12 Des 2018

Medan Belum Aman Banjir



MEDAN BELUM AMAM DAMPAK BANJIR
Oleh : M. Anwar Siregar

”waduhhh, banjir lagi!!!” teriak seorang warga pengendara motor yang melintas simpang limun menuju ke simpang marindal dengan tujuan ke Deli Tua, kebetulan banjir juga, akibat guyuran air hujan yang jatuh ke bumi kota Tim Ayam Kinantan, yang baru saja memberi prestasi yang didambakan selama ini, kembali lagi bersaing di kelas elite. Namun prestasi sepakbola tidak dibarengi oleh kemampuan perencanaan pembangunan infrastruktur pengendali banjir. Tidak mengherankan teriakan warga Medan itu sangat kesal, karena memang Medan lagi gencar melakukan pembenahan drainage hampir terlihat di sudut  kota Medan namun masih menghasilkan ”sungai Deli Kecil”. Bagaimana kalau sebesar Sungai Deli yang sebenarnya? Bayangkanlah.

27 Nov 2018

Integrasi Laut Perbatasan


INTEGRASI LAUT PERBATASAN
Oleh : M. Anwar Siregar

Dengan datangnya bencana bertubi-tubi di daratan dan gagal seluruh pembangunan yang berorientasi daratan seharusnya pemerintah pusat dan daerah yang memiliki pulau-pulau terluar diperbatasan mengalihkan dan mengubah paradigma perencanaan pembangunan ketataruangan kewilayahan dengan fokus pada peningkatan pembangunan sarana dan prasarana di daerah kepulauan dan pulau-pulau terluar, dapat dilakukan dengan meningkatkan dana anggaran pembangunan dengan persentase besarannya untuk pembangunan infrastruktur yaitu Tanah (daratan) sebesar 35 persen dari total dana pembangunan yang dialokasi dari APBN-APBD, sisanya untuk pembangunan Air (laut) di kepulauan perbatasan sehingga kompleksitas permasalahan pembangunan perbatasan teratasi dan laut tidak dianggap pemisah antara pulau tetapi dijadikan sebagai perekat secara geografis dan historis.

12 Nov 2018

Waspada Megathrust Halmahera


SETELAH PALU, WASPADA MEGATHRUST HALMAHERA
Oleh M. Anwar Siregar

Secara khusus, di kawasan Halmahera telah mengisyaratkan sebuah kondisi batuan semakin matang untuk memudahkan melepaskan energi seismik bergerak dengan kecepatan tingi ke permukaan bumi. Megathrust Halmahera kini dalam hitungan puluhan, untuk berpotensi serupa dengan tsunami Palu dan Donggala.
MEGATHRUST HALMAHERA
Dalam dua bulan ini, kawasan timur Indonesia terus silih berganti mengalami guncangan gempa bumi. Puncaknya, terjadi gempa tsunami di Palu-Donggala dengan kekuatan mencapai 7.4 SR. Ini berarti akan ada pergeseran patahan sepanjang Palu-Koro-Mayu hingga Ransiki-Sorong di Papua. Dan dampaknya akan menekan lantai dasar samudera di wilayah Pasifik-Philipina.
Potensi megathrust gempa Halmahera dapat saja terjadi, mengingat lajur gempa dapat dilihat dari daratan Sulawesi dengan titik patahan Palu-Koro tempat terjadinya pergeseran deformasi batuan yang menyebabkan terjadi gempa dan tsunami Palu-Donggala, yang bertemu dengan patahan Saddang di Kabupaten Mamuju (SulBar) serta Patahan Matene Walanae yang melintasi Soroake dan Luwuk memanjang dan berinteraksi langsung dengan sesar Sorong-sesar Ransiki di Teluk Tomini, lalu memanjang lagi melewati Laut Maluku dan Halmahera.

5 Nov 2018

Bencana Banjir akibat Manusia 2


 BENCANA BANJIR, SEBAB AKIBAT MANUSIA (2)
Oleh M. Anwar Siregar
SEBAB AKIBAT
Sebab akibat manusia dalam sembarangan merusak lingkungan itu jauh sebelum era modern melalui perluasan emperium kekuasaan dengan membangun benteng pertahanan di era teknologi modern ini, maka efek global sudah terasa sangat nyata di era sekarang terutama di wilayah Indonesia.
Gambar : Dampak Banjir Bandang, akibat aktivitas manusia (Dokumen Foto Penulis)
Faktor sebab yang berakibat bagi manusia dari hasil perbuatan manusia adalah terjadinya faktor perubahan sistim ketidakteraturan hujan atau hujan salah musim, maka banjir yang sering terjadi di Madina, Langkat, dan Sibolga, Manado, Bandung dan kota lainnya ketika terjadi curah hujan tinggi, melanda wilayah tersebut mengakibatkan terjadi longsor, longsor dampak alih fungsi lahan, sedangkan hujan tinggi tidak teratur dampak perubahan di hulu. alih fungsi lingkungan hutan di hulu pegunungan atau tata ruang tidak lagi seimbang, tidak terkendali sehingga sungai di pegunungan tidak mampu menahan neraca air hujan yang tinggi, apalagi jika hujan turun dengan deras dan lama.

30 Okt 2018

Bencana Banjir : Sebab Akibat Manusia (1)



BENCANA BANJIR, SEBAB AKIBAT MANUSIA (1)
Oleh : M. Anwar Siregar

Gambar : Longsor akibat hujan deras menyebabkan banjir dan longsor di Jalimsun Tapsel (Foto Penulis)
Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam penyebab bencana banjir di era sekarang, salah satu adalah faktor sebab akibat oleh manusia yaitu mulai dari faktor ekonomi, sosial budaya, hingga faktor lingkungan. Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang paling penting untuk diperhatikan penyebab banjir dan longsor yang melanda berbagai kota di Indonesia, sebab pembangunan suatu kota merupakan idealisme dari manusia itu, apakah sudah membutuhkan analisis yang mendalam pada ketersediaan sumber daya alam dan dampak lingkungan yang akan terjadi pada sebuah tata ruang yang menyebabkan banjir dan longsor, contoh kanal banjir di Medan belum efektif dalam mengendalikan banjir dan di daerah itu tadinya banyak kawasan hijau yang mampu memberikan keseimbangan kodisi suhu udara yang tidak sepanas di era sekarang. Begitu juga wilayah Sobolga yang di kelilingi daerah morfologi terjal, belum ada drainage dan kanal yang efektif dalam mengendalikan luapan neraca air hujan untuk di salurkan ke Teluk Sibolga.

11 Okt 2018

Gempa Bali



BALI MENANTI GEMPA BESAR
Oleh M. Anwar Siregar

Kawasan aktivitas gempa di Indonesia teraktif di dunia yang terbentang disepanjang Jawa-Sunda, merambat ke bagian barat dan selatan Indonesia sampai ke Pulau Papua Nugini. Luas kawasan ini mencapai sepertiga daerah rawan gempa di dunia, dan Bali merupakan daerah yang diapit oleh semua daerah subduksi, memang sangat berpotensi akan terjadi gempa maut, dan hal inilah mengapa terjadi gempa kuat yang sering terjadi dikawasan selatan dan utara Bali, termasuk gempa Flores tahun 2016 dan Gempa Lombok 2018 yang berulang terjadi tiga kali dalam tiga pekan dengan kekuatan 6,4 SR, 7,0 SR dan 6,5 SR sebagai pembuka jalan ke Bali, dan Bali sepertinya menunggu hitungan waktu kapan gempa besar terjadi.

4 Okt 2018

Geopark Toba dan Energi PON 2024


Geopark Danau Toba dan Energi PON 2024

Oleh: M. Anwar Siregar

GUBERNUR Sumatera Utara yang baru akan menghadapi berbagai persoalan da­lam kurun lima tahun ke depan, perlu se­buah visi dan misi da­lam membangun Sumatera Utara yang me­nyentuh segala aspek kehidupan ma­sya­rakat dan industri guna menjaga ke­sinambungan pembangunan. Apapun latar belakang gubernur baru mereka akan menghadapi berbagai permasala­han mulai dari kondisi lingkungan, ben­cana banjir, tata ruang, energi dan kon­disi existing demografis dan sosial eko­nomi serta pariwisata strategis mau­pun sarana pemba­ngunan infrastruktur.
Melihat kondisi Sumatera Utara saat ini, maka gubernur sekarang akan menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah.
Gambar : Peta Kawasan Danau Toba (Sumber : dari berbgai sumber)
Tantangan Gubsu

Populer

Laut Indonesia darurat sampah

  LAUT INDONESIA DARURAT SAMPAH Oleh M. Anwar Siregar   Laut Indonesia banyak menyediakan banyak hal, bagi manusia terutama makanan ...