Jun 23, 2016

Sepak Pojok Gibol 11 : Injury Time



WAKTU NORMAL VS WAKTU TAMBAHAN
Oleh M. Anwar Siregar

Mewaspadai tim yang bukan unggulan jika mereka sudah ketinggalan akan sangat berbahaya, mereka akan mendapatkan suntikan obat steroid baru dengan terus berjuang keras agar mampu dan dapat menekan kekalahan dan jika perlu mereka membalikkan keadaan hingga menang, dan hal ini banyak di takuti tim unggulan, dan terlihat dan sudah merasakan adalah Jerman, Rumania yang kalah dari Albania yang berjuang terus mempertahankan skor kemenangan, sebaliknya di ajang Copa America dapat dilihat dengan susah payah Chili membekukan kemenangan tipis atas Panama. Begitu juga di rasakan Amerika Serikat sebelum membekukan kemenangan atas Paraguay.
Suntikan lebih ganas lagi jika pertandingan itu ada tambahan waktu maka daya gedor untuk menakan pertahanan lawan semakin keras dengan segala cara akan digunakan, sebaliknya tim unggulan terasa seperti mengalami kepanikan, hal itu dapat dilihat dari pencapaian yang dilakukan Islandia terhadap Portugal atau Pirtugal vs Ceko, pertahanan adalah jawaban untuk mempertahankan keunggulan agar meminimalisasikan gol dan menghindari sekecil mungkin pelanggaran di kotak penalti.
WASPADA WAKTU NORMAL
Sudah berapa Tim yang terjungkal akibat waktu di injuri time? Dan bagaimana sebenarnya waktu yang terbuang karena merasa sudah yakin akan kemenangan? jangan pernah menganggap waktu yang tinggal semenit saja tidak akan terjadi gol, karena selama bola itu bundar maka semuanya akan bisa terjadi, lihat keunggulan Prancis yang mampu memburu kemenangan dari tim yang tidak diunggulkan atas Albania, namun gol Dmitri Payet mampu membalikkan keadaan di waktu terbatas dan tambahan waktu karena tim non unggulan seperti Albania sudah yakin mendapat satu point. Dan hasilnya Prancis mencatat kemenangan ke dua.
Jangan pernah membuang waktu selama waktu normal dengan berpura-pura kesakitan, menendang bola jauh ke tribun penonton bagi tim yang sudah unggul, begitu juga bagi tim yang ketinggalan berusaha juga agar mendapat tambahan waktu dengan melakukan tipuan agar wasit melakukan perhitungan kartu bagi pemain lawan, keunggulan waktu sangat penting untuk dipertahankan permainan agar selalu mampu sedikit melakukan pelanggaran.
Karena saat ini, efektivitas waktu permainan bola sudah semakin maju dengan kemampuan teknologi yang mampu mencatat terbuangnya waktu akibat berbagai pelanggaran, sistim kominikasi telah tersematkan pada tangan dan kepala serta earphone wasit dan bantuan di pinggir lapangan, sehingga perhitungan waktu dapat terjaga.
Jadi percuma melakukan pelanggaran dan pembuangan waktu karena hal itu justrunya dapat memberikan peluang kesempatan bagi lawan untuk menguasai permainan. Jika sudah masuk waktu terbatas atau injuri time ada baiknya terus menguasai permainan dengan terus melakukan pengawasan posisi lawan baik dalam bentuk pergerakan tanpa bola maupun pergerakan dengan bola. Perlu diwaspadai setiap tim, karena selama wasit belum meniup pluit panjang akan ada terus tekanan, disini dibutuhkan konsentrasi tinggi agar tidak lengah dan kemenangan bisa diraih dengan optimal.
Sudah banyak tim dalam Copa America dan Euro 2016 sudah merasakan hal itu, apalagi partai selanjutnya menggunakan sistim gugur, jelas akan membutuhkan taktik dan konsentrasi yang jitu guna meredam kekalahan, agar tidak terjadi penyesalan yang berkepanjangan sehingga mempengaruhi sistim kerjasama tim karena hal ini telah menimbulkan gap komunikasi antar pemain dan saling melempar tanggung jawab kesalahan. Menpengaruhi keindahan permainan sehingga menimbulkan cemoohan dari para penonton.
TAMBAHAN WAKTU
Tambahan waktu merupakan akumulasi atas terbuangnya waktu normal selama pertandingan, banyak pelanggaran di buat oleh kedua tim, terutama tim yang tertinggal kadang banyak melakukan segala cara agar ada penambahan waktu sambil terus mengintip kelemahan dan ketegangan pihak lawan, gusar, cemas dan tertekan adalah gambaran psikologis yang dibutuhkan bagi tim yang tertinggal karena tim tertinggal seperti tanpa beban terus berjuang keras demi sebuah gol demi gol, dan kadang gol dapat tercipta pada dua menit sekaligus membalikkan keadaan.
Sejarah seperti ini banyak tercatat dalam pertandingan antar klub eropa dan Amerika, membutuhkan strategis yang matang demi membekukan kemenangan seperti yang dialami Real Madrid atas Atletico Madrid dalam final Liga Champian Eropa di Lisbon.
Waktu yang terbuang akan diakumulasi dengan jumlah detik yang terbuang dan kadang banyak pemain berpura-pura kesakitan dan ada pula mengadakan perang syarat demi mengganggu konsentrasi lawan dan kadang wasit bisa terpengaruh jika ada pemain berguling-guling dilapangan menahan rasa sakit.
Tipuan ini tidak elok lagi, karena kemampuan teknologi bola semakin maju dan bisa mengambilkan ragam gambar dari berbagai sudut untuk mengetahui pelanggaran, namun ada saja cara pemain untuk mendapatkan tambahan waktu yang banyak karena mungkin dapat atau dianggap dapat menghasilkan keberuntungan.
Pertandingan Inggris dengan Wales, Prancis dengan Albania, AS dan Paraguay, Chili dengan Panama, mendapat tambahan waktu hingga lima menit namun tidak memberikan keberuntungan bagi Uruguay, Brazil, dan Portugal untuk mengejar ketertinggalan atau membekukan kemenangan.
Solusi agar tambahan waktu tidak melewati dua menit adalah manfaatkan bola dengan penguasaan selama mungkin, lakukan operan akurat, tekan rasa emosi, lakukan perang syarat dengan terus menekan lawan, lakukan pertahanan dengan melihat peluang serang balik. Batasi melakukan pelanggaran kepada lawan bagi tim yang sudah unggul, jangan terkecok dengan lawan, buang waktu ketika pergantian pemain dengan tidak segera cepat keluar lapangan itu mungkin efektif namun tidak menghasilkan hasil yang signifikan karena akan tercatat akumulasi yang terbuang.
Waktu tambahan adalah dilema bagi kedua tim, jadi bagaimana baiknya berpulang dari cara bermain dengan pola strategis yang sudah diatur, miliki pemain yang mau menekan ego demi sebuah gol seperti yang dilakukan pemain Chili dan Argentina, yang terus menekan dan menciptakan gol nyaris mendekati setengah lusin pada ajang Copa America Centenario 2016, beda di Euro, sampai sekarang gol yang tercipta banyak baru sebatas tri gol dan para jagoan jebol gawang nyaris umumnya tumpul, karena rata-rata gol justrunya dihasilkan oleh pemain gelandang serang dan pemain belakang.
Jadi bagaimana baiknya sekali lagi, maka adalah lakukan strategi, pahami lawan, hilangkan rasa ego tinggi hanya mengejar popularitas dan tekan pelanggaran dan bermain cantiklah namun sedikit keras dan bersih dari pelanggaran.
Kalau ingin juara maka dapat melakukan pemahaman tersebut diatas, saya sudah melihat dua kejuaraan bersamaan dan sangat kontras perbedaan antara pemain dalam memberikan kemenangan bagi tim negaranya, di Eropa sangat kental individunya untuk menjebol gawang, di Copa Amerika, yang terlihat ego hanya terbatas pada tim non unggulan namun tim besar macam Argentina dan Chili atau AS yang sudah lolos ke semifinal adalah tim yang memiliki semangat kerjasama tim yang tinggi padahal mereka adalah sekumpulan bintang yang ada pada Tim Argentina, Chili, dan Kolombia, sedangkan Amerika Serikat hanya saya mengenal seorang Clint Demsey hingga tulisan ini saya buat 21 juni 2016 tengah malam.
Jadi mari saksikan semifinal Copa America antara AS vs Aegentina dan Kolombia vs Chili, Tiga negara di luar USA adalah tim sesuai prediksi saya yang lolos ke semifinal.
Ayo, mari begadang lagi dengan melanjutkan di malam hari untuk EURO 2016.

No comments:

Post a Comment

Related Posts :