23 Jun 2016

Sepak Pojok Gibol 11 : Injury Time



WAKTU NORMAL VS WAKTU TAMBAHAN
Oleh M. Anwar Siregar

Mewaspadai tim yang bukan unggulan jika mereka sudah ketinggalan akan sangat berbahaya, mereka akan mendapatkan suntikan obat steroid baru dengan terus berjuang keras agar mampu dan dapat menekan kekalahan dan jika perlu mereka membalikkan keadaan hingga menang, dan hal ini banyak di takuti tim unggulan, dan terlihat dan sudah merasakan adalah Jerman, Rumania yang kalah dari Albania yang berjuang terus mempertahankan skor kemenangan, sebaliknya di ajang Copa America dapat dilihat dengan susah payah Chili membekukan kemenangan tipis atas Panama. Begitu juga di rasakan Amerika Serikat sebelum membekukan kemenangan atas Paraguay.
Suntikan lebih ganas lagi jika pertandingan itu ada tambahan waktu maka daya gedor untuk menakan pertahanan lawan semakin keras dengan segala cara akan digunakan, sebaliknya tim unggulan terasa seperti mengalami kepanikan, hal itu dapat dilihat dari pencapaian yang dilakukan Islandia terhadap Portugal atau Pirtugal vs Ceko, pertahanan adalah jawaban untuk mempertahankan keunggulan agar meminimalisasikan gol dan menghindari sekecil mungkin pelanggaran di kotak penalti.
WASPADA WAKTU NORMAL
Sudah berapa Tim yang terjungkal akibat waktu di injuri time? Dan bagaimana sebenarnya waktu yang terbuang karena merasa sudah yakin akan kemenangan? jangan pernah menganggap waktu yang tinggal semenit saja tidak akan terjadi gol, karena selama bola itu bundar maka semuanya akan bisa terjadi, lihat keunggulan Prancis yang mampu memburu kemenangan dari tim yang tidak diunggulkan atas Albania, namun gol Dmitri Payet mampu membalikkan keadaan di waktu terbatas dan tambahan waktu karena tim non unggulan seperti Albania sudah yakin mendapat satu point. Dan hasilnya Prancis mencatat kemenangan ke dua.
Jangan pernah membuang waktu selama waktu normal dengan berpura-pura kesakitan, menendang bola jauh ke tribun penonton bagi tim yang sudah unggul, begitu juga bagi tim yang ketinggalan berusaha juga agar mendapat tambahan waktu dengan melakukan tipuan agar wasit melakukan perhitungan kartu bagi pemain lawan, keunggulan waktu sangat penting untuk dipertahankan permainan agar selalu mampu sedikit melakukan pelanggaran.
Karena saat ini, efektivitas waktu permainan bola sudah semakin maju dengan kemampuan teknologi yang mampu mencatat terbuangnya waktu akibat berbagai pelanggaran, sistim kominikasi telah tersematkan pada tangan dan kepala serta earphone wasit dan bantuan di pinggir lapangan, sehingga perhitungan waktu dapat terjaga.
Jadi percuma melakukan pelanggaran dan pembuangan waktu karena hal itu justrunya dapat memberikan peluang kesempatan bagi lawan untuk menguasai permainan. Jika sudah masuk waktu terbatas atau injuri time ada baiknya terus menguasai permainan dengan terus melakukan pengawasan posisi lawan baik dalam bentuk pergerakan tanpa bola maupun pergerakan dengan bola. Perlu diwaspadai setiap tim, karena selama wasit belum meniup pluit panjang akan ada terus tekanan, disini dibutuhkan konsentrasi tinggi agar tidak lengah dan kemenangan bisa diraih dengan optimal.
Sudah banyak tim dalam Copa America dan Euro 2016 sudah merasakan hal itu, apalagi partai selanjutnya menggunakan sistim gugur, jelas akan membutuhkan taktik dan konsentrasi yang jitu guna meredam kekalahan, agar tidak terjadi penyesalan yang berkepanjangan sehingga mempengaruhi sistim kerjasama tim karena hal ini telah menimbulkan gap komunikasi antar pemain dan saling melempar tanggung jawab kesalahan. Menpengaruhi keindahan permainan sehingga menimbulkan cemoohan dari para penonton.
TAMBAHAN WAKTU
Tambahan waktu merupakan akumulasi atas terbuangnya waktu normal selama pertandingan, banyak pelanggaran di buat oleh kedua tim, terutama tim yang tertinggal kadang banyak melakukan segala cara agar ada penambahan waktu sambil terus mengintip kelemahan dan ketegangan pihak lawan, gusar, cemas dan tertekan adalah gambaran psikologis yang dibutuhkan bagi tim yang tertinggal karena tim tertinggal seperti tanpa beban terus berjuang keras demi sebuah gol demi gol, dan kadang gol dapat tercipta pada dua menit sekaligus membalikkan keadaan.
Sejarah seperti ini banyak tercatat dalam pertandingan antar klub eropa dan Amerika, membutuhkan strategis yang matang demi membekukan kemenangan seperti yang dialami Real Madrid atas Atletico Madrid dalam final Liga Champian Eropa di Lisbon.
Waktu yang terbuang akan diakumulasi dengan jumlah detik yang terbuang dan kadang banyak pemain berpura-pura kesakitan dan ada pula mengadakan perang syarat demi mengganggu konsentrasi lawan dan kadang wasit bisa terpengaruh jika ada pemain berguling-guling dilapangan menahan rasa sakit.
Tipuan ini tidak elok lagi, karena kemampuan teknologi bola semakin maju dan bisa mengambilkan ragam gambar dari berbagai sudut untuk mengetahui pelanggaran, namun ada saja cara pemain untuk mendapatkan tambahan waktu yang banyak karena mungkin dapat atau dianggap dapat menghasilkan keberuntungan.
Pertandingan Inggris dengan Wales, Prancis dengan Albania, AS dan Paraguay, Chili dengan Panama, mendapat tambahan waktu hingga lima menit namun tidak memberikan keberuntungan bagi Uruguay, Brazil, dan Portugal untuk mengejar ketertinggalan atau membekukan kemenangan.
Solusi agar tambahan waktu tidak melewati dua menit adalah manfaatkan bola dengan penguasaan selama mungkin, lakukan operan akurat, tekan rasa emosi, lakukan perang syarat dengan terus menekan lawan, lakukan pertahanan dengan melihat peluang serang balik. Batasi melakukan pelanggaran kepada lawan bagi tim yang sudah unggul, jangan terkecok dengan lawan, buang waktu ketika pergantian pemain dengan tidak segera cepat keluar lapangan itu mungkin efektif namun tidak menghasilkan hasil yang signifikan karena akan tercatat akumulasi yang terbuang.
Waktu tambahan adalah dilema bagi kedua tim, jadi bagaimana baiknya berpulang dari cara bermain dengan pola strategis yang sudah diatur, miliki pemain yang mau menekan ego demi sebuah gol seperti yang dilakukan pemain Chili dan Argentina, yang terus menekan dan menciptakan gol nyaris mendekati setengah lusin pada ajang Copa America Centenario 2016, beda di Euro, sampai sekarang gol yang tercipta banyak baru sebatas tri gol dan para jagoan jebol gawang nyaris umumnya tumpul, karena rata-rata gol justrunya dihasilkan oleh pemain gelandang serang dan pemain belakang.
Jadi bagaimana baiknya sekali lagi, maka adalah lakukan strategi, pahami lawan, hilangkan rasa ego tinggi hanya mengejar popularitas dan tekan pelanggaran dan bermain cantiklah namun sedikit keras dan bersih dari pelanggaran.
Kalau ingin juara maka dapat melakukan pemahaman tersebut diatas, saya sudah melihat dua kejuaraan bersamaan dan sangat kontras perbedaan antara pemain dalam memberikan kemenangan bagi tim negaranya, di Eropa sangat kental individunya untuk menjebol gawang, di Copa Amerika, yang terlihat ego hanya terbatas pada tim non unggulan namun tim besar macam Argentina dan Chili atau AS yang sudah lolos ke semifinal adalah tim yang memiliki semangat kerjasama tim yang tinggi padahal mereka adalah sekumpulan bintang yang ada pada Tim Argentina, Chili, dan Kolombia, sedangkan Amerika Serikat hanya saya mengenal seorang Clint Demsey hingga tulisan ini saya buat 21 juni 2016 tengah malam.
Jadi mari saksikan semifinal Copa America antara AS vs Aegentina dan Kolombia vs Chili, Tiga negara di luar USA adalah tim sesuai prediksi saya yang lolos ke semifinal.
Ayo, mari begadang lagi dengan melanjutkan di malam hari untuk EURO 2016.

21 Jun 2016

Sepak Pojok Gibol 10 : Aku Orang Gila Bola



SEBUT AKU ORANG GILA BOLA
Oleh M. Anwar Siregar
 Gaduh perhelatan UEFA EURO 2016 kini mulai riuh dengan ditahannya pendukung Inggiris, dan mulai memanasnya pertandingan antar tim dengan mulai munculnya calon tim yang bisa pulang kampung lebih cepat.
Pertandingan bola kadang membuat kita lupa pada urusan lainnya, pulang begadang lantas yang terpikirkan tidur sepuasnya dan baru sadar kalau si Bini marah-marah mengingatkan jika jam kerja sudah menjelang siang. dan kadang mereka yang gila bola itu menganggap sepele dan berakhir gaduh dalam rumah tangga dan begitu juga bagi pasangan yang masih lajang, ancaman pemutusan hubungan kekasih (PHK) menunggu di ujung bibir.
ORANG GILA BOLA
Karakter orang gila bola sangat mudah diketahui, yang biasanya mudah dikenal melalui kebiasaan jika nonton bareng maupun sendiri di rumah, akan mudah melihatnya, menganggap dirinya paling pintar jika seorang pemain gagal menembak ke gawang, akan tanpa wajah mereka seperti marah atau mau mengamuk.
Ada juga ekspresi mereka bertingkah seperti anak-anak yang dapat permen, lompat kegirangan. Ya, begitu juga jika sebuah gol tercipta maka mereka lupa diri kalau mereka orang dewasa lompat-lompat, berpelukan dan foto selfie tanpa peduli orang lain, apalagi jika mendapat sorotan maka semakin ramailah tingkat mereka.
Bila kalah, maka tingkat mereka semakin gila melebihi orang gila, seperti sudah kurang waras, apa saja bisa diamuk dan menimbulkan kerusuhan, sedih marah dan merusak fasilitas stadion. Dan jika tidak bisa menerima kekalahan maka dampak psikologis mereka semakin ganas, maka stadion dan kendaraan serta pihak lawan hingga pihak keamanan akan dilawan sebagai pelampiasan rasa kecewa yang sangat memuncak. Dan gambaran itu dapat dilihat pada akhir kejuaraan.
Lain juga tingkat seorang pelatih, kegirangan luarbiasa padahal umum sudah diatas kepala enam, lupa kalau tubuh mereka itu riskan mengalami hal vital namun  kegembiraan itu melebihi kegembiraan seorang kanak-kanak, coba anda perhatikan para pelatih itu jika timnya mengalami kemenangan atau mampu menciptakan gol-gol, lari-lari, lompat-lompat berpelukan kalau perlu dia juga seperti mau ke lapangan untuk memeluk para pemainnya dan kadang menciumnya seperti yang dilakukan oleh Diego Maradona, Juergen Klinsmann dan beberapa pelatih lainnya.
Tingkah laku seorang pecandu bola ada juga bertingkah laku tidak etis, mencoret wajah dengan aneka warna, ada juga bertingkah laku dengan mencoret badan dengan tanpa berpakaian selama pertandingan dan orang seperti ini adalah orang gila bola tingkat akut dan banyak ditemukan dalam stadion dan mudah memancing kerusuhan apalagi jika dibumbuinya dengan pola tingkah minum dengan alkohol walau kadar ringan namun tetap saja dapat mengundang gejolak untuk memanasi situasi dalam dan luar stadion.
Ingat beberapa tingkat laku para perusuh adalah orang gila bola yang kadang selalu overdosis dalam mendukung timnas negaranya ataupun klub kebanggaannya, salah satu faktor pemicu kerusuhan. Boleh saja orang gila bola tapi pakailah atribut yang sopan dengan tata kramat yang santun, nikmati pertandingan bola dengan penuh kegembiraan dengan menjaga toleransi dengan tim lawan, karena mereka manusia juga yang mudah tersinggung apalagi beban psikologis jika tim mengalami kegagalan, bersikap santun dengan mengajak mereka ikut bergembira serta menghibur mereka, dengan begitu bisa orang gila bola yang humanis.
JIKA ALKOHOL BERBICARA
Apa hubungan dengan alkohol dengan sebutan orang gila bola, alkohol dapat mempengaruhi syarat otak yang sensitif dan merangsang hilangnya keseimbangan atau kesadaran jika melebihi overdosis jika di minum, dan kadang alkohol dapat membahayakan bagi penggunanya yang dibawah umur. Namun jangankan dibawah umur, orang dewasa pun kadang kehilangan kontrol diri sehingga menimbulkan ketegangan yang berakhir dengan keributan.
Minum alkohol dan minuman keras lainnya serta benda yang dapat membahayakan keselamatan sebaiknya tidak diedarkan ditoko-toko yang berdekatan dengan stadion dan harus ketat jika ada pembelian dan tanya untuk apa mereka membeli? Agar pihak keamanan dapat mencegah lebih dini tindakan yang tidak diinginkan. Selain itu, ada juga yang dapat menyebabkan rusaknya keindahan permainan olahraga sepakbola di bumi ini yaitu membawa flare dan sinar ultra violet, karena keduanya bukan barang yang memikat permainan melainkan sebaliknya, sangat mengganggu ketenangan turnamen, dan perlu diingat juga kalau kita sudah jauh-jauh datang dari sebuah negara ke negara penyelenggara hanya untuk menyaksikan pertandingan bola kaki. Untuk itu mari kita patuhi aturan yang telah ditetapkan panitia agar kita puas walau tim kalah dan terlebih jika tim menang dan juara dan itu adalah sebuah keindahan yang tidak sia-sia menghabiskan dana yang tidak sedikit.
Sayang sekali, menjelang habisnya masa penyisikan grup Euro ini, banyak tingkah laku yang sangat mengerikan, bukan saja suporter Rusia dan Inggris yang membuat gaduh, ada juga pendukung Kroasia yang melemper flare dan pendukung lainnya mulai gerah dengan situasi tersebut, ini sudah sangat mengganggu yang ingin menikmati pertandingan dalam suasana riuh bersahabat, melebur dan bertingkah lucu yang menghibur.
ERA WANITA NONTON
Orang gila bola umumnya di dominasi remaja di atas 15 tahun hingga kakek-kakek dan nenek-nenek yang kadang tingkahnya bisa berubah menjadi lucu jika ada pekikan gol- gol dan adalah pembawa kegembiraan dan kesedihan dengan kontraproduktif tingkah laku anak manusia yang tampak jelas berbeda, mengingatkan pada masa kecil.
Pada era sepakbola memasuki  era tahun 1990 ke sekarang, dulu semasa era dibawah yahun 1990-an jarang kita melihat wanita nonton langsung ke lapangan stadion karena risih mendapat ciutan menggoda dari kaum pria dan merupakan tontonan sangat langka pada masa itu, namun setelah melewati era itu kini kita sering menyaksikan para kaum gadis-gadis dan opung-opung nonton langsung dan hebatnya mereka tidak kalah tingkah lakunya dan merupakan pemandangan yang menyegarkan selama pertandingan, apalgi jika dilihat itu para friend girl pemain bola yang rata-rata memiliki kecantikan seorang model dan para ratu kecantikan, menambah freshnya pertandingan bola dan lebih lucu dan unik lagi mereka tidak segan untuk mengolesi warna-warna di wajah cantik mereka sesuai tim favorit mereka, dan tingkah laku juga ada seperti kaum pria, berjingkrak penuh semangat untuk memberikan aplaus kepada tim kesayangannya.
Memang di era dulu, hanya segelintir saja mereka menyaksikan pertandingan langsung, namun sejak adanya turnamen khusus wanita, maka sejak itu secara global stadion mulai diserbu oleh kaum hawa ini. Wanita menurut saya adalah bagian yang dinamis dalam pertandingan bola, mereka adalah keseimbangan untuk menjaga agar turnamen itu sangat menarik dan menghasilkan sugesti bagi tim negaranya dan jika anda percaya, terserah. namun marilah begadang lagi untuk melihat tingkah laku para gila bola ini dan amati bagaimana pola mereka itu, dan memang pantaslah disebut gila dalam arti positif, buka gila sebenarnya, hanya meluapkan euforia kebahagiaan.
Jadi, jauhkanlah masalah agar kenikmatan prestasi dapat kita nonton dengan aplaus.
Dan mari baca selanjutnya sepak pojok gila bola pada edisi berikutnya.



19 Jun 2016

Sepak Pojok Gibol 9 : Tendangan Pisang



TENDANGAN PISANG MAUT
Oleh M. Anwar Siregar

Teknik sepakbola sekarang semakin maju, berbagai talenta lahir di muka bumi, berbagai trik bisa dilihat dan diperagakan oleh berbagai pemain. Muncul pemain dengan teknik drible yang tinggi, muncul pemain dengan jagoan tendengan bebas jauh dan muncul pemain dengan tendangan pisang yang melengkung indah baik jarak menangah maupun jarak jauh dan kadang juga muncul kiper yang mampu jungkir balik secara mengagumkan menangkap bola yang peluangnya sudah dianggap100 persen masuk gawang.
Fenomena tendangan pisang sempat menjadi trade mark tim-tim Amerika Latin di era tahun 60-an hingga menjelang awal 90-an. Tim-tim dari Benua Eropa menampilkan permainan cepat dengan bola-bola lambung yang indah dengan sepakan keras melambung masuk gawang dan gol. pekikan gol berlanjut dengan rasa kecewa karena muncul kiper yang mampu berjibaku dengan menghempang laju bola dari lawan, yang diperlihatkan oleh Tim kiper Almarhum Uni Soviet, namun tradisi ini tidak berlanjut ke keturunannya yaitu Rusia, yang sebentar lagi angkat koper hingga tulisan ini dibuat 19-6 dan itu bagus bagi panitia dan keamanan Euro karena kegaduhan yang ditimbulkan bersama si Inggris. Dan kabarnya boss perusuh sudah dideportasi ke Rusia.
Brazil adalah negara yang paling banyak memproduksi pemain dengan tendangan pisang maut dan namun negara penghasil dan sebutan negara pisang justrunya tidak pernah menghasilkan pemain tendangan pisang seperti Jamaika dan Afrika Selatan termasuk Indonesia juga, kalau pun ada setengah mirip dan belum termasuk kelas dunia.
Fenomena tendangan pisang itu kadang membuat tim lawan tidak berdaya dan hal inilah mengantarkan Brazil mampu mendominasi piala dunia di era tahun 60-70 bersama legenda Bola Brazil yaitu Pele, Socrates, Zico dan lain-lain.
CERITA PISANG
“Ya..ampun begitu besarnya“. Gila laki-laki itu bisik seorang wanita sama kawannya ketika dua biji mata melotot tidah tahu apa yang dilihatnya. Yang pasti membuat mereka kaget. Jangan macam-macam dulu, yang dimaksudnya adalah makan buah pisang yang besar macam pisang ambon, atau pisang raja yang memang panjang dan besar hanya saja cara memakan buah itu langsung ketelan secara rakus.
Jangan berpikir buah pisang itu dimasukan ke dalam saku celana dan tampil berjalan dengan celana ketat yang menonjolkan si jagoan itu yang banyak di dagelankan dalam berbagai humor dan film seperti warkop DKI, untuk menarik perhatian si hawa atau juga membuat mereka terpekik atau juga mungkin membuat mereka malu-malu kucing dan juga ada yang marah padahal mungkin juga butuh karena jagoan pasangan rasanya segitu aja atau memang ada yang butuh karena bosan yang segitunya.
Pisang itu memang kadang di anekdotkan bagi para dagelan untuk mengundang tawa, tetapi dalam sepak bola mengundang aplaus dan kesediahan bagi tim lawan jika tendangan model pisang itu membawa kemenangan maupun menghindari kekalahan yang seperti dialami Inggris melalui tendangan lengkung indah David Beckham pada Piala Dunia di Korea-Jepang 2002.
Hati-hati bernain dengan pisang, kadang membuat bisa menang dan bisa juga kalah, terlihat keunikan pada pertandingan Bulutangkis beregu Piala Thomas 2016 yang lalu, terlihat beberapa pemain memakan pisang namun tidak tahu apakah memberi sugesti atau tidak, atau pemain itu terlihat lapar selama pertandingan, saya tidak tahu karena hal ini baru kali ini saya melihat pemain memakan buah pisang selama berlangsungnya piala Thomas yang kebetulan di eskpos media eletronik dan pemain itu bukan sembarang pemain, dia termasuk pemain kelas dunia dan akhirnya mengakui kegagalan dirinya dan Timnya ketika duel dengan Korea, begitu juga dialami Tim India berhadapan dengan Indonesia, salah satu pemain India juga mernikmati buah pisang selama ada jeda waktu untuk mendapatkan gambaran taktik baru dari pelatih namun dianya mengalami kekalahan, begitu juga dialami pemain Malaysia ketika berhadapan dengan Denmark, tidak tahu kenapa mereka umumnya kalah. Dan uniknya lagi tidak berlaku bagi pemain Denmark ketika duel final dengan Indonesia, salah satu pemain gandanya ada menikmati si banana dengan cuek namun secara individu ia gagal namun secara tim memenangkan final piala Thomas.
Jauh sebelum final juga ada pemain Thailand dan Hongkong makan pisang, mungkinkah pisang itu memberi efek kekalahan? rasanya tidak atau ya, saya tidak punya data ilmiah, namun dalam sepakbola jika ada pemain makan pisang tidak masalah yang penting bisa melakukan tendangan pisang.
TENDANGAN MAUT
Sejak era tahun 1960 hingga ke era tahun 2002, saya tidak pernah lagi melihat tendangan lengkung indah yang mematikan, membuat kiper terkecoh, tendangan itu memerlukan akurasi dan kecepatan yang tepat dan bersih dan memerlukan latihan yang kontinu yang hanya bisa dilakukan oleh beberapa pemain dengan talenta tinggi seperti Pele, Carlos Dunga, Ronaldo da Lima, Ronaldinho (Brazil), David Beckham (Inggris), Maradona, Lionel Messi (Argentina), Zidane (Prancis), Andreas Brehme (Jerman), Cristiano Ronaldo (Portugal), hanya segelintir pemain pernah saya lihat di layar Televisi melakukan tendangan pisang.
Tendangan pisang banyak mengantarkan Brazil memenangkan duel mereka dengan tim mana saja mulai era Pele, Socrates hingga ke era Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho dan Roberto Carlos yang terkenal juga terkenal juga dengan setengah clurit, senjata yang biasanya dipakai Pak Sakerah dari Madura yang juga terkenal kumis tebalnya.
Sejak piala Dunia 2010 dan Euro 2012, Sudah jarang ditemukan  pemain yang melakukan tendangan maut pisang, hingga tulisan saya (19-6) buat untuk EURO 2016 ini belum ada satupun pemain yang melakukan tendangan pisang maut termasuk seorang bernama CR7 dan Lionel Messi di Copa America. Keduanya seperti lebih banyak menghasilkan gol dari bola mentah, jarang sekali menghasilkan gol dengan keindahan yang sangat menghibur bagai seorang penghibur sejati.
Kualitas mereka seperti sudah hampir ke puncak, penurunan akselaerasi dan kecepatan mungkin telah mempengaruhi kemampuan mereka bersamaan dengan umur yang terus bertambah, adakah diantara calon bintang yang mampu melakukannya? Diantara beberapa gol yang tercipta sekarang di Euro baru gol Dmitri Payet yang mendekati tendangan maut itu dan Gareth Bale. Siapa berikutnya? Dengan tendangan pisang maut itu bisa mengantarkan tim menang karena hampir terlihat permainan tim sekarang yang membutuhkan lebih banyak dari tengah kotak penalti dan jarang dilakukan tendang langsung dengan melengkung indah dari samping gawang di luar kota penalti.
Siapakah yang akan menjadi yang terhebat dan menjadi Bintang dengan teknik tendang pisang maut dengan mengantarkan timnas negaranya menjadi juara? Jawabnya mari begadang selanjutnya.
Ya, mari begadang nonton semifinal Copa America antara Argentina vs Amerikat Serikat, dan Chili vs Meksiko.
Prediksi saya meleset lagi, yang lolos semifinal adalah Argentina, Chili dan Meksiko, cuma Paman Sam yang tidak diunggulkan lolos, selamat berjuang dan mari begadang sekali lagi.
Bagaimana berikut tulisan ini di pojok gila bola (gibol) di blog ini selanjutnya? Tunggu saja beritanya, yang pasti selama masi ada Copa America dan Euro akan ada tulisan Gila Bola di Blog Paluemasgeolog.


Sepak Pojok Gibol 8 : Gara Bola Ribut



GARA BOLA AKU RIBUT
Oleh M. Anwar Siregar

Brazil sudah pulang ke kampung yang lagi dilanda serangan virus Zika yang sangat menakutkan dan tak kalah menakutkanya dengan penyakit Flu Burung, adakah Tim Samba atau mungkin Tim Sambal sekarang karena dua turnamen besar Brazil gagal total dengan dua pelatih yang berbeda terganggu oleh kejadian politik di negeri Brazil? Dan bagaimana pula Uruguay yang pada pertandingan ketiganya menang 3 : 0 atau Jamaika? ada pemecatan pelatih yang menganggap tim  nya layak juara Copa America namun menjadi tim pulang kampung lebih cepat?
Keduanya menghadapi hari-hari yang menyedihkan, gara-gara Copa America ini kedua pelatih itu harus merasakan pahitnya kegagalan padahal tim bermaterikan pemain berkualitan prima namun tampil bagaikan anak yang baru belajar main bola dan penuh emosional. Ya itu lah sikulit bundar, prediksi kadang meleset dan membuat jengkel para pecandu bola.
Pertandingan bola memang kadang menjengkelkan, kenapa tidak, coba lihat kebiasaan pasangan anda, apa sering memperhatikan anda jika matanya sudah melotot melihat tim jagoan atau pemain favaoritnya menggiring dan mengendalikan permainan dan jika berakhir gol akan ada reaksi meluap dan kadang tingkatnya kekanakan, melepaskan salam love dari mulut untuk tim dan jagoannya, dan tentu anda sebagai pasangannya pasti kadang keki dan sebal apalagi jika pertandingan itu hingga larut malam dan mengubah rutinitas tidak seperti biasanya, maka bom waktu lah yang berbicara... ha..ha.. terdengar lah suara gaduh disalah satu rumah, disalah satu taman, disalah sudut kota ini atau di HP anda sendiri, ya kan? Pasti Anda yang membaca ini pernah melihat atau setidaknya mendengarnya atau mungkin juga mengalaminya he.. he.,.siapa jagoanmu?
PERANG MULUT
Kalau perang fisik antara negara itu sering penulis melihatnya di layar TV, bioskop dan video, namun perang ini juga berawal dari perang mulut karena perbedaan pandangan politik, yang membahayakan keselamatan dunia, banyak korban jiwa dan nyawa yang tak berdosa sebagai timbal dari perbedaan pandangan politik di panggung dunia. Ikut campur urusan orang lain adalah sangat berbahaya, begitu juga jika urusan pandangan antara dua anak manusia yang berbeda kelamin, dan berawal dari perang kata-kata dari mulut yang ujungnya berakhir dengan dampratan dan makian yang berterbangan yang kadang menyakiti perasaan atau menyakiti secara psikis. istilahnya juga, mulutmu harimaumu
Perang pendukung sekarang masih ada yang berlangsung, bagaimana dengan perang mulut antara dua pasang anak manusia yang berbeda kelamin tentang jadwal nonton Copa America dan UEFA EURO 2016? Apakah anda salah satu merasakan kurang senang dengan kebiasaan pasangan? Rutinitas nonton kini menjadi kewajiban para pasangan yang gibol, janganlah marah kepada mereka, menunggu momen kejadian ini termasuk langka, karena harus menunggu 4 tahun sekali bagi EURO, beda dengan Copa America Centanario yang hampir tiap tahun dan namun sekarang mungkin diadakan 3 tahun sekali agar kerinduan penggemarnya dapat memuncak dan memeluk malam dan pagi dengan bercumbu melalui tontonan layar kaca, dan semoga rasa iri, merasakan tidak diperhatikan. tidak menimbulkan kemarahan pasangan sehingga tontonan ini semakin menarik, yang tidak kalah dengan Euro dan World Cup.
Gara-gara bola aku ribut, gara-gara bola aku begadang, gara-gara bola aku memilih kekasih baru, gara-gara-bola aku untuk sementara tidak membutuhkanmu mama sayang dan gara-gara bola cintaku datang sekali empat tahun untuk mengobati kerinduan ku karena lama tidak bersua dengan mu. oh bola oh bola...ole..ole. gol..goooolll.
BAGAIMANA BAIKNYA?
Ya, bagaimana baiknya untuk mengatur jadwal padat agar rutinitas nonton tidak mengganggu rutinitas untuk urusan hati dan buah hati? Terserah anda membagi waktu anda, yang pasti tidak sama dengan saya, jadwal saya sudah saya program dan uji coba berulang kali selama ada turnamen Copa America, Euro dan Dunia, dan mungkin tidak berlaku uji coba ini bagi orang lain, ola lala gak kacian deh loe.
Jadwal pagi ke kantor 7. 00 dengan berjalan kaki untuk menjaga stamina sejauh 700 meter ke kantor, tiba jam 7.15. istirahat sebentar untuk minum aqua, lalu siapkan konsep kerja dan atau mengerjakan tugas yang akan dikerjakan jika ada, jika tidak ada buat rencana kerja, atau siapkan bahan untuk tulisan, jika pertandingan ada pagi seperti jadwal Copa America sekitar jam 7.15 maka saya hanya 30 menit menyaksikan babak pertama dan sisa tuntas pada babak ke dua yang waktunya selesai sebelum jam 9. Jam kerja sudah pastikan saya mulai ketika jeda antar babak maka pekerjaan saya kerjakan secara tuntas habis semua pertandingan selama tidak ada tugas dinas luar namun ini sedapat mungkin diatur jam keberangkatannya.
Istirahat siang setelah sholat Dhuhur, saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur di ruang kerja dan tidak pulang ke rumah untuk makan siang, dan tepat jam 1.45. Aktivitas sudah dimulai baik dalam bentuk menulis atau mengerjakan tugas kantor jika masih ada dengan jeda sebentar untuk shalat ashar, pulang jam 5.00 sore. Isitirahat dari pulang kantor saya kadang melanjutkan tidur jika tabungan tulisan sudah selesai atau juga menulis jika belum tuntas ide mendadak datang atau berolahraga badminton sebentar selama 1 jam. Pukul 6.15 bersihkan diri dan bersiap untuk sholat magrib dan keluar untuk bersantap malam dengan doi atau bagi sudah berkeluarga. Sekitar jam 7.00. istrirahat di rumah bagi telah berkeluarga dan shalat Isya jam 7.50, sebelumnya lebih banyak keluyuran selama masih bujang, lalu sekitar jam 9.00 tepat pulang. Jam 8.30 lalu istirahat atau jam 9.30 selama masih bujang. Bangun jam 11.00 dan siap begadang jika jadwal Euro malam hingga dini hari sampai jam 4.00 wib, karena sering jadwal EURO dan piala dunia sering beda waktu di Indonesia akan selalu malam pertandingan berlangsung. Lalu Sahur jika pertandingan di Bulan Ramadhan di lokasi Nobar sebelum pulang ke rumah selama 15 menit ini selama masih bujangan dan jam 4.15 tiba di rumah, isitirahat sampai menunaikan sholat Shubuh jam 5.05 dan kemudian baca alquran satu atau dua surat dan jam 5.30 lalu tidur dan terjaga sekitar jam 6.45 sesuai program jam beker.
Ketika anda sudah menikah, jadwal sahur langsung dirumah saja, tidak kemana-mana, urusan ruang berukuran 4x3 bisa diatur karena ada waktu lama 3 jam sebelum begadang di mulai. he... hee... oh bola sebut aku gila bola yang belum pernah merasakan hadiah tebak kuis bola yang berhadiah mobil.
Bagaimana rasanya? Nikmat sekali sayang mari begadang., mari begadang, boleh saja asal tahu waktu dan silahkan putar lagu Rhoma Irama, mari begadang.
Bagaimana berikut tulisan ini di pojok gila bola (gibol) di blog ini selanjutnya? Baca selanjutnya Tendangan Pisang Maut.

Populer

Laut Indonesia darurat sampah

  LAUT INDONESIA DARURAT SAMPAH Oleh M. Anwar Siregar   Laut Indonesia banyak menyediakan banyak hal, bagi manusia terutama makanan ...