsungan hidup dari industri-industri logam dan bukan logam/besi, industri-industri kimia dan bahan bakar, industri pertanian dan sumber-sumber perekonomian nasional dari suatu negara bertumpuh pada persediaan mineral atau barang tambang. Sedangkan geologi itu memberikan pengetahuan yang dibutuhkan guna menemukan dan mengeksploitasi (mendayagunakan) sumber-sumber mineral ini yang dibutuhkan dari data tersebut oleh pabrik-pabrik industri, bahan bakar dan pertanian semua membutuhkan data informasi geologi agar kelangsungan hidup industri tetap terjaga.
Dengan mempelajari struktur, komposisi dan sejarah lapisan kulit bumi, para geologist (ahli bumi) berhasil menemukan tempat-tempat dimuka bumi yang sebelumnya tidak diketahui masyarakat yang tidak mengenal bumi secara khusus. Dimana kekayaan itu berupa hasil tambang yang mengantarkan suatu negara bisa kaya raya dengan menemukan ”harta karun” yang terpendam didalam perut bumi negara mereka. Maka mereka akan menjadi negara yang makmur bila pengelolaan dilakukan secara modern dan tak berlebihan. Maka hasil sumber daya alam ini dapat menghidupkan rakyat secara maksimal.
Para geologist ini mengembangkan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menemukan lokasi yang rawan bencana, data lokasi yang cocok untuk perencanaan jalan bawah dan diatas permukaan, lokasi bangunan, menggali untuk menemukan endapan mineral yang berharga dengan teknologi maupun riset langsung dilapangan. Selanjutnya, keterangan yang ditemukan dilapangan geologi sangat berguna untuk kepentingan negara terutama untuk industrinya agar pemasukan bahan alam dapat dimanfaatkan untuk kelanjutan pembangunan, seperti bangunan sipil, misalnya jembatan, terowongan jalan kereta api, bendungan air, atau industri pesawat terbang dan kapal laut, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, geologi itu adalah dasar informasi atau ujung tombak sebelum pelaksanaan pembangunan proyek-proyek apa saja yang berlangsung dimuka bumi ini dan juga dasar informasi pencarian sumber-sumber bahan galian yang ekonomis bagi devisa negara untuk kemakmuran rakyat, asalkan dimanfaatkan tidak berlebihan atau melewati ambang batas pengeksploitasian.

LINGKUP ILMU GEOLOGI MODERN

Geologi adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai Bumi. Namun Saat ini, istilah dari definisi geologi harus diperjelaskan karena banyak disiplin ilmu yang mengkaji bumi di zaman Sekarang ini. Istilah tersebut harus dispesifikasikan atau dengan kata lain harus diperinci bagian mana yang harus dipelajari oleh disiplin ilmu geologi ini. Karena banyak ilmu-ilmu pengetahuan (sains) lainnya mempelajari bumi dan penyelidikan dengan tugas dan penelitian yang berbeda menurut kaitan ilmu masing-masing.



Gambar : Profil Bumi, kajian ilmu kebumian terutama ilmu Geologi

Dalam cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti físika, kimia, dan biologi, berbagai hukum dan ketentuan (dalil) diperoleh atau dibuat setelah terlebih melakukan percobaan seperti yang ada di laboratorium untuk ilmu tersebut diatas. Penyebabnya, karena memerlukan lokasi yang benar-benar sama dengan kondisi alam, misalnya menciptakan secara buatan kondisi (suasana) berlangsungnya statu proses progenie yaitu proses yang menyebabkan timbulnya rangkaian pegunungan estela melewati masa jutaan tahun lamanya. Salah satunya laboratorium yang digunakan hádala alam disuatu daerah.

Geologi modern mempelajari riwayat Bumi dari terbentuk sampai sekarang, baik kejadian-kejadian yang pernah berlangsung dimuka bumi maupun juga akan berlangsung dimasa akan datang, seperti hukum geologi bahwa kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lampau merupakan cermin dimasa akan datang karena merupakan statu siklus yang berlangsung silih berganti.
 Perkehidupan yang pernah berlangsung dimuka Bumi ini adalah merupakan kajian dari sejarah yang membentuk unit-unit kejadian bumi untuk didefinisikan sesuai dengan cabang pengetahuan bumi dengan spesifikasi yang terperinci yang berkaitan dengan proses-proses yang berlangsung dipermukaan bumi, dari sifat física dan nimia, bentuk kehidupan, bangun arsitektur bumi baik didalam maupun diluir, bencana-bencana yang pernah berlangsung hingga sekarang, dan dibagi menjadi beberapa bagian dari cabang pengetahuan geologi yang terpisah dua yaitu : Pertama. Dinamic geologic yaitu menerangkan sebab-sebab dan proses perubahan geologis. Kedua, Historical geology, yang menerangkan proses perubahan-perubahan pada lapisan kulit (kerak) bumi dari masa ke masa dan hubungan antara perkembangan dunia organik dan lapisan kerak bumi.
Geologi mempunyai beberapa sub cabang bagian ilmu pengetahuan tentang bumi, yaitu ilmu petrologi yang mempelajari sifat dan asal segala macam batuan didalam dan dipermukaan bumi serta mengalami proses pelapukan. Ilmu Geologi Struktur, mempelajari aturan bentuk batuan yang terjadi karena adanya lekukan atau retakan. Mineral endapan yang menyebabkan terjadinya batuan dan berharga dipelajari dalam ilmu Mineralogi. Ilmu Stratigrafi mempelajari pengamatan terhadap komposisi batuan dan tanah yang keras dalam susunan urutan lapisan berlapis-lapis secara berututan diendapkan. Geomorfologi mempelajari segala bentuk tanah yang dipahat oleh angin, air yang mengalir, dan hujan es dan salju. Palentologi mempelajari fosil tanaman dan hewan yang telah menjadi jasak renik dan terkubur dibawah tanah dan juga tahap perkembangan kehidupan masa lampau. Ilmu ini sangat penting dalam membahas usia bumi dan juga dapat digunakan untuk pencarian SDA terutama minyak. Masih ada cabang ilmu geologi yang berhubungan dengan sumber mineral seperti pengendapan butir halus sampai kasar yang menyebar ke dasar laut, daratan rendah, gurun, danau, dikaki gunung melalui proses jangka panjang dan kadang mengalami gangguan erosi, gempa bumi dan endapan letusan gunungapi serta tektonik untuk melipatkannya, membolak-balik akan dipelajari dalam ilmu sedimentology.
Keahlian khusus untuk menunjang kemampuan keahlian Mahasiswa Geologi oleh para ahli kebumian dimasukan beberapa cabang pengetahuan yaitu : Ilmu Metode Geofisika untuk pencarian minyak, panas bumi, pertambangan mineral-mineral dengan teknik eksplorasi seismik refleksi, seismik refraksi, tahanan listrik, gravitasi, magnetomeri dan sistim logging dalam pemboran sumur minyak, semua digunakan untuk pengetahuan bawah permukaan bumi yang diuraikan melalui pengungkapan material berdasarkan hasil dan analisa logis yang berlangsung dalm proses-proses geologi yang terjadi dimasa lalu dari sejarah bumi. Dan juga dapat dimanfaatkan dalam pencarian bahan bakar minyak dan gas bumi atau kajian geology petroleum. Jebakan batuan yang berharga (ekonomis) bagi manusia (logam, batubara, bahan bakar dan sebagainya) merupakan bahan pelajaran geologi ekonomi/Geologi endapan mineral. Pencarian jebakan batuan berharga dan penambangannya disebut Geologi Pertambangan.
Penelitian geologist turut mendukung dan memperkaya cabang-cabang ilmu pengetahuan lainnya seperti Hydrogeology mempelajari bentuk air, yaitu danau, sungai, dan rawa-rawa atau siklus air bawah permukaan bumi, Engineering geology, para insinyur sipil harus tahu tentang mutu dan kekuatan bumi dan batan yang mereka temukan dan digunakan dalam bangunan mereka harus mempelajari geologi rekayasa (rekayasa bangunan sipil, terutama untuk kemampuan beban material dan areal pondasi bangunan), Geotectonic (pergerakan lempeng yang menyebabkan gempa bumi), geocrinology (urutan kejadian perlapisan sejarah bumi), volcanology (tentang kegunungapian, baik aktif dan tidak aktif beserta pembentukan dan unsur-unsur yang terkandung didalamnya) serta timbul dan berkembangnya cabang geologi seperti Geokimia untuk analis unsur, komposisi dan reaksi serta penyebaran dari batuan, mineral, tanah, udara, air Bumi dan zat kimia minyak, dan gas bumi, geofisika untuk sifat-sifat fisika bumi di abad sekarang. Semua ilmu ini sangat dibutuhkan Indonesia dalam pembangunannya terutama dalam mencari sumber energi alternatif yang baru karena kemampuan energi fosil semakain menipis dan terbatas. Pusat-pusat seismik yang tesebar dipermukaan Bumi kemudian diinformasikan dengan sistim berupa seismograf, maka ini termasuk dalam disiplin ilmu gempa bumi/Seismologi. Ingat, bumi Indonesia termasuk lokasi bencana gempa paling rawan didunia.Geofisik mempelajari bentuk fisik planet Bumi. Tanah sendiri termasuk dalam ilmu Pedologi. Memanfaatkan landsekap tersebut untuk perencanaan tata ruang wilayah untuk lingkungan beserta analisa dampak lingkungan dipelajari dalam Geologi Tata Lingkungan atau Geologi Kwarter. Atau yang aktualitas sekarang yaitu pemetaan geologi SDA suatu daerah, pembuatan peta penentuan batas wilayah, kontinen teritorial laut dan SDAnya dipelajari dalam Ilmu Topografi. Mahasiswa geologi juga harus mempelajari kajian lapangan yang lebih tinggi mengenai kelautan sampai garis pantai, eksplorasi kelautan, adalah kajian ilmu geologi kelautan, oseanografi serta hidrografi untuk berbagai keadaan air laut dan pembuatannya baik diatas dasar laut maupun dibawah laut, landas kontinen terutama kelanjutan alamiah dari dalam dan tepian kontinen. Anda pasti sudah dengar klaim batas teritorial antara Indonesia dan Malaysia. Lapangan yang erat hubunganya dengan geologi adalah Fisiografis (geografi fisis), yang mempelajari berbagai daerah, ekologi, dan biogreografi yang mempelajari hubungan kehidupan dengan lingkungannya didalamnya. Meteorologi adalah ilmu tentang iklim dan astrogeologi (astronomi keplanetan) adalah ilmu yang mempelajari sifat berbagai planet, Bulan asteroid dan metorit. Dan semua ilmu geologi diatas adalah bagian tingkat keahlian atas khusus.

PROFIL LAPANGAN KERJA

Dengan mengenal ilmu geologi, maka dapat diketahui bahwa geologi berperan penting dalam mencari dan menunjang sumber devisa negara atau juga akan menginformasikan daerah-daerah yang cocok untuk pembangunan dan lingkungan hunian. Penataan tata ruang wilayah baik kota dan taman. Geologist Indonesia mampu membantu Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi dengan ditemukan SDA dengan bantuan informasi geologi, untuk itu diperlukan jumlah geologist harus lebih banyak untuk menyingkap sumber-sumber yang dapat menghasilkan devisa bagi negara seperti minyak dan gas bumi, timah, tembaga dan lain. Karena itu, tidaklah mengherankan geologi itu sebagai dasar informasi mengenai karakteristik suatu daerah untuk dilaksanakan pembangunannya.
Disini penulis informasikan bidang pekerjaan atau berkarier bagi seorang geologist, dapat bekerja pada semua perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam (SDA) seperti perusahaan perminyakan, pertambangan, panas bumi, kelautan baik dalam dan diluar negeri. Jawatan topografi di pemerintahan dan angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. Lembaga riset seperti BPPT, LIPI, BMG, Puslibang Geologi (PSG), Dinas-dinas teknis pemerintahan seperti Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, Dinas Perkebunan, Departemen ESDM, Departemen Kehutanan dan Bappenas, Bappeda, Konsultasi SDA dan Pemetaan Tata Ruang dan Konstruksi, Perusahaan Konstruksi Sipil untuk bidang geologi rekayasa, wiraswasta pertambangan dan pemetaan kawasan terbatas, bisa menjadi anggota Tim SAR untuk bencana, staf Pengajar dan Peneliti (Dosen) atau sebagai penulis geologi bila anda mencintai pekerjaan dan lingkup ilmu pengetahuan anda. Cukup untuk menjamin masa depan.
Dengan data jumlah geologist yamh masih 3000-an, Indonesia sangat membutuhkan jumlah geologistyang sangat besar untuk memberikan informasi pusat-pusat gempa bumi, mengolah SDA yang belum dieksplorasi dan pemetaan kawasan geologi setiap daerah, pengembangan energi terbaruka sesuai dengan karakteristik geologinya. Diperlu diingat, bahwa Nusantara ini dijadikan pusat laboratorium alam oleh ilmuwan dunia untuk menyingkap tabir Bumi baik dimasa lalu maupun di masa sekarang. Jadi jangan berdiam diri. Mari bangkit bersama membangun negeri dari krisis ekonomi.

Artikel telah di Revisi. Diterbitkan oleh Tabloid ”SAINTEK ITM” Tahun 1998 dan Surat Kabar Harian ”WASPADA” Medan tanggal 26 Oktober 2000.

19 Okt 2015

Satu Tahun Gempa Bumi di Aceh 2004 : Geologi Gempa



SATU TAHUN GEMPA BUMI DI ACEH 2004
Oleh : M. Anwar Siregar

Gempa tektonik yang terjadi tanggal 26 Desember 2004, dengan kekuatan 8.9 Skala Richter dengan epicentrum (pusat gempa) 2.9 LU dan 95.6 BT di selatan Meulaboh-Aceh disertai beberapa jam kemudian gelombang tsunami yang merenggut lebih 200.000 korban jiwa tersebar di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika telah mengubah posisi garis pantai Aceh dan Sumatera sejauh 14 meter dan ketinggian 12 centimeter.


 Gambar : Pusat gempa 2004 di Pantai Barat Sumatera dengan negara yang mendapat terjangan tsunami.[Sumber : wikipedia bebas]

Gempa bumi yang terjadi di Aceh akibat bergesernya Lempeng Asia di Selatan dan Hindia Australia di Utara, yang memanjang hingga ratusan kilometer yang menyebabkan menjauhnya benua-benua dan meninggalkan retak-retak atau patahan. Dan didalam patahan inilah yang memancarkan energi yang terkunci pada ruas batuan didalam bumi, untuk kemudian keluar dan menghasilkan gempa bumi tektonik.
Gempa dan tsunami merupakan fenomena alam yang ganas yang harus diwaspadai setiap saat. Karena perubahan alam telah menyebabkan banyaknya korban jiwa, apalagi bila negara tidak mempunyai sistim peringatan dini terhadap bencana gempa bumi dan tsunami seperti yang kita lihat di Aceh. Fenomena bencana ini bisa hadir setiap detik. Kejadian yang terjadi tahun lalu telah memberikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia agar selalu memperhatikan tanda-tanda alam.
Belajar memahami alam untuk mengurangi resiko jumlah korban dari dampak keganasan pembunuh alami. Karena wilayah Aceh dan Indonesia secara umum hidup berdampingan dengan petaka bencana alam setiap tahun.

LETAK BUMI ACEH

Wilayah Nias dan NAD memang daerah yang paling rawan di Sumatera dan Asia Tenggara. Posisi/letak bumi NAD di muka bumi terkenal sangat dinamis dan rentan terhadap segala jenis bencana geologi. Baik dari segi oceanografis, meteorologis dan geologis. Hampir sepanjang tahun, bumi NAD selalu mengalami ”goyangan maut” dengan intensitas rendah hingga menggoncang perut bumi, dan dunia ikut juga merasakan ”kemarahan” bumi tanah rencong.
Dari segi wilayah geografis-oceanografis dan meteorologis, wilayah NAD berbatasan langsung dengan Selat Malaka di sebelah Timur, Samudera India terletak langsung disebelah Barat. Dan sebelah Utara berbatasan dengan Laut Andaman-India.
Disebelah Selatan berbatasan langsung dengan daratan Propinsi Sumatera Utara dengan kumpulan lembah-lembah/patahan lokal sebagai ruas yang terkunci (dinding/segment) di Patahan Sumatera dari arah Selatan Lampng dan Patahan Besar Tumur Batak di Danau Toba.
Tinjauan dari segi oceanografis dan meteorologis mencakup juga aspek perbedaan sensitif terhadap perubahan angin musiman, gelombang pasang, arus pasang surut di sebalah Barat dan Timur yang memiliki perbedaan sangat kontras. Bagian Barat Pantai Sumatera sampai ke Pulau Jawa terdapat dua kutub Lautan Hindia (Indian Ocean Dipole/IOD). Satu Kutub berada di kawasan Pantai Sumatera sampai Jawa. Sedangkan Kutub lain berada di kawasan Pantai Timur Afrika.
Tidak mengherankan ketika terjadi tsunami, daerah ini mengalami bencana dahsyat dan perubahan garis pantai akibat gelombang air laut dan pengangkatan permukaan daratan dampak tumbukan lempeng Indo-Australia.
Kondisi Bumi Aceh berbentuk segitigi, ini sangat dipengaruhi oleh berbagai perubahan iklim, terutama kondisi anomali negatif di perairan Utara yaitu kondisi pergerakan lempeng di Palung Nikobar. Diwilayah ini terdapat daerah bekas gunung api yang sekarang dikenal sebagai Kepulauan Andaman dan Nikobar. Daerah ini merupakan pusat salah satu titik terlemah dari lempeng kerak Samudera Hindia.
Gangguan (disturbance) dari Kutub Samudera yang bersifat permanen, mengakibatkan perubahan iklim yang tidak menentu di kawasan Sumatera. Seperti hujan salah musim yang pernah terjadi sekitar tahun 1980-an yang dialami Sumatera termasuk Aceh. Pengaruh anomali temperatur permukaan air laut yang mendingin di sepanjang Pantai Barat Sumatera hingga ke Selatan Pulau Jawa dan perubahan angin yang berembus dari Barat ke Timur di Equator.
Begitu angin tiba di Palung di Selatan Pulau Jawa, tekanan udara di Selatan Pulau Jawa bersamaan penerobosan Lempeng India-Australia ke jantung Benua Australia, angin secara tiba-tiba berbalik arah dati Timur ke Barat.
Karena gangguan IOD bersifat permanen, maka ENSO (El Nino South Ossilation) tengah mengalami disintegrasi, akibatnya akan terjadi arus balik penumpukan energi dikawasan Indonesia. Disebabkan terjadinya tekanan rendah yang menimbulkan depresiasi, dimana Ossilasi Selatan berbalik haluan di tengah jalan menimbulkan fase puncak (peak fhase). Ketika intenfisikasi itu terjadi di Pasifik Timur seperti Pantai Timur Chili dan Ekuador atau juga di Samudera Hindia seperti Afrika Timur akan menyebabkan banjir yang hebat dan sebaliknya kemarau panjang di Indonesia dan Australia.
Jadi, Aceh bukan saja terkenal dengan ”goyangannya” tetapi juga sangat terkenal dengan bahaya perubahan angin di lautan, yang dapat membahayakan nelayan karena arus gelombang pasang dan tsunami setiap saat mengancam nyawa.


 Gambar : Sebaran gempa dan tsunami Aceh 2004 [Sumber : wikipedia bebas]

LEMBAH TEKTONIK ACEH
Dari segi kerentanan geologis, Wilayah NAD dalam pembentukan daratan Aceh terdapat beberapa lembah patahan yang berada dibatas Sumatera Utara-NAD hingga ke ujung Utara ke Palung Nikobar. Wilayah daratannya terbentuk akibat pembenturan Lempeng India-Australia dalam peretakan Benua Raksasa (Pangaea).
Pada perbatasan Aceh – Sumatera Utara adalah batas dari tembok dari penekanan lempeng di daratan dari arah Selatan di Propinsi Lampung ke Utara Propinsi NAD pada patahan Sumatera. Blok massa batuan yang melingkupi Pegunungan Bukit Barisan ynga mengalami pematahan selalu bergerak secara horizontal/ mendatar ke arah Utara menuju wilayah Aceh.
Akibat pergerakan ini, wilayah aceh selalu mengalami pendesakan sehingga mematahkan setiap blok massa batuan yang menyusun struktur platform lempeng dan membentuk sesar-sesar lokal baru pada Pulau Sumatera. Bila blok massa batuan ini mengalami pematahan lagi akan membentuk lembah-lembah tektonik yang rapuh dan merupakan zona yang berbahaya bagi gelombang seismik karena daerah yang mengalami pematahan dapat mencapai puluhan meter hingga ratusan kilometer. Di daerah ini akan mengalami perubahan geologis terus menerus di masa mendatang.
Sepanjang daerah lembah-lembah tektonik hasil peretakan Lempeng Sumatera di daerah Aceh diketahui melalui penelitian geologi terdapat ruas-ruas yang terkunci. Pada wilayah Aceh terdapat beberapa lembah yaitu Lembah Aceh menerus ke wilayah Tanah Merah-Kutacane-Laubaleng dan menerus ke Karo (Sumut).
Pada Lembah Aceh dan Lembah Alas terdapat ruas-ruas penguncian diperbatasan Aceh-Batu Redan (Dairi) yang mengalami penekanan terus menerus ke Utara karena tak terdapat percabangan ruas dan merupakan batas massa blok batuan yang memungkinkan di daratan wilayah Aceh dan Sumatera Utara terdapat pengumpulan energi yang disalurkan melalui patahan yang ada disetiap lembah.
Selain itu massa batuannya belum mengalami pemadatan. Faktor salah satu penyebab mengapa wilayah Aceh yang berbatas dengan Sumatera Utara selalu mengalami gempa daratan selain di lautan. Wilayah di Kabupaten perbatasan ini memerlukan sebuah peta perencanaan pembangunan fisik terutama peta kerentanan geologis.

PETA KERENTANAN GEOLOGIS

Dalam perencanaan dan pengembangan wilayah kota, prediksi potensi bahaya bencana gempa pada kehidupan manusia, ahli bumi (geologist) telah menyiapkan Peta Keretanan Geologis (PKG). Dalam Peta Kerentanan Geologis akan terdapat gambaran semua informasi yang tersedia pada daerah tertentu untuk memperkirakan karakteristik dan kekuatan bencana seperti kekuatan bencana gerakan tanah (longsoran) dan banjir, kekuatan ledakan gunungapi, perkiraan siklus/pengulangan kegempaan dan tsunami yang akan terjadi pada daerah yang kritis.
Hukum geologi menyebutkan bahwa semua peristiwa atau kejadian bencana dimasa sekarang terjadi pula pada waktu yang lampau. Maka daerah yang sering mengalami bencana akan kembali mengalami bencana, karena faktor perubahan geologis yang masih berlangsung terus menerus pada daerah tersebut. Waktu terjadinya bencana alam ada yang dapat diprediksi dan ada yang tidak dapat diprediksi. Maka Peta Kerentanan Geologis sangat diperlukan dalam pembangunan fisik dengan bertumpuk pada informasi geologi setiap daerah dengan ciri khas geologinya.
Sebagai contoh, pembangunan kota di daerah yang terbentuk dari bahan letusan gunungapi purba pada tempat yang sama, dan mengidentifikasi lembah mana yang akan menyalurkan lahar atau aliran piroklastik. Dan dimana kemungkinan lahar atau piroklastik itu keluar. Informasi yang dibuat dalam peta kegunungapian pada perencanaan ruang kota akan menjelaskan bahwa proses bencana yang terjadi dimasa lalu masih cerminan masa sekarang atau ancaman yang sama terjadi di tempat yang sama.
Untuk wilayah Aceh yang sering mengalami goncangan gempa, peta bencana harus segera memperhitungkan jarak dan sesar gempa yang mungkin terjadi dan karakteristik tanah dan batuan dibawah permukaan. Gerakan tanah yang merusak bangunan jauh lebih buruk pada tanah yang goyah dan mengalami reruntuhan dibandingkan pada batuan padat.
Sebagai informasi, bahwa tanah yang ada sekarang merupakan tanah yang labil, yaitu tanah yang bersifat lembur (seperti bubur) atau mudah mencair, misalnya lapisan pasirlanauan, atau juga jenis lapisan pasir dapat mengalami goncangan dibawah permukaan menjadi cair sehingga lapisan ini berkelakuan seperti pasir hisap, memicu penurunan permukaan yang tidak beraturan dan meruntuhkan bangunan-bangunan.
Ini sangat memelukan perhatian dalam pembangunan fisik untuk hunian karena wilayah Aceh dan Sumatera secara umum memiliki perlapisan tanah seperti bubur dan bila terjadi goncangan akan menghasilkan efek berganda yaitu goncangan lebih keras lagi dan sekaligus juga merusak bangunan walau dengan intensitas gempa berskala sedang.

MEMBANGUN KEMBALI ACEH

Dengan melihat kejadan yang menimbulkan kerusakan hebat di Meulaboh, Banda Aceh dan Nias,pembangunan infastruktur sangat penting denga berbasis kegempaan (bangunan anti gempa), seperti pembangunan pelabuhan laut seharusnya tidak lagi di didirikan ditempat daerah yang sama.
Setelah satu tahun gempa bumi Aceh berlalu, perlu perenungan pembangunan infastruktur yang berbasis kegempaan. Untuk pembangunan kembali Aceh, tidak perlu membangun kota yang baru kaena membutuhkan biaya yag berlipat-lipat. Cukp merekonstruksikan ulang wilayah yang lama dengan mempertimbangkan sistem pertahanan terhadap bencana, peletakan kawasan pemukiman yang tepat dengan meminimalisasi bencana jumlah korban dengan mengintegrasikan penduduk tidak jauh dari wilayah yang lama (bukan untuk dihuni lagi).
Intergasi pendekatan wilayah yang lama karena berhubungan dengan faktor ikatan emosional yaitu kenangan dan kekerabatan yang merupakan urat nadi atau budaya yang membentuk wilayah koa dimasa lalu sebelum terjadinya bencana.
Pembangunan rekontruksi Aceh memerlukan perencanaan yang komprenhensif, diawali oleh pemetaan awal zona kerentanan geologi seperti gempa dan tsunami.  Analisis kerusakan yang terjadi akibat bencana dengan merancang kota kembali yang lebih lengkap dengan zona pengamanan seperti magrove untuk pemecah gelombang maka Pemerintah daerah NAD harus mengubah tata ruang daerah yang kawasannya dilanda tsunami hingga sejauh 5 km dari garis pantai, dengan menanam hutan bakau dan pengawasan pertumbuhan terumbu karang yang mengalami penurunan akibat gerak tektonik.
Daerah yang terkena tsunami dijadikan sebagai daerah “sabuk hijau” dan tidak dihuni sebagai kota. Sedangkan daerah pemukiman sebaiknya dipindahkan ke daerah yang lebih tinggi dan aman dari abrasi pantai maupun gerakan tanah pada sisi tebing.
Wilayah dengan topografi miring landai ke pantai sebaiknya dijadikan juga sebagai pembatas dari “greenbelt”, agar `ada wilayah digunakan untuk penahan dan pemecah gelombang tsunami kedua setelah melewati daerah garis yang terletak tepat dibibir pantai dengan menanam budidaya yang memiliki daya serap akar yang tinggi agar dapat memecah gelombang tsunami.
Sedangkan untuk stuktur bangunan gedung dan rumah sebaiknya diselaraskan dengan bangunan/arsitektur di atas peredam karet untuk meredam goncangan yang paling buruk. Model rumah ada baiknya bergaya arsitektur tradisional yang berkerangka kayu serta pengurangan jumlah penduduk dikawasan rawan bencana, dan yang terakhir pemasangan sistem peringatan dini terhadap bencana untuk memberi kesempatan bagi penduduk dengan waktu yang cukup dalam menyelamatkan diri ke daerah aman.
Bencana geologi harus dijadikan cermin pelajaran yang berharga untuk merencanakan pembangunan Aceh dan wilayah Indonesia lainnya yang berbasis informasi geologi dalam mengurani dampak kerusakan yang akan terjadi karena siklus bencana selalu kembali dengan intensitas kerusakan yang berbeda.
Diterbitkan Surat Kabar Harian “ANALISA” Medan, Tanggal 24 Desember 2005
Dipublikasi Ulang, tulisan ini sudah jiplak tanpa menulis nama penulis sebenarnya


1 Okt 2015

GRAND PRIX SPIONASE, SOLUSI PRESTASI KEBANGKITAN



GRAND PRIX SPIONASE, SOLUSI PRESTASI KEBANGKITAN
Oleh M. Anwar Siregar


 

 Gambar : Indonesia harus memiliki ketangguhan pembinaan untuk menghasilkan ganda sehebat Gu Jun, tradisi china didapat melalui pembinaan yang panjang dan kontinu plus mengamati pembinaan negara lain. Sumber gambar: sportslook.net
Sebagai penggemar berat olahraga tepok bulu angsa ini untuk kesegaran fisik, selain sepak bola yang sebatas sebagai penonton, penulis dan juga pasti masyarakat saat galau melihat prestasi yang terjadi saat ini, regenerasi seperti berjalan lambat, potensi yang ada ternyata masih kalah kualitas dari pemain luar negeri, soal teknik dasar maupun mental sebenarnya cukup memberikan prospek yang mumpuni, namun pada kenyataan ini, kita lihat atlet-atlet bulu tangkis kita seperti tidak berdaya.
Jika anda rajin menyaksikan siaran langsung maupun cuplikan tayangan oleh raga bulu tangkis dari media elektronik, nampak atlet kita seperti tidak ada berkekuatan nation building, penulis melihatnya seperti pemain yang sering menguraskan tenaga berlebihan, tanpa ada pemikiran analisis ringkas dari si atlet, padahal pihak lawan memang seperti sudah menganalisa permainan mereka sebelum bertemu, memang dipinggir lapangan ada pelatih yang menganalisis permainan, namun keputusan gerakan langkah dinamis dilapangan tetap pada si atlet yang mengambil keputusan, karena hal ini berhubungan dengan perubahan taktik selalu berubah dilakukan pihak lawan.
Namun kesalahan dan kegagalan dalam meraih beberapa puncak prestasi itu dapat juga dilihat dari pembinaan yang dilakukan, parameter yang menyertainya dalam pembinaan serta metode pengembangan iptek, dan jika perlu gunakan cara yang dilakukan pihak lawan, yaitu spionase positif dalam mengamati kondisi FIO (Fisik, Intelegensi dan emOsi) seorang atlet sebelum bertanding atau ketika sudah terdaftar dalam suatu pertandingan dan telah mengetahui laju posisi grup masing-masing. Pekerjaan seperti ini jarang dilakukan oleh tim official maupun manajer dalam manajemen “perang”, baik di tingkat daerah maupun nasional. Akibatnya, prestasi dan laju pengembangan permainan terhenti di awal pertandingan. Seharusnya prinsip dipakai adalah lebih baik bermain lama demi kematangan teknik dan mental daripada jadi penonton lebih dini. Maka perlu sistim spionase untuk mempelajari segala elemen lawan dan pembinaan.
PEMBINAAN
Rutinitas latihan tidak cukup untuk meningkatkan prestasi, latihan yang diberikan harus bervariasi, hal ini semua sudah mengetahuinya. Namun ada yang kurang penulis lihat di beberapa daerah yaitu pembinaan tingkat dini, berlanjut ke jenjang tingkat yunior ataupun remaja. Rantai pembinaan seperti terputus-putus, berbagai alasan sering menyertai bagi atlet yang berpotensi puncak prestasi mengalami kendala, namun gerak laju pembinaan dapat disebabkan oleh ketidaksinambungan dana sponsor pembinaan serta faktor tidak sesuai dengan kondisi euforia prioritas skala olahraga yang dikembangkan di daerah tertentu.
Contoh daerah dengan topografi terjal, banyak sungai, pantai atau dikelilingi laut dan Danau lebih cocok olahraga air, kano atau dayung, renang serta atletik, begitu juga daerah yang masyarakatnya gila bola seperti Medan, namun soal mendapatkan sponsor lebih mudah ketimbang olehraga lainnya.
Pembinaan bulu tangkis tidak mengenal kondisi topografi lingkungan, maksud penulis disini adalah lingkungan tidak cocok dengan karakter kok (bola) untuk bermain jika bermain di luar lapangan tertutup, yang daerahnya memiliki tingkat laju angin kencang dari batas kecepatan bola yang telah di uji di laboratorium, yang perlu disesuikan adalah bagaimana menghasilkan atlet dengan berbagai karakter serba bisa dalam berbagai karakter lingkungan yang menyertainya saat berperan dalam memperkuat mentalnya dan harus dikuasai bukan saja lawannya ataupun ejekan penonton.
Kita tahu, dalam gedung tertutup kadang kecepatan angin apakah yang berasal dari AC, ventilasi udara dan lainnya dapat mengganggu konsentrasi permainan, dan hal ini banyak dikeluhkan atlet daerah, begitu juga atlet nasional. Tragis, dari hal kecil saja sudah banyak mengeluh bagaimana menghasilkan prestasi.
Daerah dengan kegilaan sepak bola mungkin dapat lebih mudah mendapat dana untuk menyelenggarakan pertandingan secara rutin dan berkala, namun untuk bulutangkis kadang-kadang masih terbatas dan atau istilah sponsor lihat dulu apa menarik, jika dilihat faktor prestasi dan manajemen induk olahraga, masyarakat dapat menilainya. Kadang penulis menemukan hal ini, walau tingkat kelurahan, sponsor kadang mulai pelit mengeluarkan dana. Selain itu, inovasi yang di lakukan oleh klub untuk menarik sponsor masih kurang gereget.
GRAND PRIX SPIONASE
Untuk mendapatkan sponsor tetap dan cadangan banyak cara dilakukan, demi peningkatan prestasi setingginya, salah satunya adalah kembangkan dulu inovasi sistim pembinaan, pemerintah wajib memberikan dana, selanjutnya pihak otoritas olahraga mempersiapkan atlet yang direkrut dari berbagai jenjang usia dini dan dimasukan dalam wadah pembinaan grand prix lokal. Disini peran klub dan pemerintah atau juga masyarakat memberikan dukungan untuk menarik sponsor.
Pembinaan grand prix lokal bersistem kontinu setiap kota dalam satu propinsi, berjenjang dari kelurahan tiap kecamatan wajib menyelenggarakan per bulan, tiap priode triwulan wajib ada pertandingan tingkat antar kecamatan, per satu semester wajib ada kejuaraan tingkat kota/kab dan Povinsi (hampir bersamaan). Publikasi wajib mengajak pihak media untuk terus menjaring minat masyarakat dan sponsor dengan intesif keringanan pajak dari panitia maupun pemerintah sebagai wujud nation building bagi perusahaan yang mencintai negaranya demi kemajuan pembinaan mental sumber daya manusia melalui bidang olahraga.
Metode ini, pernah penulis membacanya di media lokal Hongkong, kalau tidak salah baca penulis karena dalam bahasa Mandarin (diterjemahkan pakai Alfa Link Bahasa, maklum penulis tidak lancar bahasa ini, beda dengan bahasa Inggris), sudah diberlakukan di beberapa negara yang bersistim pemerintahan komunis seperti Tiongkok, dan mulai ditiru negara Eropa, beberapa negara Asia. Sehingga pihak sponsor memberikan dana tetap bagi setiap klub dan terus mengadakan pertandingan rutin lokal dengan berbagai inovasi kreativitas tinggi hingga ke tingkat nasionl.
Surplus, sudah pasti dihasilkan, beberapa pemain potensial atau biasa tapi dipoles dengan rutinitas pertandingan mampu jadi pemain hebat, lihat saja negeri Tiongkok, produksi pemain mereka tidak berhenti menyerbu negara lain untuk jadi jawara, selau datang jawara baru, sehingga pihak lawan susah menganalisa atlet mereka, tetapi sebaliknya mereka selalu siap meladeni atlet lain walau jagoan terbaik mereka tidak diturunkan, lihat saja Piala Sudirman 2015, Indonesia takluk walau Li Dan tidak turun.
Metode ini juga disempurnakan dengan melihat cara lawan menghasilkan produk unggulan atlet, salah satunya diam-diam negara lain belajar pembinaan olah raga bulutangkis Indonesia namun dikembangkan lebih canggih dengan memonitor atlet yang dihasilkan lalu di sempurnakan dengan metode kedokteran olahraga iptek.
Mereka mengawasi dan mendata semua atlet negara lain, lalu disesuaikan dengan pola grafik dan standar permainan untuk menghentikan laju kemajuan lawan, dalam hal ini atlet kita sudah diamati, maka kenapa kita susah bangkit, karena produk kita sarat dengan masalah yang belum teruji secara canggih, baik permainan, mental dan analisis Fisik, Intelektua dan Emosi. Dan di perparahkan oleh tidak lengkapnya akurasi data lawan yang terbatas, karena pihak lawan sering memproduksi pemain muka baru yang sudah mengenal produk itu-itu saja dari Indonesia.
Maka gampang di gebuk, belum lagi sepanjang pertandingan mereka terus menganalisis kelemahan atlet dengan berbagai perangkat teknologi. Dan itu adalah kekurangan terbesar yang dimiliki Indonesia, termasuk cabang oleh raga populer seperti sepak bola, tidak belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh pihak lawan. Jika tidak, kita tidak perlu menjadi pecundang abadi.
Maka siapkan diri dari pembinaan pertandingan rutinitas tanpa terputus yang paling dibutuhkan atlet pada setiap pengurus daerah PBSI, disertai pengawasan kemajuan pihak lawan dengan mempersiapkan atlet dengan berbagai metode karakter permainan lawan kelas dunia. Semoga Bangkit dan berjaya lagi.
M. Anwar Siregar
Penggemar Olahraga Bulutangkis, Sepakbola, dan Adventure Geologi Marine.
Tulisan ini khusus di Blog : paluemasgeolog.com

Keberlanjutan Air dan Hutan Danau Toba

Keberlanjutan Air dan Hutan Danau Toba

 Oleh M. Anwar Siregar

Kondisi fisik dari suatu lingkungan disekitar kota-kota di lingkar Danau Toba telah banyak mengubah tata lingkungan hutan bagi Danau Toba akibat dampak kemajuan pembangunan fisik dengan laju kerusakan tata kelola hutan berubah fungsi akibat pembangunan infrastruktur fisik di pinggiran Danau terbersar di Indonesia ini, penyebabnya akibat dinamika laju pembangunan yang dibentuk oleh tiga unsur perubahan yaitu pepohonan dan organisme di dalamnya, struktur (kondisi sosial) dan manusia (dikutip dari Grey, 1996).

(Analisa/said harahap) KALDERA TOBA: Danau Toba danau kaldera terbesar di dunia yang terletak di Sumatera Utara, merupakan kaldera vulkano tektonik (kawah gunung raksasa), kaldera terbentuk oleh proses amblasan pasca erupsi supervolcano gunung api Toba Purba 74.000 tahun yang lalu.
 
RUANG terbuka merupakan daerah yang dibatasi untuk pembangunan fisik, baik dalam tata ruang kota seperti RTH maupun dalam RTH abadi, ruang terbuka hijau merupakan ruang khusus untuk tujuan pengendalian kerusakan lingkungan, ruang hijau biasanya banyak ditemukan dalam bentuk jalur jalan, tepian air waduk, danau DAS atau bantaran sungai, bantaran rel kerata api, saluran/jejaring listrik tegangan tinggi, atau bisa dalam bentuk taman hijau, misalnya taman lingkungan kota, taman pertanian dan pertamanan kota, taman hutan pohon, taman hutan konservasi dan taman hijau resapan air seperti taman pohon lingkaran danau, sungai-sungai dan teluk, taman hijau tidak boleh dibiarkan mengalami krisis lingkungan, terutama penggundulan dan pembabatan pohon-pohon muda seperti yang terjadi dan dialami di sekitar Danau Toba.
Keberlanjutan Air
Menanam berbagai jenis pohon adalah bentuk kesadaran dan tindakan nyata yang dapat dilakukan kalangan masyarakat secara global, yang selalu diadakan secara serentak di seluruh dunia dalam memperingati hari lingkungan, hari hutan, hari pohon dan hari habitat serta hari bumi, bertujuan utama adalah menjaga keseimbangan iklim, cuaca dan pemanasan global berkelanjutan.
Menanam pohon juga merupakan bagian dari keberlanjutan menjaga lapisan ozon dari kerusakan yang lebih parah, secara sederhana dan dapat dilakukan dengan semangat menjaga kesehatan diri dari bencana lingkungan, yaitu dapat dilakukan dari kegiatan sehari-hari mulai berangkat dan pulang bekerja (penghematan BBM, penghematan biaya imbangan kesehatan untuk mencegah pencemaran udara, melestarikan kesehatan infrastruktur dari beban kerusakan kendaran dengan mengurangi penggunaan transportasi kendaraan, bersepeda, berjalan kaki, melakukan gerakan hijau di sepanjang koridor jalan (secara luas).
Menanam pohon di sekitar Danau Toba sangat penting untuk keberlanjutan sungai-sungai yang membelah 13 kabupaten di Sumatera, sangat bergantung dengan kehadiran jumlah pohon-pohon yang muda guna menyerap dan menyimpan air, tatanan geologis air Danau Toba merupakan salah keunikan yang dimiliki Danau Toba sehingga memungkinkan Danau Toba dimasukan ke dalam Taman Bumi ke GGN UNESCO.
Eksploitasi Hutan Toba
Gerakan nyata pelestarian lingkungan di hutan Danau Toba sangat penting dalam rangka mengendalikan penurunan permukaan air Danau Toba selain berfungsi menekan kerusakan lapisan ozon dalam skala global. Eksploitasi hutan di wilayah daerah lingkar tebing Danau Toba yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air selama ini telah berubah mengancam ekositem keseimbangan air di Danau Toba. Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh berbagai pihak menunjukan sisa vegetasi hutan tinggal 12 persen dari total 356.800 hektar areal hutan di kawasan Danau Toba (data BLH Sumut, 2014).
Sementara eksploitasi ruang-ruang budidaya bagi kebutuhan industri serta kegiatan wisata infrastruktur fisik walau pembangunan berskala kecil bisa juga turut menekan kerusakan dan ketidakseimbangan hutan terutama laju penebangan pohon-pohon untuk industri pabrik bubur kertas di sekitar Danau Vulkanik terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Kerentanan ekosistem Danau Toba sangat mengkhawatirkan, sebab dapat menyebabkan perubahan iklim pemanasan global semakin rentan bagi makhluk dan juga bagi keberlajutan pasokan sumber daya energi di Sumatera Utara, karena air di Danau Toba dapat berfungsi sebagai pasokan energi listrik bagi PLTA Asahan.
Ketidakseimbangan itu dapat dilihat dari izin terhadap perusahaan Toba Pulp Lestari dengan konsesi lahan hutan seluas 188.055 hektar yang tersebar di 13 kabupaten, 8 di antaranya daerah lingkar Danau Toba yaitu Samosir, Karo, Dairi, Humbahas, Pakpak Barat, Simalungun, Tapanuli Utara dan Toba Samosir yang mencapai sekitar 78.558 hektar serta merupakan sumber daerah resapan air. Jadi tersisa 12 persen vegetasi hutannya.
Kondisi inilah menyebabkan kenapa setiap tahun krisis listrik dialami Sumut, karena akibat terjadinya gangguan ketidakseimbangan air lingkungan di Hutan Lingkar Danau Toba, yang salah satunya pasokan air terganggu dampak dari berkurangnya dan hilangnya pohon-pohon di hutan Danau Toba yang dapat menyerap air sehingga ratusan sungai di kawasan Danau Toba mengalami kekeringan jika musim kemarau dan tak mampu menyerap luapan banjir jika terjadi musim hujan.
Sebuah areal hutan industri yang diperuntukkan bagi budidaya hutan pinus, selama belasan tahun yang hadir hidup di sekitar Kabupaten lingkar Danau Toba, dan sebelum tahun 1984 ketika itu belum ada gangguan eksploitasi besar-besaran terhadap pohon-pohon muda di Hutan Danau Toba, air Danau Toba tetap jernih dan stabil dalam memasokan pembangkit listrik, namun dengan hadir izin PT Inti Indo Rayon (atau TPL sekarang), selama belasan atau puluhan tahun pola eksploitasi itu telah mengubah kondisi fisik hutan-hutan di 13 Kabupaten, dampak dengan hilangnya pohon di area hutan lindung, hutan konservasi dan hutan budidaya pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan ruang dapur untuk industri pulp kertas dan ruang bagi pemukiman fisik yang menambah semakin kompleksnya tata ruang air di lingkar Danau Toba.
Memerlukan moratorimu ataupun peninjauan ulang izin konsesi lahan yang membabat habis hutan-hutan yang ada di 13 Kabupaten, tindakan ini perlu dilakukan karena disebabkan rehabilitasi dan reboisasi tidak seimbang dengan laju pengambilan pohon-pohon di lingkar 8 kabupaten di Sekitar Danau Toba, dengan terbukti telah mengalami kelangkahan air, serta musibah longsoran tanah di Tapanuli Utara dan Humbahas.
Moratorium Geopark Toba
Dirasa sudah sangat mendesak bagi keberlanjutan hutan-hutan dan air serta pasokan energi dari Danau Toba. Karena itu perlu moratorium hutan yang lebih tegas, mengingat pada zaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum terlaksana. Hal ini penting untuk menyelamatkan Danau Toba sebagai warisan dunia untuk pengetahuan dan lingkungan, mengingat pengurangan kawasan hutan sebagai akibat pertumbuhan permintaan industri pulp kertas dan pertumbuhan penduduk untuk ruang pemukiman serta pengembangan investasi harus ada pembatasan dan pengendalian secara ketat di kabupaten sekitar lingkaran Danau Toba.
Oleh karena itu perlu kita giatkan pengendalian izin pemanfaatan ruang-ruang hijau dan ruang air agar kawasan hutan pohon dan air di Danau Toba tetap memberikan konstribusi sebagai paru-paru dunia selain memberikan sumber devisa sebagai ikon pariwisata Indonesia. Jadi yang harus dilakukan antara lain meningkatkan kualitas kawasan hutan dan tutupan yang mengalami penggundulan melalui berbagai program hijau, seperti reboisasi atau penanam sejuta pohon, menciptakan lahan pertanian budidaya abadi dan menetapkan kawasan hijau di sekitar lingkar Danau Toba sebagai zona ekologi hijau abadi atau RTH abadi dengan melalui peraturan UU yang mengikat dan tidak boleh dilanggar. Kawasan di luar Danau Toba harus sebagai zona penyangga kehidupan yang bisa dialihkan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) yang bertutupan hutan untuk mencegah bencana ekologi dan geologis di sekitar Danau Toba.
Perlu juga zonasi pengendalian pemanfaatan ruang fisik, biarkan Danau Toba tetap alamiah dengan tetap mengikuti perkembangan peradaban modern. Zonasi map regulation diperlukan karena mengingat kawasan Danau Toba telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional yaitu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, salah satu usulan yang diinginkan adalah menjadi satu Geopark Bumi ke dua di Indonesia, untuk mengikuti jejak Geopark Bumi Kaldera Gunung Batur sebagai taman bumi pertama di Indonesia.

Danau Toba memang pantas dimasukan ke dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO kerana memiliki keunikan periode geologi dan terbentuk oleh letusan supervolcanoes Toba Purba melalui periode geologi yang berbeda.
(Penulis adalah Enviromental Geologist, Pemerhati Masalah Tata Ruang Lingkungan dan Energi Geosfer)


http://analisadaily.com/lingkungan/news/keberlanjutan-air-dan-hutan-danau-toba/140144/2015/06/07

Populer

Laut Indonesia darurat sampah

  LAUT INDONESIA DARURAT SAMPAH Oleh M. Anwar Siregar   Laut Indonesia banyak menyediakan banyak hal, bagi manusia terutama makanan ...