Nov 24, 2015

Gempa dan Tambang

TAJUK PALUEMASGEOLOG 4

TAMBANG, GEMPA DAN BANJIR SERTA LONGSOR

Gonjang-ganjing politik lagi dan ribut-ribut anggota Dewan, tiada hari cari sensasi yang memuakkan, dan dilain pihak kondisi rakyat semakin terpinggir, pikiran dan tenaga anggota dewan saat ini fokus kepada bagaimana mendapat mega proyek dari berbagai cara. 
Semua sudah tahu, bagaimana parlemen senayan itu bekerja, coba kita perhatikan apakah ada solusi untuk memecahkan persoalan bangsa dalam mengatasi isu perkembangan ekonomi global yang lambat?Coba tanyakan kepada anggota dewan bagaimana mengurus sumber daya alam geologi tambang itu?
Bagaimana implikasi atau dampak dari keluarnya UU No.13 tahun 2013 yang mencakup pelimpahan wewenang tugas, pokok dan fungsi dari Dinas Pertambangan dan Energi di beberapa kota dan Kabupaten di Indonesia yang diambil alih pemerintah vertikal (Provinsi dan Pusat)?Apakah dengan bubarnya pengawasan pertambangan di daerah akan terjamin, dengan hal ini terutama bubarnya Distamben daerah apakah pelaksanaan perizinan dan pemetaan tambang dapat tepat waktu dan bagaimana jika terjadi bencana (biasanya yang melakukan tindakan pemetaan daerah bahaya akibat pertambangan liar adalah distamben di bidang geologi dan sumber daya mineralnya) dapat mencegah? Kecepatan waktu ke daerah bagaimana realisasinya di lapangan? karena pada kenyataan penulis lihat kadang daerah lebih mengetahui kondisi sosial dan sumber daya alam mereka, menunggu bantuan dari pemerintah vertikal kadang membuang waktu dan kadang menyebal dan juga ketika ada masalah baru bisa direspon setelah adanya konflik interes antara masyarakat, perusahaan dan pemerintah.
Catut nama presiden untuk mendapat mega proyek adalah perbuatan yang sangat memuakkan dan bukankah standar gaji mereka itu sudah sangat tinggi bagi ukuran rakyat Indonesia yang masih banyak hidup miskin? Perusahaan besar pertambangan seperti Freeport itu sudah lama mengisap darah (sumber daya alam indonesia) dengan tidak begitu peka akan kondisi ekonomi dan rakyat Indonesia terutama rakyat Papua. Milyaran Dollar telah dikeruk dalam kurung hampir 30 tahun namun yang didapat bangsa Indonesia tetap negara dengan hutang telah menembus 4.000 triliun rupian. Sungguh ironis bagi negeri yang kaya tetapi masih di bodohi oleh kepentingan kapitalisme yang mengagungkan pasar bebas namun kenyataan ini justrunya membuat perekonomian global lambat dan beberapa negara telah mengalami krisis.
Tambang Indonesia adalah sumber daya yang harus di kuasai negara untuk kepentingan hayat hidup rakyat yang luas dan di kembalikan untuk sumber kehidupan dan merupakan hak kedaulatan rakyat untuk dikelola negara secara adil dan makmur. Namun yang kita lihat, Indonesia belum merdeka atas kedaulatan energi, tambang, udara dan lautnya. Indonesia seperti bangsa penonton.
Dan hari ini dan beberapa hari ke depan kita akan disuguh diruang publik melalui berbagai musibah bencana alam geologi dan klimatologis yang silih berganti, upaya yang dilakukan pemerintah masih sangat lambat, kadang respon tidak tepat sasaran.
Lihatlah kejadian bencana sebelumnya, bencana kabut asap barus direspon ketika emisi pekat itu sudah berlangsung lebih tiga hari hingga satu bulan baru ada upaya darurat nasional, padahal dalam kondisi seminggu saja masyarakat sudah mengalami penyakit ISPA, pemerintah juga baru respon kalau sudah ada korban jiwa, kenapa usaha ini tidak dilakukan kendali mitigasi kebakaran dan perizinan yang harus diperketat?
Sekarang saudara kita mengalami musibah bencana gempa bumi di Kepulauan Halmahera, diperkirakan masih akan mengalami gempa susulan? dan bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi kejadian ini? dan apakah sudah ada tindakan mitigasi karena mengingat Patahan Jailolo merupakan bagian dari patahan Maluku yang menerus ke Papua (Patahan Ransiki)
Indonesia rawan gempa besar, dan Maluku merupakan zona persimpangan dan pertemuan mega lempeng bumi yang terdiri lempeng samudera Pasifik, Lempeng Indo Australia dan Lempeng Eurasia, tingkat kebencanaan geologi gempa sangat tinggi dan Kepulauan Maluku berada dalam zonasi puncak pergeseran batuan yang sangat tinggi ke zona tingkat VI.
Apakah upaya bencana gempa dan banjir sudah di upayakan yang lebih baik? Banjir juga telah menyertai beberapa kota di Sumatera dan ironisnya mereka saja mengalami bencana kabut seperti bencana banjir di Kampar berulang lagi, di Aceh dan dan Sumatera Utara dengan pionirnya adalah kota Medan, bagaimana dengan Ibukota RI? Jakarta sepertinya sudah terbiasa mengalami musim banjir tiada henti dalam tahun, semesra dengan Riau yang tiada henti menikmati isapan jerabu hitam dalam puluhan tahun.
Dibvalik bencana gempa dan banjir itu, longsoran atau pergeseran tanah akibat dari perubahan struktur material tanah yang mengalami distabilitas itu dapat juga disebabkan oleh gempa-gempa kontinu setelah terjadi gempa besar lalu gempa kecil susulan, namun juga terjadi oleh gempa kontinu dengan intesitas seismik rendah akan mengancam beberapa tata ruang dikota-kota yang sering mengalami musibah banjir dan gempa seperti Halmahera, Maluku Utara, Madina dengan gempa yang baru terjadi diawal November lalu Jakarta yang dikepung berbagai bencana geologi yang dapat menurunkan kekuatan struktur fisik permukaan tanahnya.

Sumber : dari berbagai sumber
Nusibah bencana gempa, banjir dan longsor kini pekarjaan rumah bagi semua pemerintahan di Indonesia, perlu diingat setiap kabupaten kota memiliki tingkat kerentanan wilayah yang mengalami bencana dapat mencai 90 persen berbagai jenis bencana datang mengancam. Sudahkah kita mempersiapkan tata ruang berketahanan bencana? Lihat saja tata ruang kota anda yang mudah mengalami bencana.



Geology Apakabar: Heading 4

TITLE PALUEMASGEOLOG 4
MINE, EARTHQUAKE AND FLOOD AND SLIDING

Politics broke down again and fuss members of the Board, no day find that sickening sensation, and on the other hand people are increasingly marginal condition, the mind and the power of the board members is now focused on how to get mega projects of different ways. 
All already know, how parliament senayan it works, let's see if there is a solution to solve the problems of the nation in addressing issues of global economic development is slow? Try asking the board members how to take care of the natural resources of geological mine?
How implications or the impact of the issuance of Law 13 of 2013 which includes the delegation of authority roles, responsibilities and functions of the Department of Mines and Energy in several cities and districts in Indonesia expropriated vertical (Provincial and Central)? Are the dissolution of the mining supervision area will be guaranteed, with this mainly dissolution Distamben region whether the implementation of the licensing and mine mapping can be timely and what if a disaster occurs (usually the action mapping hazard areas due to illegal mining is Distamben in the field of geology and mineral resources) can be prevented? Speed ​​time to the area how the realization in the field? because in fact the authors see areas sometimes more aware of the social conditions and their natural resources, waiting for help from the government vertical is sometimes a waste of time and sometimes deviate and also when there are new problems can be responded after the conflict of interest between people, companies and governments.
Pliers to get the name of the president of mega projects is a very revolting act and not the salaries they were already very high for the size of the people of Indonesia are still many live in poverty? Large companies such as Freeport's mining has long sucked the blood (natural resources Indonesia) with not so sensitive to the economic conditions and the Indonesian people, especially the people of Papua. Billions of dollars have been dredged in parentheses nearly 30 years but gained the Indonesian nation still has penetrated the nation with 4,000 trillion debt rupian. It is ironic for a country that is rich but still fooled by the interests of free-market capitalism that glorifies justrunya but this fact makes the slow global economy and some countries have experienced a crisis.
Indonesian mine is a resource that must be mastered state for the benefit of the people living life extensive and passed back to the source of life and is the sovereign right of the people to be managed in a fair and prosperous country. But we see, yet independent Indonesian sovereignty over energy, mining, air and sea. Indonesia as a nation of spectators.
And today and the next few days we will disuguh diruang public through various natural disasters geological and climatological successive efforts by the government is still very slow, sometimes the response is not well targeted.
Look at the events previous disasters, catastrophic smog balls responded when emissions jet that has lasted over three days to one month of the new efforts of national emergency, when the condition of a week people have suffered respiratory disease, the government also recently responses if there are casualties, why This effort is not made of fire mitigation and licensing control to be tightened?
Now the brother of the unfortunate earthquake in Halmahera Islands, will still be experiencing aftershocks? and how the government's efforts in dealing with this incident? and whether the existing mitigation measures for remembering Fault Jailolo is part of the fault Maluku continuous to Papua (Fault Ransiki)
Indonesia vulnerable to large earthquake, and Maluku is a zone of intersections and meeting mega tectonic plates that comprise the Pacific ocean plate, Plate Indo Australian and the Eurasian Plate , the level of seismic geological disaster is very high and the Maluku Islands are in zoning peak shift to rock a very high level zone VI.
Is the effort earthquake and floods in trying to do better? Flooding also has accompanied several cities in Sumatra and ironically they just experienced disasters such as the floods in fog Kampar over and over again, in Aceh and North Sumatra with pioneering is the city of Medan, what about Indonesia's capital? Jakarta seems to have become accustomed suffered flood season relentless in years, semesra with Riau relentless enjoy sucking jerabu black in decades.
Dibvalik earthquake and flood, avalanches or landslides as a result of changes in the structure of soil materials that undergo distabilitas it can also be caused by earthquakes continuous after a massive earthquake and a small earthquake aftershocks, but also occurs by the earthquake continuous with the intensity of the seismic low will threaten some of the layout in the cities are often the unfortunate floods and earthquakes as Halmahera, North Maluku, Madina with the recent earthquake occurred in early November, Jakarta beset various geological disasters may reduce the strength of the physical structure of the soil surface.
Source: from the various sources
Nusibah earthquakes, floods and landslides pekarjaan now home to all the governments in Indonesia, keep in mind every district of the city has experienced a level of vulnerability of disaster areas can mencai 90 percent of various types of disasters to come threatening. Have we prepare spatial disaster resilience? Just look at the layout of your city prone to disaster.

No comments:

Post a Comment

Related Posts :