Jul 11, 2016

Belajar Memahami Bahaya Gerakan Tanah 3

BAHAYA GERAKAN TANAH DI INDONESIA
TIPE TANAH LONGSOR


Tipe Tanah Longsor (Varnes, 1978)

Slump-earth flow - yang menunjukan bagian-bagian
dari tanah longsor. (Highland and Johnson, 2004)

 Berbagai jenis tanah longsor dapat dibedakan dari jenis material longsoran. Sistem klasifikasi lainnya menggabungkan variabel tambahan, seperti tingkat gerakan dan air, udara, atau konten es.

Meskipun longsor pada umumnya terjadi di daerah pegunungan, longsor dapat juga terjadi di daerah-daerah berelief rendah. Di daerah ini, longsor terjadi karena faktor cut and fill, sebagai contoh; penggalian jalan dan bangunan, tebing sungai, runtuhnya tumpukan galian tambang (terutama tambang batubara), dan berbagai kegagalan lereng lainnya terkait dengan pertambangan khususnya tambang terbuka.
1. SLIDE: Terdiri dari Rotational Slide, Translational Slide dan Block Slide.
  • Rotational Slide adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung ke atas, dan pergerakan longsornya secara umum berputar pada satu sumbu yang sejajar dengan permukaan tanah.
  • Translational Slide adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata dengan sedikit rotasi atau miring ke belakang.
  • Block Slide adalah pergerakan batuan yang hampir sama dengan Translational Slide, tetapi massa yang bergerak terdiri dari blok-blok yang koheren.
Rotational Landslide - Translational Landslide - Block Slide (Highland and Johnson, 2004)
2. FALL: adalah gerakan secara tiba-tiba dari bongkahan batu yang jatuh dari lereng yang curam atau tebing. Pemisahan terjadi di sepanjang kekar dan perlapisan batuan. Gerakan ini dicirikan dengan terjun bebas, mental dan menggelinding. Sangat dipengaruhi oleh gravitasi, pelapukan mekanik, dan keberadaan air pada batuan.

Rockfall (Highland and Johnson, 2004)
3. TOPPLES: gerakan ini dicirikan dengan robohnya unit batuan dengan cara berputar kedepan pada satu titik sumbu (bagian dari unit batuan yang lebih rendah) yang disebabkan oleh gravitasi dan kandungan air pada rekahan batuan.

Topple (Highland and Johnson, 2004)
4. FLOWS: gerakan ini terdiri dari 5 ketegori yang mendasar.
  • Debris Flow adalah bentuk gerakan massa yang cepat di mana campuran tanah yang gembur, batu, bahan organik, udara, dan air bergerak seperti bubur yang mengalir pada suatu lereng. Debris flow biasanya disebabkan oleh aliran permukaan air yang intens, karena hujan lebat atau pencairan salju yang cepat, yang mengikis dan memobilisasi tanah gembur atau batuan pada lereng yang curam.
  • Debris Avalance adalah longsoran es pada lereng yang terjal. Jenis ini adalah merupakan jenis aliran debris yang pergerakannya terjadi sangat cepat.
  • Earthflow berbentuk seperti "jam pasir". Pergerakan memanjang dari material halus atau batuan yang mengandung mineral lempung di lereng moderat dan dalam kondisi jenuh air, membentuk mangkuk atau suatu depresi di bagian atasnya.
  • Mudflow adalah sebuah luapan lumpur (hampir sama seperti Earthflow) terdiri dari bahan yang cukup basah, mengalir cepat dan terdiri dari setidaknya 50% pasir, lanau, dan partikel berukuran tanah liat.
  • Creep adalah perpindahn tanah atau batuan pada suatu lereng secara lambat dan stabil. Gerakan ini disebabkan oleh shear stress, pada umumnya terdiri dari 3 jenis:
    • Seasonal, di mana gerakan berada dalam kedalaman tanah, dipengaruhi oleh perubahan kelembaban dan suhu tanah yang terjadi secara musiman.
    • Continuous, di mana shear stress terjadi secara terus menerus melebihi ketahanan material longsoran.
    • Progressive, di mana lereng mencapai titik failur untuk menghasilkan suatu gerakan massa. Creep ditandai dengan adanya batang pohon yang melengkung, pagar atau dinding penahan yang bengkok, dan adanya riak tanah kecil atau pegunungan.

Debris Flow - Debris Avalance - Earthflow - Creep (Highland and Johnson, 2004)

5. LATERAL SPREADS: umumnya terjadi pada lereng yang landai atau medan datar. Gerakan utamanya adalah ekstensi lateral yang disertai dengan kekar geser atau kekar tarik. Ini disebabkan oleh likuifaksi, suatu proses dimana tanah menjadi jenuh terhadap air, loose, kohesi sedimen (biasanya pasir dan lanau) perubahan dari padat ke keadaan cair.
Lateral Spread (Highland and Johnson, 2004)

Penyebab Tanah Longsor

Aspke Geologi
  • Material yang lemah atau sensitif
  • Material lapuk
  • Sheared, jointed, atau fissured materials
  • Diskontinuitas berorientasi negatif (bedding, schistosity, sesar, ketidakselarasan, kontak, dan sebagainya)
  • Berbeda permeabilitas dan / atau kekerasan material
Aspek Morfologi
  • Tectonic or volcanic uplift
  • Glacial rebound
  • Erosi fluvial, ombak, atau glasial pada kaki lereng atau margin lateral
  • Erosi bawah tanah (solution, piping)
  • Pembebadan lereng atau puncak nya
  • Berkurangnya vegetasi (kebakaran, kekeringan, penebangan)
  • Freeze-and-thaw weathering
  • Shrink-and-swell weathering
Aspek Manusia
  • Penggalian lereng atau kaki-nya
  • Pembebanan lereng atau puncak nya
  • Drawdown (of reservoirs)
  • Penebangan hutan
  • Irigasi
  • Pertambangan
  • Artificial vibration
  • Kebocoran air dari pipa PDAM
Skala kecepatan aliran longsor
dan kerusakan yang mungkin ditimbulkan (Cruden & Varnes, 1996). 

No comments:

Post a Comment

Related Posts :