8 Jan 2019

Belajar dari Tsunami Palu-Donggala (1)

Belajar dari Tsunami Palu-Donggala (1)

Oleh : M. Anwar Siregar

Gelombang tsunami selalu berhubungan dengan gempa bumi tektonik dan gempa vulkanis di atas maupun di bawah permukaan laut. Ben­cana tsunamis yang melanda Aceh, Asia Selatan dan Afri­ka bagian Timur tahun 2004 masih berhubungan dengan pergerakan lempeng. Hal inilah yang menimbulkan gem­pa tektonik dahsyat pada abad 21, dan termasuk gem­pa yang terbesar.

Indonesia (tidak) Memiliki Fundamental Gempa

 INDONESIA (TIDAK) MEMILIKI FUNDAMENTAL GEMPA 2
Oleh : M. Anwar Siregar
FUNDAMENTAL RUANG
Fundamental tata ruang lingkungan yang berwawasan gempa bumi saat diperlukan di Indonesia untuk menguatkan masyarakat dan kota dalam menghadapi berbagai ancaman bencana dari berbagai lingkup yang mengancam lingkungan, disini peran peraturan undang-undang yang mengatur tata ruang dan bencana alam dan harus ditindak lanjuti bukan bersifat implementatif.

26 Des 2018

Indonesia Tidak Memiliki Fundemental Gempa 1

INDONESIA (TIDAK) MEMILIKI FUNDAMENTAL GEMPA (1)
Oleh M. Anwar Siregar
Gempa bumi dengan tsunami datang lagi ke Indonesia, kali ini yang mencatat sejarah adalah Palu-Donggala di era tahun 2018, dan bangsa ini sekali lagi tidak pernah absen dari musibah bencana alam yang datang bervariasi, misalnya ancaman letusan gunungapi, gempa dan tsunami di Pantai Barat yang selalu mengancam, di wilayah Timur ancaman gunungapi, gempa dan fenomena badai tropis dan gelombang air laut serta wilayah Tengah ancaman gerakan tanah, banjir tahunan serta gempa bumi dan fenomena badai tropis. Wilayah Utara ada ancaman letusan gunungapi dan gempa bumi serta wilayah Selatan ancaman tsunami dan badai gelombang air laut.

12 Des 2018

Medan Belum Aman Banjir



MEDAN BELUM AMAM DAMPAK BANJIR
Oleh : M. Anwar Siregar

”waduhhh, banjir lagi!!!” teriak seorang warga pengendara motor yang melintas simpang limun menuju ke simpang marindal dengan tujuan ke Deli Tua, kebetulan banjir juga, akibat guyuran air hujan yang jatuh ke bumi kota Tim Ayam Kinantan, yang baru saja memberi prestasi yang didambakan selama ini, kembali lagi bersaing di kelas elite. Namun prestasi sepakbola tidak dibarengi oleh kemampuan perencanaan pembangunan infrastruktur pengendali banjir. Tidak mengherankan teriakan warga Medan itu sangat kesal, karena memang Medan lagi gencar melakukan pembenahan drainage hampir terlihat di sudut  kota Medan namun masih menghasilkan ”sungai Deli Kecil”. Bagaimana kalau sebesar Sungai Deli yang sebenarnya? Bayangkanlah.

27 Nov 2018

Integrasi Laut Perbatasan


INTEGRASI LAUT PERBATASAN
Oleh : M. Anwar Siregar

Dengan datangnya bencana bertubi-tubi di daratan dan gagal seluruh pembangunan yang berorientasi daratan seharusnya pemerintah pusat dan daerah yang memiliki pulau-pulau terluar diperbatasan mengalihkan dan mengubah paradigma perencanaan pembangunan ketataruangan kewilayahan dengan fokus pada peningkatan pembangunan sarana dan prasarana di daerah kepulauan dan pulau-pulau terluar, dapat dilakukan dengan meningkatkan dana anggaran pembangunan dengan persentase besarannya untuk pembangunan infrastruktur yaitu Tanah (daratan) sebesar 35 persen dari total dana pembangunan yang dialokasi dari APBN-APBD, sisanya untuk pembangunan Air (laut) di kepulauan perbatasan sehingga kompleksitas permasalahan pembangunan perbatasan teratasi dan laut tidak dianggap pemisah antara pulau tetapi dijadikan sebagai perekat secara geografis dan historis.

12 Nov 2018

Waspada Megathrust Halmahera


SETELAH PALU, WASPADA MEGATHRUST HALMAHERA
Oleh M. Anwar Siregar

Secara khusus, di kawasan Halmahera telah mengisyaratkan sebuah kondisi batuan semakin matang untuk memudahkan melepaskan energi seismik bergerak dengan kecepatan tingi ke permukaan bumi. Megathrust Halmahera kini dalam hitungan puluhan, untuk berpotensi serupa dengan tsunami Palu dan Donggala.
MEGATHRUST HALMAHERA
Dalam dua bulan ini, kawasan timur Indonesia terus silih berganti mengalami guncangan gempa bumi. Puncaknya, terjadi gempa tsunami di Palu-Donggala dengan kekuatan mencapai 7.4 SR. Ini berarti akan ada pergeseran patahan sepanjang Palu-Koro-Mayu hingga Ransiki-Sorong di Papua. Dan dampaknya akan menekan lantai dasar samudera di wilayah Pasifik-Philipina.
Potensi megathrust gempa Halmahera dapat saja terjadi, mengingat lajur gempa dapat dilihat dari daratan Sulawesi dengan titik patahan Palu-Koro tempat terjadinya pergeseran deformasi batuan yang menyebabkan terjadi gempa dan tsunami Palu-Donggala, yang bertemu dengan patahan Saddang di Kabupaten Mamuju (SulBar) serta Patahan Matene Walanae yang melintasi Soroake dan Luwuk memanjang dan berinteraksi langsung dengan sesar Sorong-sesar Ransiki di Teluk Tomini, lalu memanjang lagi melewati Laut Maluku dan Halmahera.

5 Nov 2018

Bencana Banjir akibat Manusia 2


 BENCANA BANJIR, SEBAB AKIBAT MANUSIA (2)
Oleh M. Anwar Siregar
SEBAB AKIBAT
Sebab akibat manusia dalam sembarangan merusak lingkungan itu jauh sebelum era modern melalui perluasan emperium kekuasaan dengan membangun benteng pertahanan di era teknologi modern ini, maka efek global sudah terasa sangat nyata di era sekarang terutama di wilayah Indonesia.
Gambar : Dampak Banjir Bandang, akibat aktivitas manusia (Dokumen Foto Penulis)
Faktor sebab yang berakibat bagi manusia dari hasil perbuatan manusia adalah terjadinya faktor perubahan sistim ketidakteraturan hujan atau hujan salah musim, maka banjir yang sering terjadi di Madina, Langkat, dan Sibolga, Manado, Bandung dan kota lainnya ketika terjadi curah hujan tinggi, melanda wilayah tersebut mengakibatkan terjadi longsor, longsor dampak alih fungsi lahan, sedangkan hujan tinggi tidak teratur dampak perubahan di hulu. alih fungsi lingkungan hutan di hulu pegunungan atau tata ruang tidak lagi seimbang, tidak terkendali sehingga sungai di pegunungan tidak mampu menahan neraca air hujan yang tinggi, apalagi jika hujan turun dengan deras dan lama.

Populer

Laut Indonesia darurat sampah

  LAUT INDONESIA DARURAT SAMPAH Oleh M. Anwar Siregar   Laut Indonesia banyak menyediakan banyak hal, bagi manusia terutama makanan ...