Nov 17, 2015

Byar Pett

TAJUK PALUEMASGEOLOG 3
KAPAN KRISIS BYAR PET BERAKHIR
Dalam tiga hari ini wilayah Medan dan Deli Serdang sekitarnya mengalami byar pet, kadang dalam sehari bisa berlangsung 2-3 kali. Ini mengingatkan kita pada resep dokter untuk minum obat. pagi padam, siang hidup sebentar lalu jelang sore/padam lagi dan terus jelang tengah malam padam lagi dan bisa berlangsung 3-5 jam. Anda pasti kesal dan marah.. Pasti!!!
Ironisnya, Sumut kaya energi baru terbarukan namun masih tetap krisis energi, sudah lama berlangsung kejadian byar pet ini, namun tindakan para pemimpin di negeri ini tetap adem ayem, menganggap hal ini masalah sepele, sedangkan masyarakat sudah gerah dengan kondisi kelistrikan di Sumatera Utara dan Indonesia secara luas.
Namun hingga kini hal itu belum teratasi dengan baik disebabkan beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pemanfaatan EBT secara massal
  • Pemerintah masih setengah hati melakukan pembauran energi baru terbarukan, banyak potensi energi alternatif investasi mengalami kendala dampak dari izin dan insentif pajak yang sangat tinggi dan merugikan kalangan bisnis energi
  • Pemerintah belum begitu kuat untuk mendorong mernggunakan energi alaternatif dampak kebijakan kapitalisme
2. Mentalitas Pling Plan
  • Banyak terjadi korupsi dan pengadaan bahan energi listrik di PLN
  • Operator listrik lebih dominan dan selalu tunduk kepada kepentingan pihak asing
  • Izin-izin terkendala dan masih banyaknya biaya siluman
  • Perencanaan perbaikan genset dan gardu maupun yang lain yang berkaitan dengan perawatan peralatan listrik oleh PLN dianggap tidak profesional sehingga jika terjadi pemadaman alasan klise selalu dilontarkan yaitu sedang ada kerusakan dan kebakaran dan pas perawatan itu justru terjadi di musim hujan.... seperti terjadi pemadaman di minggu ke 2 November 2015
3. Investasi energi di Indonesia memang sangat lambat dan mahal serta banyaknya yang berkepentingan atas segala yang berhubungan urusan "kantong belakang"

Yang mengherankan kenapa PLN begitu mudah melakukan pemadaman?apakah tidak ada sumber penggunaan bahan bakar lain? Dan kenapa Sumut ini belum juga mampu keluar dari krisis energi?
Sumatera Utara Perlu belajar bagaimana memanfaatkan berbagai macam energi terbarukan dengan memanfaatkan segala potensi yang ada agar tidak terabaikan. Sumatera Utara jangan sampai gelap gulita dan menghasilkan sumber daya manusia yang tertinggal dari daerah dan negara lain.

Potensi Panas Bumi sarulla, sibayak dan sibual-buali harus dioptimalkan dengan regulasi yang memudahkan investasi lebih cepat agar terealisasi pemanfaatan 1000 MW yang terkandung dari tiga blok panas bumi Sumutera Utara.

Pemerintah harus turun tangan, jangan sampai terjadi kemarahan masyarakat sumut karena krisis ini, banyak efek yang menyertainya.

Para Geolog harus terus bekerja keras untuk menemukan sumber-sumber energi baru untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan pemerintah berikanlah kesempatan kepada perusahaan Indonesia untuk membangun energi agar kedaulatan energi berada di tangan putra-putri Indonesia. Pemerintah wajib memberikan dukungan kepada bangsanya sendiri untuk mengoptimalkan sumber-sumber daya pertambangan dan geologi.

Hilangkan aturan UU yang menyulitkan bangsa sendiri, jangan terus terpaku pada aturan mekanisme pasar karena segala sumber daya yang ada di indonesia telah diatur dalam UUD 1945 yang tidak menginginkan pihak asing menguasai hayat hidup bangsa Indonesia.
Adalah tolol jika mau tunduk kepada kepentingan asing secara terus menerus.... lihatlah berbagai gejolak akibat sumber daya geologi yang terkuras oleh pihak asing di tanah Cenderawasih Papua, di Bumi Dalihan Natolu, di Bumi Lancang Kuning, di Bumi Dayak Kalimantan dan Bumi Serambih Mekkah Aceh serta di seluruh pantai Indonesia.

Tergambar bagaimana miskinnya rakyat di daerah tersebut. Memang mereka ada memberikan sumbangan untuk pembangunan dan APBD dalam devisa tetapi tetap saja mereka lebih kaya dan lebih banyak membawa harta kekayaan rakyat RI itu ke negaranya dan sisa impasnya berupa kehancuran alam dan lagi-lagi pemerintah harus menguras cadangan devisa untuk melakukan reklamasi hijau... sungguh sebuah ketidakadilan bagi segenap bangsa Indonesia yang kaya raya sumber daya alam tetapi miskin rakyatnya.

Gugat rasa hati.... buka hati, lihat dengan hati, suarakan hatimu untuk membangun bangsa ini menuju kemakmuran dan kesatuan bangsa yang lebih utuh....Sudah saatnya bersatu menuju Indonesia Raya yang merdeka berdaulat atas segala sumber daya alam dan sumber daya ruang, dan sumber daya ekonomi untuk kembali kepada kepentingan rakyat Indonesia.


No comments:

Post a Comment

Related Posts :