2 Jun 2020

Tata Ruang Bencana Revolusi 4.0

TATA RUANG BENCANA DI ERA REVOLUSI 4.0
Oleh : M. Anwar Siregar
Jika dihubungkan dengan disruptive technology, bahwa tata ruang mitigasi menjadi garis terdepan dalam penggunaannya di era digital, kota-kota di Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi mitigasi, tata ruang mitigasi harus mampu merespon kebutuhan rasa aman masyarakat saat ini dengan pembelajaran secara on line berbasis mitigasi digital agar cepat beradaptasi untuk menjaga dan menguatkan kepasitas karakteristik mitigasi masyarakat kota dan desa.
Riset dan teknologi di era revolusi industri 4.0 bagi tata ruang harus mampu mengantisipasi perubahan fisik tatanan ruang kota dengan menguasai perangkat digital untuk mengamankan tata ruang Desa Kota, menjaga strategis kebijakan dari berbagai aspek dan sumber daya yang ada dalam kota melalui pengembangan IPTEK dalam revolusi industri 4.0

14 Mei 2020

Cuaca Tidak Pasti, Banjir Belum Terkendali

TAHUN 2020 BANJIR MEDAN (BELUM) TERKENDALI
Oleh : M. Anwar Siregar

Diprediksi pada tahun 2020 intensitas banjir masih tetap tinggi dan kota Medan termasuk kota yang (belum) mampu mengendalikan ancaman banjir di era sekarang, karena jakarta dan wilayah sekitar belum mampu mengatasi banjir saat ini, Sebab utamanya adalah aktivitas pembangunan infrastruktur yang tidak berbasis banjir sehingga lingkungan saat rentan mengalami disablitas oleh aktivitas manusia di muka bumi dalam ruang dan waktu, disertai kebijakan dan tindakan moral yang tidak selaras dengan ekosistim daya dukung dan daya tampung lingkungan di bumi.
Yang mengejutkan, kenapa kota besar seperti kota Medan (masih malas) belajar dari kejadian musibah melanda berulang kali? Belajar dari kejadian bencana banjir metropolitan Jabodetabek saat ini mengalami banjir saat parah diawal tahun.

29 Apr 2020

Bangsa (Masih) Terkaget Bencana Seperti Tidak Siap Hadapi Corona

BANGSA (MASIH) TERKAGET BECANA
Oleh : M. Anwar Siregar

”Duh, ah...” kaget aku, tahu kau! bentak yang dikagetkan, yang dibentak malah nyengir kuda. “bah..! begitu saja kau sudah mau marah..”
Jika diumpamakan seorang manusia dikagetkan secara mendadak oleh kawannya tentu saja akan membuat jantungan, dan membuat kesal, namun jika ini dianologikan bagi bangsa yang rawan bencana alam, tentu lain persoalannya namun subtansinya hampir sama, yaitu masyarakatnya akan kaget jika mendadak ada “goyangan liga lindu” bermunculan. Jelas akan membuat kepanikan, masyarakat pasti ada yang terserang penyakit jantungan.

10 Mar 2020

Waspada Tsunami Bagi Kota Waterfront Tsunami Nias-Indonesia

MEMBANGUN KOTA WATERFRONT TSUNAMI
Oleh : M. ANWAR SIREGAR
 
Sudah 18 tahun berlalu bencana tsunami Nias-Sumatera Utara, namun hingga saat ini meninggalkan banyak pertanyaan, salah satunya adakah kota di Sumatera Utara yang benar-benar kota waterfront yang berbasis tsunami? Mengingat wilayah kota besar di Sumatera Utara dan Indonesia umumnya menghadap langsung ke pantai-laut atau sungai besar yang bermuara ke lautan dengan topografi rendah, merupakan sumber ideal bagi tsunami dan paradigma pembangunan tata ruang yang berbasis tsunami belum menjadi bagian kebijakan yang membumi dan seharusnya pelajaran gempa tsunami Aceh dan Nias pada tahun 2004-2005 sebagai refleksi untuk membangun tata ruang yang tangguh menghadapi tsunami.

27 Feb 2020

Waspada Musim Banjir di Langkat, Okupasi Sungai Pegunungan

BANJIR  LANGKAT, OKUPASI SUNGAI PEGUNUNGAN
Oleh M. Anwar Siregar
Derasnya pembangunan dan peningkatan ekonomi telah memacu perkembangan pemukiman yang cenderung menyimpang dari RUTRK dalam kota di Sumatera Utara dan jauh dari konsep pembangunan hijau yang berkelanjutan. Banyaknya kawasan-kawasan rendah seperti rawa dan danau yang semula berfungsi sebagai tempat penampungan air serta bantaran sungai yang berubah menjadi pemukiman, ditambah dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke sungai makin memperburuk kondisi lingkungan.

7 Feb 2020

CFD dan CFA, Pengendali Emisi Kota Medan

CFC DAN CFA, PENGENDALI EMISI KOTA MEDAN
Oleh : M. Anwar Siregar

Kita sudah mengetahui kondisi udara di Kota Medan, dan tidak mengherankan kenapa kota Medan tidak mendapat piala Adipura Kencana bagi Kategori Kota Metropolitan, dan parahnya bisa di sebut begitu karena Medan di masukan sebagai yang terbaik dalam peringkat pertama kota metropolitan terkotor di Indonesia, tidak tahu bagaimana reaksi para pemimpin kota Medan dan warga Medan mungkin ada yang tidak peduli atau peduli, termasuk saya yang prihatin melihat kota terbesar ke tiga di Indonesia, semakin ketinggalan dari kota-kota yang ada di Sumatera dan Sulawesi, dibutuhkan kemauan bersama untuk membangun visi dan misi untuk menciptakan kota Medan, kota sehat dan jauh dari kesan kotor serta tercemar berikut berkurangnya kawasan-kawasan kumuh dan kawasan-kawasan “pengumpul” emisi di berbagai sudut di Kota Medan.

4 Feb 2020

Karbon Sink dan Dilema Emisi Karhutla

KARBON SINK DAN DILEMA EMISI KARHUTLA
Oleh : M. Anwar Siregar

Membuat suatu wilayah atau kota yang bebas dari bencana alam adalah sesuatu yang tidak mungkin karena bencana alam berkaitan dengan proses alam yang tidak bisa dihindari. Yang dapat dilakukan adalah meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam melalui upaya mitigasi, diantaranya adalah penyediaan sistem peringatan dini dan penataan ruang wilayah/kota yang berbasis pada informasi kerentanan geologis dan pemetaan seismotektonik dan berbasis ekologi hijau serta kerentanan terhadap bencana alam berwawasan lingkungan, wajib dikaji bagi Ibukota Baru Indonesia dengan mitigasi bencana menjadi faktor utama yang harus diterapkan di lokasi rawan gempa, tsunami, banjir dan longsor terutama bencana karhutla yang melanda Kalimantan sepanjang tahun.

Populer

Laut Indonesia darurat sampah

  LAUT INDONESIA DARURAT SAMPAH Oleh M. Anwar Siregar   Laut Indonesia banyak menyediakan banyak hal, bagi manusia terutama makanan ...