Feb 18, 2016

Tsunamis maut



GEMPA TEKTONIK DAN TSUNAMIS MAUT
Oleh : M. ANWAR SIREGAR

Suatu gelombang merupakan suatu gangguan (disturbance), akibat dari gangguan ini bukanlah suatu gerak air ke depan langsung tetapi lebih mendekat gerak naik turun. Gangguan dari gerak air kedepan dilakukan oleh angin yang bertiup. Karena  lautan yang amat luas ini dan tidak tenang mempunyai suatu sistim peredaran kompleks, yang terdiri dari atas bermacam-macam arus gerakan horiontalngan berbagai jurusan dan dapat berubah-ubah secara tetap dan juga dapat berubah dengan mendadak dari satu arah yang berlawanan, dan apabila terjadi gangguan didasar laut dapat menimbulkan gelombang besar.
Gelombang tsunami selalu berhubungan dengan gempa bumi tektonik dan gempa vulkanis di atas maupun di bwah permukaan laut. Bencana tsunamis yang melanda Aceh dan Asia Selatan serta Afrika bagian Timur masih berhubungan dengan pergerakan lempeng yang menimbulkan gempa tektonik dahsyat pada abad 21 ini adalah termasuk gempa yang terbesar. Pergerakan dan peruntuhan lempeng yang menimbulkan getaran sejauh ribuan kilometer ini telah berdampak pada kenaikan permukaan pantai di beberapa wilayah di pantai barat Sumatera dan telah terakumulasinya ko-seismik pada sesar-sesar lokal di bagian selatan pantai Barat Sumatera. Peristiwa tsunami di Aceh secarra  seiklas  disebabkan oleh terjadinya gempa di dasar laut. Akibat dari pergerakan lempeng samudera sehingga akan menimbulkan ruang kosong didasar samudera yang menyebabkan air tiba-tiba surut. Gambar 2, deformasi tektonik pada sesar geser menghasilkan devormasi vertikal.
DEFORMASI SESAR GESER
Gelombang seismik dapat terjadi oleh gangguan vulkanisme  dan gempa tektonik yang disebbabkan oleh pergeseran dasar laut secara vertikal. Ketika sebuah lempeng bergeseran terhadap satu sama lain, maka terbentuk sebuah sesar geser. Karena air itu tidak dapat dipadatkan. Maka seluruh air, dari dasar sanmpai kepermukaan, bergerak berarak dari daerah seismik. Di Samudera terbuka, gelombang-gelombang air membentuk ketinggian  tidak lebih dari 60 inchi. Bila energi potensia gelombang semakin bertambah, maka semakin cepat gelombang itu berarak secara teratur, karena kecepatan gelombang sama dengan akar kwadrat hasil percepatan dan kedalaman.
Tsunami terjadi  bila rretakan pada batuan kerak atas menyebabkan dasar laut turun dengan cepat sekali (sesar turun). Permukaan air laut diatasnya juga turun, yang menyebabkan gelombang laut mengalami gangguan di daerah seismik lalu bergulung dengan cepat. Karena air yang digerakkan oleh kegiatan tektonik yang memuat seluruh gerakan air didalam perputaran air lalu didorong keatas. Karena ennergi Kenetik dari perputaran air gelombang akan terbagi merata keseluruh kedalamannya ketika mencapai daratan, maka semakin tinggi gelombang akan mengubah energi kenetik tadi menjadi energi potensial. Sebab pantai yang bentuknya curam akan mengalami perubahan yang maksimal, karena tidak ada gelombang yang melemah sehingga kekuatannya menjadi berlipat ganda. Untuk daerah lepas pantai, panjang gelombang tsunami bisa mencapai puluhan sampai ratusan kilometer, namun tinggi rendahnya gelombang tergantung pada energi skala magnitudonya yang dihasilkan oleh gempa tektonik, gambar 1-2
Sesar ini menandakan tempat dimana  Samudera Pasifik dan Samudera Hindia bergerak ke utara dan timur terhadap daratan yang diam. Contoh sesar geser ini adalah Patahan San Andreas dan Sesar Pantai Barat Sumatera.
Tekanan tektonik yang tak henti-hentinya berarti batuan itu terus menerus bertutar tempat dengan laut. Tetapi hal ini menyebabkan agak sulit meramalkan perubahan laut dimasa mendatang. Bentuk dasar samudera yang berubah-ubah juga ikut bergeser. Beberapa gerakan tanah di lautan telah menambah tekanan untuk menimbulkan tekanan air pasang yang meningkat dan gerakan lainnya mengimbangi. Lonngsoran  tanah di dasar laut yang tiba-tiba dapat secara tajam menurunkn permukaan  laut yang biasanya 3 meter  menjadi 12 meter dalam satu abad.
GELOMBANG TSUNAMI
Secara mendasar menurut ahli geologi dan geofisika, tsunami berbeda dengan gelombang pasang yang di gerakkan oleh angin dan mempunyai hubungan efek gravitasi bumi dan bulan. Gelombang Tsunami berarti gempa laut atau gelombang seismik, yangdisebabkan oleh gangguan tektonik dibawak dasar samudera yang menimbulkan gelombang-gelombang yang menjalarkan keluar dengan cepat sekali. Gelombang ini sering tinggi, gelombang ini dapat juga disebabkan oleh letusan gunung berapi, tanah laut yang longsor. Kestabilan air laut akan terganggu akibat perpindahan massa air oleh runtuhan, ungkitan atau longsoran tebing di dasar laut secara serantak, sehingga terjadinya gelombang laut yang berkelanjutan denngan gelombang pasang dan bersifat tiba-tiba dilepaskan  oleh gempa bumi dan erupsi gunungapi yang meletus didasar laut.
Kecepatan tsunami hanya 39 mil/jam di kedalaman 60 kaki tatapi melebihi 600 mil/jam di kedalaman 30.000 kaki. Bahaya yang ditimbulkan bila  tsunami itu berada diperputaran terakhir ke pantai sempit saat energinya terpusat. Kehadiran tsunami menjadi menara air yang nampak menakutkan lalu memecah di panntai dengan tinggi sampai 100 kaki.  
Jelaslah bahwa jika gangguan seismik besar-besaran yang terjadi dekat atau  dibawah laut dan samudera bukan hanya getaran yang terasa dibawah tanah yang menyebabkan gelombang air pasang. Ini lebih dapat menyebabkan timbulnya suatu seishe yaitu gerak ritmis, bolak-balik, turun naik dan maju mundur, dimana goyangan air yang berirama sehingga sering mempengaruhi wadah air yang terdekat seperti Teluk, menaikkan gelombang-gelombang yang tidak lebih 5 meter tingginya. Banyak terdapat didaerah sekitar Pulau Irian, Pulau Timor dan Jepang
Gambar : Tsunami sebelum menuju pantai (sumber : beritalink).
MORFOLOGI PANTAI
Daerah yang terparah dalam mengalami tsunami adalah wilayah Pasifik yang memiliki lempeng tipis antara 30-70  km. Dengan ketipisan  ini menyebabkan terjadinya longsoran dan patahan  pada dasar laut. Didaerah Pasifik terdapat lebih banyak palung-palung samudera dalam, paling sedikit diwilayah ini satu gempa bawah laut dapat terjadi dalam tiap tahhun sejak 1800. Dan tsunami di Pasifik yang paling mengerikan itu dapat terjadi setiap 10 tahun.
Indonesia termasuk salah satu negara di dunia ini daerah rawan tsunami sepanjang tahun, bahwa kepulauan Indoesia diapit oleh beberapa lempeng-lemoeng benua dan lempeng-lempeng samudera yang sangat aktif,Yaitu Lempeng Carolina/Pasifik di sebelah barat dan Lempeng Laut Philipina di barat daya, Lempeng Eurasia di utara  serta Lempeng samudera Hinda-Aaustralia di selatan  dan LempengSamudera Atlantik-Afrika di sebelah timur.
Bencana tsunami yang sering melanda Indonesia memiliki karakteristik selalu berhubungan dengan pergerakan sesar-sesar  geser dilautan Indonesia. Ini dapat dilihat pada bencana tsunami di flores  dan Aceh-Sumut, yang mempunyai banyak patahan lokal-lokal disekitar Laut Flores dan Laut Timor sebagai  pembatas dari patahan regional pantai barat Sumatera. Patahan daerah ini berhubungan denggan kedalaman fokus gempa dangkal  yang dapat menghhasilkan tsunami dahsyat.
Bentuk morfologi (bentang alam)  pantai umunya  berbentuk kerucut menyempit dan menjorok kedalam, permukaan pulau berbentuk landai  dan berlekuk memanjang yang memudahkan tsunami dapatt mencapai pantai. Menurut para ahli  geologi kelautan, pulau-pulau berbentuk kerucut biasanya mampu ”menangkap”” gelombang yang tetap, karena pecahan gelombang dan gelombang tersebut terperanngkap. Ini disebabkan panjangnya sama dengan panjang pulau. Sedangka kecepatan tsunami antara 500-700 km/per jam menuju kedaratan dalam waktu antara 5-10 menit,dan tinggi gelombang rata-rata yang tercatat maksimum 12 meter  di laut dalam dan membesar puluhan meter saat mendekati garis pantai. Sedangkan tinggi tsunami yang mencapai garis pantai (run up), ditentukan oleh besar kecilnya magnitudo gempa,morfologis ((bentang alam) dasar pantai dengan kedalaman curam dan bentuk garis pantai dan tidak ada pelindung pemecah gelombang seperti terumbu karrang dan tumbuhan mangurove (pohon bakau). Maka tsunami  dengan mudah mencapai ke daratan dan menghancurkan apa saja, seperti yang sudah terrjadi  di Aceh dan Nias.
Gambar : Morfologi kawasan Pantai Aceh yang landai, memudahkan gelombang air tsunami 
jauh mencapai ke daratan, memporandahkan bangunan yang ada. (sumber : Liputan.com)
Dalam kurun 100 tahun terakhir ini sejak 1901-2005 tercatat 75 tsunami terjadi di Indonesia. Sebanyak 85 persen bencana tsunami mengalami bencana maut dan sekitar 64 peristiwanya berlangsuung di wilayah timur Indonesia. Maka diperlukan sistem peringatan dini terhadap bencana gempa dan tsunami di hampir wilayah Indonesia yang menghadap ke Samudera Pasifikdan Samudera Hindia. Harga peralatan teknologi ini memang mahal, akan tetapi masih lebih baik dari kehancuran yang akan dialami karena membutuhkan harga yang lebih maha dahhsyat untuk melakukan  rekontruksi dan rehabilitas infrastruktur.
Palu emas geolog.

1 comment:

  1. terimakasih infonya sangat membantu, dan jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2KFWNkJ

    ReplyDelete

Related Posts :