Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Indonesia Belum Melek Bencana Gempa

Gambar
INDONESIA BELUM MELEK BENCANA GEMPA Oleh M. Anwar Siregar Indonesia memang belum melek bencana, itu dapat terlihat dari pola tata ruang dan perencanaan mitigasi kewilayahan serta budaya yang melingkupi kehidupan masyarakat   Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Budaya melek bencana sepertinya dianggap kemarin sore. Bukti-bukti ini dapat terlihat jelas juga kalau kita perhatikan budaya lalu lintas, menyebarang jalan sembarangan walau sudah disediakan lokasi tempat penyeberangan dan turun seberangan tempat di tengah badan jalan seenaknya, tidak mau mengikuti aturan yang sudah ditentukan melalui papan himbauan yang ada disediakan, ada jembatan penyeberangan masih juga tidak digunakan, serta budaya latihan evakuasi bencana belum menjadi skala rutin kegiatan dalam pembangunan kapasitas masyarakat bagi setiap pemerintahan di Indonesia. Coba perhatikan apakah di setiap kota Anda atau di daerah lainnya di Indonesia secara berkala mengadakan latihan simulasi dan evakuasi ...

Memahami Aceh di Daerah Rawan Gempa

Gambar
Memahami Aceh di Daerah Rawan Gempa Foto/ilustrasi Oleh: M. Anwar Siregar Duka bencana banjir belum berakhir di Bumi Serambi Makkah datang lagi bencana gempa menggun­cang Aceh Pidie Jaya dengan kekuatan gempa kuat mencapai 6.5 Skala Richter di da­ra­tan dan berada pada ruas patahan Anu-Ban­da Aceh dan Ruas Lanteuba-Biru yang membelah kawasan daratan Aceh ke utara. Kekuatan gempa di Aceh Pidie itu telah merusak bangunan yang tidak ran­cang tahan gempa. Dan se­ha­rusnya men­jadi peringatan bagi manusia di Bumi Aceh. Jika memperhatikan posisi koordinat pusat gempa yang terjadi di Tenggara Pidie dengan gempa-gempa terdahulu yang pernah melanda Aceh Utara dan Aceh Besar  terlihat jelas bahwa posisi ini telah menekan beberapa ruas patahan yang berdekatan di wilayah Propinsi Su­matera terutama di segment patahan daratan. Tekanan ini akan mempermu­dah­kan suatu responsibilitas energi seis­mik lebih kencang ke segmen patahan daratan yang melin...

Bencana Ekologis

TAJUK PALUEMAS GEOLOG 14 BENCANA EKOLOGIS Bencana ekologis adalah akumulasi krisis ekologis yang disebabkan oleh ketidakadilan dan gagalnya sistem pengurusan alam yang telah mengakibatkan kolapsnya pranata kehidupan masyarakat. Saat ini keberlanjutan Indonesia berada dititik kritis karena bencana ekologis yang terjadi secara akumulatif dan simultan di berbagai tempat, tanpa ada upaya yang signifikan untuk mengurangi kerentanan dan kerawanan masyarakat terhadap dampak bencana ekologis. Tanda-Tanda Bencana Ekologis Pertanda bencana ekologis justru ada didepan mata dimana masyarakat sebagai stakeholder utama dan lingkungan hidup berada pada kondisi:

Gempa Selandia Baru Ancaman Bagi Australia-Pasifik

GEMPA SELANDIA BARU ANCAMAN BAGI AUSTRALIA-PASIFIK Oleh M. Anwar Siregar Gempa bumi berkekuatan 7.8 magnitudo telah mengguncang Selandia Baru pada hari senin dini hari. Data United State Geological Survey (USGS), menyebutkan bahwa gempa bumi yang terjadi diikuti tsunami yang berpusat di wilayah pantai timur laut Pulau Selatan (South Island), satu dari dua pulau terbesar di Selandia Baru merupakan pusat kegempaan besar tempat sering berlangsungnya gempa bumi seperti halnya dengan patahan Semangko di Sumatera dan patahan Longmen Shan di daratan Tiongkok atau patahan San Andreas di Amerika serikat. Gempa bumi pada dini hari senin itu terasa ke hampir wilayah Selandia Baru. Bentangan patahan yang membelah wilayah Selandia Baru memang merupakan wilayah yang mudah terobekan oleh energi seismik gempa disebabkan kondisi pembentukan tatanan geologi daerah Selandia Baru merupakan daerah geologi vulkanik yang tepat berada tepat pada sisi pembenturan empat lempeng besar.

Islam dalam Benturan Peradaban

ISLAM DALAM BENTURAN PERADABAN Oleh : M. Anwar Siregar Statemen AS terhadap Islam disebut terorisme akibat propaganda yang salah dari berbagai massa media barat yang selalu menyudutkan islam tanpa opini yang adil dan berimbang. Hal itu juga dapat diketahui dari sikap politik masyarakat barat sudah lama terbentuk oleh opini dan citra tentang Islam sebagai penuh kekerasan. Media Barat dan para pemikir barat yang lebih dikenal orientalisme barat selalu memutar balikkan fakta-fakta tentang Islam dengan mengkonstruksikan citra dengan kekerasan. Sekarang pertanyaan kepada mereka, siapa yang melakukan tindak kekerasan di Timur Tengah terutama di Suriah? Kenapa masih ada peperangan di sana? Penghancuran lingkungan dan sumber-sumber pengetahuan warisan peradaban dunia di Irak, dan siapa dalang dalam pembentukan ISIS? Kalau mau jujur buatlah opini yang adil dan beradab. Karena ada pembantaian kemanusian di Myamar dan Tiongkok namun Barat hanya berteriak “seperlunya”.

Makna Biodiversity

MAKNA HARI BIODIVERSITY Oleh : M. Anwar Siregar   Udara kotor sangat merugikan bagi masyarakat Indonesia dan regional, pelaku bisnis dan perdagangan serta pemerintah itu sendiri. Upaya konkret menghadapi isu perubahan iklim global lebih hanya ke acara seremonial dan banyak debat kusir, kebijakan untuk menekan kebakaran hanya dilakukan jika ada bencana kabut asap. Bukti itu, dapat dilihat pada kejadian bencana kabut asap dan berton-ton sampah beracun jika dikumpulkan akan membentuk gunung laut raksasa. Merenungkan hari biodiversity di Indonesia sangat penting, mengingat kondisi bumi kita saat ini dalam keadaan kritis dengan munculnya berbagai gejolak bencana perubahan iklim gelobal yang semakin nyata. Pembangunan lingkungan berbasis geo-biodiversity perlu disosialisasikan kepada segenap masyarakat mengingat tatanan geologi dan lingkungan bumi Indonesia memiliki banyak keindahan, keunikan baik yang tampak di permukaan bumi maupun tidak tampak di bawah permukaan bumi atau te...

Danau Toba, investasi Terbesar Sumatera Utara

DANAU TOBA, INVESTASI TERBESAR SUMUT Oleh : M. Anwar Siregar Moment kebangkitan potensi wisata Danau Toba adalah dengan di masukannya Danau Toba oleh Pemerintah Pusat sebagai investasi mesin devisa di sektor pariwisata, sebagai destinasi/pesona pariwisata unggulan Indonesia serta sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional yaitu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, salah satu usulan yang diinginkan adalah menjadi satu Geopark Bumi ke tiga di Indonesia, dan ini sekali lagi merupakan peluang investasi terbesar bagi Sumatera Utara. Memanfaatkan momentum era Pemerintahan saat ini, perhatian yang besar dari Presiden Jokowi harus dijadikan sebagai moment tepat untuk membangkitkan potensi pariwisata Sumatera Utara dan khususnya Danau Toba, Presiden telah berulangkali menegaskan hal tersebut dengan mengunjungi langsung ke Danau Toba, termasuk pada Karnaval Kemerdekaan di Danau Toba agar tidak terlalu lama tertidur dan tertinggal dengan daerah wisata lainnya.

Sangat Penting Informasi Geologi Dalam Tata Ruang

Gambar
SANGAT PENTING, INFORMASI GEOLOGI DALAM TATA RUANG Oleh M. Anwar Siregar Dengan kejadian gempa bumi tektonik di Yogyakarta, Sabtu lalu, yang menelan cukup banyak korban saudara-saudara kita, kembali kita diingatkan pentingnya informasi geologi dalam tata ruang daerah. Selama ini Informasi geologi belum banyak digunakan dalam perencanaan daerah sehingga apabila terjadi bencana geologi menimbulkan dampak yang cukup besar.   Posisi geologis Indonesia memang rentan terhadap berbagai peristiwa geologi seperti gempa bumi. Bencana alam geologi seperti gempa bumi memang tidak mudah untuk diprediksi, namun kita tetap dituntut waspada dan menyesuaikan penataan ruang dengan Informasi geologi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa serta memperkecil dampak dari kejadian tersebut.

Implementasi Protokol Hyogo

TAJUK PALUEMAS GEOLOG 14 IMPLEMENTASI PROTOKOL HYOGO DALAM PENGURANGAN BENCANA Oleh M. Anwar Siregar Berikut ini adalah Hyogo Framework for Action (2005-2015) yang memiliki 5 prioritas aksi utama: ·          Make Disaster Risk Reduction as Priority ; aksi pertama mengharuskan kita m enjadikan Pengurangan Risiko Bencana/PRB sebagai prioritas nasional dan daerah yang dilaksanakan melalui kelembagaan yang kuat. Upaya penanggulangan bencana harus menjadi prioritas utama dari segi pendanaan, kebijakan, regulasi dan arah pembangunan suatu daerah. Banyak daerah, masih menganut paradigma lama dimana bencana akan ditanggulangi apabila telah terjadi. Namun setelah Tsunami Aceh 2004, Indonesia telah telah memiliki Badan khusus untuk menanggungi bencana (BNPB = Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan UUD No. 24 tahun 2007. Dengan terbentuknya badan dan UUD tersebut, secara nasional negara kita sudah menjadikan isu Pengurangan Risiko Bencana...

Kompleksitas Tata Ruang Banjir-Longsor

Gambar
KOMPLEKSITAS TATA RUANG BANJIR DAN LONGSOR Oleh M. Anwar Siregar Bukti ilmiah mengindikasi bahwa aktivitas manusia menurunkan sistim daya dukung fundemental lingkungan di Bumi, kerusakan yang terjadi bukan saja di biofesr atau daratan bumi tetapi juga telah melewati atmosfer dan hidrosfer. Kerusakan ini telah menimbulkan kompleksitas bencana dalam suatu tata ruang lingkungan di kota-kota yang ada di Indonesia termasuk juga imbasnya ke negara tetangga oleh bencana kabut asap di atmosfer bumi Asia Tenggara. Data BMKG, menyebutkan juga bahwa bencana banjir dan longsor maupun bencana geologi lainnya ada hubungan dengan perubahan di atmosfir Indonesia dampak dari perusakan lingkungan sehingga menimbulkan efek tahunan    yang luas dan berulang. Gejala kerusakan daya dukung lingkungan di kota-kota Indonesia sebenarnya sudah sangat mengkhwatirkan dengan hilangnya daya resap yang terbesar yaitu hilanganya berbagai macam keanekaragaman hayati akibat perusakan oleh manusia de...

Kenapa Masih Ada Kekerasan Demonstrasi

Gambar
KENAPA MASIH ADA KEKERASAN DEMONSTRASI Oleh M. Anwar Siregar Eskalasi kekerasan politik dalam demokrasi pilkada di Indonesia kini semakin meruncing dan telah menimbulkan penghancuran bangunan fisik infrastruktur, baik milik Negara mamupun milik umum. Dari catatan penulis catat, kerugian infrastruktur yang terjadi akibat cirri khas demonstrasi di Indonesia selama di tahun 2005 ini telah mencapai 22,3 milyar rupiah lebih. Kekerasan terakhir yang menghancurkan kantor bupati dan KPUD Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu (tanggal 25 Juli 2005). Eskalasi kekerasan ini disebabkan oleh beberapa factor ketidakpuasan rakyat terhadap jalannya pemilihan kepala daerah di beberapa kabupaten . Pertama, disebabkan oleh rasa ketidakpuasan, karena tidak ikut pemilu karena terlambatnya kartu pemilih, ketidakpuasan juga timbul oleh problem klasik dalam tiap pemilu demokrasi, yaitu terjadinya kecurangan-kecuramgan selama berlangsungnya pilkada. Kedua, oleh kemampuan mobilisasi massa dalam meredam k...

Hari Lapisan Ozon, Kembalikan Hutan ke Lingkungan Hijau

HARI LAPISAN OZON, KEMBALIKAN HUTAN KE LINGKUNGAN HIJAU Oleh M. Anwar Siregar Hutan Indonesia sampai saat ini masih mengalami tingkat kerusakan yang sangat tinggi, serta penurunan daya dukung habitat yang semakin luas, yang di kuras secara terus menerus sehingga menimbulkan berbagai efek bencana ekologis dan geologis. Sudah banyak usaha aksi yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat dan lembaga survey untuk menata dan mendata terhadap luasan hutan Indonesia dengan berbagai laporan yang memperingatkan kepada pemerintah daerah agar menelaah usaha kelestarian lingkungan hutan dalam mencegah berbagai jenis bencana ikutan. Dalam rangka memperingati hari mempertahankan Lapisan Ozon bulan September, perlu diingatkan terus menerus kepada kita agar subtansi kehidupan hutan benar-benar harus dijaga, karena kondisinya saat ini telah diambang kritis, hutan Indonesia merupakan hutan berperan penting sebagai paru-paru dunia, yang berperan penting dalam pengendalian kerusakan lapisan o...

Disintegrasi Dan Euforia Demokrasi Pilkada

DISINTEGRASI DAN EUFORIA DEMOKRASI PILKADA Oleh : M. Anwar Siregar Zaman berganti, begitu juga periode perjuangan demokrasi di Indonesia terus diperjuangkan, muncullah apa yang dinamakan beragam partai politik dengan semangat masing-masing yang tercetus namun bermuara kepada kepentingan rakyat dan Negara. Perkembangan partai politik demokrasi di Indonesia, baik dari orba hingga sekarang tidak jauh berbeda dalam menyambut hari “berdemokrasi”, ykni ramai dan panas serta silih berganti kabinet. Mosi kepercayaan kadang-kadang mampu menurunkan seorang tokoh sekaliber apapun ia miliki, dimulai dari era orde lama, orde baru dan berlanjut ke orde reformasi silih berganti model demokrasi di Indonesia. Euforia demokrasi berlangsung lagi dalam lingkup local yakni pemilihan gubernur, bupati dan walikota untuk tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kotamadya. Pesta berpolitik ditanah air sekarang telah berubah total, orang sekarang berani melontarkan kritikan tajam sampai membuat kuping panas da...

Medan Memang Benar Kota Banjir

Gambar
Medan Memang Benar Kota Banjir? ilustrasi Sumber Analisa Medan, Tanggal 01 Oktober 2016 Oleh: M. Anwar Siregar. D i masa modern seperti sekarang ini, ke­napa Medan masih juga banjir walau hujan cuma 10 menit? Dan kota Medan seharusnya mampu menga­tasi bencana musiman seperti banjir. Bu­kankah Medan sudah berumur lebih 100 tahun dan memiliki kanal banjir? Kenapa para perencana pembangunan­nya masih juga kewalahan mengatasi banjir . Kebetulan penulis terjebak banjir di sim­pang Brimod ke dan menuju ke kam­pus USU Medan, dan ketika pulang pe­nulis pun juga melihat banjir ke arah Marelan terus menuju ke Belawan dan ma­suk menuju ke pintu gerbang tol Be­lawan. Penulis melihat disepanjang rute ke arah Tanjung Morawa ada beberapa la­han menga­lami banjir diatas 50 cm dan unik­nya lahan hijaunya seperti tidak jelas dimana posisi persisnya.

Euforia Demokrasi Di Indonesia

Gambar
EUFORIA DEMOKRASI DIINDONESIA Oleh M. Anwar Siregar Eskalasi politik di Indonesia telah bergerak cepat melebihi kecepatan waktu, politikus di Indonesia betul-betul memanfaatkan momen ini dengan tumbangnya junta orde baru (orba) dengan keluarnya peraturan yang mengizinkan terbentuknya berbagai macam partai politik di Indonesia. Eskalasi ini terus bergerak lagi dengan banyaknya perubahan-perubahan yang timbul di masyarakat dengan berbagai tuntutan terhadap rezim orba. Salah satunya adalah membawa mereka ke pengadilan rakyat ataupun koneksitas. Namun dipihak lain, perubahan ini telah banyak merenggut korban akibat keganasan politik yang memanas demi mempertahankan rezim yang telah tumbang dengan dibuktikan kekacauan pada era reformasi. Pergerakan ini telah mengundang pihak luar terus mengawasi demokrasi yang mengalir seperti air hujan yang tak terbendung. Terus merangsek untuk memenuhi deklarasi reformasi yang dicetuskan oleh para mahasiswa, selanjutnya mereka dikenal pahlawan ...

Bermain Bola Pantai di Muara Upu

Gambar
BERMAIN BOLA PANTAI DI PANTAI MUARA UPU Oleh : M. Anwar Siregar Objek bahari Pantai Muara Upu merupakan salah satu pesona pariwiasata Tapanuli Selatan, Pantai dengan keindahan pantai yang masih bersih alami dengan kerindahan pohon cemara serta gemuruh ombak laut di sepanjang pantai Muara Upu itu menambah keindahaan panorama bila kita melihatnya baik di saat fajar maupun menikmati waktu senja dan merupakan salah satu daya tarik pesona pantai barat di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan,

Mimpi Melihat Indonesia Bebas Emisi

MIMPI MELIHAT INDONESIA BEBAS EMISI Oleh M Anwar Siregar ”aduh, panas sekali hari ini”, celetuk seorang ibu lagi menunggu bus angkutan kota ke Medan. Itu lah gambaran kecil saja menunjukkan bagaimana lingkungan di kota kecil saja sudah panas, bagaimana kalau sudah masuk kota besar seperti Medan? Akan terasa panas menyengat menyapa, butiran keringat akan muncul berlomba dengan dahaga yang membara di tenggorokan dan belum lagi asap emisi yang beterbangan di udara menambah semakin panasnya suasana, dan belum cukup itu, tingkah laku para sopir seenaknya menurunkan para penumpang di tengah badan sehingga mengundang rasa kesal, ubun-ubun di kepala itu sudah panas rasanya semakin panas dan perlu pemicu kecil saja bisa menyebabkan kegaduhan.

Museum Geologi Bandung

Gambar
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG Oleh M. Anwar Siregar Di beberapa sudut strategis di halaman depan terpajang koleksi fosil kayu dan batuan sebagai ornamen dan penciri wajah Museum Geologi. Salah satu ikon adalah Taman Siklus Batuan, taman yang dibangun di halaman depan Museum Geologi yang dikemas sebagai tempat istirahat sekaligus sarana belajar mengenal batuan. Disini dipajang berbagai jenis batuan baik beku, sedimen maupun metamorf dalam susunan menurut siklus batuan yang proses perubahannya digambarkan dengan arah anak panah. Di sekitarnya dihiasi dengan tanaman fosil hidup jenis paku-pakuan dan kolam air mancur. Foto 1 : Koleksi Batu gamping dan Karbonat (Foto Penulis) Koleksi Batumulia (Gemstone), beberapa diantaranya memiliki daya tarik tersendiri. Yang paling favorit diantaranya adalah batu kecubung (amethyst) yang berwarna ungu mengkilap dan kristal kuarsa yang berwarna putih berkilau

Pelajaran Gempa Itali & Burma Bagi Indonesia

Gambar
PELAJARAN GEMPA ITALIA DAN BURMA BAGI INDONESIA Oleh M. ANWAR SIREGAR Dalam waktu hampir bersamaan terjadi gempa bumi di kawasan yang berbeda, menunjukkan bumi adalah makhluk hidupo yang terus bergerak dengan evalusi berjalan menurut kodratnya. Bumi menggeliat itu adalah tanda bahwa bumi memerlukan evolusi ruang dan waktu bagi dirinya untuk menujuk ketitik seimbangan. Dan bangunan yang berada diatrasnya harus menyesuai kondisi geraka bumi dalam hal ini adlah tubuh bumi berupa lempeng yang terdiri tujuh lempeng besar dan beberapa sub lempeng kecil yang mengapung atau bergerak dipermukaan bumi. Gerak lempeng bumi itu ada berbagai variasi kecepatanya dan kadang menimbuuklan seperti sentakan yang digeraka dalam bentuk tubukan, bersegekan dan menjauh sehingga bangunan diatasnya akan merasakan getaran seperti manusia jika mengalami penekanan lalu salah melepaskan akan jatuh karena tekanan keseimbangan yang hilang

Udara Indonesia Bukan Tong Asap

UDARA INDONESIA BUKAN TONG SAMPAH ASAP Oleh : M. Anwar Siregar Kebakaran lahan dan hutan dalam 18 tahun telah mempercepat kerusakan lingkungan, menurunkan fungsi dan daya dukung lingkungan yang merupakan salah satu yang penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia disebabkan oleh perencanaan dan penganggaran untuk pembangunan kawasan hijau belum berjalan sejauh ini dan ada kesenjangan ekonomi hijau dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan yang menyebabkan terjadinya ketimpangan antara penyediaan dan kebutuhan ideal untuk mengurangi kerusakan sumber daya alam.

Membunuh Kota dengan Kebijakan Politis

MENEROPONG KEBIJAKAN YANG MEMBUNUH KOTA Oleh M. Anwar Siregar Sudah sejak beberapa tahun silam dikumandangkan fenomena "bunuh diri ekologis"

Mengukur Usia Bumi

Gambar
CARA ILMUWAN BUMI MENGUKUR USIA BUMI Oleh : M. Anwar Siregar  Jika kita selalu diajukan pertanyaan berkisar kapan Bumi manusia terbentuk dan berapa umur Bumi sekarang? Sekarang kita juga selalu dihantui oleh pernyaan kapan kiamat besar Bumi terjadi? Adakah kiamat lain yang mempercepat? Dan apa yang menyebabkannya? Semua pertanyaan ini agak sukar dijawab dengan pasti, karena fenomena alam sukar atau susah dideteksi oleh teknologi buatan manusia, jira pun teknologi buatan manusia sanggup memecahkan persoalan, tetapi ada saja kesalahan atau kekeliruan yang diperbuat oleh manusianya sendiri. Pada judul tulisan ini, bukan membicarakan tentang kiamat itu berlangsung, karena ini bukan urusan penulis yang menentukan kapan kiamat besar tetapi hanya akan memberikan informasi bagaimana ilmuwan bumi (geologist) menentukan usia Bumi dan beberapa teori mengenai Bumi yang maĂ­z diperdebatkan dengan serunya ingá tulisan ini dibuat tahun 1998.   ASAL MULA JAGAD RAYA   Ban...

Bahasa Kekerasan Unjuk Rasa

UNJUK RASA DAN BAHASA KEKERASAN Oleh M. Anwar Siregar Aksi yang mengerahkan orang banyak memang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk demokrasi yang menyumbat aspirasi rakyat, bila lembaga yang mewakilinya telah mengalami posisi yang tidak berkutik alias tak mampu dan mati. Seperti yang terjadi pada awal reformasi dalam menumbangkan Soeharto pada Mei 1998. Aksi massa akhir-akhir ini kembali menggelegarkan di Indonesia terpicu oleh beberapa factor, factor kenaikan BBM, tariff dasar listrik (TDL), dan perseteruan elite belum juga berakhir membuat situasi keamanan nasional mengalami kekacauan. Apalagi saat ini mahasiswa sedang liburan akademis maka dipastikan beberapa mahasiswa di daerah akan mengumbarkan orasi tuntutan terhadap pengunduran Gus Dur dari singgana kepresidenan. Aksi unjuk rasa antara dua pendukung yang berbeda dipastikan saling unjuk kekuatan. Unjuk rasa di era reformasi jarang berlangsung dengan tertib, munculnya euforia yang cenderung tidak tertib da...

Di Eropa Italia Rawan Gempa, Geologi Gempa

Gambar
ITALIA DAERAH RAWAN GEMPA DI EROPA Oleh : M. Anwar Siregar   Gempa berkekuatan 6.4 pada Skala Rihter mengguncang bagian tengah Italia, pusat gempa berada pada jarak 100 km dari Roma ibukota Italia dengan kedalaman 10 km termasuk gempa dangkal dengan intensitas kekuatan gempa kuat menuju kekuatan gempa sangat kuat. Gempa terjadi pada pukul 03.36 pagi waktu setempat dengan berpusat pada jarak 76 km disebelah Tenggara kota Perugia (sumber USGS). Hingga ditulis artikel ini, jumlah korban telah mencapai 73 jiwa dan dipastikan akan bertambah banyak karena sejumlah korban tertimbun runtuhan bangunan. Guncangan gempa sangat kuat dan terasa hingga ke Ibukota Italia, karena pusat gempa berada dalam tumbukan Lempeng Eurasia dengan Lempeng India dan gerak menekan Lempeng Afrika ke arah Lempeng Eurasia. Posisi Italia persis berada tepat di tengah Benua Eropa, diapit daerah Balkan dan Daratan Eropa dalam hal ini masuk wilayah Spanyol yang juga rawan gempa bumi. Italia termasuk ...