25 Jun 2016

Sepak Pojok Gibol 15 : Menangis Argentina



AKANKAH ARGENTINA MENANGIS LAGI
Oleh M. Anwar Siregar

Terjaga saya dari tidur, karena saya pikir sedang bermimpi karena terus saja terdengar lagi yang mendayu dan kadang seperti melengking, dan suara itu rasanya seperti suara seorang perempuan, menyimpan suasana hatinya, tidak tahulah saya, lagu itu kalau di simak, seperti ada kata yang terucap jangan menangis lagi, terus suara itu pada ulang lagi masih mengucapkan kata-kata yang hampir sama. Saya jadi kebingungan, apakah ada hubungan dengan partai final antara Argentina vs Chili?
Lagu itu berisi bujukan agar jangan engkau menangis lagi, kalau tidak salah simak ucapan juga seperti tertuju kepada sebuah ibu negara atau suatu negara, tersadarlah saya setelah mengetaui makna isi lagu, dan teringatlah kalau lagu itu memang dikhususkan kejadian yang pernah berlangsung di Argentina, Don’t Cry Argentina, Jangan Menangis Argentina. Seorang Evira Peron yang dituntut untuk mundur di kekuasaannya, tetapi kenapa lagu itu sering diputar-putar kawan saya itu, ada apa? Pertanyaan yang berkecamuk karena sudah dua hari ini kami tidak nonton bareng, apakah lagi ribut?
Ya, bukan urusan saya menyangkut urusan pribadi orang, yang penting saya nobar sama yang lain, sambil membawa laptop agar dapat mengisi waktu sambil menunggu pertandingan, namun ini sangat mengganggu, akankah argentina dirundung malang lagi seperti kejadian final 2015 dengan tim yang sama lawannya?
BISA TIDAK YA
Argentina? Wow siapa pun pasti tahu, tanya saya sama pengunjung cewek samping yang tampil meriah, dia menjago seorang Lionel Messi, sambil menunggu laga antara Swisi vs Polandia, rupanya dia juga penggemar Copa America selain EURO, dia nonton ini bukan cuma untuk menyenangkan lakinya, tetapi memang dia punya Tim Favorit yaitu Portugal, terlebih lagi adanya seorang Ronaldo, dia begitu gemas tiap kali Ronaldo gagal menjebol gawang lawannya sampai si laki-lakinya dibuatnya terbengong.
“Sayang, kau suka Ronaldo apa saya?” mengajuk sang kekasih, rupanya dia cukup terganggu juga melihat si gadis ini selalu mencak-mencak, penonton lain saja tidak seramai dia dalam memberi komentar.
Terus kenapa dia menjago Argentina? Jelas karena permainan Argentina memikat, apalagi dibawah Jenderal Lionel Messi semua lawan sudah begitu ketar ketir menghadapinya, lantas apa hubungan lagu tersebut dangan bayangan kemungkinan Argentina mendung lagi sesuai dengan suasana hati kawan saya itu? Tunggu saja diakhir tulisan ini.
Segalanya bisa saja terjadi, selama si kulit bundar bisa mengalir, bergulir dan bisa disepak, segalanya bisa menghasilkan kesedihan lagi bagi Argentina, dan lawan mereka bukan tim sembarangan untuk mudah dikalahkan. Juara bertahan dengan mental yang tinggi, terlihat mental mereka sudah teruji di babak penyisihan setelah kalah dalam pertandingan pertama bergadpan dengan Argentina, lalu lolos ke final dengan mampu satu persatu tim tangguh lainnya di taklukan, lawan mereka disemifinal bukan tim sembarangan, Tim yang dipimpin oleh Top Skor Piala Dunia 2014 di Brazil, yaitu James Rodriguez. Chili adalah tim yang mulai mencengkram Benua Amerika.
Bangkit dari kekalahan dari tim yang sama yaitu Argentina sebagai lawan final adalah sebuah fenomenal, Argentina mungkin saja seperti sudah puas membalas kekalahan di final Copa America tahun 2015 di Chili di babak penyisihan, namun sekarang perjuangan Chili semakin berat karena pertandingan dilakukan di tempat netral, sehingga segala kemungkinan bisa juga terjadi.
magic Lionel Messi kini telah muncul, dengan mampu menbobol gawang lawan 4 kali, suatu peringatan bagi lawan bahwa dia kini muncul dengan wajah baru dengan vitalitas baru untuk meningkatkan performasnyauntuk membangkitkan gairah timnya agar muncul sebagai tim yang harus diperhitungkan.
Lionel Messi kini bukan Lionel Messi ditahun yang sudah lewat selama memperkuat Argentina, dia telah kembali membuktikan adalah nyawa Argentina dengan mempu memberikan asist bagi rekannya selain menghancurkan mental lawan dengan mencetak gol di daerah sulit dan dijaga ketat namun masih mampu mengubah papan skor menjadi kemenangan untuk Argentina.
Permainan Argentina hampir hidup disegala lini, Lionel Messi kini berwajah sangar, sama sangar dengan permainannya, wajah brewokan yang lebat itu telah memberi sugesti sama banyaknya untuk mencetak gol, beda sekali selama ini memperkuat Tim Tango di tahun lewat, dia tampil klimis, sama klimisnya alias susahnya mencetak gol, apakah perbedaan wajah imut vs wajah seram itu telah mengubah dirinya lebih baik pada tahun ini untuk memperkuatkan Tim Argentina? Kita tahu selama memperkuat klubnya Barcalona FC itu dia berwajah halus namun mematikan, namun di tim nasional sekarang dalam ajang Copa America Centenario berbeda menjadi brewokan, seram dan susah membedakan mana Lionel Messi atau Gonzales Higuain yang juga memelihara brewokan janggut dan kumis tebal.
Perubahan wajah yang halus ke seram itu mengundang komentar dari legenda Argentina tentang dirinya yang tidak berkeperibadian, adalah Diego Maradona yang kaget melihat perubahan itu, dan bukan saja permaiann Timnas Argentina, tetapi beberapa punggawa tim.
Lantas bagaimana dengan Tim Chili, Chili masih sanggup untuk memberikan pelajaran bagi Argentina untuk merasakan lagi tangisan pilu. Sebab, di Tim Chili bercokol seorang Top Skor Copa America yaitu Vargas, di dukung oleh bomber yang haus gol Arturo Vidal dan Alexis S, dikenal sebagai amunisi gudang peluru untuk Chili dan Arsenal.
Permainan Chili cukup tegas, sederhana dan penuh kerjasama dan tidak saling ego untuk menghajar gawang lawan, memang pada pertandingan pertama penyisihan grup mereka agak lamban karena beban sebagai juara bertahan namun selangkah demi selangkah mereka menunjukan kematangan juara bertahan dengan bangkit mencatat kemenangan telak.
Mental juara telah diuji, bagaimana dengan Argentina? Argentina pun memiliki kemampuan itu, karena tanpa Lionel Messi mereka mampu mengalahkan Chili, akan kah Argentina turun tanpa Messi di final? Rasanya riskan jika tidak diturunkan, namun Chili akan menjaga ketat dia selama pertandingan, sama pada tahun lalu di Chili.
Jadi apa Argentinan menangis lagi? Jika melihat data dan statistik permainan mereka terus meningkat? Ataukah di final antiklimak? Jika tidak ingin menangis lagi maka Argentina sudah harus tancap gas dengan menekan Chili.
Terus apa hubunganya dengan lagu yang diputar kawan saya, padahal dia juga penggemar tim Argentina?
Pesan masuk ke hp saya. ”Dia lagi sedih, gara-gara bola ribut, mirip seperti judul yang di buat dalam blogmu, bang? sms dari kawan lain masuk dan mengabarkan tentang sebut saja namanya si Fulan, lagi kena di KO dari si gadisnya.
”Oh.. Pantas saja saya sering dengar lagu melonkolis, rupanya doi patah hati ya? balas saya, terus saya lanjutkan lagi ”apakah lagu itu berlaku untuk Argentina, karena ada satu lagu yang dinyanyikan Madonna mirip cerita untuk Argentina?
Kawan saya membalasnya ”gak mungkin itu, bang. paling Chili yang gigit jari karena si brewokan itu tidak klimis lagi biar dia cetak gol sesuai dengan lebatnya brewokannya (janggutnya)” dan lanjutnya ”masak abang gak tahu, orang yang gila bolakan harus siap gigit jari jika gak ada sepahaman dengan sigadis”
”Tapi dia kan sudah diingatkan agar tidak berpacaran dengan sicentil itu kalau sudah tau dia gibol, maka harap maklum jika ada kekasih baru muncul 1 dan 4 tahun sekali berganti dipakai sebulan?’ Balasku kuda nyingir.
”Bah.. sudahlah kita hibur dia, dan moga Argentina tidak menangis biar dia tidak semakin menangis”
”ha..ha..ha 100x” balasan saya.
Dalam benak penggemar bola, banyak juga menginginkan Chili juara bung, apakah Argentina menangis lagi, tunggu besok pagi jawabnya.

Sepak Pojok Gibol 14 : 8 Besar Euro



TEBAK EURO PREDIKSI TIM LOLOS DELAPAN BESAR
Oleh M. Anwar Siregar

Total 24 tim nasional yang akan mengikuti turnamen utama di benua eropa tersebut dalam ajang kompetisi Piala Eropa / EURO 2016, yang kesemuanya berhasil lolos setelah mengikuti babak kualifikasi terlebih dahulu bersaing dengan 53 negara di Eropa. Hingga pada akhirnya berhasil lolos total ada 24 tim (negara), dan untuk ajang kompetisi piala eropa (euro) 2016 telah dilakukan undian dengan membagi menjadi 6 grup (Grup A, B, C, D, E, F) yang masing-masing terdapat 4 timnas.
FASE GUGUR
Perhelatan Copa Amerika 2016 telah memasuki babak Final dengan tampilnya dua Tim yang sama pada partai final 2015, Ulangan final Copa America Centenario 2016, banyak menjagokan Argentina sebagai juara, hal ini dapat dimaklumi karena tim Argentina sangat solid di segala lini, mereka punya segalanya, dan tidak salah beberapa penggemar bola menyebut tim Argentina yang berlaga pada Copa America Centenario adalah tim terbaik dan tim super, karena berkumpul hampir semua pemain terbaik, mulai dari kiper, gelandang bertahan dan serang, playmaker, striker haus gol dan pemain tengah yang bertalenta tinggi, memiliki pemain bertahan yang berkarakter pekerja keras.
Dan terlihat gawang Argentina sangat sedikit kebobolan dan juga memiliki agregat gol termasuk tim tersubur, dan menempatkan beberapa pemainnya ke dalam daftar top skor sementara bersaing dengan Vargas, pemain andalan Chili yang telah mencetak 5 gol hingga tulisan ini dibuat tgl 23-06.
Hanya sebuah keajaiban yang membuat Argentina dapat ditumbangkan ulang oleh Tim Chili yang sebagai Juara bertahan, Chili lolos ke final dengan mengalahkan Kolombia, pertandingan antara Kolombia vs Chili sempat tertunda akibat hujan deras namun tidak bisa dimanfaatkan Kolombia untuk mengatur segalanya. Dan membuktikan Chili adalah lawan sepadan bagi Argentina dan kesempatan baik bagi Argentina dan Chili saling membalas kekalahan mereka, baik pada ajang Copa America 2015 di Chili dengan kekalahan Argentina dan Kemenangan juara pertama kali bagi Chli sebagai raja Copa America 2015 dan membalas kekalahan Chili atas Argentina pada babak penyisihan grup sehingga pertandingan ini dipastikan penuh dendam masing-masing tim.
Bagaimana dengan Fase gugur 16 besar Euro, pada tulisan ini dibahas juga edisi prediksi tim yang lolos ke 8 besar. Pada tulisan Gibol 3, tercatat 12 tim yang penulis prediksi untuk lolos ke 16 besar, tambahan 4 tim sengaja penulis tidak masuk karena penulis lebih memusatkan pada tim yang juara dan runner up grup dibandingkan peringkat tiga terbaik tiap grup.
Semua tim sudah menyelesaikan partai penyisihan grup dan untuk selanjut memasuki perdelapan final yang dimulai tanggal 25 Juni 2016. Tim mana yang akan lolos dari fase gugur ini dapatdilihat dibawah ini, dan diingatkan ini hanya diprediksi dan jangan menjadi pedoman harga mati. Ini hanyalah pandangan penulis sebelum menentukan jagoaan penulis untuk difavoritkan jadi juara EURO 2016
TEBAK 8 BESAR
Prediksi pada gibol edisi 3, hanya tiga tim penulis yang tidak berhasil lolos ke 16 besar, diluar dugaan tim Rusia di percepat pulang dengan mengalami dua kekalahan pahit, dan kalah bersaing dengan pendatang baru Tim Wales yang mengantarkan mereka masuk kotak dan sesuai prediksi saya Wales lolos ke 16 Besar sebagai predikat Juara Grup sedangkan Inggris tetap mempertahankan tradisi sebagai raja sepakbola Inggris Raya karena mampu mengatasi Wales..
Tim kedua yang gagal dalam prediksi saya adalah Swedia, Swedia saya gadangkan untuk lolos karena seorang Ibrahimovic, yang haus gol, namun dalam turnamen ini tidak bisa membantu Swedia untuk lebih lagi berpartisipasi, jangankan peringakt 2 yang dapat dipegang, peringkat 3 terbaik antar grup Swedia juga gagal dan lebih mengejutkan yang lolos justrunya Rep Irlandia yang pada pertandingan terakhir grup mampu mengalahkan Italia dengan angka tipis 1 : 0, pendamping Italia di grup ini adalah Belgia sebagai perikat 2 pada laga terakhir membawa pulang cepat Swedia.
Tim ke tiga yang gagal selanjut ke 16 besar adalah Austria, sepak terjang Austria selama babak penyisihan itu membuat saya tertarik memasuki tim ini lolos ke 16 besar, namun dalam lomba sebenarnya Austria seperti tidak menunjukan jati perang yang sebenarnya, kalah tipis atau mungkin keberuntungan dari tiga peserta lainnya. Digrup Austria yang lolos adalah Hungaria, Portugal dan Islandia yang secara mengejutkan mampu meraih dua kemenangan dan tampil juara grup.
Pada tulisan gibol edisi 3 tertulis data saya sebagai berikut ”Mari prediksi siapa tim yang lolos ke 16 besar Euro, tiap grup. Prediksi saya adalah Prancis, Swiss Grup A, Wales, Rusia di grup B, Jerman dan Polandia di grup C, Kroasia dan Spanyol di grup D, Swedia dan Italia di grup E, Portugal dan Austria di grup F.
Maka 16 Tim yang sudah lolos ke 16 antara lain Prancis, Swiss, Irlandia Utara, Inggris, Wales, Slovakia, Jerman, Polandia, Kroasia, Spanyol, Italia, Belgia, Rep. Irlandia, Hungaria, Islandia dan Portugal. Sekanjutnya tim mana yang akan lolos ke 8 besar, disini saya tidak berpedoman tim yang saling berhadapan, saya melihat langsung saja nama tim, namun tetap juga menggunakan diagram alur penyisihan.
Kedelapan tim yang lolos akan sudah pasti tim yang kuat dan diantara tim yang lolos 16 besar sudah pasti ada tim unggulan saling berhadapan seperti antara juara bertahan Spanyol berhadapan dengan Italia yang salah tim tidak diunggulkan namun nama besar Italia itu yang membuat siapapun pastikan tetap menjagokannya.
Begitu juga antara Inggris vs Islandia, Tim Inggris memiliki nama besar pemainnya sehingga salah satu Tim termasuk tim favorit penggemar gila bola, Inggris di unggulkan karena prestasi penyisihan kualifikasi dan berlanjut ke penyisihan final grup dengan dua kemenangan, prestasi yang lebih baik dibandingkan dari sebelumnya di EURO 2012.
Yang menjadi pusat perhatian penulis dan mungkin penggemar gibol adalah Isladia, tim under dog ini tampil luar biasa dengan merebut posisi terbaik grup, ulangan prestasi yang mereka buat pada penyisihan kualifikasi Euro dan mengantarkan terus melejit, apakah Islandia mampu mengalahkan Inggris yang memiliki sejumlah bintang?
Bagaimana dengan Prancis? Langkah Prancis sepertinya masih mudah karena lawan adalah peringkat tiga terbaik grup yaitu Rep. Irlandia, namun hal ini mungkin saja bisa menjadi batu sandungan untuk Prancis selanjutnya, karena tim yang lolos adalah tim under dog, dan Jerman sudah merasakan ganasnya permainan mereka.
Partai seru lainnya adalah antara Swiss vs Polandia, kedua tim ini sangat merata, namun pembeda pada diri seorang Lewandoski, dia lah harus dimatikan karena termasuk salah satu striker yang sangat ditakuti tim-tim eropa dan klub-klub liga Jerman dan Eropa. Siapa yang lolos, pusing menyebut salah satunya. Karena kedua tim memiliki permainan yang penuh semangat, dan tidak mengherankan kita menikmati tontonan seru. Pilihan saya adalah mungkin tim yang membuat sejarah bagi prestasi mereka.
Di bawah ini tim yang lolos ke delapan besar menurut prediksi saya Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Belgia, Wales, Polandia dan Portugal (ditulis tgl 24-06)
Hasil prediksi ini bukan harga mati, jangan dijadikan pedoman. Buat prediksi sendiri.
Bagaimana berikut tulisan ini di pojok gila bola (gibol) di blog ini selanjutnya? Baca selanjutnya tulisan berikutnya.


23 Jun 2016

Sepak Pojok Gibol 13 : Berikutnya Prancis Tumbang



SETELAH USA TUMBANG, BERIKUTNYA PRANCIS?
Oleh : M. Anwar Siregar

Setelah United State America alias Amerika Serikat tumbang dan gagal ke final Piala Copa America Centenario 2016 oleh Tim Tango Argentina, apakah animo bola menurun? Jawabnya mari begadang melihatnya setelah laju AS terhenti oleh magic seorang Lionel Messi dengan kalah telak 0 : 4, AS tidak bisa berkutik menghadapi Tim Argentina yang berkumpul pemain dan seniman bola yang berkelas dunia, talenta mereka telah mengantar klub-klub mereka juara di sejumlah kompetisi liga utama dunia yang termasuk liga terbaik dunia seperti La Liga Spanyol, Busdeliga Jerman,  Liga Seri A Italia, Liga Premier Inggris, Liga Utama Prancis dan Divisi Utama Belanda dan Liga Argentina dan Brazil serta Portugal.
Tidaklah mengherankan mereka atau Tim Argentina melaju kencang tanpa terbendung oleh Tim Tuan Rumah dengan dukungan penonton belum cukup untuk menghentikan Argentina dan Lionel Messi yang memiliki skill terbaik itu tak akan mampu dibendung AS, dan melajulah Argentina dan tundalah menangis dulu, mungkin final yang memberikan kejutan pahit atau manis? Jawabnya mari kita begadang Copa America dan Euro 2016.
Ukiran prestasi yang dibuat AS itu sudah termasuk fantastis, karena satu-satunya peserta di luar Amerika Selatan yang selama ini mendominasi Copa America Canmebol dan mampu ke semifinal dan adalah prestasi terbaik AS dalam ajang sepak bola setelah Piala Dunia dua tahun lalu yang gagal ke perempat final di Brazil 2014, belum tercapainya keinginan ke final itu akan tetap memberikan konstribusi terbaik bagi ketatnya persaingan Copa America di masa mendatang dan AS bersama Meksiko akan terus diperhitungkan dalam perhelatan berikutnya, prestasi lainnya adalah kemampuan Tim AS mampu mengalahkan beberapa Tim Amerika Latin yang terkenal gila bola, dan kadang dengan angka tipis maupun  telak, dan hebatnya salah satu tim yang mereka kalahkan termasuk langganan lolos final Piala Dunia.
Pagelaran Copa America Centenario adalah perhelatan yang telah berusia 100 tahun sejak pertama kali di mulai tahun 1916. Argentina dan Brazil adalah dua negara peserta yang selalu hadir dan silih berganti dalam memperebut Piala Canmebol atau Copa America lebih 15 kali dan Argentina saat ini akan mengukuhkan diri sebagai yang terbanyak dalam pengumpulan juara melebihi Brazil yang gagal ke fase gugur setelah tumbang oleh tim kemarin sore yang justrunya melaju ke Babak 8 Besar, Argentina memang dikenal sebagai Raja Copa America, tahun lalu hampir mereka juara dan apakah tahun ini kembali runner up ataukah sebagai kampiun Copa America 2016? Jawabnya mari kita begadang pada tanggal 27 Juni 2016 dengan menghadapi salah satu pemenang, yaitu apakah Kolombia ataukah Chili sebagai juara bertahan, kedua calon tim lawan Argentina juga bertaburan mega bintang, anda pasti kenal Alexis, James Rodrigues yang menjadi Top Skor Piala Dunia Brazil 2014. Yang pasti partai final akan lebih seru dan lebih sengit dan tidak gampang memprediksi siapa yang juara pada ajang tahun 2016 ini.
Harapan tadinya saya mau melihat AS tampil ke final untuk meraih sejarah yang paling mengejutkan dunia sepakbola, agar ada keseimbangan antara Utara dan Selatan dalam mendominasi kekuatan sepakbola di Benua Amerika, sedang bagian Tengah mungkin harus menunggu beberapa tahun lagi untuk menjaga persaingan lebih keras lagi dari sekarang, karena selama ini baru Meksiko yang memberikan “perlawanan ketat” terhadap Tango dan Samba dalam keikutsertaan mereka sebagai tamu America Selatan dan selain itu agar dapat melihat kegembiraan warga Amerika Serikat untuk menikmati juara pertama kali walau saya sebenarnya juga tidak mendukung tuan rumah lolos ke semifinal, cukup ke 8 besar, dan itulah si kulit bundar semua bisa saja terjadi termasuk pikiran saya, namun prestasi yang dibuat itu membuat saya harus meninjau ulang data-data saya dan baru tahu kalau kemampuan seorang Pelatih tim AS yaitu seorang Juergen Klinsmann mampu menyulap AS menjadi tim yang berbahaya sampai ke semifinal dan sayang sekali permainan AS sepertinya tertekan oleh gaya bermain tim Tango Argentina, penuh perhitungan dengan individu yang mumpuni, terbukti AS tidak mampu membalas gol balasan sekedar untuk menghibur diri, telak 0 : 4. Selamat untuk Argentina ke final.
Namun apa boleh buat, Argentina bukan tim kemarin sore, alias bukan tim yang mudah dikalahkan, mereka adalah penguasa Amerika Selatan dan mungkin sebentar lagi penguasa Benua Amerika, yang pasti pagelaran Copa America Centernario ini akan menghasilkan juara baru dalam versi yang lebih luas yaitu Penguasa Benua Amerika, Argentina memang bukan tim yang mudah digertak oleh Amerika Serikat walau mereka berhadapan langsung dengan tuan rumah dengan dukungan yang mengalir keras dari warganya. Amunisi Amerika Serikat di bidang sepakbola kaki ini tidak mempan bagi Argentina, beda sekali dengan amunisi AS di luar bola, dimana-mana tebaran amunisi sampai ke negara miskin dan kadang mengundang kecurigaan politik. Namun Argentina sepertinya tidak mau peduli, amunisi Amerika Seikat sepertinya tumpul dengan terbukti tidak sanggup membobol gawang Argentina dan melajulah Argentina ke final dan menunda mendengar lagu Don’t Cry Argentina.
Kalau mau mengalahkan Argentina, Amerika Serikat membutuhkan amunisi sejenis seorang Lionel Messi, Angel Di Maria atau pun Kun Aguero dan Gonzales Higuain, niscaya AS akan menjadi negara pemenang semua gelar turnamen sepak bola dunia, dan saya tidak perlu memasukan Indonesia seperti ini, karena percuma saja selama sistim pengurusan organisasi yang amburadul dan mafia skor bergentayangan dan mental kere yang terus menggeroti timnas karena banyak diantaranya tidak menginginkan Indonesia juara, seperti era masa lalu ketika Indonesia raja Bola Asia Tenggara dan macan Asia yang ditakuti, dan sekarang menjadi macam ompung dan kebangkitan itu membutuhkan waktu yang tidak pasti karena kisruh suasana PSSI yang manyomak sekali, dan Amerika Serikat sudah pasti belajar dari keberhasilan dan kegagalan ini dan masih ada gelar penghibur yang harus di rebut Paman Sam yaitu peringkat ketiga.
BERIKUTNYA PRANCIS
Setelah sukses menyelenggarakan Copa America, berikutnya presatsi bagus dan akan dikenang orang karena CAC 2016 untuk pertama kali diadakan diluar Amerika Selatan dan penggabungan semua negara di Benua Amerika dan teristimewa lagu kejuaraan CAC 2016 telah mencapai 100 tahun dan AS akan menjadi negara yang pertama menyelenggarakan dalam usia 100 tahun dan sekaligus yang pertama bagi penggabungan semua negara dalam satu turnamen antara negara dalam satu benua.
Sekarang mari kita pertanyakan selanjutnya, setelah AS gagal tampil sebagai juara di hadapan publiknya apakah juga Prancis akan mengikuti jejak AS gagal sebagai yang terbaik, keduanya memiliki perbedaan, Amerika Serikat sebagai tuan rumah tenang menghadapi kejuaraan Copa America tanpa kerusuhan, sedang Prancis menghadapi ancaman teror dan kerusuhan serta dilema harus juara Euro untuk melengkapi gelar mereka lagi setelah juara dunia tahun 1998 di negara sendiri. Kedua sama tuan rumah? Apakah tuan rumah satu ini ikut tumbang juga? Jawabnya mari begadang menunggu prancis tumbang ataukah melaju kencang, dan sangat ini Prancis sudah lulus ujian penyisihan grup dan selanjut menghadapi ujian kenaikan kelas ke kelas 8 jika mampu juara di kelas 16. Lawan Prancis rasanya bisa diatasi karena rangking 3 dikelas grupnya.
Jadi mungkin saja Prancis belum mengikuti AS, karena partai yang diikuti baru 16 besar, tetapi bisa saja tidak ada lagi tuan rumah yang mengadakan pesta bola dan cukupkah sebagai penonton dirumah sendiri dengan melihat tamunya berpesta bola?
Akankah prestasi Prancis seperti AS, sampai ke Semiifinal? Liku-liku perjalanan Prancis sebenar mudah jika dilihat dari Prediksi Diagram Alur Pertandingan, jadi ada cerita Prancis gagal pagi-pagi karena itu sangat memalukan dan jangan sampai mulut besar Didier Deschamp senyap dan pers Prancis jadi gaduh sekali dengan berbagaai deadline di Koran akan memberi judul tajam.
Untuk melihat apakah Prancis bagai saudar AS yang sama gagal juara mari kita begadang dengan melihat prediksi selanjutnya.

Sepak Pojok Gibol 12 : Pemain Hebat



SIAPA PEMAIN YANG TERHEBAT
Oleh M. Anwar Siregar

Diantara pemain sepak bola dunia yang pernah lahir atau masih hidup sekarang siapakah sebenarnya yang terhebat? Susah sekali menjawab pertanyaan ini karena masing masing mempunyai selera untuk memilih siapa yang terhebat sepanjang masa. Pemain yang ada sekarang agak melempeng dibandingkan para seniornya karena mereka bukan saja jago secara individu namun juga mampun membawa tim nasional sebagai kampiun juara dibandingkan hanya juara antara klub dunia.
Beberapa pilihan untuk memilih para jawara individu terbaik sepakbola saat ini banyak bertebaran mulai dari penghargaan sepatu emas untuk pencetak gol terbanyak dalam kompetisi liga, dan piala dunia dan piala eropa, piala asia, piala afrika dan piala concafat dan untuk ballon de or sebagai pemain terbaik dunia, namun belum satupun pemain pernah mengantar Negara juara dalam suatu bergengsi dunia seperti Piala Dunia.
Tragisnya, banyak pemain yang dianggap lebih hebat di bandingkan pemain masa lalu diera tahun 80-an merasa lebih baik dianggap baik oleh para pecinta bola di era sekarang. Padahal pemain yang difavoritkan itu belum maksimal bagi negaranya, banyak terlihat pada diri seorang pemain yang bernama Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar dan Luiz Suare dan beberapa pemain yang pernah merenggut sebagai pemain terbaik dunia.
Beda sekali dengan pemain tersubur dalam suatu kompetisi klub mampu sebagai pemain tersubur dalam satu kompetisi kejuaraan antar Negara seperti Piala Eropa dan Piala Dunia, dia mampu merebut semuanya, tidak terpilih sebagai terbaik itu jika dilihat sebagai pemain hanya karena dia bukan pemain tersubur pada kompetisi liga terbaik dunia seperti Ronaldo, apalagi Messi dan orang-orang menyebutnya dialah yang terbaik sepanjang masa dalam satu dasawarsa rasanya banyak tidak adil.
MEREKA BUKAN TERBAIK
Apalagi pemain itu terus terpilih hanya sebuah klub tetapi tidak pernah merasakan bagaimana hebatnya dia berkompetisi di tampat lain, kita akan susah mengetahui kehebatanya, dan hanya sedikit pemain yang bisa membuktikan kualitas itu, sebagai pencetak gol terbaik di berbagai kompetisi Negara berbeda dan terlihat pada diri seorang Ibrahimovic dan Luis Suarez maupun kompetisi sebagai pemain terkuat dalam margin tertinggi tingkat kesulitan pada kompetisi liga terdapat diri seorang CR7.
Lantas bagaimana dengan Lionel Messi, orang menyebut sebagai pemain terhebat di muka bumi? Memimpin Argentina hanya di Copa America ini tapi belum lengkap dengan piala dunia, sudah seabrek pemain terbaik namun untuk tingkat skor pencetak gol terbanyak di berbagai klub lain belum teruji begitu juga untuk Copa America dan Piala Dunia belum pernah sebagai Top Skor hingga tulisan ini dibuat 22-06.
Saya tidaj percaya Lionel Messi permai terhebat di muka bumi, dia memang pemain hebat dalam mengejar sebagai pemain tersubur dalam liga Spanyol dan Liga Champions Eropa namun untuk tingkatan berbagai klub ada yang lebih baik dibanding dia seperti telah dikemukankan diatas.
Hanya segelintir pemain yang bisa memadukan keduanya baik kompetisi local, regional dan dunia, dia adalah Pele, Maradona, terus diantara mereka siapa yang terbaik, jika mengurut dengan prestasi yang di raih selama sebagai pemain maka saya pilih Pele, lalu Maradona, jika dipilih sebagai pemain merangkap pelatih namun tidak menghasilkan juara maka Maradona, namun jika pilihan itu mantan pemain yang meraih juara dunia dan sebagai pelatih yang melatih timnas negaranya maka sedikit pemain tercatat seperti ini yaitu Frank Bekkebaur, si kaisar milik Panser itu sudah membuatnya di tahun 1990 menang atas seorang Maradona ketika masih sebagai pemain.
Jadi, pemain yang digadang-gadang sebagai pemain terbaik sepanjang masa seperti Lionel Messi sebaik di “simpan” saja. Untuk menjadi terbaik adalah pemain itu pernah juara antar klub, juara liga local, juara tersubur dalam kompetisi berulang di Negara lain dan pada satu satu tempat yang sama, juara regional dan juara dunia dan mampu mencetak lebih dari seribu gol sepanjang karier sebagai pemain serta berkompetisi di berbagai liga Negara lain dengan top skor dan mengantar klub juar dunia dan juara lokal.
Gambaran prestasi seperti ini belum bisa dilakukan oleh seorang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, dua pesepakbola yang digadang sebagai terbaik dunia saat ini dalam 20 dasawarsa dan Lionel Messi menurut Maradona adalah titisannya sebagai pemain terbaik sepanjang masa, menurut saya bukan terbaik pemain sepanjang masa dan banyak kecap. Lionel Messi jika ingin disebut terbaik adalah antarkan Argentina juara dunia dan juara Copa America dalam dua tahun ini yaitu piala dunia 2018 di Rusia dan Juara Copa Amerika Centenario Tahun 2016 serta kalau bisa jadilah Top Skor Copa, Piala Dunia dan liga kompetisi di klub Negara lainnya.
DATA GAMBARAN
Thomas Muller sudah membuktikan sebagai Top Skor Liga Jerman, namun belum di luar klub Jerman, Top Skor Piala Dunia dan Eropa, Mengantarkan Jerman juara Dunia. Juara Liga Klub Eropa dan Dunia sudah diukir sebagai prestasi terbaik, belum juara Eropa antar negara dan belum Top skor pemain tersubur liga klub Eropa dan harus dibuktikan pada kompetisi liga klub Eropa dan EURO 2016 tahun ini.
Cristiano Ronaldo sudah membuktikan top skor liga Inggris dan Liga Spanyol dan Portugal serta juara antar klub, Top skor antar Klub, dan terpilih berulangkali sebagai peraih sepatu emas, belum sebagai terbaik karena belum juara dunia antar Negara, juara antar Negara Eropa, belum pernah top skor piala Eropa dan piala Dunia.
Zlatan Ibrahimovic, telah membuktikan kualitas sebagai top skor berbagai kompetisi liga ketat di Belanda, Italia, dan Prancis dan sekarang mencoba menjajal kemampuan di liga Inggris, prestasi yang membanggakan baginya adalah sebagai top skor liga diberbagai Negara, membawa klub juar liga di tiga Negara berbeda, prestasi yang belum adalah membawa Tim Swedia juara Eropa dan Piala Dunia maupun juara antar klub dan Top Skor antara kejuaraan Antar Negara Eropa dan Dunia.
Lionel Messi, Juara Klub dan top skor pada satu liga hampir seumur hidupnya bersama satu Klub yang membesarkannya sekarang, juara antar Klub dunia, Juara antar Klub Liga Eropa, Top Skor Liga antar Klub Eropa, Juara yang belum dipersembahkan untuk prestasinya adalah belum pernah Top Skor Piala Copa America, Belum Pernah Top Skor Piala Dunia, Belum pernah Juara antar Negara Piala Dunia, hingga tulisan ini di buat (22-6) belum pernah juara Copa Amerika antara negara.
Jadi, siapa yang terbaik? kenapa orang menyebut CR7 dan Lionel Messi pemain terbaik decade ini? Jika mereka belum pernah juara antara Negara yang dianggap paling bergensi dibandingkan hanya sebatas untuk diri sendiri?
Terserah pilihan anda, saya hanya ingin ada perbandingan prestasi dan yang membuat sebagian penasaran adalah kapan Lionel Messi membuktikan dia bisa juara di klub lain dan mampu sebagai Top Skor seperti dilakukan CR7 dan Zlatan Ibrahimovic atau tingkat lebih rendah lagi seperti yang telah dilakukan tim rekan klubnya yaitu Luis Suare. Si gigi kelinci ini mampu top skor di liga Belanda dan Inggris dan Spanyol dengan mengantarkan klubnya ada yang juara liga.
Berita akan melihat Lionel Messi berbaju klub lain selain Barcalona FC rasanya sangat lama dan mungkin saya tidak akan pernah melihatnya karena jarak umur saya dengan dia nyaris beda dua dasawarsa.
Jadi, mari kita menunggu berita beberapa pemain yang kini berlaga di Copa Amerika dan EUFA Euro 2016 untuk menambah koleksi gelar prestasi bagi diri dan negaranya. Mari begadang lagi sampai suntuk. Ole... Ole... gol.. gooooolllll.

Populer

Laut Indonesia darurat sampah

  LAUT INDONESIA DARURAT SAMPAH Oleh M. Anwar Siregar   Laut Indonesia banyak menyediakan banyak hal, bagi manusia terutama makanan ...